Disusun oleh:
1. Ica Herlina : 2126020158.P
2. Regi Vellia Putri : 2126040150.P
3. Delva Dianwari : 2126040149.P
4. Uli Hartanti : 2126040157.P
5. Afifah Eka Susanti : 2126040148.P
6. Rita Damayanti : 2126040149.P
7. Levia Yuniar E. : 2126040177.P
8. Yesi Rohinda : 2126040175.P
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena
adanya makalah ini bisa memberi banyak pengetahuan bagi pembaca khususnya
bagi penulis sendiri. Kami menyadari keterbatasan dalam menyusun makalah ini.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak, terutama dari
berikutnya. akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak hingga
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN
A. Plasenta ........................................................................................
7
B. Retensio Plasenta..........................................................................
14
1. Pengertian ..............................................................................
14
2. Etiologi ..................................................................................
14
3. Patofisiologi ...........................................................................
16
4. Mafestasi Klinis .....................................................................
18
5. Diagnosis ...............................................................................
18
6. Sebab-sebab Plasenta belum lahir .........................................
19
7. Komplikasi .............................................................................
19
8. Pemeriksaan Penunjang .........................................................
20
9. Penatalaksanaan Retensio plasenta ........................................
21
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam rahim. Kondisi ini sangat berbahaya, serta menyebabkan infeksi dan
terbagi dalam tiga tahap. Pada tahap pertama ibu hamil akan mengalami
memasuki tahap kedua atau proses persalinan. Pada tahap ini, ibu mulai
mendorong bayi keluar setelah bayi lahir, plasenta akan keluar beberapa menit
setelah bayi dilahirkan. Proses keluarnya plasenta ini adalah tahap ketiga atau
tahap terakhir. Plasenta tidak keluar didalam rahim bahkan hingga lewat dari
dimulai. Organ ini berfungsi sebagai penyedia nutrisi dan oksigen untuk janin,
serta membuang limbah sisa metabolisme dari darah. Retensio plasenta dapat
adalah sebesar 43%, menurut WHO dilaporkan bahwa 15-20% kematian ibu
dapat mengancam jiwa dimana ibu dengan perdarahan yang hebat akan cepat
2009).
5
Kuret atau kuretase, adalah suatu prosedur yang bertujuan untuk
seringkali disebut sebagai dilatasi dan kuretase. Kuret dapat dilakukan dengan
(varney,2009).
kembali mencatat kenaikan angka kematian Ibu (AKI) yang signifikan , yakni
dari 228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Oleh karena
kematian ibu dan neonatal sebesar 25%. Program ini dilaksanakan di provinsi
dan kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar salah
satunya Jawa Barat. Dasar pemilihan provinsi tersebut dikarenakan 52,6% dari
jumlah total kejadian kematian ibu di Indonesia berasal dari provinsi tersebut.
Sehingga dengan ini diharapkan akan dapat menurunkan angka kematian ibu
2014)
6
B. Rumusan Masalah
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Plasenta
20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata rata 500 gr. Tali pusat
16minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kapum uteri. Meskipun
ataskearah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukaan bagian
atas korpus uterilebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi.
Bila diteliti benar, maka plasenta sebenarnya berasal dari sebagian besar dari
bagian janin, yaitu vili koriolesyang berasal dari korion, dan sebagian kecil
Darah ibu yang berada diruang interviller dari spiral arteri yang berada di
8
membasahi semua villi korioles dan kembali perlahan lahan dengan tekanan 8
Ditempat tempat tertentu pada implantasi plasenta terdapat vena vena yang
beberapa tempatterdapat pula suatu ruang vena yang luas untuk menampung
darah yang berasal dariruang interviller diatas. Ruang ini di sebut sinus
dari 300 mlmenit pada kehamilan 20 minggu sampai 600 ml setiap menit pada
berlangsung. Pada 24 minggu lapisan sinsitium dari villi tidak berubah, akan
tetapi darilapisan sititripoblas sel sel berkurang dan hanya ditemukan sebagai
fagosit fagosit, dan pembuluh pembuluh darahnya menjadi lebih besar dan
sel sel tropoblas tidak ada lagi,akan tetapi antara sirkulasi ibu dan janin selalu
ada lapisan tropoblash. Lagi pula terjadi klasifikasi PD dalam jonjot jonjot dan
banyaknya juga berbeda beda. Jika banyak, maka deposit ini dapat menutup
9
villi dan villi itukehilangan hubungan dengan darah ibu, lalu berdegenerasi.
pulalah dsini apa yang dinamakan infark. Peredaran darah antara uterus dan
a. Organ respirasi
Vaskularisasi yang luas didalam villi dan perjalanan darah ibu dalam
dan CO2 antara darah ibu dan janin melalui difusi pasif. Pertukaran
10
terpenuhi, eritrosit janin mengambil oksigen dengan saturasi 70% dan
darah ibu melalui arteri spiralis dan fungsi plasenta. Bila pasokan
darah ibu terbatas seperti yang terjadi pada penyakit hipertensi dalam
11
b. Organ transfer nutrisi dan ekskresi
gram perhari sehingga pada kehamilan 40 minggu 15% dari berat janin
suhu tubuh janin pada hari-hari pertama setelah lahir. Pada bayi
metabolisme.
c. Transfer obat
12
Transper obat melalui plasenta tidak berbeda dengan nutrien lain
Dampak dari hal ini sulit ditentukan oleh karena selain obat ilegal,
withdrawal.
adalah:
13
Pospolipase A2 yang mensintesa asam arakhidonat. Dari segi fungsi
zat berbahaya yang beredar dalam darah ibu. Substansi dengan berat
asing bagi ibu. Namun tidak terjadi reaksi penolakan dari ibu.
Mekanisme yang pasti untuk menerangkan hal ini belum jelas, tapi
14
trophoblas, sehingga reaksinya kecilsekali, umumnyaterdapat
B. Retensio Plasenta
1. Pengertian
lahir dalam setengah jam setelah janin lahir. Sedangkan sisa plasenta (rest
atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah
bayi lahir.
2. Etiologi
b. Plasenta belum lepas dari dinding uterus, hal ini dapat disebabkan oleh
15
1) Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta (Plasenta
uterus.
16
yaitu: Grandemultipara, Kehamilan ganda, sehingga memerlukan
3. Patofisiologis
17
hilang. Pengamatan terhadap persalinan kalatiga dengan menggunakan
Fase laten, ditandai oleh menebalnya dinding uterus yang bebas tempat
pemisahannya dari dinding uterus dan lepas. Tidak ada hematom yang
lapisanspongiosa.
18
konsistensinya semakin padat, uterus meninggi ke arah abdomenkarena
plasenta yang telah berjalan turun masuk ke vagina, serta tali pusat
4. Manifestasi klinis
Gejala yang selalu ada adalah plasenta belum lahir dalam 30 menit,
timbul yaitu tali pusat putusakibat retraksi berlebihan, inversi uteri akibat
5. Diagnosis
19
Anamnesis: meliputi pertanyaan tentang periode prenatal, meminta
d. Plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh sebab vili korealis
7. Komplikasi
membuat luka tidak menutup. Infeksi Karena sebagai benda mati yang
dengan pot d’entre dari tempat perlekatan plasenta. Terjadi polip plasenta
20
nekrosis.Terjadi degenerasi (keganasan) koriokarsinoma. Dengan
sirkulasi dan penurunan perfusi organ dan sepsis, ialah apabila ditemukan
plasenta akreta. Dalam hal ini villi korialis menemus desidua dan
hal ini tidak mudah untuk dilepaskan melainkan sepotong demi sepotong
8. Pemeriksaan penunjang
21
a. Hitung darah lengkap: untuk menentukan tingkat hemoglobin (Hb) dan
meningkat.
time (PT) dan activated Partial Tromboplastin Time (APTT) atau yang
sederhana dengan Flotting Time (FT) atau bleeding Time (BT). Ini
lain.
dapat juga menyebabkan perlukaan yang kuat pada otot uterus dan
brandt. Dengan salah satu tangan, penolong memegang tali pusat didekat
vulva. Tangan yang lain diletakkan didepan dinding perut di atas simfisis
rahim, kira kira pada perbatasan segmen bawah dan badan rahim. Dengan
terangkat. Apabila plasenta telah lepas, maka tali pusat tidak tertarik ke
22
atas.Kemudian tekanan di atas simfisis di arahkan ke bawah belakang , kea
rah vulva. Padasaat ini dilakukan tarikan ringan pada tali pusat untuk
Pengeluaran plasenta dengan tangan kini di anggap cara yang paling baik.
Denga tangan kiri menahan fundus uteri supaya fundus jangan naik ke
tali pusat, tangan itu sampai pada plasenta dan mencari pinggir plasenta.
Kemudian jari jari tangan itu dimasukkan antara pinggir pplasenta dan
dilakukan histerektomi.
23
plasentasedikit sedikit demi sedikit di tarik ke bawah melalui tempat
sempit tersebut.
(sodium klorida isotonik atau larutan ringer laktat yang hangat, apabila
lebih 400 cc, retensio plasenta setelah 30 menit anak lahir, setelah
perforasi, dan dibutuhkan untuk eksplorasi jalan lahir, tali pusat putus.
abortus.
24
Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta, dilanjutkan dengan
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Retensio plasenta adalah belum lahirnya plasenta setelah bayi lahir selama
30menit, hal ini disebkan karena plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus
namun belum dilahirkan dan belum lepasnya plasenta karena kurangnya His.
Jika terjadi hal ini biasanya pasien akan mengeluh terjadinya perdarahan
26
DAFTAR PUSTAKA
http://khairul-anas.blogspot.com/2012/04/jenis-retensio-plasenta.html -
ixzz2PPF8Xso3
https://id.scribd.com/embeds/310249157/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
Varney, Helen. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 Vol 2. Jakarta :
EGC.
27