com/energi/bioetanol-bahan-bakar-nabati/)
(
Panji Tri Atmojo September 17th, 2010
De nisi
Bioetanol (bioethanol) merupakan etanol (etil alkohol) yang proses produksinya menggunakan bahan baku alami dan proses biologis, berbeda
dengan etanol sintetik yang diperoleh dari sintesis kimiawi senyawa hidrokarbon. Etanol yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan
memiliki struktur kimia yang persis sama dengan etanol yang ditemukan pada minuman keras. Etanol yang digunakan untuk bahan bakar
disebut dengan Fuel Grade Ethanol (FGE) dengan tingkat kemurnian 99.5%
Bahan Baku
Gula (glukosa) merupakan bentuk bahan baku yang paling sederhana dengan rumus kimia C6H12O6 , berbeda dengan pengertian gula sehari-
hari yang mengandung sukrosa, laktosa dan fruktosa.
Gula dapat diperoleh dari tebu (sugarcane) melalui hasil sampingan produksinya berupa tetes (molases). Sebagai bahan baku bioetanol,
glukosa dapat langsung digunakan dalam proses peragian.
(http://lh5.ggpht.com/_MZuP4wJdMPU/TJW8pfvShvI/AAAAAAAAARw/0x8Imq8wgv4/s1600-h/800px-
Wheat_starch_granules%5B7%5D.jpg)Pati banyak ditemukan pada jagung, singkong, sagu dan beragam
makanan pokok manusia yang mengandung karbohidrat. Rumus kimia dari pati adalah (C6H10O5)n dengan
jumlah n antara 40 – 3.000. Sebagai bahan baku bioetanol, pati membutuhkan proses untuk memecah
ikatan kimianya menjadi glukosa. Proses yang umum dilakukan adalah dengan penambahan enzim amylase
(http://en.wikipedia.org/wiki/Amylase) untuk menghidrolisis menjadi glukosa. Penggunaan bahan pati sebagai
bahan baku bioetanol secara umum akan bersaing dengan cadangan pangan bagi manusia, yang pada
akhirnya akan meningkatkan harga bahan pangan.
Selulosa merupakan polisakarida dengan rumus kimia (C6H10O5)n ,dengan jumlah n ribuan hingga lebih dari puluhan ribu, yang membentuk
dinding tanaman dan kayu. Selulosa merupakan senyawa organik yang paling banyak jumlahnya di muka bumi. Sekitar 1/3 komposisi tanaman
adalah selulosa yang tidak tercerna oleh manusia. Karena tidak bersaing dengan bahan pangan, maka selulosa diperkirakan akan
mendominasi bahan baku bioetanol di masa mendatang. Sebagai bahan baku bioetanol, selulosa membutuhkan pengolahan awal yang lebih
intensif dibandingkan dengan bahan baku lain.
Untuk melakukan proses hydrolysis (merubah struktur selulosa menjadi glukosa) dapat ditempuh menggunakan penambahan asam yang
dilarutkan pada suhu dan tekanan tinggi. Proses tersebut membutuhkan energi yang cukup besar sehingga net energy gain yang dihasilkan
menurun. Selain itu kondisi yang asam akan menggangu proses fermentasi lanjutan, sehingga dibutuhkan proses perantara untuk
menetralkan keasaman.
Proses Produksi
Bahan baku harus melalui proses pre-treatment dengan tujuan untuk meningkatkan kandungan glukosa bahan semaksimal mungkin sebelum
memasuki tahap fermentasi. Kandungan glukosa ditingkatkan dengan merubah bentuk gula kompleks (polisakarida) menjadi gula sederhana.
Proses pre-treatment sangat bergantung dari tipe bahan baku yang digunakan.
Proses produksi bioetanol dilakukan melalui proses fermentasi yang menghasilkan alkohol dengan kadar rendah. Proses fermentasi merubah
bahan baku glukosa menjadi alkohol dan residu karbon dioksida. Pada proses tersebut dibutuhkan bantuan ragi saccharomyces cerevisae
dengan persamaan kimia sebagai berikut:
Proses fermentasi menghasilkan alkohol dengan kadar maksimal hanya 7 – 9% ( 15% jika menggunakan strain ragi yang paling tahan alkohol).
Untuk meningkatkan kadar etanol hingga mencapai Fuel Grade Ethanol (FGE) 99.5% dibutuhkan proses penyulingan (distillation) dan (
dehidrasi (dehydration). Proses penyulingan akan menghasilkan etanol dengan kadar maksimum 95.6% dan tidak bisa ditingkatkan lagi
karena sifat azeotrope larutan etanol-air.
(http://lh6.ggpht.com/_MZuP4wJdMPU/TJjkpFGJe7I/AAAAAAAAASw/3N8XN27Mc5g/s1600-h/image%5B27%5D.png)
Untuk meningkatkan konsentrasi etanol hingga mencapai FGE dilakukan proses dehidrasi dengan beberapa metode antara lain:
Penambahan benzene (http://en.wikipedia.org/wiki/Benzene) pada larutan alkohol-air untuk menghilangkan sifat larutan azeotrope
(http://en.wikipedia.org/wiki/Azeotrope). Dibutuhkan proses tambahan untuk memisahkan benzene dari larutan alkohol.
Penambahan zat adsorbent (http://en.wikipedia.org/wiki/Adsorbent) untuk memerangkap air dari larutan etanol-air. Zat adsorbent yang jamak
digunakan antara lain zeolite. Dalam proses yang lebih sederhana dapat digunakan kapur gamping (CaO) bubuk yang dilarutkan dalam larutan
etanol-air.
Proses pervaporation menggunakan membran porous atau non-porous untuk mem lter fase gas dari larutan azeotrope alkohol-air. Proses ini
diklaim mengonsumsi energi relatif rendah karena memanfaatkan tekanan dan suhu rendah.
Produsen
Hingga tahun 2009, Amerika Serikat merupakan negara produsen biofuel terbesar di dunia, yang diikuti oleh Brazil di posisi kedua. Produksi
bioetanol di Amerika Serikat didominasi oleh bahan baku jagung dan kedelai, sedangkan proses produksi bioetanol di Brazil didominasi oleh
bahan baku tebu (sugarcane), mengingat Brazil merupakan produsen tebu nomor 1 di dunia.
Dari data produksi bioetanol 2007 – 2009, Brazil menunjukkan e siensi tertinggi dalam pemanfaatan lahan untuk bahan baku bioetanol. Yang
berarti dibutuhkan lebih sedikit lahan untuk menghasilkan sejumlah volume bioetanol.
Penggunaan
Penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor bervariasi antara blend hingga bioetanol murni. Bioetanol sering disebut
dengan notasi “Ex”, dimana x adalah persentase kandungan bioetanol dalam bahan bakar. Beberapa contoh penggunaan notasi “Ex” antara
lain:
Pertamina telah menjual biopremium (E5) yang mengandung bioetanol 5% dan premium 95%. Bahan bakar E5 dapat digunakan pada
kendaraan yang menggunakan bensin (gasoline) standar, tanpa modi kasi apapun. Namun, bahan bakar E15 ke atas atau persentase bioetanol
lebih dari 15% harus memanfaatkan kendaraan dengan tipe Flexible-Fuel Vehicle. Brazil sebagai salah satu negara yang menggunakan
bioetanol terbesar di dunia, telah mengadopsi bahan bakar E100, dimana kandungan bioetanol 100%.
Bioetanol dengan kandungan 100% memiliki nilai oktan (octane) RON 116 – 129, yang relatif lebih tinggi dibandingkan bahan bakar premium (
dengan nilai oktan RON 88. Karena nilai oktan yang tinggi, bioetanol dapat digunakan sebagai pendongkrak oktan (octane booster) untuk
bahan bakar beroktan rendah. Nilai oktan yang lebih tinggi pada bioetanol juga berpengaruh positif terhadap e siensi dan daya mesin.
Penggunaan bahan bakar E10 dan E20 memiliki performa (power dan force) yang lebih baik untuk mesin, seperti tercantum dalam tabel
pengujian berikut:
(http://lh3.ggpht.com/_MZuP4wJdMPU/TKbfRpKOrRI/AAAAAAAAAU8/oACCkm3ZOF0/s1600-h/image%5B73%5D.png)
Sayangnya untuk menghasilkan power dan force yang lebih tinggi, dibutuhkan bahan bakar E20 dalam jumlah lebih banyak per jam relatif
terhadap Pertamax. Untuk nilai fuel consumption / power bahan bakar pertamax memberikan hasil yang terbaik diikuti oleh E20 dan E10.
Secara umum, pencampuran premium dengan bioetanol memberikan dampak yang baik bagi performa mesin.
Emisi
Penggunaan bioetanol juga mampu mengurangi emisi gas beracun (CO dan HC) yang umum ditemukan pada pembakaran bensin. Hal tersebut
disebabkan oleh air-fuel ratio yang lebih baik pada bioetanol sehingga menyebabkan pembakaran bahan bakar yang lebih sempurna. Namun
sayangnya justru emisi NOx lebih tinggi dibandingkan pembakaran bahan bakar premium.
(http://lh4.ggpht.com/_MZuP4wJdMPU/TLqdQH2tnfI/AAAAAAAAAco/5RyeOOAu93o/s1600-h/image59%5B1%5D.png)
Selain emisi gas beracun, emisi karbon dioksida (greenhouse gas) juga menjadi perhatian utama dalam pemilihan bahan bakar yang ramah
lingkungan. Pembakaran bioetanol E100 akan menghasilkan sekitar 1.5 kg gas rumah kaca, sedangkan pembakaran 100% oktana (octane)
menghasilkan sekitar 2.1 kg gas rumah kaca. Menurut data EPA (Environmental Protection Agency
(http://www.epa.gov/oms/climate/420f05001.htm)) pembakaran 1 Liter bensin akan menghasilkan sekitar 2.3 kg gas karbon dioksida.
Daftar emisi karbon dioksida pada pembakaran bahan bakar secara sempurna diringkas sebagai berikut:
(
(http://lh5.ggpht.com/_MZuP4wJdMPU/TKbfbByeieI/AAAAAAAAAc0/g1lE7AfSHe4/s1600-h/image51%5B1%5D.png)
Dalam bentuk persentase, pembakaran bioetanol (E100) mengurangi sekitar 45% emisi karbon dioksida dibandingkan pembakaran oktana.
Namun perbandingan emisi pembakaran E10 terhadap oktana hanya menghasilkan penghematan sekitar 4%, angka yang kurang signi kan
untuk mengurangi efek gas rumah kaca.
(http://lh3.ggpht.com/_MZuP4wJdMPU/TKbfgk3SqmI/AAAAAAAAAdE/PVpFtaQT8jY/s1600-h/image65%5B1%5D.png)
Dalam proses produksi bietanol dari awal hingga akhir terdapat beberapa tahapan umum yang selalu dilalui yaitu proses produksi bahan baku
dan proses produksi bioetanol dari bahan baku. Dalam seluruh rangkaian proses tersebut terdapat siklus energi dan karbon dioksida (juga
biaya) yang terlibat.
(http://lh5.ggpht.com/_MZuP4wJdMPU/TKSj7VmLloI/AAAAAAAAAUk/pH9biVRO9Jo/s1600-h/image%5B14%5D.png)
(http://lh4.ggpht.com/_MZuP4wJdMPU/TKSoCmspicI/AAAAAAAAAUs/44IJqEnIOI4/s1600-h/image%5B13%5D.png)
(https://twitter.com/intent/tweet?
text=Bioetanol+%E2%80%93+Bahan+Bakar+Nabati&url=https%3A%2F%2Ftheatmojo.com%2Fenergi%2Fbioetanol-
bahan-
(whatsapp://send?
(https://www.facebook.com/sharer/sharer.php?
bakar-
text=Bioetanol+%E2%80%93+Bahan+Bakar+Nabati
(https://plus.google.com/share?
(http://www.pinterest.com/pin/create/button/?
(http://www.linkedin.com/shareArticle?
u=https%3A%2F%2Ftheatmojo.com%2Fenergi%2Fbioetanol-
nabati%2F%3Fsst%3D4j87ov3rgnsv&via=&counturl=https%3A%2F%2Ftheatmojo.com%2Fenergi%2Fbioetanol-
https%3A%2F%2Ftheatmojo.com%2Fenergi%2Fbioetanol-
url=https%3A%2F%2Ftheatmojo.com%2Fenergi%2Fbioetanol-
description=Bioetanol+%E2%80%93+Bahan+Bakar+Nabati&media=&url=https%3A%2F%2Ftheatmojo.com%2Fenergi%2
mini=true&source=&summary=Bioetanol+%E2%80%93+Bahan+Bakar+Nabati&title=Bioetanol+%E2%80%93+Baha
bahan-
bahan-
bahan-
bahan-
bahan-
bahan-
bakar-
bakar-
bakar-
bakar-
bakar-
bakar-
nabati%2F%3Fsst%3D4j87ov3rgnsv&utm_source%3Dfacebook&utm_campaign%3Dsocial-
nabati%2F%3Fsst%3D4j87ov3rgnsv&utm_source%3Dfacebook&utm_campaign%3Dsocial-
nabati%2F%3Fsst%3D4j87ov3rgnsv&utm_source%3Dfacebook&utm_campaign%3Dsocial-
nabati%2F%3Fsst%3D4j87ov3rgnsv&utm_source%3Dfacebook&utm_campaign%3Dsocial-
nabati%2F%3Fsst%3D4j87ov3rgnsv&utm_source%3Dfacebook&utm_campaign%3Dsocial-
nabati%2F%3Fsst%3D4j87ov3rgnsv&utm_source%3Dfacebook&utm_campaign%3Dsocial-
share&utm_medium%3Dpost)
share&utm_medium%3Dpost)
share&utm_medium%3Dpost)
share&utm_medium%3Dpost)
share&utm_medium%3Dpost)
share&utm_medium%3Dpost)
Related Posts
CARA CLONING HARD DISK: SIMPLE WALKTHROUGH PART 2 KENDARAAN HYBRID – GASOLINE-ELECTRIC
(https://theatmojo.com/ide/cara-cloning-hard-disk-simple-walkthrough- (https://theatmojo.com/ide/kendaraan-hybrid-gasoline-electric/)
part-2/)
(https://theatmojo.com/renewable-energy/biodiesel-berbasis-alga-bahan-
bakar-masa-depan/)
(https://theatmojo.com/energi/biodiesel-bahan-bakar-alternatif-solar/)
Like This!
2
Comments
7 Comments
http://lentrasystems.blogspot.com/ (http://lentrasystems.blogspot.com/)
rst comment
Reply
adi
20th September, 2010 08:43:10
http://adideswar.wordpress.com/ (http://adideswar.wordpress.com/)
keduax..
Reply
Ninta
27th September, 2010 01:45:45
cemen
Reply
adi
29th September, 2010 10:24:28
http://adideswar.wordpress.com/ (http://adideswar.wordpress.com/)
nanya dah, kelebihan dan kekurangan bahan baku tebu apa dibanding bahan baku lain? penjelasannya terlalu singkat sepertinya.
btw,buat halaman "about" coy, kayaknya isi blognya kurang jelas segmentasinya. heheh..
Reply
panji
29th September, 2010 14:53:08
http://mejaide.blogspot.com/ (http://mejaide.blogspot.com/)
@adi (
wah thanks masukannya di, artikel bakal terus diupdate. Sekarang memang masih kurang lengkap.silakan mampir terus kesini :)
oiya about nya masih belum ada tema,pengennya kajian energi alternatif non fosil.tapi liat aja perkembangannya
Reply
purw@
27th March, 2011 10:18:40
()
sepertinya kurang lengkap kalo belum dijelaskan proses pembuatanya dari awal sampai jadi bhan bakar tersebut
Reply
nolla aja
28th June, 2012 03:03:14
()
eeehhheemmmmm
makasih ya ,
bear ga lengkap yang penting bisa akuu mengerti .
hahahhahahahaha
Reply
Name*
your name
Email*
your email
Blog/Website
your blog/website
Message
POST COMMENT
NEXT POST
BIODIESEL – BAHAN BAKAR ALTERNATIF SOLAR
(https://theatmojo.com/energi/biodiesel-bahan-bakar-alternatif-solar/)
PREVIOUS POST
PULAU SEPA -THE HIDDEN PARADISE
(https://theatmojo.com/jalan-jalan/pulau-sepa-the-hidden-paradise/)
RECENT POSTS
CATEGORIES
Select Category
RECENT COMMENTS
Review Reel Daiwa Revros A 3000H | the atmojo on Membongkar Reel Daiwa Revros A 3000H (https://theatmojo.com/jalan-jalan/membongkar-reel-daiwa-
revros-a-3000h/)
4 Pulau di Natuna yang Membuatmu Terpana – Traveling Yuk on Pesona Pulau Panjang #Wisata Natuna (https://theatmojo.com/jalan-jalan/pesona-pulau-panjang-
wisata-natuna/)
theme the atmojo () © skelFlo (http://theatmojo.com) 2016, Panji Tri Atmojo (https://plus.google.com/+PanjiTriAtmojo3Mark?rel=author), all rights reserved