Anda di halaman 1dari 28

AKHLAK

Adzan Deriansyah, S.Pd, M.Ikom


Pengertian Akhlak
Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk,
berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah
laku, atau tabiat.

Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku


seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara
sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al
Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak
adalah perangai yang melekat pada diri seseorang
yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa
mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Ciri-Ciri Perbuatan Akhlak
5 ciri perbuatan akhlak ;
1. Perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa
seseorang, sehingga telah menjadi
kepribadiannya.
2. Perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan
tanpa pemikiran.
3. Perbuatan yang timbul, tanpa ada
paksaan/tekanan dari luar.
4. Perbuatan yang dilakukan dengan sesungguh-
sungguhnya.
5. Perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas semata-
mata karena Allah.
Etika, Moral Dan Susila

ETIKA
Menurut Ahmad Amin, etika adalah ilmu yang
menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa
yang seharusnya dilakukan oleh manusia,
menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia
di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan
untuk melakukan apa yang seharusnya di perbuat.
MORAL
The Advanced Leaner‟s Dictionary of Current
English. Dalam buku ini dikemukakan beberapa
pengertian moral sebagai berikut.
1. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan benar dan
salah, baik dan buruk;
2. Kemampuan untuk memahami perbedaan antara
benar dan salah;
3. Ajaran atau gambaran tingkah laku yang baik.
SUSILA
Susila atau kesusilaan berasal dari kata susila yang
mendapat awalan ke dan akhiran an. Kata tersebut
berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu su dan sila.
Su berarti baik, bagus dan sila berarti dasar, prinsip,
peraturan hidup atau norma.
Hubungan Etika,Moral dan Susila
dengan Akhlak

Etika, moral, susila dan akhlak tetap saling


berhubungan dan membutuhkan. Uraian tersebut
diatas menunjukkan dengan jelas bahwa etika,
moral dan susila berasal dari produk rasio dan
budaya masyarakat yang secara selektif diakui
sebagai yang bermanfaat dan baik bagi
kelangsungan hidup manusia.
Sementara akhlak berasal dari wahyu, yakni
ketentuan yang berdasarkan petunjuk al-Qur‟an dan
hadis. Dengan kata lain jika etika, moral dan susila
berasal dari manusia, sedangkan akhlak berasal dari
Tuhan.
Akhlak Islami
Pengertian Akhlak Islami
Akhlak Islami adalah perbuatan yang dilakukan
dengan mudah, disengaja, mendarah daging dan
sebenarnya yang didasarkan pada ajaran Islam.

Akhlak Islami adalah akhlak yang disamping


mengakui adanya nilai-nilai universal sebagai dasar
bentuk akhlak, juga mengakui nilai-nilai yang bersifat
lokal dan temporal sebagai penjabaran atas nilai-nilai
yang universal.
Ruang Lingkup Akhlak Islami
Ruang lingkup akhlak Islami adalah sama dengan
ruang lingkup ajaran Islam itu sendiri, khususnya
yang berkaitan dengan pola hubungan. Akhlak
diniah (agama/Islami) mencakup berbagai aspek,
dimulai dari akhlak terhadap Allah, hingga kepada
sesama makhluk (manusia, binatang, tumbuh-
tumbuhan, dan benda-benda tak bernyawa).
Pembagian Akhlak
Secara garis besar akhlak dapat dibagi menjadi 2
bagian, yaitu sebagai berikut.

1. Akhlak terpuji (akhlak mahmudah)


2. Akhlak tercela (akhlak mazmumah)
1. Akhlak terpuji (akhlak mahmudah) adalah akhlak
yang berada dalam kontrol Ilahiyah, dapat
membawa nilai-nilai positif dan konstruktif untuk
kemaslahatan umat.

2. Akhlak tercela (akhlak mazmumah) adalah akhlak


yang berasal dari hawa nafsu manusia, berada
dalam lingkaran syaithaniyah, serta membawa
suasana negatif dan destruktif bagi kepentingan
umat manusia.
Menurut obyek atau sasarannya, akhlak dapat
digolongkan menjadi 2 macam, yaitu sebagai berikut.

1. Akhlak kepada Allah (Khalik)


2. Akhlak kepada makhluk
1. Akhlak kepada Allah (Khalik), antara lain beribadah
kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah
untuk menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya.

2. Akhlak kepada makhluk, dibagi menjadi 2, yaitu :


1. Akhlak terhadap manusia
2. Akhlak terhadap lingkungan hidup
1. Akhlak terhadap manusia, diantaranya:
Akhlak kepada Rasulullah

Akhlak kepada kedua orang tua


Akhlak kepada diri sendiri

Akhlak kepada keluarga, karib kerabat


Akhlak kepada tetangga
Akhlak kepada masyarakat
2. Akhlak terhadap lingkungan hidup, yaitu :

sadar dan memelihara kelestarian lingkungan


hidup

menjaga dan memanfaatkan alam


menggali potensi alam seoptimal mungkin demi
kemashlahatan manusia dan alam sekitarnya
Akhlak Dalam Pandangan Islam
Akhlak islam adalah merupakan system moral/akhlak
yang berdasarkan islam, yakni bertitik tolak dari
akidah yang diwahyukan Allah pada nabi/Rasul-Nya
yang kemudian agar disampaikan kepada umatnya.
Akhlak” di dalam ajaran islam sangat rinci,
berwawasan multi dimensial bagi kehidupan,
sistematis dan beralasan realitas. Juga “Akhlak”
banyak dibicarakan tentang konsekuensi yang bagi
manusia yang tidak berpegang pada “ akhlak islam”.
“Akhlak islam” bersifat mengarahkan, membimbing,
mendorong, membangun peradaban manusia dan
mengobati bagi penyakit social dari jiwa dan mental.
Tujuan berakhlak yang baik untuk mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Pembinaan Akhlak Dalam Islam
Pembinaan akhlak dalam Islam, menurut
Muhammad al-Ghazali, telah terintegrasi dalam
rukun Islam yang lima. Disamping itu pembinaan
akhlak juga telah terintegrasi dalam rukun iman yang
enam.
Namun, hal yang lebih penting dalam pembinaan
akhlak adalah pembiasaan yang dilakukan sejak kecil
dan berlangsung secara terus-menerus, karena
akhlak yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan
pelajaran, instruksi dan larangan, tetapi harus disertai
dengan pemberian contoh teladan yang baik dan
nyata (uswatun hasanah) disinilah orangtua
memegang peran yang sangat dominan.
Hubungan Akhlak Dengan Tasawuf
Pengertian Tasawuf
Tasawuf adalah upaya melatih jiwa dengan berbagai
kegiatan yang dapat membebaskan dirinya dari
pengaruh kehidupan dunia, sehingga tercermin
akhlak yang mulia dan dekat dengan Allah SWT.
Dengan kata lain tasawuf adalah bidang kegiatan
yang berhubungan dengan pembinaan mental
rohaniah agar selalu dekat dengan Tuhan.
“Banyak jalan menuju Tuhan”, salah satu jalan itu
adalah tasawuf. Dengan tasawuf, orang akan
mendapatkan ketenangan batin dan kepuasan
spiritualitas. Untuk mencapai puncak tertinggi dalam
tasawuf, orang senantiasa diharuskan mampu
melakukan serangkaian ritualitas yang sudah
menjadi „tatanan formal‟ sepanjang masa.
Tatanan formal yang dimaksud dalam dunia tasawuf
adalah berupa maqam-maqam, yaitu tangga-tangga
menuju Tuhan. Untuk melalui hal ini dibutuhkan
suatu tekad yang kuat, mujahadah dan selalu
menjaga kontinuitas komunikasi dengan Allah SWT.
Tasawuf tiada lain merupakan upaya pembinaan
akhlak yang mulia. Hal itu, dalam istilah sufi disebut
dengan al-takhallaku bi akhlakillah, yaitu berbudi
pekerti dengan budi pekerti Allah, atau al-ittishaf bi
shifatillah, yaitu mensifati diri dengan sifat-sifat yang
dimiliki Allah.
Disinilah, hubungan antara tasawuf dengan akhlak
terjalin begitu eratnya, dimana tasawuf melatih
manusia agar memiliki ketajaman batin dan
kehalusan budi pekerti, sehingga tumbuhlah akhlak-
akhlak mulia dalam bersikap dan berperilaku.

Anda mungkin juga menyukai