Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

MANAJAMEN RANTAI PASOKAN

Dosen pengampu : Hamdan Amaruddin,S.E.,M.E.

Nama mahasiswa : Niken Mayang Sari

Kelas : Manajemen 20 A4

NIM : 112010835
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Lampung, 8 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

1.2 rumusan masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 pengertian rantai pasokan

2.2 kepentingan dari strategi rantai pasokan

2.3 pemanfaatan dari rantai pasokan dalam bidang konstruksi

2.4 strategi yang perlu di lakukan supply chain management

2.5 kinerja Manajemen Rantai pasokan


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 latar belakang

Di era yang kompetitif ini , perusahaan atau organisasi lebih di tuntut lagi agar lebih kompetitif
agar bisa survive di pasar . Salah satu faktor yang lebih berperan penting untuk mengungguli
pesaing pesaing lain ialah dengan cara menerapkan manajemen rantai pasok atau biasa di
sebut dengan supply chain management yang efektif dan efesien. Dengan menggunakan SCM
ini secara tidak langsung menekan cost nya serta meningkatkan produktivitas.

SCM mencakup semua kegiatan yang terintegrasi untuk membawa produk ke pasar dan
menciptakan kepuasan pelanggan.

Dalam organisasi , rantai pasok mengacu pada berbagai bidang fungsional , meliputi outbound
dan inbound tranportasi, pergudangan dan pengadaan barang.

Peramalan, perencanaan produksi dan penjadwalan , pemrosesan order dan layanan pelanggan
semua adalah bagian dari proses ini juga. Yang penting juga adalah mewujudkan sistem
informasi yang sangat di perlukan untuk merantai semua kegiatan ini.

Di kehidupan modern seperti sekarang ini tentunya masalah seputar dunia bisnis semakin
maju . Dimana saja, kapan saja, siapa saja, berbondong bondong untuk membangun dunia
bisnis. Berbagai cara di gunakan oleh para pembisnis untuk memajukan serta menjalankan
bisnis nya.

1.2 rumusan masalah

1. Apa yang di Maksud dengan rantai pasokan?


2. Apa kepentingan dari strategi rantai pasokan ?
3. Apa Pemanfaatan dari rantai pasokan dalam bidang konstruksi?
4. Strategi apa yang perlu di lakukan supply chain management?
5. Bagaimana kinerja Manajemen Rantai pasokan

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk membantu para pembaca memahami apa yang
di maksud dengan rantai pasokan ,Untuk mengetahui apa saja strategi dari rantai pasokan ,
untuk mengetahui pemanfaatan dari rantai pasokan.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian rantai pasokan

Rantai pasok atau rantai suplai adalah sebuah sistem rangkaian kegiatan yang meliputi
koordinasi, penjadwalan dan pengendalian yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia,
aktivitas, informasi, dan sumber-sumber daya lainnya terhadap pengadaan, produksi,
persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa dari suatu pemasok kepada
pelanggan.

Jaringan rantai pasok (kiri ke kanan): bahan baku (R) - pemasok (S) - manufaktur (M) - distribusi
(D) - pelanggan (C) - konsumen (C).

2.2 kepentingan dari strategi rantai pasokan

Manajemen rantai pasokan (SCM) adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan
pelayanan , pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir serta pengiriman ke
pelanggan. Merupakan pengelolaan Berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh bahan
mentah, Di lanjut kan Kegiatan transformasi sehingga menjadi Produk dalam proses , kemudian
menjadi produk jadi dan di teruskan dengan pengiriman kepada konsumen Melalui sistem
distribusi . Kegiatan kegiatan mencakup pembelian secara tradisional dan berbagai kegiatan
penting lainnya yang berhubungan dengan supplier dan distributor

Rantai pasokan Berkaitan dengan siklus Yabg lengkap dari bahan mentah Dari para supplier , ke
kegiatan Operasional di perusahaan, berlanjut ke distribusi Sampai kepada konsumen hal
penting yang menjadi dasar pemikiran Pada konsep ini adalah pokus pada Pengurangan kesia
sia an dan mengoptimalkan Nilai pada rantai pasokan yang berkaitan. Manajemen rantai
pasokan atau supply chain management berperan penting dalam membantu perusahaan untuk
menjamin kepuasan para konsumen. Melalui mekanisme ini, perusahaan dapat mengetahui
barang apa yang mereka inginkan serta kapan waktu yang tepat untuk mengirimkan barang
tersebut.

2.3 Pemanfaatan strategi rantai pasokan dalam bidang konstruksi

Dalam bidang konstruksi, rantai pasok digunakan untuk proses perpaduan antara pihak-pihak
yang merencanakan konstruksi dan pihak-pihak yang mengerjakan konstruksi. Dalam rantai
pasok konstruksi pemilik bangunan hasil konstruksi turut dilibatkan dalam proses rantai pasok.
Pemilik bangunan akan mendukung penyediaan rantai pasok melalui diskusi bersama dengan
konsultan, kontraktor, sub kontraktor, dan pemasok. Tujuan dari pengelolaan informasi
mengenai rantai pasok dalam bidang konstruksi ialah untuk menjamin keberhasilan dan
penyelesaian suatu proyek.

2.4 Strategi yang perlu di lakukan supply chain management

 Supply Chain Management untuk Optimasi Distribusi

Konteks produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen dalam manajemen produksi
dan operasi adalah kombinasi produk yang memiliki minat dan memberikan kepuasan kepada
pelanggan. Dengan demikian, menyajikan sebuah produk merupakan tantangan utama bagi
perusahaan meskipun dari sudut pandang lain bisa juga peluang bagi sistem produksi.

 Mengetahui Tantangan Internal Supply Chain Management Perusahaan

Setiap perusahaan yang ingin menang dalam persaingan dan terus bertahan dalam goncangan
bisnis harus harus memiliki strategi yang tepat dalam segala aktivitas usahanya. Strategi akan
mengarahkan jalannya perusahaan ke tujuan jangka panjang yang ingin dicapai.

 Bernegosiasi dengan Banyak Pemasok

Strategi Supply Chain Management (SCM) selanjutnya adalah bernegosiasi dengan banyak
pemasok. Perusahaan bisa mencari banyak pemasok dan memilih satu atau beberapa di antara
yang memiliki penawaran paling menarik bagi perusahaan. Umumnya, perusahaan akan
menjatuhkan pilihan bagi pemasok yang memberikan penawaran rendah.

 Mengembangkan Hubungan Kemitraan

Perusahaan perlu mengembangkan hubungan kemitraan jangka panjang dengan satu atau
beberapa pemasok sesuai dengan kebutuhan. Para pemasok yang telah lama menjalin
hubungan dengan perusahaan tentu sudah memahami tujuan dari perusahaan.

 Melakukan Integrasi Vertikal

Strategi Supply Chain Management (SCM) bisa dilakukan dengan cara integrasi vertikal untuk
mengembangkan kemampuan perusahaan dalam memproduksi barang yang telah diperoleh
dari pemasok. Ada dua macam integrasi vertikal yang bisa dilakukan, yaitu integrasi mundur
dan integrasi maju. Integrasi mundur bisa dilakukan oleh perusahaan untuk membeli bahan
baku dari pemasok sehingga bisa membuat barang sesuai keinginan konsumen. Adapun
integrasi maju menuntut produsen atau perusahaan membeli komponen yang berupa produk
jadi.

 Membangun Virtual Company

Dengan memiliki virtual company, maka perusahaan bisa membangun hubungan yang luas
dengan berbagai pemasok untuk menyediakan bahan baku yang diinginkan. Namun, virtual
company harus dilengkapi dengan manajemen perusahaan yang bagus supaya bisa
memberikan biaya yang rendah, beroperasi secara efisien, menciptakan kualitas, cepat,
fleksibel, dan inovatif.

 Membangun Jaringan Keiretsu

Istilah Jaringan Keiretsu pada awalnya digunakan untuk satu grup atau kumpulan perusahaan
yang menopang ekonomi Jepang di abad ke-20. Dengan konsep jaringan keiretsu, perusahaan
di Jepang mengambil bahan mentah dari grup perusahaannya sendiri sehingga mendukung
supply chain untuk terus meningkatkan keuntungan perusahaan.

2.5 KINERJA MANAJEMEN RANTAI PASOK

Kinerja manajemen rantai pasok adalah semua aktivitas pemenuhan permintaan konsumen
yang dinyatakan secara kuantitatif. Hasil akhirnya adalah angka atau prosentase dari aktivitas
pemenuhan permintaan pelanggan oleh perusahaan. Tujuan dari pengukuran kinerja adalah
sebagai berikut.
a. Untuk menciptakan proses penyampaian (delivery) secara fisik (barang
mengalir dengan lancar dan persediaan tidak terlalu tinggi).
b. Melakukan stream lining information flow (adanya aliran informasi di antara tiap-tiap
channel).
c. Cash flow yang baik pada setiap channel dalam rantai pasok.Untuk pengukuran akan
ditujukan pada proses-proses yang terjadi di dalam perusahaan sehari-hari, dan kemudian
dengan didasarkan atas kinerja yang telah didapat dari berbagai referensi akan dilakukan
penilaian atas proses yang terjadi yang menggambarkan kinerja yang diukur tersebut. Rantai
pasok menunjukkan adanya rantai yang panjang yang dimulai dari pemasok sampai pelanggan,
di mana adanya keterlibatan entitas atau disebut pemain dalam konteks ini dalam jaringan
rantai pasok yang sangat kompleks tersebut. Berikut ini merupakan pemain utama yang terlibat
dalam rantai pasok (Indrajit dan Djokopranoto, 2002):

1. Supplier (chain 1)
Rantai pada rantai pasok dimulai dari chain 1, yang merupakan sumber penyedia bahan
pertama. Di sini adalah tempat di mana mata rantai penyaluran barang akan mulai. Bahan
pertama di sini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, suku cadang
atau barang dagang.
2. Supplier-Manufacturer (chain 1-2)
Rantai pertama tadi dilanjutkan dengan rantai kedua, yaitu manufacturer yang merupakan
tempat mengkonversi ataupun menyelesaikan barang (finishing). Hubungan kedua mata rantai
tersebut sudah mempunyai potensi untuk melakukan penghematan. Misalnya, penghematan
inventory carrying cost dengan mengembangkan konsep supplier partnering.

3. Supplier-Manufacturer-Distributor (chain 1-2-3)

Dalam tahap ini barang jadi yang dihasilkan disalurkan kepada pelanggan, di mana biasanya
menggunakan jasa distributor atau wholesaler yang merupakan pedagang besar dalam jumlah
besar.
4. Supplier-Manufacturer-Distribution-Retail Outlets (chain 1-2-3-4)
Dari pedagang besar tadi barang disalurkan ke toko pengecer (retail outlets). Walaupun ada
beberapa pabrik yang langsung menjual barang hasil produksinya kepada pelanggan
(customer), namun secara relatif jumlahnya tidak banyak dan kebanyakan menggunakan pola
seperti di atas.
5. Supplier-Manufacturer-Distribution-Retail Outlets-Customer (chain 1-2-3-4-5)
Pelanggan merupakan rantai terakhir yang dilalui dalam rantai pasok, dalam konteks ini
sebagai end-user. Pada rantai ini, terjadi transaksi antara retailer dan pelanggan yang meliputi
seluruh proses yang secara langsung meliputi penerimaan barang sekaligus memenuhi
permintaan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai