Anda di halaman 1dari 20

HARGA POKOK PROSES

HARGA POKOK PROSES

I. PENGERTIAN
 Metode harga pokok proses adalah suatu cara penentuan
harga pokok yang digunakan untuk barang yang diproduksi
secara terus menerus
II.CIRI DARI METODE HARGA POKOK PROSES
♥ Produk dibuat secara massal
♥ Barang jadi antara produk satu dengan lainnya relatif sama
♥ Tidak untuk memenuhi pesanan
♥ Bertujuan untuk mengisi gudang
III. AKUNTANSI BIAYA BAHAN, LABOUR, OVERHEAD
 Pada perusahaan manufaktur, proses produksi dapat
berlangsung melalui beberapa departemen. Setiap departemen
melaksanakan suatu operasi yang mengarah pada
penyelesaian produk. Maka berdasarkan gambar ilustrasi
tersebut jurnal yang harus dibuat adalah :
 Biaya yang terjadi di departemen pengeringan
 Work in process-Dept pengeringan
Material inventory
Payroll
Factory overhead controll-Dept pengeringan
 Barang selesai di departemen pengeringan
 Ditransfer dari dept pengeringan ke dept penggilingan
 Work in process-dept penggilingan
Work in process-dept pengeringan
 Biaya yang terjadi di departemen penggilingan
 Work in process-dept penggilingan
Payroll
Factory overhead controll-Dept penggilingan
 Barang selesai di departemen penggilingan
 Ditransfer dari dept penggilingan ke dept pengepakan
 Work in process-dept pengepakan
Work in process-dept penggilingan
 Biaya yang terjadi di departemen pengepakan
 Work in process-dept pengepakan
Payroll
Factory overhead controll-Dept pengepakan

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 1


HARGA POKOK PROSES

 Barang selesai di departemen pengepakan


 Ditransfer dari dept pengepakan ke gudang
 Finished goods inventory
Work in process-dept pengepakan
 Barang belum selasai di departemen pengepakan
 Work in process-inventory
Work in process-dept pengepakan

IV. LAPORAN BIAYA PRODUKSI

Isi Laporan biaya produksi :


Data Produksi :
 Barang yang dimasukan dalam proses
 Produk yang selesai
 BDP akhir
Biaya yang dibebankan :
 Biaya yang dikeluarkan pada periode laporan baik
total maupun perunit
 Biaya perunit = Total biaya : Unit ekuivalen
Perhitungan biaya produksi :
 Jumlah yang dibebankan pada produk jadi
 Jumlah yang dibebankan pada BDP akhir di dept
yang bersangkutan

 Ekuivalen/Seharga
 adalah yang menyatakan banyaknya unit yang telah
menggunakan biaya bahan, tenaga kerja, overhead dalam satu
periode

Unit Ekuivalen : Unit Selesai + (Unit dalam proses


akhirx% penyelesaian)

Contoh :Pengolahan satu jenis melalui satu departemen


PT Adira memproduksi produk X dengan menggunakan metode
harga pokok proses. Berikut informasi kuantitas produksi :

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 2


HARGA POKOK PROSES

Masuk dalam proses 125.000 unit


Barang selesai 105.000 unit
Barang dalam proses akhir 20.000 unit
Dg tingkat penyelesaian : biaya bahan 100%, biaya konversi (BTK
dan BOP)75%

Informasi biaya pada bulan Januari 2015 :


- Biaya bahan Rp 50.000.000
- Biaya tenaga kerja Rp 24.000.000
- BOP Rp 12.000.000
Diminta : Buatlah laporan biaya produksi & ayat jurnal yang
diperlukan

Jawab
1. Skedul Produksi
Masuk dalam proses 125.000 unit
Barang selesai 105.000 unit
BDP Akhir 20.000 unit (75%LO)

2. Unit Ekuivalen
Bahan = 105.000 + (20.000x100%) = 125.000 unit
BTK = 105.000 + (20.000x75%) = 120.000 unit
BOP = 105.000 + (20.000x75%) = 120.000 unit

3. HP perunit
Bahan = Rp 50.000.000 : 125.000 = Rp 40
Tenaga Kerja = Rp 24.000.000 : 120.000 = Rp 20
Overhead = Rp 12.000.000 : 120.000 = Rp 10 +
Rp 70

4. Nilai Finished good


Harga pokok barang selesai ke gudang :
105.000 x Rp 70 = Rp 7.350.000
Harga pokok BDP akhir :
Bahan : 100%x20.000 x Rp40 = Rp 800.000
Tenaga kerja : 75%x20.000xRp 20 = Rp 300.000
Overhead : 75%x20.000xRp 10 = Rp 150.000
Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 3
HARGA POKOK PROSES

= Rp 1.250.000 +
Jumlah biaya yang dibebankan = Rp 8.600.000

5. Laporan Biaya Produksi


PT Adira
Lap Biaya Produksi Dept 1
Bulan Januari 2015

Skedul produksi
Masuk dalam proses 125.000 unit
Barang selesai 105.000 unit
Barang dalam proses akhir 20.000 unit (75%LO)

Biaya yang dibebankan


Elemen Total Biaya Biaya
biaya perunit
Bahan Rp 50.000.000 Rp 40
Tenaga Rp 24.000.000 Rp 20
kerja
Overhead Rp 12.000.000 Rp 10
Jumlah Rp86.000.000 Rp 70

Biaya yang diperhitungkan


a. Nilai barang selesai Rp 7.350.000
b. Harga pokok BDP akhir Rp 1.250.000 +
Total harga pokok Rp 8.600.000

PENGOLAHAN PRODUK MELALUI DUA DEPARTEMEN

Contoh :
PT Rama memproduksi produk dengan menggunakan metode
harga pokok proses, melalui dua departemen produksi, informasi
berkaitan dengan penyusunan laporan biaya produksi sbb :
Data produksi

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 4


HARGA POKOK PROSES

Keterangan Departemen 1 Departemen 2


Masuk dalam 125.000 unit 105.000 unit
proses
Barangn selesai 105.000 unit 95.000 unit
Barang dalam 20.000 unit 10.000 unit
proses akhir
Tk penyelesaian
BDP akhir
Biaya bahan 100% 100%
Biaya konversi 75% 50%
(BTK dan BOP)

Biaya produksi Bulan Januari 2002


Jenis biaya Dept 1 Dept 2
Bahan Rp 5.000.000 -
Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 6.000.000
Overhead pabrik Rp 1.200.000 Rp 4.000.000

Diminta :
Buatlah laporan biaya produksi

Jawab :
Menghitung Untuk Departemen 1
Unit ekuivalen :
Bahan = 105.000 + (20.000 x 100%) = 125.000 unit
Konversi (BTk dan BOP) = 105.000 + (20.000 x 75%) = 120.000
unit

Biaya perunit :
Bahan = Rp 5.000.000 : 125.000 = Rp 40
Tng kerja = Rp 2.400.000 : 120.000 = Rp 20
Overhead = Rp 1.200.000 : 120.000 = Rp 10 +
Rp 70
Menyajikan laporan biaya produksi
PT Rama
Departemen 1
Laporan Biaya produksi
Bulan Januari 2002

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 5


HARGA POKOK PROSES

Kuantitas Produksi
Masuk dalam proses 125.000 unit
Barang selesai 105.000 unit
Barang Dalam Proses akhir (BB=100%, BK=75%) 20.000 unit

Biaya yang dibebankan


Jenis biaya Total biaya Biaya perunit
Bahan Rp 5.000.000 Rp 40
Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 20
Overhead pabrik Rp 1.200.000 Rp 10
Jumlah Rp 8.600.000 Rp 70

Perhitungan harga pokok


Harga pokok barang selesai ditransfer ke dept 2
= 105.000 x Rp 70 = Rp 7.350.000
Harga pokok BDP akhir
Bahan =100% x 20.000 x Rp 40 = Rp800.000
Tng kerja = 75% x 20.000 x Rp 20 = Rp 300.000
Overhead = 75% x 20.000 x Rp 10 = Rp 150.000
Rp 1.250.000 +
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 8.600.000

Menghitung untuk departemen 2


Unit ekuivalen : Bahan = 95.000 + (10.000 x 100%) = 105.000
Konversi = 95.000 + (10.000 x 50%) = 100.000

Biaya perunit :
Bahan = Rp 7.350.000 : 105.000 = Rp 70
Tng kerja = Rp 6.000.000 : 100.000 = Rp 60
Overhead = Rp 4.000.000 : 100.000 = Rp 40 +
Rp 170
Menyajikan laporan biaya produksi
PT Rama
Departemen 2
Laporan Biaya produksi
Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 6
HARGA POKOK PROSES

Bulan Januari 2002


Kuantitas Produksi
Masuk dalam proses 105.000 unit
Barang selesai 95.000 unit
Barang Dalam Proses akhir (BB=100%, BK=50%) 10.000 unit

Biaya yang dibebankan


Jenis biaya Total biaya Biaya perunit
Bahan Rp 7.350.000 Rp 70
Tenaga kerja Rp 6.000.000 Rp 60
Overhead pabrik Rp 4.000.000 Rp 40
Jumlah Rp 17.350.000 Rp 170

Perhitungan harga pokok


Harga pokok barang selesai ditransfer ke gudang
= 95.000 x Rp 170 = Rp 16.150.000
Harga pokok BDP akhir
Bahan =100% x 10.000 x Rp 70 = Rp700.000
Tng kerja = 50% x 10.000 x Rp 60 = Rp 300.000
Overhead = 50% x 10.000 x Rp 40 = Rp200.000
Rp 1.200.000 +
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 17.350.000

MASALAH KHUSUS

PRODUK HILANG DALAM PROSES


 Bila nilai yang hilang cukup material, maka harus diperhitungkan
pengaruhnya terhadap penentuan harga pokok produk. Untuk
Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 7
HARGA POKOK PROSES

menyederhanakan kapan terjadi produk hilang tersebut,


digunakan anggapan sbb :
a. Produk hilang dianggap terjadi di awal proses
 Anggapan ini bahwa produk hilang tersebut belum
menyerap biaya, maka tidak masuk dalam perhitungan unit
ekuivalen
b. Produk hilang dianggap terjadi di akhir proses
 Anggapan ini bahwa produk hilang tersebut telah
menyerap biaya, maka masuk dalam perhitungan unit
ekuivalen

Contoh 1 ( Hilang Awal Proses)


PT Rama memproduksi produk X dengan menggunakan metode
harga pokok proses dengan menggunakan metode proses,
melalui 2 departemen produksi, informasi berkaitan dengan
penyusunan laporan biaya produksi adalah :
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam 125.000 unit 100.000 unit
proses
Barang selesai 100.000 unit 85.000 unit
Barang dlm proses 20.000 unit 10.000 unit
akhir
Produk hilang awal 5000 unit 5000 unit
Tk penyelesaian
BDP akhir
Biaya bahan 100% 100%
Biaya konversi 75% 50%

Biaya Produksi
Jenis biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 6.000.000 -
Tenaga kerja Rp 3.450.000 Rp 6.300.000
Overhead Pabrik Rp 1.725.000 Rp 3.600.000

Menghitung utk Dept 1 :


Unit Ekuivalen :
Bahan : 100.000 + (20.000 x 100%) = 120.000
Konversi : 100.000 + (20.000 x 75%) = 115.000

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 8


HARGA POKOK PROSES

Biaya per unit :


Bahan : Rp 6.000.000 : 120.000 = Rp 50
Tenaga kerja : Rp 3.450.000 : 115.000 = Rp 30
Overhead : Rp 1.725.000 : 115.000 = Rp 15 +
Rp 11.175.000 Rp 95

Perhitungan Harga Pokok


Harga pokok barang selesai ditransfer ke dept 2 :
100.000 x Rp 95 =Rp 9.500.000
Harga Pokok BDP akhir
Bahan : 20.000 x Rp 50 = Rp 1.000.000
Tenaga kerja : 75% x 20.000xRp 30 = Rp 450.000
Overhead : 75% x 20.000xRp 15 = Rp 225.000
= Rp 1.675.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 11.175.000

Menghitung utk Dept 2 :


Unit Ekuivalen :
Bahan : 85.000 + (10.000 x 100%) = 95.000
Konversi : 85.000 + (10.000 x 50%) = 90.000

Biaya per unit :


Bahan : Rp 9.500.000 : 95.000 = Rp 100
Tenaga kerja : Rp 6.300.000 : 90.000 = Rp 70
Overhead : Rp 3.600.000 : 90.000 = Rp 40 +
Rp 19.400.000 Rp 210

Perhitungan Harga Pokok


Harga pokok barang selesai ditransfer ke gudang :
85.000 x Rp 210 = Rp 17.850.000
Harga pokok BDP akhir :
Bahan 10.000 x Rp 100 = Rp 1.000.000
Tenaga kerja 50% x 10.000 x Rp 70 = Rp 350.000
Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 9
HARGA POKOK PROSES

Overhead 50% x 10.000 x Rp 40 = Rp 200.000


Rp 1.550.000 +
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 19.400.000

Jurnal :
Description Debet Credit
Description Debet Credit
WIP-Dept 1 11.175.000 WIP-Dept 2 9.900.000
Material 6.000.000 Payroll 6.300.000
Payroll 3.450.000 FOH Dept 2 3.600.000
FOH Dept 1 1.725.000
Jml Bi Jml Bi
produksi produksi
WIP-dept 2 9.500.000 Finished 17.850.000
good
WIP- 1.675.000 inventory 1.550.000
inventory 11.175.000 WIP- 19.400.00
WIP dept 1 inventory
WIP dept 2

Contoh 2 ( Hilang Akhir Proses)


PT Rumah Idaman memproduksi produk X dengan
menggunakan metode harga pokok proses dengan
menggunakan metode proses, melalui 2 departemen produksi,
informasi berkaitan dengan penyusunan laporan biaya produksi
adalah :
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam 125.000 unit 100.000 unit
proses
Barang selesai 100.000 unit 85.000 unit
Barang dlm proses 20.000 unit 10.000 unit
akhir

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 10


HARGA POKOK PROSES

Hilang akhir 5000 unit 5000 unit


Tk penyelesaian
BDP akhir
Biaya bahan 100% 100%
Biaya konversi 75% 50%

Biaya Produksi
Jenis biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 5.000.000 -
Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000
Overhead Pabrik Rp 1.200.000 Rp 3.800.000

Menghitung utk Dept 1 :


Unit Ekuivalen :
Bahan : 100.000 + (20.000 x 100%) + 5000 = 125.000
BTK : 100.000 + (20.000 x 75%) + 5000 = 120.000
BOP : BTK : 100.000 + (20.000 x 75%) + 5000 = 120.000

Biaya per unit :


Bahan : Rp 5.000.000 : 125.000 = Rp 40
Tenaga kerja : Rp 2.400.000 : 120.000 = Rp 20
Overhead : Rp 1.200.000 : 120.000 = Rp 10 +
Rp 8.600.000 Rp 70

Perhitungan Harga Pokok


Harga pokok barang selesai 100.000 x Rp 70 =Rp
7.000.000
Harga pokok barang hilang akhir 5000 x Rp 70 =Rp 350.000
Harga pokok brg selesai yg ditransfer ke dept 2 =Rp 7.350.000
Harga Pokok BDP akhir
Bahan : 20.000 x Rp 40 = Rp 800.000
Tenaga kerja : 75% x 20.000xRp 20 = Rp 300.000
Overhead : 75% x 20.000xRp 10 = Rp 150.000
= Rp 1.250.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 8.600.000

Menghitung utk Dept 2 :

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 11


HARGA POKOK PROSES

Unit Ekuivalen :
Bahan : 85.000 + (20.000 x 100%) + 5000 = 100.000
Konversi : 85.000 + (20.000 x 75%) + 5000 = 95.000

Biaya per unit :


Bahan : Rp 7.350.000 : 100.000 = Rp 73.5
Tenaga kerja : Rp 5.700.000 : 95.000 = Rp 60
Overhead : Rp 3.800.000 : 95.000 = Rp 40 +
Rp 16.850.000 Rp 173.5

Perhitungan Harga Pokok


Harga pokok barang selesai 85.000 x Rp173.5 =Rp
14.747.500
Harga pokok barang hilang akhir 5000 x Rp 173.5 =Rp
867.500
Harga pokok brg selesai yg ditransfer ke gudang =Rp
15.615.000
Harga Pokok BDP akhir
Bahan : 10.000 x Rp 73.5 = Rp 735.000
Tenaga kerja : 75% x 10.000xRp 60 = Rp 300.000
Overhead : 75% x 10.000xRp 40 = Rp 200.000
= Rp 1.235.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 16.850.000
Jurnal
Description Debet Credit Description Debet Credit
WIP-Dept 1 8.600.000 WIP-Dept 2 9.500.000
Material 5.000.000 Payroll 5.700.000
Payroll 2.400.000 FOH Dept 2 3.800.000
FOH Dept 1 1.200.000

WIP-dept 2 7.350.000 Finished 15.615.000


good
WIP- 1.250.000 inventory 1.235.000
inventory 8.600.000 WIP- 16.850.00
WIP dept 1 inventory
WIP dept 2

Contoh 3 (RUSAK NORMAL LAKU DIJUAL)


Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 12
HARGA POKOK PROSES

PT Nusa memproduksi produk X dengan menggunakan metode


harga pokok proses dengan menggunakan metode proses,
melalui 2 departemen produksi, informasi berkaitan dengan
penyusunan laporan biaya produksi adalah :
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam 125.000 unit 100.000 unit
proses
Barang selesai 100.000 unit 85.000 unit
Barang dlm proses 20.000 unit 10.000 unit
akhir
Produk rusak 5000 unit 5000 unit
normal
Tk penyelesaian
BDP akhir
Biaya bahan 100% 100%
Biaya konversi 75% 50%

Biaya Produksi
Jenis biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 5.000.000 -
Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000
Overhead Pabrik Rp 1.200.000 Rp 3.800.000
Jawab :
 Bila barang rusak laku dijual utk dept 1 Rp 40 perunit,
sedangkan di dept 2 Rp 100 perunit.
 Hasil penjualan tersebut dapat diperlakukan sebagai other
income
 Jawaban utk contoh 3 ini sama dengan jawaban contoh 2,
perbedaan hanya pada jurnalnya yaitu adanya jurnal hasil
penjualan produk rusak.
 Jurnal yang diperlukan utk contoh 3 :

Description Debet Credit Description Debet Credit


WIP-Dept 1 8.600.000 WIP-Dept 2 9.500.000
Material 5.000.000 Payroll 5.700.000
Payroll 2.400.000 FOH Dept 2 3.800.000
FOH Dept 1 1.200.000

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 13


HARGA POKOK PROSES

Jml Bi Jml Bi
produksi produksi
WIP-dept 2 7.350.000 Finished 15.615.000
good
WIP- 1.250.000 inventory 1.235.000
inventory 8.600.000 WIP- 16.850.00
WIP dept 1 inventory
WIP dept 2

Cash 200.000 Cash 500.000


Other 200.000 Other 500.000
income income

Contoh 4 (RUSAK ABNORMAL TIDAK LAKU UTK


DIJUAL)

PT Indah memproduksi produk X dengan menggunakan metode


harga pokok proses dengan menggunakan metode proses,
melalui 2 departemen produksi, informasi berkaitan dengan
penyusunan laporan biaya produksi adalah :
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam 125.000 unit 100.000 unit
proses
Barang selesai 100.000 unit 85.000 unit
Barang dlm proses 20.000 unit 10.000 unit
akhir
Produk rusak 5000 unit 5000 unit
abnormal
Tk penyelesaian
BDP akhir
Biaya bahan 100% 100%
Biaya konversi 75% 50%

Biaya Produksi
Jenis biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 5.000.000 -
Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 14


HARGA POKOK PROSES

Overhead Pabrik Rp 1.200.000 Rp 3.800.000

Jawab :
Menghitung utk Dept 1 :
Unit Ekuivalen :
Bahan : 100.000 + (20.000 x 100%) + 5000 = 125.000
Konversi : 100.000 + (20.000 x 75%) + 5000 = 120.000

Biaya per unit :


Bahan : Rp 5.000.000 : 125.000 = Rp 40
Tenaga kerja : Rp 2.400.000 : 120.000 = Rp 20
Overhead : Rp 1.200.000 : 120.000 = Rp 10 +
Rp 8.600.000 Rp 70

Perhitungan Harga Pokok


Harga pokok barang selesai 100.000 x Rp 70 =Rp
7.000.000
Harga pokok barang rusak abnormal 5000 x Rp 70 =Rp
350.000

Harga Pokok BDP akhir


Bahan : 20.000 x Rp 40 = Rp 800.000
Tenaga kerja : 75% x 20.000xRp 20 = Rp 300.000
Overhead : 75% x 20.000xRp 10 = Rp 150.000
= Rp 1.250.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 8.600.000

Menghitung utk Dept 2 :


Unit Ekuivalen :
Bahan : 85.000 + (10.000 x 100%) + 5000 = 100.000
Konversi : 85.000 + (10.000 x 75%) + 5000 = 95.000

Biaya per unit :


Bahan : Rp 7000.000 : 100.000 = Rp 70
Tenaga kerja : Rp 5.700.000 : 95.000 = Rp 60
Overhead : Rp 3.800.000 : 95.000 = Rp 40 +
Rp 16.500.000 Rp 170

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 15


HARGA POKOK PROSES

Perhitungan Harga Pokok


Harga pokok barang selesai yang di transfer ke gudang
85.000 x Rp170 =Rp 14.450.000
Harga pokok rusak abnormal 5000 x Rp 170=Rp
850.000

Harga Pokok BDP akhir


Bahan : 10.000 x Rp 70 = Rp 700.000
Tenaga kerja : 75% x 10.000xRp 60 = Rp 300.000
Overhead : 75% x 10.000xRp 40 = Rp 200.000
= Rp 1.235.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 16.500.000

Jurnal
Description Debet Credit
Description Debet Credit
WIP-Dept 1 8.600.000 WIP-Dept 2 9.500.000
Material 5.000.000 Payroll 5.700.000
Payroll 2.400.000 FOH Dept 2 3.800.000
FOH Dept 1 1.200.000
Jml Bi Jml Bi
produksi produksi
WIP-dept 2 7.000.000 Finished 14.450.000
good
Loss from inventory
spoiled good 350.000 Loss from 850.000
spoiled good
WIP- 1.250.000 1.200.000
inventory 8.600.000 WIP- 16.800.00
WIP dept 1 inventory
WIP dept 2

Perbedaan Rusak abnormal dengan rusak normal dalam


kondisi tidal laku dijual adalah :
 Pada laporan biaya produksi/ perhitungan harga pokok, harga
pokok barang rusak abnormal tidak dibebankan pada barang
selesai, tetapi dibebankan sebagai rugi produk rusak.

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 16


HARGA POKOK PROSES

 Sedangkan pada jurnal adalah adanya jurnal kerugian barang


rusak.

Contoh 5 (RUSAK ABNORMAL LAKU DIJUAL)


PT Rima memproduksi produk X dengan menggunakan metode
harga pokok proses dengan menggunakan metode proses,
melalui 2 departemen produksi, informasi berkaitan dengan
penyusunan laporan biaya produksi adalah :
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam 125.000 unit 100.000 unit
proses
Barang selesai 100.000 unit 85.000 unit
Barang dlm proses 20.000 unit 10.000 unit
akhir
Produk rusak 5000 unit 5000 unit
abnormal
Tk penyelesaian
BDP akhir
Biaya bahan 100% 100%
Biaya konversi 75% 50%

Biaya Produksi
Jenis biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 5.000.000 -
Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000
Overhead Pabrik Rp 1.200.000 Rp 3.800.000

Jawab :
 Bila barang rusak laku dijual untuk departemen 1 Rp
40 perunit, sedangkan didepartemen 2 Rp 100 perunit.

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 17


HARGA POKOK PROSES

 Jawaban contoh 5 sama dengan contoh 4, perbedaan


hanya pada jurnalnya yaitu adanya jurnal hasil
penjualan produk rusak

Jurnal
Description Debet Credit
Description Debet Credit
WIP-Dept 1 8.600.000 WIP-Dept 2 9.500.000
Material 5.000.000 Payroll 5.700.000
Payroll 2.400.000 FOH Dept 2 3.800.000
FOH Dept 1 1.200.000
Jml Bi Jml Bi
produksi produksi
WIP-dept 2 7.000.000 Finished 14.450.000
good
Loss from inventory
spoiled good 350.000 Loss from 850.000
spoiled good
WIP- 1.250.000 1.200.000
inventory 8.600.000 WIP- 16.800.00
WIP dept 1 inventory
WIP dept 2

Cash 200.000 Cash 500.000


Loss from 200.000 Loss from 500.000
spoiled good spoiled good

Soal Latihan
Soal 1 :
PT RINAI memproduksi produk J dengan menggunakan metode
harga pokok proses, melalui dua departemen produksi, informasi
berkaitan dengan penyusunan laporan biaya produksi sbb :
Data produksi
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam 15.000 unit 12.500 unit
proses
Barangn selesai 12.500 unit 12.000 unit
Barang dalam 2.500 unit 500 unit

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 18


HARGA POKOK PROSES

proses akhir
Tk penyelesaian
BDP akhir
Biaya bahan 100% 100%
Biaya konversi 80% 50%

Biaya produksi Bulan Januari 2002


Jenis biaya Dept 1 Dept 2
Bahan Rp 6.000.000 -
Tenaga kerja Rp 5.800.000 Rp 3.690.000
Overhead pabrik Rp 2.900.000 Rp 4.920.000

Diminta :
Buatlah laporan biaya produksi

Soal 2 :
Kegiatan produksi Dept A dan Dept B di perusahaan X selama
bulan Maret 2002
Data produksi :
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam 15.000 unit 13.000 unit
proses
Barang selesai 13.500 unit 10.000 unit
Barang dlm proses 1.200unit 2000 unit
akhir
Produk hilang 300 unit 1000 unit
akhir
Tk penyelesaian
BDP akhir
Biaya bahan 100% 100%
Biaya konversi 40% 60%

Biaya Produksi
Jenis biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 25.000 -
Tenaga kerja Rp 24.000 Rp 28.000
Overhead Pabrik Rp 11.500 Rp 15.000

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 19


HARGA POKOK PROSES

Diminta :
Buatlah laporan biaya produksi Maret 2002 utk masing-masing
Departemen dan buatlah ayat jurnalnya …………!

Dr.Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak 20

Anda mungkin juga menyukai