TENTANG
1302101010090
KELAS 01
KLINIK VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2015
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberi karunia kesehatan jasmani dan rohani sehingga makalah “Sejarah
Perkembangan Bioteknologi” ini dapat terselesaikan.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………........................………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....3
BAB I Pendahuluan………….....………………………………………………….4
1.1 Latar Belakang…………….........……………………………………………..4
3
BAB I. PENDAHULUAN
4
BAB II. PEMBAHASAN
Berdasarkan asal katanya, bioteknologi diartikan sebagai “Bio” berarti agen hayati
(living things) meliputi : organisme, jaringan,sel, maupun komponen sub
selulernya (misalnya enzim). “Tekno” berarti teknik atau rekayasa (engineering)
meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan rancang-bangun, misalnya untuk
rancang bangun suatu bioreaktor. Adapun cakupan teknik dalam bioteknologi
sangatlah luas, antara lain teknik industri dan kimia. “Logi” berarti ilmu
pengetahuan (sains), mencakup biologi, kimia, fisika, matematika, dan
sebagainya.
5
5. European Federation of Biotechnology mendefinisikan bioteknologi sebagai
perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan
meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup,
dan/atau annalog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa. EFB menyataan
secara tegas bahwa Bioteknologi merupakan penggunaan terpadu biokimia,
mikrobiologi, dan ilmu-ilmu keteknikan dengan bantuan mikroba, bagian-bagian
mikroba atau sel dan jaringan organisme yang lebih tinggi dalam penerapannya
secara teknologi dan industri.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli, dapat diketahui bahwa
dalam pengertian Bioteknologi di atas terkandung tiga hal pokok yaitu agen
biologis (living things ),pendayagunaan secara teknologis dan industrial, serta
produk dan jasa yang dihasilkan.
Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa Bioteknologi adalah cabang
ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan
lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu
terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular,
mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu
dalam proses produksi barang dan jasa (Anonim, 2010).
A. Berikut ini lini masa perkembangan Bioteknologi dari zaman dulu hingga
sekarang:
6
8000 SM. Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa
Babilonia, Mesir, dan Romawi telah melakukan praktik pengembangbiakan
selektif (seleksi artifisal) untuk meningkatkan kualitas ternak.
6000 SM. Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuatan roti dengan bantuan ragi
4000 SM. Bangsa Tionghoa membuat yoghurt dan keju dengan bakteri asam
laktat
1919. Karl Ereky, insinyur Hongaria, yang pertama kali menggunakan kata
bioteknologi
1953. James D. Watson, Maurice ilkins, Rosalind Franklin, dan Francis Crick
mengungkap struktur DNA
7
manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin hewan yang
sebelumnya tersedia
1997. Ilmuwan Inggris dari Roslin Institute melaporkan domba Dolly hasil
kloning dari dua sel domba dewasa.
2003. Lima puluh tahun setelah penjelasan struktur DNA, Human Genome
Protect selesai (Anonim, 2013).
B. Bioteknologi konvensional
Pemanfaatan mikroba untuk kepentingan manusia telah ada sejak zaman sebelum
masehi. Dalam periode ini telah ada teknologi pembuatan minuman bir dan
anggur menggunakan ragi (6000 SM), mengembangkan roti dengan ragi (4000
SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai sumber makanan yang dilakukan oleh
bangsa aztek (1500 SM ). Pada masa ini proses bioteknologi berlangsung kurang
steril, produk yang dihasilkan dalam skala kecil / hanya untuk mencukupi
kebutuhan masing-masing dan kualitas belum terjamin.
Pada level ini penerapan teknik biologi, biokimia, dan rekayasa masih terbatas
dan belum sampai pada rekayasa molekuler yang terarah. Pemanfaatan agen
hayati hanya seperti apa adanya, rekayasa hanya dilakukan dengan teknik mutasi
yang acak sehingga hasil mutasi tidak dapat sepenuhnya dikendalikan. Contoh
Bioteknologi adalah pembuatan tempe, yoghurt, keju dan rekayasa varietas padi
atomita dengan teknik mutasi menggunakan radioaktif.
C. Bioteknologi Modern
Pada level ini penerapan teknik biologi, biokimia, dan rekayasa sudah sampai
pada rekayasa molekuler yang terarah. Pada level ini sudah dilakukan manipulasi
8
genetik untuk menghasilkan mikroba dan tanaman transgenik melalui rekayasa
genetik atau DNA rekombinan.
Bioteknologi modern diawali sejak Stanley dari Stanfor University dan Herbert
Boyer dari University of California pada tahun 1973 dapat menggabungkan gen
katak ke genom bakteri (rekombinan DNA atau rekayasa genetika). Pada era ini
juga terdapat penemuan enzim endonuklease restriksi oleh Dussoix dan Boyer.
Dengan adanya enzim tersebut memungkinkan kita dapat memotong ADN pada
posisi tertentu, mengisolasi gen dari kromosom suatu organisme, dan menyisipkan
potongan ADN lain ( dikenal dengan teknik ADN rekombinan).
9
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Sebagai manusia yang penuh dengan kesalahan, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah ini lebih
baik lagi di masa yang akan datang.
10
DAFTAR PUSTAKA
11