JAWABNYA
Oleh
Kelompok 1
Disusun Oleh :
FAKULTAS HUKUM
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................ii
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk yang sangat menarik. Oleh karena itu manusia
dan berbagai hal yang ada dalam dirinya sering menjadi perbincangan diberbagai
kalangan. Hampir semua lembaga pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya dan
dampak karyanya terhadap dirinya sendiri, masyarakat, dan lingkungan tempat
tinggalnya. Para ahli telah mencetuskan pengertian manusia sejak dahulu kala,
namun sampai saat ini belum ada kata sepakat tentang pengertian manusia yang
sebenarnya.
Agama islam sebagai agama yang paling baik tidak pernah menggolongkan
manusia kepada binatang. Hal ini berlaku selama manusia menggunakan akal
pikiran dan semua karunia Allah SWT dalam hal-hal yang diridhoi-Nya.Namun,
jika manusia tidak mempergunakan semua karunia itu dengan benar, maka derajat
manusia akan turun, bahkan lebih rendah dari binatang. Hal ini telah dijelaskan
dalam Al Quran surat Al-A’raf ayat 179. Oleh karena itu kami sebagai penulis
melalui makalah ini ingin mengingatkan kembali kepada para pembaca
mengenai eksistensi dan manusia dalam pandangan islam sertatanggung
jawab manusia sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dari sudut pandang psikologi, Hakikat manusia mengarah pada sifat-sifat
manusia (human nature) yaitu sifat-sifat khas (karakteristik) segenap umat manusia
(Chaplin, 1997). Para pemikir Islam seperti Al-Farabi, Al-Ghazali, dan Ibnu Rusyd
menyatakan bahwa manusia merupakan rangkaian utuh antara dua unsur, yaitu
unsur yang bersofat materi dan immateri. Pengertian tersebut membuktikan bahwa
manusia mengandung dua unsur yang tidak bisa dipisahkan. Atau dengan kata lain
tidak bisa dikatakan manusia jika salah satu unsur tidak ada. Istilah yang sering
digunakan dalam islam untuk unsur immateri adalah ruh dan nafs
Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah dimuka bumi dengan
tugasnya yang sedemikian rupa. Manusia di dunia untuk mengabdi kepada Allah
SWT. Bentuk pengabdiannya tersebut berupa pengakuan atas keberadaan Allah
SWT, melaksanakan perintahNya serta menjauhi laranganNya. Sebagai bentuk
mengakui keberadaan Allah adalah dengan mengikuti Rukun Iman dan Rukun
Islam. Sebagai wujud keimanan terhadap Allah SWT, Allah SWT menyatakan
bahwa manusia tidak cukup hanya meyakini didalam hati dan diucapkan oleh
mulut, tetapi manusia harus melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
kehidupan di dunia sebagai pertanggung jawaban dirinya sebagai hamba Allah
dengan ketaatan ketundukan dan kepatuhan yang dicerminkan dalam kebenaran
dan keadilan. Manusia menempati posisi sebagai nciptaan dan Tuhan sebagai
pencipta. Posisi ini memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia
menghambakan diri kepada Allah dan dilarang menghambakan pada dirinya, serta
menghamba pada hawa nafsunya.
BAB III
PEMBAHASAN
2. Asal-usul Manusia
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi
nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling
sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Tentang Konsep Manusia ini
sendiri menjadi perbincangan dikalangan Para ahli, dan untuk mencari makna
manusia dilakukan melalui ilmu pengetahuan. Para ahli berusaha
mendefenisikannya sesuai dengan bidang kajian (objek materia) ilmu yang
digelutinya. Membicarkan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan
sangat tergantung pada metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis yang
mendasari. Para penganut teori behaviorisme menyabut manusia sebagai Homo
Mehanicus (manusia mesin). Menurut teori ini segala tingkah laku manusia
terbantuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap lingkungan. Para penganut
teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berfikir).
Menurut teori ini manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang beraksi
secara pasif pada lingkungan,tetapi sebagai makhluk yang selalu berfikir.
Sedangkan para penganut teori humanisme menyebut manusis sebagai homo
ludens (manusia bermain). Menurut humanisme manusia berperilaku untuk
mempertahankan, meningkatkan dan mengatualisasikan diri.
Kehidupan manusia sesungguhnya telah dimulai sejak masa ad-dahr, masa
yang tidak dapat diketahui. yaitu di alam ruhani (QS. Al-Insan: 1). Adam adalah
figur yang disebut sebagai asal mula manusia yang memiliki karakteristik
kemanusiaannya yang sejati, yang diciptakan dari unsur tanah (QS. 15:26, 28; 6:2,
dan ayat lainnya). Al-Qur an mengemukakan bahwa asal kejadian manusia dari
tanah (turab), dari air mani (nutfah) menjadi alaqah, menjadi mudgah, kemudian
ditiupkan ruh. Setelah ruh memasukı janin yang sedang berkembang, organisme
mencatat status manusia, kemudian terlahir sebagai thifl (bayi atau anak). Dia
sesungguhnya telah membentukmu dalam tahapan-tahapan (tingkatan-
tingkatan).”(QS Nuh (71]:14). Secara garis besar, masa perkembangan manusia
dapat dibagi menjadi empat tahapan, yaitu: periode pranatal, periode anak-anak,
periode belajar, periode kedewasaan. dan periode usia lanjut.
B. EKSISTENSI MANUSIA
1. Untuk apa Manusia diciptakan?
Tujuan umum manusia di dunia adalah dalam al-qur’an Q.S. Al-Anbiya ayat
107 yang artinya :“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk Rahmat
bagi semesta alam” Ayat ini menerangkan tujuan manusia diciptakan oleh Allah
SWT dan berada didunia ini adalah untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Arti
kata rahmat adalah karunia, kasih sayang dan belas kasih. Jadi manusia sebagai
rahmah adalah manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menebar dan
memberikan kasih sayang kepada alam semesta.
Secara umum, tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Setiap kebajikan yang dilakukan manusia atas kehendak dan pilihannya itu
merupakan kemuliaan, malaikat yang bertabiat tunduk tidak dapat mencapai
kemuliaan itu. Untuk itu ada dua argumentasi manusia dijadikan khalifah di muka
bumi, yang dapat dikemukakan yaitu :
Fathoni Ahmad Miftah Drs., M.Ag, Pengantar Studi Islam, 2001, Semarang,
Gunung Jati.
Supadie Didiek Ahmad,dkk. Pengantar Studi Islam, 2011 , Jakarta, Rajawali Pers.
www.kuliahgratis.net/pengertian-dan-konsep-tentang-manusia/
www.academia.edu/4727825/KONSEP_MANUSIA_DALAM_ISLAM_Manusia_dic
iptakan_Allah_SWT/
http://immdakwahpwt.blogspot.com/2011/09/babI-pendahuluan-manusiaadalah-makhluk.html
https://saydaulya.blogspot.com/2014/12/makalah-eksistensi-dan-martabat-manusia.htm
http://lhialicious.blogspot.com/2016/03/eksistensi-dan-martabat-manusia-agama.html