Anda di halaman 1dari 17

PERANCANGAN PROTOTYPE PENGHASIL ENERGI

LISTRIK BERBASIS PIEZOELEKTRIK

Disusun oleh:
MUHAMMAD AQIL KAMIL
NIM: 2008102010006

Dosen Pembimbing:
Dr. KURNIA LAHNA, M.T
NIP : 196102011997021001

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM BANDA ACEH

2021
ABSTRAK

Piezoelektrik merupakan katagori material yang mempunyai sifat unik. Penerapan stress pada
kristal piezoelektrik akan membangkitkan listrik karena terjadi polarisasi muatannya.
Piezoelektrisitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang dimiliki sebagian kristal
maupun bahan-bahan tertentu lainnya yang dapat menghasilkan suatu arus listrik jika
mendapatkan perlakuan tekanan. prototipe penghasil listrik Penghasil Energi Listrik Berbasis
Piezoelektrik merupakan alat yang dirancang untuk membangkitkan energi listrik dengan
memanfaatkan hentakan pijakan. tegangan akan terus bertambah seiring gaya makin berat di
berikan terhadap piezoelektrik. Berat gaya yang diberikan beban berpengaruh akan hasil dari
piezoelektrik, karena dapat dilihat makin besar berat gaya yang diberikan maka makin besar
pula arus dan tegangan yang di hasilkan, Alat ini akan mengubah energi kinetik dari tekanan
untuk menghasilkan energi listrik. Dalam penggunaannya, ketika berjalan normal di atas
prototipe ini pengaruh sifat eleastisitas bahan yang ada pada prototipe ini akan menyebabkan
getaran dan memberikan efek kerja pada sensor piezoelektrik. Kemudian getaran yang
dideteksi oleh piezoelektrik akan merespon energi kinetik yang dihasilkan. Energi kinetik ini
dihasilkan dari pijakan manusia yang dapat dikonversi menjadi bentuk energi lain bermanfaat
sebagai energi listrik sesuai dengan konversi energi.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................................... i


ABSTRAK ........................................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 3
2.1 Piezoeletrositas ........................................................................................................................ 3
2.2 Sejarah Piezoelektrik ............................................................................................................... 3
2.3 Efek Piezoelektrik .................................................................................................................... 3
2.4 Bahan Piezoelektrik ................................................................................................................. 3
2.5 Karakteristik Bahan Piezoelektrik ............................................................................................ 4
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................................. 5
3.1 Energi Listrik Terbarukan Piezoelektrik ................................................................................... 5
3.2 Proses Pembuatan Prototype penghasil energi listrik berbasis piezoelektrik ............................. 8
3.3 Fungsi Prototipe Penghasil Listrik Penghasil Energi Listrik Berbasis Piezoelektrik .............. 10
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 13

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt dengan
kudrah dan iradah nya Yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis dan
juga tidak lupa penulis sangjung sajikan shalawat dan salam kepangkuan nabi besar
Muhammad saw yang telah membawa umatnya dari alam kegelapan ke alam yang penuh
dengan terang benderang , sehingga penulisan Makalah yang berjudul “PERANCANGAN
PROTOTYPE PENGHASIL ENERGI LISTRIK BERBASIS PIEZOELEKTRIK” ini
dapat penulis selesaikan.
Dalam penulisan Makalah ini penulis mendapatkan banyak dukungan dan bimbingan
serta bantuan dari berbagai pihak dalam hal ini penulis menyampaikan ungkapan terimakasih
kepada pihak yang penulis sebutkan dibawah ini :
1. Teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis yang sangat penulis sayangi
ayahanda Mustafa Kamil Dan ibunda suryani, yang telah membimbing dan meberikan
dukungan serta motivasi yang sangat besar kepada penulis. Kepada Dosen pembimbing
penulis Bapak Dr. Kurnia Lahna, M.T
2. penulis ucapkan terimakasih karena telah membimbing penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.
3. Dan terakhir penulis ucapkan kepada seluruh teman-teman penulis yang telah mendukung
dan menyemangati penulis.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi terbarukan memiliki peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan
energi listrik yang dibutuhkan manusia, untuk meminimalkan konsekuensi yang disebabkan
oleh penggunaan sumber daya alam berlebihan yang menyebabkan masalah seperti efek
rumah kaca dan pencemaran lingkungan, Salah satu alternatif sumber energi terbarukan
tersebut adalah penggunaan energi mekanik dari berbagai bentuk aktivitas manusia
menggunakan bahan piezoelektrik.
Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada
suatu segment bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen bahan tersebut
yang disebabkan oleh adanya distribusi muatan listrik pada sel sel kristal. Kata piezoelektrik
berasal bahasa Latin, piezein yang berarti diperas atau ditekan dan piezo yang bermakna
didorong. Bahan piezoelektrik ditemukan pertama kali pada tahun 1880‐an oleh Jacques dan
Pierre Curie. Kata piezo berarti tekanan, sehingga efek piezoelektrik terjadi jika medan listrik
tebentuk ketika material dikenai tekanan mekanik.
Piezoelektrik adalah tumpukan muatan dalam materi padat (kristal atau keramik)
tertentu dalam menanggapi regangan mekanik yang ditekankan. Kata piezoelektrik yang
berarti memeras atau tekan, dan elektrik yang berarti listrik atau electron. Kata yang
piezoelektrik berarti listrik yang dihasilkan dari tekanan. Sumber muatan listrik piezoelektrik
merupakan akibat dari efek piezoelektrik.
Bahan piezoelektrik adalah bahan yang menghasilkan tegangan listrik apabila
mengalami perubahan dimensi akibat gaya tekanan atau gaya tarik yang dialaminya. Gaya
tekan atau tarik ini dapat disebabkan oleh tekanan atau tarikan langsung pada bahan, maupun
dalam bentuk getaran yang dijalarkan kepada bahan piezoelektrik tersebut. Kemampuan satu
keping piezoelektrik ini berkisar 5 µA untuk arus yang dikerluarkan dan 5 Vac untuk
tegangan yang di keluarkan. Namun bila keping-keping ini dikumpulkan dan dikelola dalam
jumlah banyak, maka energi yang dihasilkan dapat diakumulasikan dalam sebuah sistem
pemanenan energi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
1. Apa itu energi listrik terbarukan piezoelektrik ?
2. Bagaimana cara membuat sebuah prototipe penghasil listrik Penghasil Energi Listrik
Berbasis Piezoelektrik .
3. Bagaimana fungsi prototipe penghasil listrik Penghasil Energi Listrik Berbasis
Piezoelektrik .

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui tentang energi listrik terbarukan piezoelektrik
2. Membuat prototipe penghasil listrik Penghasil Energi Listrik Berbasis Piezoelektrik .
3. Mengetahui Fungsi prototipe penghasil listrik Penghasil Energi Listrik Berbasis
Piezoelektrik .

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Menambah pengetahuan tentang piezoelektrik
2. Menjelaskan apa manfaat prototipe piezoelektrik
3. Sebagai bahan bacaan yang akan menambahkan ilmu baik bagi pembaca maupun
penulis sendiri dan pada karya Perancangan Prototype Penghasil Energi Listrik
Berbasis Piezoelektrik .

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Piezoeletrositas
Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada
suatu segment bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen bahan tersebut
yang disebabkan oleh adanya distribusi muatan listrik pada sel - sel kristal. Nilai koefisien
muatan piezoelektrik berada pada rentang 1 – 100 pico coloumb/Newton. (William, 2010).

2.2 Sejarah Piezoelektrik


Kata piezoelektrik berasal dari bahasa Latin, yaitu piezein yang berartidiperas atau
ditekan dan piezo yang bermakna didorong. Bahan piezoelektrik ditemukan pertama kali
pada tahun 1880-an oleh Jacques dan Pierre Curie. Kata piezo berarti tekanan, sehingga efek
piezoelektrik terjadi jika medan listrik tebentuk ketika material dikenai tekanan mekanik.
Jacques dan Pierre Curie mengombinasikan pengetahuan akan piroelektrisitas (kemampuan
bahan - bahan tertentu untuk menghasilkan sebuah potensial listrik saat bahan - bahan itu
dipanaskan atau didinginkan) dengan pemahaman akan struktur dan perilaku sebuah kristal
pada kristal turmalin, kuarsa, ratna cempaka, dan garam rossel. Dari uji coba tersebut
diketahui bahwa kristal kuarsa dan garam rossel memperlihatkan kemampuan
piezoelektrisitas paling besar saat itu. (Ebrahimi, 2013).

2.3 Efek Piezoelektrik


Efek piezoelektrik terjadi jika medan listrik tebentuk ketika material dikenai tekanan
mekanik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan
menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang terinduksi dengan molekul atau
struktur kristal material. Penyesuaian molekul akan mengakibatkan material berubah dimensi.
Fenomena tersebut dikenal dengan electrostriction. (Ebrahimi, 2013).

2.4 Bahan Piezoelektrik


Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai
regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka material
tersebut akan mengalami regangan atau tekanan mekanis. Bahan piezoelektrik alami
diantaranya: Kuarsa (Quartz, S IO2 ),Berlinite, Turmalin dan garam Rossel. Bahan

3
piezoelektrik buatan diantaranya: Barium titanate (BaTiO3 ), Lead Zirconium Titanate (PZT),
Lead Titanate (PbTiO3 ) dan lain sebagainya. (Ebrahimi, 2013).

2.5 Karakteristik Bahan Piezoelektrik


Bahan Piezoelektrik terbentuk oleh keramik yang terpolarisasi sehingga beberapa
bagian molekul bermuatan positif dan sebagian yang lain bermuatan negatif membentuk
elektroda-elektroda yang menempel pada dua sisi yang berlawanan dan menghasilkan medan
listrik material yang dapat berubah akibat gaya mekanik. Pada saat medan listrik melewati
material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan
dipole yang terinduksi dengan molekul atau struktur kristal material. Penyesuaian molekul
akan mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena ini disebutelectrostriction (efek
piezoelektrik).(Ebarahimi,2013).

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Energi Listrik Terbarukan Piezoelektrik


Piezoelektrik merupakan katagori material yang mempunyai sifat unik. Penerapan
stress pada kristal piezoelektrik akan membangkitkan listrik karena terjadi polarisasi
muatannya. Piezoelektrisitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang dimiliki sebagian
kristal maupun bahan-bahan tertentu lainnya yang dapat menghasilkan suatu arus listrik jika
mendapatkan perlakuan tekanan. Efek piezoelektrik adalah efek terjadinya perubahan energy
mekanik menjadi energi listrik. Oleh karena itu bahan piezoelektrik sangat dimungkinkan
sekali untuk dijadikan konverter antara energi listrik dan gerakan mekanis, yang sangat
dibutuhkan dimasa sekarang.
Bahan piezoelektrik merupakan kristal yang mampu menghasilkan tegangan listrik
saat mengalami tekanan, tarikan atau getaran (direct piezoelectric). Kondisi sebaliknya juga
berlaku, yaitu bila diberi tegangan listrik, kristal piezoelektrik bergetar (inverse piezoelectric)
Kristal piezoelektrik menghasilkan tegangan listrik ketika terjadi perubahan polaritas muatan
listrik akibat perubahan dimensinya. susunan muatan positif dan negatif yang tersebar merata
bila kristal piezoelektrik tidak menerima pengaruh gaya luar. Namun bila menerima gaya
tekan atau gaya tarik, posisi muatan berubah sehingga menghasilkan polarisasi muatan dan
tegangan listrik. memperlihatkan saat piezoelektrik menerima gaya tarik sehingga memendek
dan melebar.
Muatan positif dan negatif tertarik ke bagian samping dan saling menetralkan
sehingga terbentuk kutub negatif dan kutub positif di bagian atas dan bawah. memperlihatkan
saat piezoelektrik menerima gaya tekan sehingga memanjang dan menyempit. Muatan terbagi
pada dua sisi. Masing-masing sisi mengalami kelebihan muatan sehingga terbentuk kutub
positif dan kutub negatif. Kutub-kutub ini menimbulkan perbedaan potensial listrik.
Perbedaan potensial ini berlangsung sesaat (impuls) dan segera kembali ke keadaan netral.
Bila kedua kutub bahan piezoelektrik dihubungkan dalam rangkaian listrik tertutup,
perbedaan potensial yang terjadi dapat disalurkan dalam bentuk impuls arus listrik. Apabila
kedua kutub ini tidak dihubungkan dengan rangkaian listrik, maka muatan piezoelektrik akan
kembali pada posisi netral dengan sendirinya.
Koefisien piezoelektrik dari bahan yang di gunakan (Pc/N) Jumlah energi akan
meningkat secara linear dengan jumlah tegangan yang diaplikasikan, sehingga jika Anda

5
memberi tekanan (F) lebih pada bahan piezoelectric maka Tegangan (u) yang dihasilkan
besar pula. Itu pula tergantung dari bahan pembuatan dan diameter piezoelektrik yang di
gunakan .Dari Hal ini piezoelektrik memiliki implikasi untuk keperluan dalam "energy
harvesting.Energi dari orang-orang yang berjalan, mengemudi mobil, kereta api, goncangan
di truk atau orang-orang menari di atas lantai dansa dapat dimanfaatkan melalui efek
piezoelektrik yakni bila perangkat yang ditempatkan di bawah tanah terkena dampak tekanan
akibat kegiatan
1. Kelebihan Kelemahan Piezoelektrik
 Kelebihan piezoelektrik
Elemen piezoelektrik mempunyai beberapa kelebihan penting dibandingkan
mekanisme sensing yang lain. Pertama dan yang utama adalah fakta bahwa piranti
tersebut membangkitkan sendiri tegangannya. Karena itu elemen ini tidak
memerlukan daya dari luar untuk operasionalnya. Untuk suatu aplikasi di mana
konsumsi daya sangat terbatas, piranti piezoelektrik sangat berguna.Tambahan lagi,
efek piezoelektrik memiliki hukum penyekalaan yang menarik sehingga bermanfaat
pada piranti yang kecil.
 Kelemahan piezoelektrik
Piezoelektrik bukanlah suatu dielektrik yang bagus. Ada sedikit kebocoran muatan
pada material piezoelektrik. Karena fenomena ini, ada suatu konstanta waktu
penyimpanan tegangan pada piezoelektrik setelah diberikan suatu gaya. Konstanta
waktu ini tergantung pada kapasitansi elemennya dan pada resistansi kebocorannya.
Konstanta waktunya berada pada orde 1 detik. Karena efek ini, piezoelektrik kurang
bermanfaat untuk mendeteksi besaran static seperti berat suatu benda.

2. Bahan Pembuatan Piezoelektrik


Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai
regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka
material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan mekanis. Bahan
piezoelektrik alami diantaranya: Kuarsa (Quartz, SiO2), berlinite, turmalin dan garam
rossel. Bahan piezoelektrik buatan diantaranya: Barium titanate (BaTiO3), Lead
zirconium titanate (PZT), Lead titanate (PbTiO3) dsb.
 Bahan Piezoelektrik Alam :
 Kuarsa,

6
 garam Rochelle
 tourmaline
 Bahan Piezoelektrik Buatan
 Barium titanate
 lead circonate titanate
 lead metaniobate

3. karakteristik bahan piezoelektrik


Bahan Piezoelektrik terbentuk oleh keramik yang terpolarisasi sehingga beberapa
bagian molekul bermuatan positif dan sebagian yang lain bermuatan negative
membentuk elektroda‐elektroda yang menempel pada dua sisi yang berlawanan dan
menghasilkan medan listrik material yang dapat berubah akibat gaya mekanik. Pada
saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan
dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang terinduksi dengan molekul atau struktur
kristalmateri. Penyesuaian molekul akan mengakibatkan material berubah dimensi.
Fenomena ini disebut electrostriction (efek piezoelektrik).
 Sebelum diberi tekanan atau medan listrik.
 Ketika diberi medan listrik, bahan memanjang.
 Diberi medan listrik berlawanan, bahan memendek.
 Ketika diberi tekanan, induksi polarisasi dan tegangan luar terjadi.

4. Efek Piezoelektrik
Efek piezoelektrik adalah kemampuan dari suatu material untuk bergetar ketika
diberikan tegangan pada material tersebut dan sebaliknya, apabila material tersebut
diberi tekanan maka material tersebut akan menghasilkan tegangan.Efek piezoelektrik
terjadi jika medan listrik tebentuk ketika material dikenai tekanan mekanik. Pada saat
medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan
dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang terinduksi dengan molekul atau struktur
kristal materi. Penyesuaian molekul akan mengakibatkan material berubah dimensi.
Fenomena tersebut dikenal dengan electrostriction.
 Efek piezoelektrik langsung
 Bila pelat piezoelektrik diberi tekanan, maka akan timbul muatan listrik
pada kedua permukaannya

7
 Pelat juga merupakan kapasitor dengan konstanta dielektrik tertentu,
timbul beda tegangan
 Efek piezoelektrik balik
 Bila pelat piezoelektrik diberi tegangan listrik, maka kedua permukaannya
mendapat tekanan
 Pelat juga merupakan bahan elastik dengan konstanta elastik tertentu,
tebalnya akan berubah

3.2 Proses Pembuatan Prototype penghasil energi listrik berbasis piezoelektrik


1. Desain prototipe penghasil listrik Penghasil Energi Listrik Berbasis Piezoelektrik
Langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan pembuatan prototipe adalah
merancang suatu desain yang mana akan diaplikasikan dalam sebuah prototipe. Adapun
rancangan desainnya adalah sebagai berikut:

2. Alat dan Bahan


Dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk membuat sebuah prototipe alat penghasil listrik
dari tekanan mekanik. Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

8
 piezoelektrik 30 buah
 Solder 1 buah
 Breadboard 1 buah
 Resistor 100 Ω 2 buah
 Dioda 1N4148 10 buah
 Kapasitor 100 μF 2 buah
 Timbangan 1 buah
 Papan 2 buah
 Tiang penyangga papan 4 buah
 Akrilik 2 buah
 Pensil 5 buah
 Gunting 1 buah
 Lem secukupnya
 Kabel secukunya
 Timah secukupnya

3. Perakitan dan Pembuatan Prototipe


Proses perakitan dan pembuatan akan melewati dua tahap. Tahap yang pertama adalah
proses pembuatan rangka prototipe yang berfungsi sebagai tempat peletakan piezoelektrik
dan komponen-komponen elektronika lainnya. Tahap yang kedua adalah proses perangkaian
piezoelektrik dan komponen-komponen elektronika yang ada pada prototipe.
Tahap pertama dilakukan pembuatan rangka yang berfungsi sebagai maket dan juga akan
menjadi tampilan luar prototipe. Bahan yang digunakan pada rangka prototipe adalah 2 buah
papan yang dirancang. Rancangan desain pada rangka prototipe seperti bertujuan untuk
melindungi rangkaian kabel penghubung dan dioda. Selain itu juga sebagai tempat
diletakkannya piezoelektrik yang akan berfungsi merubah tekanan mekanik menjadi energi
listrik.
Tahap kedua dilakukan proses merangkai piezoelektrik dan komponen elektronika
lainnya pada prototipe. Komponen-komponen elektronika yang terdapat pada prototipe antara
lain piezoelektrik, dioda, resistor, kapasitor. Selain itu, terdapat rangkaian inverter yang akan
mengubah tegangan keluaran AC menjadi DC serta kabel (konektor) yang akan
menghubungkan semua komponen elektronika tersebut.

9
Tahap awal merangkai komponen elektronika adalah merangkai semua piezoelektrik,
dimana piezoelektrik dihubung secara seri dan paralel. Rangkaian dihubung secara paralel
agar tegangan keluaran yang dihasilkan lebih stabil. kemudian piezoelektrik juga dihubung
secara seri dengan dioda, hal ini dilakukan agar arus listrik tidak dapat kembali atau menuju
ke piezoelektrik yang lainnya yang mana akan saling mempengaruhi tegangan keluarannya
ketika tidak dipasangkan dioda pada rangkaian ser-paralel tersebut.
Tahap seanjutnya adalah merangkai semua piezoelektrik yang dihubung seri. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui perbedaan tegangan keluaran yang terdapat pada rangkaian seri-
paralel dan rangkaian seri. Pada tahap ini, digunakan rangkaian inverter yang bertujuan untuk
mengubah tegangan keluaran piezoelektrik menjadi tegangan DC.

3.3 Fungsi Prototipe Penghasil Listrik Penghasil Energi Listrik Berbasis Piezoelektrik
prototipe penghasil listrik Penghasil Energi Listrik Berbasis Piezoelektrik merupakan
alat yang dirancang untuk membangkitkan energi listrik dengan memanfaatkan hentakan
pijakan. tegangan akan terus bertambah seiring gaya makin berat di berikan terhadap
piezoelektrik. Berat gaya yang diberikan beban berpengaruh akan hasil dari piezoelektrik,
karena dapat dilihat makin besar berat gaya yang diberikan maka makin besar pula arus dan

10
tegangan yang di hasilkan. Desain struktur pijakan piezoelektrik berpengaruh besar akan hasil
yang di dapatkan karena ketika struktur tidak bagus dirancang, energy yang di hasilkan
piezoelektrik tidak akan maksimal yang dikeluarkan.
Alat ini akan mengubah energi kinetik dari tekanan untuk menghasilkan energi listrik.
Dalam penggunaannya, ketika berjalan normal di atas prototipe ini pengaruh sifat eleastisitas
bahan yang ada pada prototipe ini akan menyebabkan getaran dan memberikan efek kerja
pada sensor piezoelektrik. Kemudian getaran yang dideteksi oleh piezoelektrik akan
merespon energi kinetik yang dihasilkan. Energi kinetik ini dihasilkan dari pijakan manusia
yang dapat dikonversi menjadi bentuk energi lain bermanfaat sebagai energi listrik sesuai
dengan konversi energi.
Untuk lebih lanjut dapat menggukanan tipe piezoelektrik yang lain untuk melihat
perbedaan dari model piezoelektrik, untuk mengetahui model piezoelektrik yang baik
digunakan sebagai pembangkit energi dan ditingkatkan jumlah piezoelektrik agar
mendapatkan output yang lebih besar.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Energi listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok saat ini. Semakin banyak
jumlah penduduk maka semakin banyak pula konsumsi listrik yang dibutuhkan. Dalam
rangka mengatasi hal tersebut, dibutuhkan banyak inovasi dalam kelistrikan untuk
menyokong kebutuhan akan listrik. Dengan memanfaatkan populasi manusia yang terus
bertambah tiap tahunnya maka penilitian ini dilakukan untuk mengatasi masalah konsumsi
kelistrikan yang terus bertambah pula. makalah ini membahas proses pembuatan sebuah
prototipe alat penghasil listrik berbasis piezoelektrik, Piezoelektrik merupakan katagori
material yang mempunyai sifat unik. Penerapan stress pada kristal piezoelektrik akan
membangkitkan listrik karena terjadi polarisasi muatannya. Piezoelektrisitas didefinisikan
sebagai suatu kemampuan yang dimiliki sebagian kristal maupun bahan-bahan tertentu
lainnya yang dapat menghasilkan suatu arus listrik jika mendapatkan perlakuan tekanan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ebrahimi, Farzad. 2013. Piezoelectric Materials and Devices-Practice And Aplications.


Rijeka, Croatia.

G. Wahid, Ali and Nahib, Gihan. 2012. Design Consideration for Piezoelectric Energy
Harvesting System. Electrical Engineering Department, College of Engineering,
King Saud University. Information Technology Department, College of Computer
and Information Sciences, King Saud University, Riyadh.

Harikrishnan G., Pisharody. 2011. An Optimal Design for Piezoelectric Energy Harvesting
System. IIITD & M Kancheepuram, IIT Madras Campus Chennai, India.

Jr, William R Cook. 2010. Ferroelectric and piezoelectric materials. Ohio, Amerika Serikat.

Lee, Soobum dan D. Youn, Byeng. 2011. A New Piezoelectric Energy HarvestingDesign
Concept: Multimodal Energy Harvesting Skin. IEEE Transactions on Ultrasonics,
Ferroelectrics, and Frequency control, vol. 58, no. 3.

Serway, A Ramond. 2010. “Rangkaian Listrik” in Fisika untuk Sains dan Teknik , 6th
edition, Jakarta : Salemba Teknika.

Tichi, Jan. 2010. “Introduction in Fundamental of Piezoelectric Sensorics “, 1st editon.


Boston : Springer Science Business Media Inc.

Wei, Chang Ko dan Ramasamy, Gobby. 2011. A Hybrid Energy Harvesting System for
Small Battery Powered Applicationsi. Department of electrical and Electronic
Engineering, The University of Nottingham.

Young, Hugh D., dan Freedman, Roger A.. 2012. University Physics With Modern Physics
13th Edition. San Fransisco, Amerika Serikat.

13

Anda mungkin juga menyukai