Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMANFAATAN LIMBAH IKAN DAN LIMBAH TOMAT


DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR

Oleh :
Riski Maulana Akbar (181510901019)

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN


PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
ABSTRAK

Pertanian organik adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengembalikan semua
jenis bahan-bahan organik kembali ke dalam tanah dengan menggunakan potensi bahan-
bahan alami yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Potensi yang dimiliki oleh kota
Jember, yaitu limbah ikan dan limbah tomat yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
organik cair. Pupuk organik cair merupakan jenis pupuk yang berbentuk cair yang dibuat
berasal dari hewan atau pertumbuhan yang telah melalui proses fermentasi. Kelebihan dari
pupuk organik cair ini jika dibandingkan dengan pupuk organik padat, yaitu pupuk organik
cair mampu mengatasi kekurang unsur hara pada tanaman dengan cepat, tidak mudah
hilang ketika terjadi pencucian hara, dan mampu menyediakan unsur hara dengan cepat.
Permasalahan yang terjadi di kota Jember, yaitu banyaknya limbah ikan dan tomat yang
terbuang, dan rendahnya informasi dan pengetahuan masyarakat dan petani tentang limbah
ikan dan limbah tomat. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan pertumbuhan dan
hasil produksi pada tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa L.) dengan pemberian pupuk
organik cair dan memberikan nilai guna dan ekonomis terhadap limbah ikan dan limbah
tomat. Metode yang digunakan penelitian ini adalah menggunakan metode analisis potensi
wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair limbah ikan
dan limbah tomat memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan hasil produksi tanaman
sawi pakcoy (Brassica rapa L.). Penelitian ini menyimpulkan bahwa peluang yang
didapatkan dari penggunaan pupuk organik pada budidaya tanaman pakcoy pada masa
mendatang cukup besar jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia. Keuntungan
relatif nantinya yang akan didapatkan oleh petani dengan menggunakan pupuk organik cair,
yaitu harga jual dari tanaman sawi pakcoy akan menjadi lebih tinggi.

Kata kunci : pupuk organik cair, limbah ikan, limbah tomat


PENDAHULUAN

Menurut Sutanto (2002), pertanian organik dapat diartikan sebagai suatu


sistem produksi pertanaman yang umumnya menggunakan bahan-bahan alami
untuk dapat didaur ulang sehingga nantinya mampu memperbaiki status kesuburan
dan struktur tanah. Filosofi yang mendasari adanya pertanian organik ini adalah
pengembangan prinsip-prinsip dengan memberi makanan kepada tanah sehingga
selanjutnya tanah dapat menyediakan makanan untuk tanaman (feeding the soil that
feeds the plants). Definisi lain dari pertanian organik adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk mengembalikan semua jenis bahan-bahan organik kembali ke
dalam tanah dengan menggunakan potensi bahan-bahan alami yang terdapat di
lingkungan sekitarnya.
Pertanian organik ini menggunakan bahan-bahan yang berasal dari alam
dalam budidaya usahataninya. Bahan-bahan alami tersebut digunakan sebagai
pupuk maupun obat-obatan dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Pupuk merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan
kebutuhan unsur hara dalam tanaman. Pertanian organik dalam budidayanya
menggunakan pupuk organik sebagai penyedia unsur hara pada tanaman.
Kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk organik ini tentunya sangatlah
banyak tidak hanya unsur hara makro namun juga terdapat unsur hara mikro yang
bermanfaat untuk kesuburan tanah dan tanamannya, hal tersebut terjadi
dikarenakan pupuk organik terbuat dari bahan-bahan alami seperti sisa daun-
daunan, sisa buah-buahan, sisa sayur-sayuran, kotoran ternak, urine ternak, dan
bahan alami lainnya. Berdasarkan bentuknya pupuk organik dibagi menjadi dua
yaitu pupuk organik cair dan pupuk organik padat (Tabun et al., 2017).
Menurut Putri (2020), pupuk organik cair adalah jenis pupuk yang
berbentuk cair dan dibuat berasal dari hewan atau tumbuhan yang telah melalui
proses fermentasi. Pupuk organik cair ini mudah sekali larut dalam tanah dan
membawa unsur-unsur yang sangat penting bagi tanaman. Pengaplikasian pupuk
organik cair dilakukan dengan cara penyemprotan atau penyiraman pada bagian
permukaan tanah yang telah ditanami tanaman. Kelebihan dari pupuk organik cair
ini jika dibandingkan dengan pupuk organik padat, yaitu pupuk organik cair mampu
mengatasi kekurang unsur hara pada tanaman dengan cepat, tidak mudah hilang
ketika terjadi pencucian hara, dan mampu menyediakan unsur hara dengan cepat.
Tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan disukai banyak masyarakat kota
saat ini adalah tanaman sayuran pakcoy, dimana selain memiliki nilai ekonomi yang
tinggi juga cara budidayanya tidak terlalu sulit.
Penerapan budidaya tanaman pakcoy secara organik dapat mengurangi
dampak dari pencemaran lingkungan karena pengaplikasiannya tidak memerlukan
bahan kimia, melainkan dapat menggunakan bahan organik yang berasal dari
limbah pertanian, dan perikanan. Budidaya tanaman yang menggunakan bahan-
bahan organik di dalamnya dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi jika
dibandingkan budidaya tanaman secara konvensional. Peluang yang didapatkan
dari penggunaan pupuk organik pada budidaya tanaman pakcoy pada masa
mendatang cukup besar. Budidaya tanaman pakcoy menggunakan pupuk organik
cair dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksinya. Pengaruh tersebut terjadi
dikarenakan kandungan pada pupuk organik cair mampu menyediakan unsur hara
makro dan mikro yang dapat memenuhi kebutuhan tanaman sehingga tanaman
pakcoy yang dibudidayakan dapat berproduksi maksimal (Novriani et al., 2019).
Pengaplikasian pupuk organik cair yang dibuat dari limbah tomat dan
limbah ikan pada budidaya tanaman sawi pakcoy ini didasarkan pada permasalahan
limbah tomat dan limbah ikan yang semakin banyak di kota Jember terutama di
Pasar Tanjung. Limbah-limbah tersebut dibuang dengan begitu saja tanpa adanya
pengolahan lebih lanjut menjadi suatu barang yang memiliki nilai ekonomis,
padahal tanpa kita sadari limbah tersebut dapat dijadikan sebagai pupuk organik
cair yang nantinya dapat membantu para petani di kota Jember untuk meningkatkan
kualitas hasil panennya dengan melakukan pertanian organik secara berkelanjutan.
Tujuan dari adanya pembuatan laporan adalah untuk meningkatkan pertumbuhan
dan hasil produksi tanaman pakcoy terhadap pemberian pupuk organik cair dari
limbah tomat dan limbah ikan, selain itu juga memberikan nilai ekonomis pada
limbah tomat dan limbah ikan
BAHAN DAN METODE

Alat
1. Pisau
2. Saringan
3. Sendok
4. Timba
5. Kantung kresek
6. Timbangan

Bahan
1. 500 ml air kelapa
2. 500 gram limbah ikan
3. Air sumur 2 liter
4. 500 gram limbah tomat
5. Gula 3 sdm

Metode
Menurut Zahroh et al. (2018), cara pembuatan pupuk organik cair antaralain:
1. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan antara lain: 500 gram limbah ikan,
500 gram limbah tomat, 2 liter air sumur, dan 500 ml air kelapa
2. Mencuci limbah ikan dan limbah tomat dari kotoran yang menempel
3. Mencacah atau memotong limbah tomat dan limbah ikan kecil-kecil
4. Memasukkan 500 gram limbah ikan, 500 gram limbah tomat, 500 ml air kelapa.
Setelah itu menambahkan 2 liter air sumur dan gula
5. Mengaduk hingga rata selama 15 menit, kemudian menutupnya rapat-rapat
6. Membuka POC setiap 2 hari sekali agar mikroorganisme tidak mati dan
mengukur pHnya selama 30 hari
7. Setelah 30 hari, menyaring POC dengan menggunakan kain
HASIL
Kegiatan
No Tujuan Masalah Sasaran Volu Penanggung
Materi Metode Lokasi Waktu Dana Pemateri Pelaksana Keterangan
me Jawab
1 Membantu Rendahnya Petani dan Pembuatan Demons 1 kali Balai Sore Rp. Penyuluh Ketua Fasilitator -
petani untuk informasi dan masyarakat pupuk trasi Desa hari 150.000 kelompok
membuat pengetahuan organik cair cara tani
pupuk tentang manfaat dari limbah
organik cair, limbah tomat ikan dan
serta dan limbah ikan limbah
memberikan sehingga banyak tomat
nilai guna dan yang terbuang
nilai percuma tanpa
ekonomis ada pengolahan
terhadap lebih lanjut
limbah tomat
dan limbah
ikan
2 Meningkatkan Penggunaan Petani Manfaat Diskusi 2 kali Sawah Sore Rp. Dinas Ketua Fasilitator -
pertumbuhan pupuk kimia penggunaa dan hari 200.000 Pertanian kelompok
dan hasil yang berlebihan n pupuk Pertemu dan tani dan
produksi sehingga organik cair an Penyuluh penyuluh
dengan merusak tekstur pada
menggunakan tanah dan tanaman
pupuk mengakibatkan sawi
organik cair pertumbuhan dan pakcoy
hasil produksi
tanaman pakcoy
berkurang
PEMBAHASAN

Pertanian di Indonesia umumnya masih banyak yang menggunakan pupuk


kimia dalam proses budidaya tanamannya. Pupuk kimia yang digunakan secara
berkelanjutan atau terus-menerus akan merusak tekstur tanah dan membuatnya
menjadi kering, selain itu kerugian yang diakibatkan nantinya cukup besar sehingga
mampu merusak lingkungan yang ada disekitarnya. Pupuk kimia memang memiliki
kandungan unsur hara yang tinggi namun sangat berbahaya jika terlalu sering
digunakan dan juga harganya cukup mahal. Petani di kota Jember sebagian besar
menggunakan pupuk kimia dalam usahataninya.
Pupuk kimia sekarang ini dapat digantikan dengan pupuk organik cair,
dimana dalam pembuatannya hanya membutuhkan bahan-bahan alami yang
terdapat di wilayah sekitarnya. Sumberdaya alam yang melimpah berupa limbah
ikan dan limbah tomat di Pasar Tanjung masih belum dimanfaatkan secara
maksimal oleh masyarakat disekitarnya. Limbah-limbah tersebut sering kali
ditemui di Pasar Tanjung dan dibuang dengan sia-sia. Rendahnya informasi dan
pengetahuan masyarakat dan petani di kota Jember menyebabkan mereka tidak
dapat menyadari bahwa limbah ikan dan limbah tomat dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk organik, namun jika mereka menyadarinya maka limbah-limbah tersebut
dapat memberikan nilai guna dan ekonomis untuk meningkatkan perekonomiannya.
Menurut Fauzi et al. (2019), limbah perikanan dapat digunakan sebagai
bahan utama dalam pembuatan pupuk organik cair karena limbah ikan memiliki
kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Limbah tomat juga dapat
digunakan sebagai bioaktivator dalam pembuatan pupuk organik cair (POC).
Penggunaan pupuk organik pada budidaya tanaman sawi pakcoy dapat
mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah daun, dan daun layak konsumsi selain itu
dengan penggunaan pupuk organik cair secara berkelanjutan dapat mengurangi
biaya pengeluaran (output) petani sehingga keuntungan yang didapatkan nantinya
akan lebih besar jika dibandingkan saat menggunakan pupuk kimia. Keuntungan
relatif nantinya yang akan didapatkan oleh petani dengan menggunakan pupuk
organik cair, yaitu harga jual dari tanaman sawi pakcoy akan menjadi lebih tinggi.
KESIMPULAN

1. Berdasarkan potensi yang telah ditemukan di wilayah kota Jember terdapat dua
permasalahan yang terjadi, yaitu rendahnya infromasi dan pengetahuan
masyarakat dan petani tentang manfaat limbah ikan dan limbah tomat sehingga
banyak yang terbuang, dan penggunaan pupuk kimia yang berkepanjangan pada
tanaman sawi pakcoy
2. Penggunaan pupuk organik cair yang berkelanjutan pada tanaman sawi pakcoy
dapat memberikan pengaruh tinggi tanaman, jumlah daun, dan daun layak
konsumsi
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, A. R., Casdi, dan Warid. 2019. Respon Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)
terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Limbah Perikanan. Hortikultura
Indonesia, 10(2): 94-101.

Novriani, D. F. Nurshanti, A. Asroh, dan Al’asri. Pemanfaatan Daun Gamal sebagai


Pupuk Organik Cair Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Pakcoy (Brassuca rapa L.). Klorofil, 14(1): 7-11.

Putri, Y. A. 2020. Pengaruh Penambahan Media Limbah Jamur Merang dalam


Pupuk Organik Cair terhadap Konsentrasi Kalsium. Empiricism, 1(1): 46-58.

Sutanto R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta: Kanisius.

Tabun, C. A., B. Ndoen, C. L. L. Peu, J. A. Jermias, T. A. Y. Foenay, dan D. A. J.


Ndolu. 2017. Pemanfaatan Limbah dalam Produksi Pupuk Bokashi dan
Pupuk Cair Organik di Desa Tuatuka Kecamatan Kapung Timur.
Pengabdian Masyarakat Peternakan, 2(2): 107-115.

Zahroh, F., Kusrinah, dan S. M. Setyawati. 2018. Perbandingan Variasi Konsentrasi


Pupuk Organik Cair dari Limbah Ikan terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai
Merah (Capsicum annum L.). Biology and Applied Biology, 1(1):50-57.

Anda mungkin juga menyukai