Anda di halaman 1dari 25

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN

FTK-ITS

PROSES PANTAI

CHAPTER 3
COASTAL SEDIMENT
Wahyudi Citrosiswoyo
wahyudictr@oe.its.ac.id
citrosiswoyo.wahyudi@gmail.com

Dr. Wahyudi Citrosiswoyo JTK-ITS


3-1. Properti Sedimen Pantai
• Sedimen di pantai merupakan salah satu unsur dalam proses
pantai.
• Interaksinya dengan elemen yang lain, seperti fluktuasi muka
air laut karena pasang surut, dengan gelombang dan arus,
akan menghasilkan perubahan morfologi pantai.
• Perubahan morfologi pantai, atau hasil interaksi antar sub-
system di pantai sangat dipengaruhi oleh sedimen yang
menyusun pantai.
• Faktor yang berpengaruh dalam sedimen itu sendiri
dipengaruhi sifat-sifat atau Properti Sedimen, antar lain:
• Komposisi sedimen
• Ukuran butir sedimen
• Sifat fisik, seperti tingkat konsolidasi, kekerasan, kompaksi
Perhatikan ilustrasi berikut ini

Perhatikan
sedimen ini..
Ciri khas sedimen
pantai.. Lunak,
lepas belum
terikat. Mudah
tergerus &
terangkut oleh
gelombang &
arus laut
Perhatikan ilustrasi berikut ini

Perhatikan
sedimen ini..
Ciri khas sedi-
men pantai..
Lunak, lepas
belum terikat
Mudah tergerus
& terangkut
oleh gelombang
& arus laut
Perhatikan ilustrasi berikut ini

Perhatikan sedimen ini..


Ciri khas sedi-men pantai
Walaupun dengan ukuran
besar, tetapi lepas belum
terikat
Perhatikan ilustrasi berikut ini

Perhatikan sedimen ini..


Ciri khas sedi-men pantai
Walaupun dengan ukuran besar,
tetapi lepas belum terikat
Properti Sedimen Pantai
Dasar Klasifikasi Sedimen
• Beberapa sifat sedimen mempunyai arti penting dalam
rekayasa pantai.
• Sbgian besar dpt dimasukkan dlm 3 kelompok: grain size,
komposisi sedimen, dan sifat umum masa sedimen.
• Dlm banyak kasus ada hubungan sngt erat antara ketiga
klasifikasi, e.g. clay (lempung): dari grain size, komposisi dan
sifat umum sedimennya tdk bisa dipisahkan.
Properti Sedimen yg penting dalam
Rekayasa Pantai
Properti sedimen di lokasi proyek (exsting
material) atau yg di datangkan ke lokasi
(reklamasi), mempunyai implikasi penting
terhadap pekerjaan rekayasa pantai.
• Sifat penting dalam pengerukan
• Dalam keperluan masalah lingkungan
• Untuk keperluan beach fill
• Dalam penanggulangan scouring
• Sifat-sifat penting dalam kajian transpor sedimen
Klasifikasi Sedimen berdasar
ukuran butir
Materi yang akan dibahas

• Diameter Partikel
• Klasifikasi Ukuran Sedimen
• Satuan Ukuran Sedimen
• Median dan Mean Ukuran Butir
• Pemakaian Distribusi
• Prosedur Sampling
• Prosedur Laboratorium
a. Diameter Partikel
• Sifat sedimen plg pntg adalah ukuran partikel.
Range ukuran butir yg berkaitan dg rekayasa pantai
sangat luas, sampai 7 order magnitud, mulai dari
clay sampai sebesar batu pecah untuk breakwater.
• Biasa ditentukan berdasar diameter, ttp krn bentuk
yg tdk teratur kadang2 ambiguous. Dlm penentuan
diameter digunakan analisa ayakan.
• Cara lain utk menentukan diameter adalah dg
kecepatan endap (fall velocity)
• Data ukuran sedimen normalnya dari berat sedimen
yg terakumulasi dari tiap2 saringan. Biasanya diplot
dlm kertas semi-log (Gambar berikut)
Contoh distribusi sedimen menggunakan kertas semilog
Grading curves
100

80
% Finer

60

40

20

0
0.0001 0.001 0.01 0.1 1 10 100
Particle size (mm)
W Well graded
Grading curves
100

80
% Finer

60

40

20

0
0.0001 0.001 0.01 0.1 1 10 100
Particle size (mm)
W Well graded
U Uniform
Grading curves
100

80
% Finer

60

40

20

0
0.0001 0.001 0.01 0.1 1 10 100
Particle size (mm)
W Well graded
U Uniform
P Poorly graded
Grading curves
100

80
% Finer

60

40

20

0
0.0001 0.001 0.01 0.1 1 10 100
Particle size (mm)
W Well graded
U Uniform
P Poorly graded
C Well graded with some clay
Grading curves
100

80
% Finer

60

40

20

0
0.0001 0.001 0.01 0.1 1 10 100
Particle size (mm)
W Well graded
U Uniform
P Poorly graded
C Well graded with some clay
F Well graded with an excess of fines
b. Klasifikasi Ukuran Butir
• Pembagian ukuran butir sedimen sangat banyak dan tidak
konsisten. Untuk Proses Pantai menggunakan 2 klasifdikasi yg
diadopsi dari lapangan.

• Pertama: modifikasi skala Wentworth

• Kedua: ASTM Classification atau Unified Soil Classification


(ASTM, 1994, Volume 4.08).

• Kedua sistem ini ditunjukkan dalam Tabel di slide berikutnya

• Ada perbedaan dlam penentuan batas ukuran butir, sehingga


perlu disebutkan klasifikasi yg kita gunakan
Tabel: ukuran
partikel sedimen
c. Satuan Ukuran Sedimen
Tiga cara menentukan ukuran partikel sedimen: nomer sieve,
milimeter, dan satuan phi
• Nomor sieve adalah kira-kira jumlah lubang persegi per inchi yg
diukur sepanjang kawat dalam saringan.
• Ukuran milimeter adalah panjang bagian dalam lubang persegi
dari saringan. Panjang sisi tdk hrs dimensi maksimum partikel yg
lolos lubang saringan, shg hars difahami sbg perkiraan nominal
ukuran sedimen.
• Krumbein (’36) memberikan skala satuan phi berdasarkan:

D = diameter butiran dalam mm

• Untuk konversi dari phi menjadi satuan mm, digunakan:


d. Median dan Mean dari Ukuran Butir

• Semua sample sedimen alam berisi butiran yg


mempunyai range ukuran butir. Tetapi sering
diperlukan untuk mengetahui tendensi distribusi
ukuran butir dari sample.
• Median grain diameter Md adalah karakteristik yg
paling sering digunakan. Dari grafik, Md sangat
mudah diperoleh, karena berada di tengah antara
butiran yg besar dan setengah butiran yang kecil yg
diplot berdasarkan beratnya.
d. Median dan Mean dari Ukuran Butir

• Median diameter juga ditulis sbg D50. Fraksi yg lain


dengan jalan yang sama dapat ditentukan, misalnya
D90, adalah 90% sedimen (by weight) mempunyai
diameter lbh kecil. Definisi lain menggunakan
distribusi phi (j50).
• Cara lain untuk menentukan tendensi sampel
sedimen adalah: mean grain size beberapa formula
tlh dikembangkan untuk menghitung karakterisik ini:
Aplikasi dalam Transpor
Sedimen ada pada Chapter 6
e. Prosedur Sampling Sedimen
• Meskipun pantai tersusun oleh sedimen yg ada, tetapi distribusi
ukuran butir boleh jadi berubah-ubah setiap pergantian musim.

• Untuk mengetahui karakteristik sedimen pantai, satu set sample


sedimen diperlukan untuk analisa

• Pada profile pantai, sampling disarankan untuk dapat mewakili


semua daerah yg mengalami perubahan morfologi scr utama
spt dune, berm, mean high water, mean tides, mean low water,
trough, bar crest, kemudian setiap 3 m interval kedalaman.

• Untuk memanjang pantai, sampling harus disesuaikan dg


kebutuhan. Sebagai pedoman sampling hrs dilakukan setiap ½
mil (900 m). Tetapi pertimbangan rekayasa sangat diperlukan
untuk dpt memenuhi kebutuhan project.
Contoh penentuan lokasi pengambilan sample sedimen di pantai
(CEM, 2002; p.III-1-12)

Anda mungkin juga menyukai