Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA

KERETA API PENATARAN EKSPRES JURUSAN MALANG- SURABAYA

Novita Cahyanti dan Saino

Prodi Pendidikan Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi


Universitas Negeri Surabaya
e-mail : cahyanti_novita@ymail.com

Abstract

Marketing has the aim to meeting the need, desires and cunsomer expectations. Expected
with studying the behavior of consumer, entrepreneur are able to know abaout the need,
desire and the expectations of consumer who intended to able so that give statisfaction to
consumer. This research was done for knows the factors which influence the consumer
decisions to use the services of komuter’s train transportation with destination from
Lamongan- Surabaya. This research use the observation, quesioner, interview, study of
literature and internet acces methods. Quisioner’s method consist of 213 respondent from
passanger of komuter’s train with destination from Lamongan- Surabaya. The testing is use
factor analysis which a in to looking for the dominant factors. Mean while, the technic of
data analysis using factor analysis. Factors had been influence the consumer (passager of
komuter’s train) choose the komuter’s train with destination from Lamongan- Surabaya are
comfortable, safety, price, times accurancy, services and activity. Mean while, the factor are
must dominant is confortable’s factor with PTC of varians 27,127%.

Keywords: Factor analysis, use of judgment, Penataran Express train.

Abstrak
Sarana transportasi merupakan bagian penting bagi kehidupan masyarakat sehari-hari.PT.
KeretaApi Indonesia (KAI) meluncurkan kereta api Penataran Ekspres jurusan Malang –
Surabaya. Dengan diluncurkan kereta api Penataran Ekspres ini perusahaan mengharapkan
dapat memahami perilaku konsumen, sehingga perusahaan mampu mengetahui kebutuhan,
keinginan dan harapan konsumen.. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa kereta api
Penataran Ekspres tujuan Malang-Surabaya. Penelitian ini menggunakan teknik observasi
dan angket. Metode angket menyertakan 70 responden dari penumpang kereta api Penataran
Ekspres jurusan Malang- Surabaya. Pengujiannya menggunakan analisis faktor yang
bertujuan untuk mencari faktor berpengaruh. Sedangkan dalam teknik analisis data
menggunakan analisis faktor. Faktor- faktor yang telah mempengaruhi konsumen dalam
memilih menggunakan kereta api Penataran Ekspres jurusan Malang- Surabaya adalah
kebutuhan, sikap, persepsi, proses belajar, pendapatan, keluarga, desain, kualitas layanan,
harga, kelengkapan fasilitas, ketepatan waktu, kenyamanan, dan keamanan.. Sedangkan
faktor yang paling berpengaruh yaitu faktor kebutuhan dengan nilai total varian sebesar
37.801%.

Kata Kunci : Analisis faktor, keputusan penggunaan, kereta api Penataran Ekspres.
PENDAHULUAN ekonomi maupun yang cepat (patas), selain
Era globalisasi, sarana transportasi itu tersedia travel, dan juga kereta api untuk
merupakan bagian penting bagi kehidupan pengangkutan penumpang dari Malang ke
masyarakat sehari-hari. Transportasi Surabaya. Namun untuk memenuhi
memiliki peranan yang penting dalam segala kebutuhan akan jasa transportasi, konsumen
aspek kehidupan, yaitu baik dari aspek sosial, tentu tidak asal meggunakan jasa transportasi
ekonomi, lingkungan ,politik , pertahanan yang ditawarkan oleh perusahaan
dan keamanan. Transaportasi merupakan transportasi. Konsumen tentu memilih
sarana perkembangan yang penting dalam transportasi yang sesuai dengan harapan,
roda perekonomian. Dapat dilihat betapa kejelian konsumen dalam menggunakan jasa
pentingnya peranan transportasi dalam transportasi tersebut dipengaruhi oleh
kehidupan masyarakat, hal ini juga tampak perilaku konsumen dan untuk mengenali
dari usaha-usaha manusia untuk memperbaiki perilaku konsumen tidaklah mudah. Menurut
serta meningkatkan sistem dan kapasitas Lamb, dkk (2001:188) perilaku konsumen
angkut dari zaman ke zaman. menggambarkan bagaimana konsumen
Banyaknya perusahaan jasa transportasi membuat keputusan-keputusan pembelian
terhadap kebutuhan masyarakat dipicu oleh dan bagaimana mereka menggunakan dan
meningkatnya pertumbuhan dan mobilitas mengatur pembelian barang atau jasa.
yang tinggi terutama dikota-kota besar seperti kereta api merupakan alat transportasi
Surabaya dan sekitarnya. Selain menjadi kota masal yang dimiliki oleh pemerintah, kereta
terbesar kedua di Indonesia, Surabaya juga api juga memiliki keunggulanya itu terhindar
menjadi pusat aktivitas baik kegiatan dari kemacetan, rendahnya tingkat polusi,
perekonomian maupun pusat pemerintahan dan memilki kapasitas angkut yang besar.
kota, hal ini menuntut masyarakat yang Dalam rangka mempermudah transportasi
beraktivitas di Surabaya untuk memilki antara jalur Malang-Surabaya PT. KeretaApi
mobilitas yang tinggi. Dalam menjalankan Indonesia mengoperasikan Kereta Api
segala kegiatan tersebut, tidak hanya Ekonomi AC Penataran Ekspres jurusan
melibatkan masyarakat yang berada di Malang – Surabaya. Kereta api Penataran
Surabaya melainkan masyarakat yang berada Ekspres ini diluncurkan untuk memenuhi
di luar Surabaya seperti Malang dan tingginya permintaan penumpang jurusan
sekitarnya. Dalam melakukan mobilitas Surabaya- Malang atau sebaliknya dan juga
tersebut tersedia berbagai macam moda sebagai solusi untuk mengurangi kemacetan
transportasi umum, seperti bus baik itu di jalan terutama jalan Surabaya- Malang.
P.T. KeretaApi Indonesia (KAI) Rumusan Masalah
meluncurkan kereta api (KA) Penataran
Dari uraian latar belakang dan
Ekspres jurusan Malang-Surabaya, Jumat1
identifikasi masalah diatas, dapat ditarik
November 2013 dengan harga sebesar
suatu rumusan masalah sebagai berikut :
Rp25.000. Kereta Api Penataran Ekspres
secara regular akan melayani penumpang 1. Faktor-faktor apakah yang
sebanyak tiga kali dalam sehari dan dari mempengaruhi keputusan penggunaan
Stasiun Malang Kota Baru akan berhenti di jasa Kereta Api Penataran Ekspres
Stasiun Gubeng Surabaya. Kereta api jurusan Malang-Surabaya?
Penataran Ekspres berkapasitas penumpang 2. Faktor mana yang paling
sebanyak 663 orang. Satu gerbong KA mempengaruhi keputusan penggunaan
Penataran Ekspres memiliki kapasitas 106 jasa Kereta Api Penataran Ekspres
tempat duduk.. jurusan Malang-Surabaya?
Tingginya mobilitas masyarakat Malang
ke Surabaya maupun sebaliknya, Tujuan
menyebabkan masyarakat membutuhkan
Berdasarkan rumusan masalah di atas,
sarana transportasi yang dapat memenuhi
maka dapat diketahui tujuan dari penelitian
kebutahan transportasi. Harapan masyarakat
adalah sebagai berikut:
akan sarana transportasi adalah sarana
transporrtasi yang nyaman, cepat dan dengan 1. Untuk mengetahui faktor apakahyang
harga yang terjangkau. Pengguna jasa mempengaruhi keputusan penggunaan
transportasi yang sangat bervariasi ini jasa Kereta Api Penataran Ekspres
dikarenakan adanya perilaku konsumen yang Malang-Surabaya.
berbeda-beda dan perilaku konsumen tersebut 2. Untuk mengetahui faktor mana yang
dipengaruhi beberapa faktor yang paling mempengaruhi keputusan
mempengaruhi keputusan pembelian penggunaan jasa Kereta Api Penataran
Dari uraian diatas maka penulis tertarik Ekspres Malang-Surabaya.
untuk melakukan penelitian dengan Judul
“Analisis Faktor Yang Mempengaruhi KAJIAN PUSTAKA
Keputusan Penggunaan Jasa Kereta Api A. Perilaku Konsumen
Penataran Ekspres Jurusan Malang- 1. Pengertian Perilaku Konsumen
Surabaya. Engel et al (1994 : 3)
mendefinisikan perilaku konsumen
sebagai tindakan yang langsung terlibat di dalamnya proses pengambilan
dalam mendapatkan, mengkonsumsi, keputusan pada persiapan dan
dan menghabiskan produk dan jasa, penentuan kegiatan tersebut.
termasuk proses yang mendahului dan Dari definisi yang telah dipaparkan
menyusul dari tindakan ini. kemudian oleh beberapa para ahli diatas dapat
Setiadi (2003:3) menyatakan bahwa disimpulkan bahwa perilaku konsumen
perilaku konsumen adalah tindakan adalah tindakan-tindakan yang
yang langsung terlibat dalam dilakukan oleh individu,kelompok, atau
mendapatkan, mengkonsumsi, dan organisasi yang secara langsung terlibat
menghabiskan produk atau jasa, atau berhubungan dengan proses
termasuk proses yang mendahului dan pengambilan keputusan dalam
menyusuli tindakan ini. mendapatkan dan menggunakan barang
Menurut Schiffman dan Kanuk atau jasa ekonomis yang dapat
(2008:6) perilaku konsumen adalah dipengaruhi oleh lingkungan.
cara individu mengambil keputusan 2. Model Perilaku Konsumen
untuk memanfaatkan sumber daya Model perilaku konsumen menurut
mereka yang tersedia (waktu, uang, Assael (Amirullah, 2002:28),
usaha) guna membeli barang-barang menyatakan bahwa ada 3 faktor yang
yang berhubungan dengan konsumsi. mempengaruhi perilaku konsumen
Menurut Kotler dan Keller (2009:166) dalam melakukan keputusan
mendefinisikan perilku konsumen pembelian. Factor tersebut antara lain :
sebagai studi tentang bagaimana konsumen individual (meliputi:
individu, kelompok, dan organisasi kebutuhan, gaya hidup, demografis,
memilih, membeli, menggunakan dan dan kepribadian). Faktor yang kedua,
bagaimana barang, jasa , idea tau yaitu pengaruh lingkungan
pengalaman untuk memuaskan (meliputi:keluarga, atasan, dan teman).
kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan faktor yang ketiga adalah
Swasta dan Handoko (2002:10) strategi pemasaran (meliputi: bauran
mengemukakan bahwa perilaku pemasaran).
konsumen sebagai kegiatan-kegiatan Menurut Philip Kotler (2009:178)
individu yang secara langsung terlibat salah satu model perilaku konsumen
dalam mendapatkan dan menggunakan yang selama ini dikenal dalam teori
barang-barang dan jasa-jasa termasuk pemasaran yang menekankan pada
rangsangan bauran pemasaran karakteristik merek, sikap,
(marketing mix) meliputi produk dan kondisi demografis, gaya hidup
jasa, harga, distribusi, dan komunikasi dan karakteristik kepribadian
sedangkan rangsangan lain meliputi individu akan mempengaruhi
ekonomi, teknologi, politik, budaya pilihan individu terhadap
serta rangsangan-rangsangan yang lain. berbagai alternatif merek yang
Salah satu model perilaku tersedia.
konsumen yang membedakan model - b) Faktor lingkungan
model perilaku konsumen lainnya yaitu Lingkungan yang mempengaruhi
atas dasar situasi yang dihadapinya perilaku konsumen adalah faktor
adalah model Engel, Blackwell, dan eksternal konsumen, yang terdiri
Miniard (Engel dkk, 1995:141). dari budaya dan kelas sosial,
Komponen dasar model ini adalah pengaruh subbudaya, pengaruh
stimulus, proses informasi, proses lintas budaya, kelompok
pengambilan keputusan, dan variabel referensi, komunikasi dalam
yang mempengaruhi proses kelompok baik itu komunikasi
pengambilan keputusan. dari mulut ke mulut maupun
3. Faktor yang Mempengaruhi opini pemimpin, pengaruh
Perilaku Konsumen keluarga, dan pengaruh situasi.
Faktor- faktor yang dikemukakan c) Faktor bauran pemasaran
oleh menurut Assael (Amirullah, 2002) Bauran pemasaran adalah faktor
terdapat tiga faktor yang yang berhubungan dengan
mempengaruhi pilihan konsumen pemasaran mengenai produk,
diantaranya faktor konsumen individu, promosi, dan distribusi. Dalam
faktor pengaruh lingkungan dan faktor teori ini yang dibahas adalah
strategi pemasaran. mengenai segmentasi pasar dan
a) Faktor individu konsumen memposisikan produk,
Individu konsumen adalah komunikasi pemasaran, pilihan
pilihan untuk membeli suatu toko dan perilaku dalam
produk dengan merek tertentu berbelanja, serta harga dan
dipengaruhi oleh hal-hal yang penjualan perseorangan.
ada pada diri konsumen.
Kebutuhan, persepsi terhadap
B. Keputusan Pembelian meringkas sejumlah variabel menjadi sedikit
1.Pengertian Keputusan Pembelian dan menamakannya sebagai factor. Proses ini
Keputusan pembelian menurut identik dengan proses penggalian faktor dari
Schiffman, Kanuk (2004:547) adalah kumpulan variabel yang ada (widayat,
pemilihan dari dua atau lebih alternatif 2004:197).
pilihan keputusan pembelian, artinya B. Populasi dan Sampel
bahwa seseorang dapat membuat populasi adalah wilayah generalisasi
keputusan, haruslah tersedia beberapa yang terdiri atas: obyek atau subyek yang
alternatif pilihan. Sofyan Assuari mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
(2004:141) mendefinisikan keputusan yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
pembelian adalah suatu proses kemudian ditarik kesimpulannya. Kriteria
pengambilan keputusan akan populasi dalam penelitian ini adalah semua
pembelian yang mencakup penentuan pengguna jasa transportasi kereta api
apa yang akan dibeli atau tidak Penataran Ekspres jurusan Malang-Surabaya
melakukan pembelian dan keputusan minimal 2 kali. Jumlah populasi dalam
ini diperoleh dari kegiatan-kegiatan penelitian ini dapat dilihat dari rata- rata
sebelumnya. jumlah tiket yang terjual pada setiap jadwal
2.Proses Pengambilan Keputusan keberangkatan kereta sebanyak 550 tiket.
Konsumen Karena kereta api Penataran Ekspres jurusan
Menurut Philip Kotler proses Malang-Surabaya berangkat 3 kali dalam
psikologi dasar memainkan peranan sehari yakni pagi dan sore sehingga dapat
penting dalam memahami bagaimana diperkirakan jumlah populasi sebanyak 1.650
konsumen benar-benar membuat penumpang per hari dan 11.550 penumpang
keputusan pembelian mereka melalui per minggu
lima tahap yaitu: pengenalan masalah, Sampel adalah bagian dari jumlah dan
pencarian informasi, evaluasi alternatif, karakteristik yang dimiliki oleh populasi
keputusan pembelian, dan perilaku tersebut. Sampel yang akan digunakan dalam
pasca pembelian penelitian ini diambil dari populasi orang-
METODE PENELITIAN orang yang pernah menggunakan jasa Kereta
Api Penataran Ekspres jurusan Malang -
A. Rancangan Penelitian
Surabaya. Jumlah sampel dalam penelitian ini
Penelitian ini menggunakan metode
mengacu pada jumlah penentuan besarnya
analisis faktor yaitu reduksi data atau
sampel yang dikemukakan dalam Malhotra.
Jumlah sampel yang diambil lima kali dari variabel yang berkorelasi signifikan. Untuk
jumlah variabel. Variabel penelitia ditetapkan menguji faktor yang dibentuk berdasarkan
14 variabel. Jadi jumlah sampel 5 x 14, mka korelasi antar variabel, maka digunakan
jumlah sampel yang digunakan yaitu KMO (Kaiser Meyer Olkin) atau Barlett’s
sebanyak 70 responden. Test. Untuk mengukur kecukupan sampling (
C. Teknik Pengumpulan Data sampling adequency). Indeks ini
Teknik pengumpulan data dilakukan membandingkan besarnya koefisien korelasi
dengan cara observasi dan angket yang terobservasi dengan besarnya koefisien
diberikan kepada responden. Teknik analisis parsial. Bila nilai KMO > 0,5 maka penelitian
data (a) Uji validitas adalah untuk tersebut tepat menggunakan analisis faktor.
mengetahui tingkat kevalidan dari instrument (3)Menetapkan Metode Analisi Faktor.
(kuisioner) yang digunakan dalam Pendekatan yang digunakan untuk
pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan memperoleh bobot atau koefisien skor faktor
untuk mengetahui apakah item- item yang yang membedakan beberapa pendekatan
tersaji dalam kuisioner benar- benar mampu dasarnya yaitu anlaisiis komponen utama dan
mengungkapkan dengan pasti apa yang akan analisis faktor biasa. (4) Menentukan Jumlah
diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan Faktor. Menghitung komponen dalam jumlah
program SPSS 16 for Windows. (b) Uji yang sama dengan jumlah variable
Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui merupakan hal yang mungkin dilakukan,
adanya konsistensi alat ukur dalam namun dengan melakukan hal itu, tidak
penggunaannya atau dengan kata lain alat diperoleh penghematan. Untuk merangkum
ukur tersebut mempunyai hasil yang informasi yang terkandung dalam variable-
konsisten apabila digunakan berkali- kali variabel asal, maka sejumlah kecil faktor
pada waktu yang berbeda. (c) Analisis Faktor diekstrasikan. (5)Merotasi Faktor, setelah
yang meliputi : (1) Merumuskan Masalah. menentukan jumlah faktor, maka dilakukan
Tujuan analisis faktor harus diidentifikasi. rotasi faktor yang berguna untuk memperjelas
Variabel-variabel yang akan dilakukan posisi variabel. (6) menafsirkan faktor,
direduksi dalam analisis faktor yang harus penafsiran difasilitasi dengan
didasarkan pada penelitian terdahulu, teori, mengidentifikasi variable-variabel yang
dan penilaian pribadi peneliti. (2) Menyusun mempunyai muatan yang besar pada faktor
Matriks Korelasi. Proses analisis faktor yang sama. Faktor itu dapat di tafsirkan
didasarkan pada korelasi antar variabel atau menurut variable-variabel yang memberi
objek faktor yang dibentuk adalah variabel- muatan yang tinggi. Beberapa bantuan lain
dalam menafsirkan adalah dengna melakukan suatu variabel dapat dinyatakan reliabel
plot variable-variabel yang menggunakan adalah lebih besar dari 0,60. Dengan
muatan-muatan factor sebagai koordinatnya. demikian keseluruhan variabel layak
(7)Menghitung Skor Faktor, Setelah digunakan dalam penelitian ini.
penafsiran, skor faktor dapat dihitung bila Hasil identifikasi karakteristik responden
diperlukan. Analisis faktor mempunyai nilai yang dapat diidentifikasi melalui beberapa
yang berdiri sendiri. Namun demikian, jika faktor antara lain jenis kelamin, usia,
sasaran analisis faktor adalah untuk pekerjaan, pendidikan terakhir, perdapatan,
mengurangi himpunan asli variabel menjadi frekuensi menggunakan dan tujuan
variabel yang komposit yang jumlahnya lebih menggunakan kereta api dapat dijelaskan
sedikit (faktor) untuk digunakan dalam sebagai berikut. Analisis hasil penelitian dan
analisis banyak variabel berikutnya.(8) pembahasan proses analisis faktor akan
Menentukan Model yang Sesuai, langkah penelitili sajikan secara sistematis sesuai
terakhir dalam analisis faktor meliputi dengan tahapan- tahapan dalam proses
penentuan sebuat kesesuaian model. Jika analisis faktor sebagai berikut:
terdapat banyak redusi yang besar, model 1. Merumuskan Masalah
faktor tidak memberikan kesesuaian yang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
baik terhadap data dan model tersebut. menemukan faktor- faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam menggunakan jasa transportasi
Faktor- faktor yang digunakan untuk kereta api penataran ekspres tujuan
mengetahui keputusan konsumen untuk Malang-Surabaya. Dalam penelitian ini
menggunakan jasa transportasi kereta api terdapat 14 sub- variabel yang diturunkan
Penataran Ekspres jurusan Malang-Surabaya dari kajian teori faktor- faktor yang
adalah faktor kebutuhan, sikap, persepsi, mempengaruhi keputusan pembelian
proses belajar, pendapatan, keluarga, teman menurut beberapa ahli seperti Henry
sejawat, desain, kualitas layanan, harga, Assael maupun dari pendapat peneliti,
kelengkapan fasilitas, ketepatan waktu, kemudian dimasukkan dalam butir- butir
kenyamanan dan keamanan. Setelah pernyataan yang diukur dengan skala
dilakukan pengujian dengan menggunakan likert. Untuk dapat menjawab rumusan
cronbach alpha menunjukkan bahwa masalah dalam bab 1 dapat dapat
keseluruhan variabel dinyatakan reliable dihasilkan dari perhitungan analisis
dengan nilai sebesar 0,968, dimana batas statistik yaitu analisis faktor dengan
bantuan software computer program hasil tersebut akan diketahui sejumlah
SPSS 16.0 for Windows. kelompok faktor yang layak dapat
2. Membuat matriks korelasi atas semua mewakili seperangkat variabel atau
faktor serta melakukan uji Bartett Test of faktor. Untuk menentukan beberapa
Sphericity (BTO) dan Kaiser-Meyer- faktor yang dapat diterima, maka dapat
Olkin (KMO). dilihat dari besarnya nilai eigenvalue
Dari hasil uji Bartlett’s Test of suatu faktor yang besarnya sama dengan
Sphericity-nya besar dan signifikan, atau lebih dari satu. Kemudian akan
dengan Approxiate Chi-Square sebesar diproses kembali dan berdasarkan hasil
403.335 dan nilai Significance-nya analisis faktor dengan menggunakan
sebesar 0,000. Sedangkan jika dilihat dari prinsip ekstraksi analisa komponen
uji KMO of Sampling Adequacy yaitu (Principal Component Analysis/PCA)
sebesar 0,824 yang berarti ketepatan dapat dihasilkan Total Variance
penggunaan analisis faktor ini dapat Explained.
dipertanggungjawabkan, karena nilai Memperhatikan hasil analisis faktor
KMO-nya sudah diatas 0,5 dan (Total Variance Explained), dari
signifikansi jauh dibawah 0,05 (0,000 < pernyataan 1 sampai 14 yang termasuk
0,05) menunjukkan bahwa analisis dalam penelitian ini terdapat 4 faktor inti
tersebut tepat. Sementara jika KMO (kebutuhan, desain kereta, kualitas
rendah, yaitu dibawah 0,5 maka beraarti layanan, dan kelompok acuan) yang
menunjukkan bahwa analisis tersebut mewakili nilai eigenvalue lebih besar dari
tidak tepat. satu. Berdasarkan pada nilai eigenvalue
3. Menentukan Jumlah Faktor di atas, dapat diartikan bahwa 14
Berdasarkan hasil dari langkah pertama pernyataan yang termasuk dalam
(merumuskan masalah) dan kedua penelitian ini dengan menggunakan
(membuat matrik korelasi atas semua metode Principal Component Analysis
variabel atau faktor serta melakukan uji (PCA) dapat dikelompokkan menjadi 4
Bartlett’s Test of Sphericity dan Kaiser- faktor inti yang mewakili total variabel
Meyer-Olkin) diatas, selanjutnya variabel yang diuji.
atau faktor disusun kembali menurut
korelasinya dan program komputer akan 4. Melakukan Rotasi Matrik Faktor
menentukan jumlah faktor yang Setelah mengetahui hasil dari penentuan
diperlukan untuk mewakili data. Dari faktor atau variabel, seringkali masih
sulit untuk menentukan pola atau
pengelompokkan variabel- variabel
secara bermakna. Dengan menggunakan Tabel
rotasi matriks diharapkan dapat Pengelompokkan Faktor Inti
meringkas data yang ada, sehingga dapat Faktor Variabel Loading PCT of Comulati
diidentifikasikan faktor- faktor baru yang Varian ve

yang lebih muda untuk diinterpretasikan Masuk ce Percenta


Dalam ge
dengan memilih nilai factor loading
Faktor
yang lebih besar atau sama dengan 0,5.
Kebutuhan
Maka untuk menentukannya diperlukan .845
Sikap
metode rotasi (Rotation Method) dengan .746
Persepsi
rotasi varimax (Varimax with Keiser I Proses .722 37.801 37.801
Normalization) melalui rotasi konvergen Belajar .815 % %
(Rotasi Convergen) sehingga Pendapata .798
menghasilkan 4 faktor inti yang n .627
memudahkan peneliti untuk Harga

menginterpretasikannya. Rotasi matrik Desain


Kelengkap .767
faktor ini berisikan koefisien- koefisien 16.797 54.597
II an fasilitas .740
yang digunakan untuk menyatakan % %
Ketepatan .720
variabel- variabel baku dari faktor
Waktu
tersebut.
Kualitas
Dari hasil rotasi matrik faktor yang .642
III Pelayanan
dilakukan terdapat faktor yang tidak 8.319 62.917
kenyamana .603
memenuhi syarat yakni teman sejawat % %
n .855
sehingga diperlukan metode rotasi untuk keamanan
kedua kalinya. Dasar dari IV Keluarga .874 7.886 70.803
pengelompokkan faktor- faktor tersebut % %
yaitu dengan memperhatikan factor Sumber: Data print out diolah dari
loading yang mempunyai nilai paling program analisis faktor, 2013.
besar diantara 4 komponen inti tersebut.
Maka secara jelas pengelompokkan 5. Interpretasi Faktor (Menafsirkan Faktor)
tersebut dapat diperhatikan pada tabel Interpretasi faktor dapat dilakukan
berikut ini: dengan mengelompokkan variabel yang
mempunyai loading faktor minimal 0.5 d. Proses Belajar dengan nilai
sedangkan variabel yang mempunyai loading sebesar 0.815
nilai loading faktor yang kurang dari 0.5 e. Pendapatan dengan nilai
dikeluarkan dari model. Berdasarkan loading sebesar 0.798
tabel diatas, dari 13 variabel yang f. Harga dengan nilai loading
mempunyai loading faktor > 0.5 yang sebesar 0.627
tersebar pada 4 faktor dengan prosentase 2) Kelompok Faktor II
varian 70.803%Untuk melihat peran Faktor yang termasuk dalam
masing-masing faktor yang kelompok II adalah faktor desain kereta.
mempengaruhi keputusan penggunaan Faktor ini merupakan faktor yang
jasa kereta api Penataran Ekspres tujuan menjadi pertimbangan seseorang didalam
Malang-Surabaya dapat dilihat memutuskan untuk menggunakan jasa
berdasarkan total varian (PTC of transportasi kereta api penataran ekspres
variance) masing-masing faktor urutan jurusan Malang-Surabaya dengan nilai
dominasinya sebagai berikut : total varian sebesar 16.797%.
1) Kelompok Faktor I Faktor- faktor tersebut antara lain:
Pada kelompok faktor urutan pertama a. Desain dengan nilai faktor
artinya faktor- faktor itulah yang paling sebesar 0,767.
utama dapat mempengaruhi konsumen b. Kelengkapan fasilitas dengan
menggunakan kereta api penataran faktor loading sebesar 0,740,
ekspres jurusan Malang - Surabaya yaitu c. Ketepatan Waktu dengan
kelompok kebutuhan dengan nilai total faktor loading sebesar 0,720.
varian terbesar dibandingkan dengan 3) Kelompok Faktor III
faktor lain, yaitu sebesar 37.801%. Faktor yang termasuk dalam
Faktor- faktor tersebut adalah faktor kelompok III adalah kualitas layanan.
kondisi kereta , antara lain: Faktor ini merupakan faktor yang
a. Kebutuhan dengan nilai loading mempengaruhi keputusan seseorang
sebesar 0.845 untuk menggunakan kereta api penataran
b. Sikap dengan nilai loading ekspres jurusan Malang-Surabaya dengan
sebesar 0.746 nilai total varian sebesar 8.319%.
c. Persepsi dengan nilai loading Faktor- faktor tersebut antara lain:
sebesar 0.722 a. Kualitas Pelayanan dengan nilai
faktor sebesar 0.642
b. Kenyamanan dengan nilai faktor Dalam faktor kebutuhan terdapat
sebesar 0.603 beberapa faktor yaitu kebutuhan, sikap,
c. Keamanan dengan nilai faktor persepsi, proses belajar, pendapatan, dan
sebesar 0.855 harga. Dimana faktor kebutuhan merupakan
4) Kelompok Faktor IV faktor yang paling utama yang
Faktor yang termasuk dalam dipertimbangkan konsumen dalam
kelompok IV adalah kelompok acuan, mengambil keputusan penggunaan jasa kereta
faktor IV merupakan faktor yang api Penataran Ekspres jurusan Malang-
memiliki eigenvalue sebesar 1.033 Surabaya. Dalam faktor kebutuhan terdapat
mampu menjelaskan keragaman total beberapa faktor yaitu kebutuhan, sikap,
sebesar 7.886%. Variabel yang termasuk persepsi, proses belajar, pendapatan, dan
didalamnya adalah Keluarga dengan harga. Dimana faktor kebutuhan merupakan
faktor loading sebesar 0,874 faktor yang paling utama yang
6. Menentukan Ketepatan Model dipertimbangkan konsumen dalam
Tujuan dari penggunaan teknik PCA mengambil keputusan penggunaan jasa kereta
untuk mengetahui bahwa teknik ini api Penataran Ekspres jurusan Malang-
mampu menjelaskan data sebesar Surabaya. Hal ini sejalan dengan penelitian
0,70803 artinya data mampu dijelaskan yang dilakukan oleh Martinus Rukismono
oleh teknik ini sebesar 70.803%. (2011) tentang pengaruh perilaku konsumen
Sedangkan sisanya 29,197 % tidak dalam mengambil keputusan memilih jasa
mampu dijelaskan oleh teknik ini. Namun transportasi udara Lion Air di Surabaya, yang
demikian, nilai 70.803% dapat dipandang menyatakan bahwa persepsi, motivasi, sikap,
representative karena lebih dari 50%. dan pembelajaran berpengaruh terhadap
Memperhatikan hasil pengolahan data keputusan memilih transportasi udara Lion
penelitian, tampak bahwa terdapat 4 (empat) Air di Surabaya Dalam kelompok ini bukan
faktor yang mempengaruhi keputusan hanya faktor psikologi saja melainkan ada
konsumen untuk menggunakan jasa faktor yang lain dimana pada faktor ini lebih
transportasi kereta api penataran ekspres kepada tarif atau harga tiket kereta yang
yaitu faktor kebutuhan, faktor desain, faktor diberikan oleh perusahaan, menurut
kualitas layanan, dan faktor kelompok acuan. Lichtenstein et. al dalam Ibiyanto (2008: 90)
Secara rinci faktor- faktor tersebut akan menyatakan bahwa harga menjadi salah satu
dibahas dalam penelitian ini. isyarat paling dominan dalam pemasaran,
1. Faktor kebutuhan karena harga ada pada semua situasi
pembelian. Harga juga merupakan salah satu fasilitas, yaitu adanya colokan listrik yang
isyarat yang digunakan oleh konsumen dalam dapat digunakan oleh penumpang baik itu
proses persepsi, dimana harga akan digunakan untuk mengechas handphone
mempengaruhi penilaian konsumen tentang maupun barang elektronik lainnya, kemudian
suatu produk. adanya pendingin ruangan yang membuat
2. Faktor desain kereta penumpang nyaman dan tidak merasakan
Pada kelompok faktor desain kereta yang panas atau gerah. Selanjutnya adanya tempat
menjadi alasan seseorang menggunakan duduk yang rapi, dalam kereta api penataran
kereta api Penataran Ekpres, terdapat 3 faktor ekspres ini yaitu tempat duduk tertata rapi
yaitu desain, kelengkapan fasilitas, ketepatan dengan kondisi yang baik dan diberi penutup
waktu merupakan faktor yang berwarna biru pada setiap tempat duduk
dipertimbangkan konsumen dalam sehingga warna tersebut sama dengan desain
mengambil keputusan penggunaan jasa kereta eksterior kereta api. Kemudian adanya
api Penataran Ekspres jurusan Malang – kelengkapan dalam kamar mandi yang baik
Surabaya. Dalam kelompok ini faktor desain yaitu, tersedianya wastafel, sabun cuci
memiliki nilai loding paling tinggi yakni tangan, tisu, dan keadaan toilet yang selalu
sebesar 0.767, artinya bahwa sekelompok bersih.
konsumen yang menggunakan jasa kereta api Sedangkan desain eksterior menggambar
Penataran Ekspres ini dipengaruhi oleh faktor tampilan luar yang mengindikasikan atau
desain kereta, karena desain kereta yang mencerminkan bagian dalam dari suatu
ditampilkan kereta api Penataran Ekspres bangunan. Desain eksterior dalam kereta api
terlihat mewah dan terkesan eksklusif baik Penataran ini berupa desain luar kereta,
desain interior maupun eksterior. Hal ini dimana desain luar kereta api Penataran
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ekspres ini menampilkan warna yang terlihat
oleh Siti Munawaroh (2011) yang mewah dan elegan yaitu warna biru dengan
menyatakan bahwa desain mempengaruhi desain yang menarik yaitu menampilkan
keputusan pembelian kendaraan bermotor tempat-tempat wisata yang ada di Jawa
Yamaha Mio di Banjarbaru Kalimantan Timur. Sehingga menarik perhatian
Selatan. Desain interior adalah merancang, konsumen untuk menggunakan kerta api
merencanakan untuk menata ruang-ruang Penataran Ekspres, dan juga desain dalam hal
interior dalam sebuah bangunan. Dimana ketepatan waktu perjalanan kereta. Desain
desain interior di dalam kereta api Penataran ekterior dalam hal ketepatan waktu ini telah
Ekspres ini berupa desain kelengkapan ditetapkan oleh PT. Kereta Api DAOP VIII
Surabaya. Dimana desain ketepatan waktu jadwal waktu, waktu keberangkatan dan
kereta api Penataran Ekspres ini ditentukan kebersihan dari waktu ke waktu merupakan
dari jam keberangkatan yang harus sesuai faktor yang berpengaruh kualitas layanan
dengan jadwal dan tiba di stasiun dengan transportasi kereta api metropolitan Lagos.
tepat waktu. Selain faktor kualitas layanan, faktor
3. Faktor Kualitas Layanan kenyamanan juga merupakan faktor yang
Pada kelompok faktor kualitas layanan mempengaruhi konsumen untuk
yang menjadi alasan seseorang menggunakan menggunakan jasa kereta api Penataran
kereta api Penataran Ekpres, terdapat 3 faktor Ekspres. Sarana dan prasarana merupakan
yaitu kualitas pelayanan, kenyamanan, salah satu upaya untuk memberikan
keamanan merupakan faktor yang kenyamanan pada para penumpang kereta api
dipertimbangkan konsumen dalam Penataran Ekspres pada saat akan
mengambil keputusan penggunaan jasa kereta menggunakan ataupun sedang menggunakan
api Penataran Ekspres jurusan Malang – kereta api Penataran Ekspres. Para responden
Surabaya. Dalam kelompok ini faktor kualitas setuju bahwa di dalam gerbong kereta api
layanan memiliki nilai loding paling tinggi komuter tidak ada sampah yang berserakan
yakni sebesar 0.642, artinya bahwa karena setiap saat ada petugas yang
sekelompok konsumen yang menggunakan membersihkan gerbong kereta.
jasa kereta api Penataran Ekspres ini Selain kualitas layanan dan kenyamanan,
dipengaruhi oleh faktor kualitas layanan, dalam kelompok faktorkualitas layanan ini
karena kualitas layanan yang ada di dalam terdapat faktor keamanan. Para responden
kereta api Penataran Ekspres sangat baik, berpendapat bahwa mereka memilih
seperti ketanggapan para kru kereta api yang menggunakan kereta api Penataran Ekspres
cepat tanggap terhadap keluhan konsumen karena tingkat kecelakaan yang dialami
pengguna kereta api. Kualitas pelayanan kereta api Penataran Ekspres rendah atau
merupakan aktivitas utama dalam strategi hampir tidak pernah mengalami kecelakaan.
marketing yang dilakukan oleh perusahaan Selain itu responden juga setuju bahwa tidak
dimana perusahaan harus memiliki komitmen ada gangguan pedagang asongan yang
untuk selalu memberikan pelayanan yang berkeliling di dalam gerbong kereta api
berkualitas agar mampu tumbuh dan Penataran Ekspres.
berkembang (Prayag, 2007). Hal ini sejalan 4. Faktor Kelompok Acuan
dengan penelitian Agunloye dan Leke Pada penelitian ini semula kelompok
Oduwaye (2011) menunjukkan bahwa faktor acuan terdiri dari dua variabel yaitu teman
sejawat dan keluarga. Namun pada putaran sedang melakukan perjalanan baik itu dengan
pertama analisis faktor, faktor teman sejawat tujuan pulang kampung maupun hanya
tidak memenuhi syarat dimana nilai faktor sekedar jalan-jalan. Hal ini dapat dilihat dari
loadingnya sebesar 0,357 yang mana nilai karakteristik responden, yaitu dilihat dari
loading faktor teman sejawat dibawah syarat tujuan menggunakan kereta api penataran.
nilai loading sebasar 0,5. Jadi dilakukan Dimana sebesar 31,4% penumpang
rotasi untuk kedua kalinya, dan menghasilkan menggunakan kereta api Penataran Ekspres
faktor keluarga sebagai faktor kelompok dengan tujuan jalan-jalan, sedangkan 24,3%
acuan. . Dalam kelompok ini faktor keluarga penumpang menggunakan kereta api
memiliki nilai loding paling tinggi yakni Penataran Ekspres dengan tujuan pulang ke
sebesar 0,874., artinya bahwa sekelompok kampung halaman. Sehingga sebagian
konsumen yang menggunakan jasa kereta api responden menggunakan jasa transportasi
Penataran Ekspres ini dipengaruhi oleh faktor kereta api Penataran Ekspres karena
keluarga, karena keluarga merupakan rekomendasi dari anggota keluarga yang
kelompok acuan yang utama dalam pernah menggunakan jasa kereta api
mempengaruhi keputusan pembelian Penataran Ekspres.
seseorang.
Menurut Simamora (2004: 6) keluarga
PENUTUP
adalah kelompok yang terdiri dari dua orang
atau lebih yang mempunyai hubungan Simpulan
darah, perkawinan, atau adopsi, dan tinggal
Berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian
bersama. Kereta api Penataran Ekspres
dan pembahasan mengenai faktor yang
merupakan bagian dari transportasi publik di
mempengaruhi keputusan konsumen untuk
wilayah perkotaan, tetapi memberikan
menggunakan jasa transportasi kereta api
layanan yang lebih cepat untuk pinggiran
penataran ekspres tujuan Malang-Surabaya,
kota atau kota- kota kecil. Sebagian besar
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
responden memilih menggunakan kereta api
Dari hasil penelitian yang dilakukan
Penataran Ekspres karena mereka mendapat
terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi
rekomendasi dari keluarga mereka yang
keputusan konsumen untuk menggunakan
pernah menggunakan jasa kereta api
jasa transportasi kereta api penataran ekspres
penataran ekspres. Responden yang
tujuan Malang-Surabaya, menunjukkan
menggunakan kereta api Penataran Ekspres
bahwa pengambilan keputusan seseorang
sebagian besar adalah sebuah keluarga yang
untuk menggunakan jasa transportasi kereta transport services in metropolitan
Lagos. Journal of Geography and
api penataran ekspres tujuan Malang-
Regional Planning Vol. 4(2), pp. 98-
Surabaya dipengaruhi oleh factor kebutuhan, 103, February 2011, diakses 19
Maret 2014.
faktor desain kereta, faktor kualitas layanan,
dan faktor kelompok acuan. Faktor yang Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran
dan Pemasaran Jasa. Bandung:
paling dominan atau faktor utama yang
Alfabeta.
mempengaruhi konsumen untuk
Amirullah. 2002. Perilaku
menggunakan kereta penataran ekspres tujuan
Konsumen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Malang-Surabaya adalah faktor kebutuhan. Arikunto,Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian: suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Saran
Arikunto,Suharsimi. 2010. Prosedur
Berdasarkan kesimpulan hasil Penelitian:suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
penelitian di atas, adapun saran yang dapat
diberikan adalah (1) Dari faktor kualitas Assuari, Sofyan. 2004. Manajemen
Pemasara.. Edisi ketiga. Yogyakarta: Liberty.
layanan diharapkan PT. KAI tetap Barus,BartaAndrean. 2012. Pengaruh
mempertahankan kualitas layanan yang baik Kualitas Pelayanan dan Strategi
Harga (Tarif) Terhadap Keputusan
sehingga konsumen merasa puas dan tetap Konsumen Menggunakan Jasa
memilih menggunakan jasa transportasi (Survei Pada Kereta Api Argo
Parahyangan) (online).
kereta api Penataran Ekspres. (2) PT. Kereta http://www.kumpulanjurnal.com,
Api Indonesia tentang kelengkapan fasilitas diakses 19 Maret 2014).

yang diberikan kereta api Penataran Ekspres Basu, Swasta. 2002. Manajemen Pemasaran.
jurusan Malang-Surabaya yaitu tidak adanya EdisiKedua. Jakarta: Liberty.
Bearden, William, dan Michael. 2001.
pijakkan atau tangga saat penumpang akan Reference Group Influence On
turun dari kereta. Sehingga hal ini dapat Product And Brand Purchase
decisions. Journal Of Consumer
membantu penumpang yang merasa kesulitan Research Vol 9, September 1982.
saat akan turun dari kereta api.
Engel, james F, dkk.1992.Perilaku konsumen.
Edisi keenam.Jilid 1.Terjemahan oleh
F.X. budiyanto.1994. Jakarta:
Binarupa Aksara

DAFTAR PUSTAKA Engel, james F, dkk.1993. Perilaku


konsumen. Edisi keenam.Jilid 2.
Terjemahan oleh F.X. budiyanto.
Agunloye dan LekeOduwaye. 2011. Factors 1995. Jakarta: Binarupa Aksara.
influencing the quality of rail
113
Fitriani, Nur Wahyu. 2011. Pengaruh Harga, Keputusan Konsumen
Motivasi, Kemudahan Dan MenggunakanJasa Warung Internet
Keamanan Terhadap Keputusan (Studi Pada Warung Internet Di
Konsumen Menggunakan Jasa Sekitar UNDIP Peleburan).
Kereta Api. Jurnal Keputusan (http://www.kumpulanjurnal.com,dia
Konsumen (Online). kses20 Januari 2014).
(http://www.kumpulanjurnal.com,
diakses 19 Maret 2014). Rukismono, Martinus. 2011. “Pengaruh
Perilaku Konsumen Dalam
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Mengambil Keputusan Memilih Jasa
Lane.2009.Manajemen Transportasi Udara Lion Air di
Pemasaran.Edisi 13.Jilid Surabaya”. Jurnal Kewirausahaan
1.Jakarta:Erlangga. Volume 5 Nomor 2, Desember 2011.

Kotler, Philip.2002. Manajemen Pemasaran Saputra, Rico dan Hatane Semuel. 2013.
Edisi Milenium. Jakarta: Prehallindo. Analisa Pengaruh Motivasi,
Kotler, Philip dan Amstrong. 2001. Prinsip- Persepsi, Sikap Konsumen Terhadap
prinsip Manajemen. Edisi Kedelapan. Keputusan Pembelian Mobil
Jilid 1.Terjemahan oleh Damos Daihatsu Xenia di Sidoarjo. Jurnal
Sihombing.Jakarta:Erlangga. Manajemen Pemasaran Vol. 1, No. 1,
(2013) 1-12.
Madrekian, Hassaendkk.. 2013. Study of the
effective factors influencing the
decision-making process of Iranian Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku
air travelers in their choice of airline Konsumen: Konsep dan Implikasi
for domestic flights. International untuk Strategi dan Penelitian
Journal of Management and Pemasar. Bogor: Kencana.
Humanity Sciences. Vol., 2 (8), 807-
813, 2013 ,diakses 19 Maret 2014. Schiffman, Leon dan Kanuk, Lezlie Lazar.
2008. Perilaku Konsumen. Edisi
Ketujuh. Jakarta: Indeks.
Malhotra, K. Naresh. 2005. Riset
Pemasaran:Pendekatan Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset
Terapan.Jilid 2.Jakarta:Indeks. Perilaku Konsumen. Bandung: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Mowen, John C. dan Michael minor. 2003.
Perilaku Konsumen. Edisi kelima. Sugiyono. 2005. StatistikaUntukPenelitian.
Jakarta: Erlangga. Cetakankedelapan.Bandung : CV.
Alfabeta.
Munawaroh, Siti. 2011. Pengaruh Kualitas
Produk, Promosi dan Desain Sugiyono.2007.Metode Penelitian
Terhadap Keputusan Pembelian Bisnis.Bandung:Alfa Beta.
Kendaraan Bermotor Yamaha Mio di Supriyanti, Heni.2013. Pengaruh Faktor
Banjarbaru Kalimantan Selatan. Psikologi Terhadap Keputusan
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Konsumen Dalam Pembelian Honda
Oktober 2011, Volume 12 Nomor 2. Vario di Surabaya. Jurnal Ilmu dan
Riset ManajemenVolume 1 Nomor 1,
Paramitha, Duhita Ayu. 2011. Analisis Januari 2013, diakses 19 Maret 2014.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen
Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: PT. Ghalia
Indonesia.

Suswardji, Edi, dkk. 2012. Pengaruh Atribut


Produk Terhadap Keputusan
Pembelian sepeda Motor Suzuki
Satria FU (Studi Pada Daeler Suzuki
Sanggar Mas Jaya Karawang).
Jurnal Manajemen Vol. 10 No. 1
Oktober 2012.

Yulianto, Arief. 2010. Meningkatkah


Kualitas Pelayanan Jasa Penerbangan
Indonesia Paska Insiden Kecelakaan
Pesawat Terbang. Jurnal Dinamika
Manajemen DM Vol. 1, No. 1, Maret
2010, pp: 1-
8(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.
php/jdm)

Widayati. 2004. Metode Penelitian


Pemasaran (Aplikasi Sofware SPSS).
Malang: UMM Press.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api,
diakses 10 Januari 2014)
(http://www.jatimprov.go.id/, diakses 10
Januari 2014)
(http://www.kereta-api.co.id/, diakses 10
Januari 2014)
(http://portalberita 7.com/category/peristiwa/,
diakses 10 Januari 2014)
(http://hubdat.dephub.go.id/data-a-
informasi/pdda/tahun-2013, diakses10
Januari 2014).

Anda mungkin juga menyukai