Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

KECAMATAN ..............
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA .................
SEKRETARIAT : JLN. ....................... NOMOR ...... RT. ..... RW. ...... KODE POS ..............

KEPUTUSAN
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ................
KECAMATAN ......................... KABUPATEN BOGOR

NOMOR :
LAMPIRAN :

TENTANG

TATA TERTIB MUSYAWARAH


PEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA TINGKAT
DESA ................... KECAMATAN..................... KABUPATEN BOGOR
TAHUN ......

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA .................

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan Pemilihan


Kepala Desa yang dilaksanakan oleh Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa;
b. bahwa Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa
dipilih dalam musyawarah di desa;
c. bahwa untuk penyelenggaraan musyawarah
pembentukan Panitia sebagaimana dimaksud pada
huruf b perlu ditetapkan Tata Tertib Musyawarah
Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa yang
ditetapkan dengan Keputusan BPD;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Djawa Barat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 8) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968
tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan
Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang
Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Kabupaten dalam Lingkungan Djawa Barat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
4. Undang-Undang.......

-1-
-2-
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
5. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 5601);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6321);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6206);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri 110 tahun 2016
tentang Badan Permusyawaratan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 89);
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib
Dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 159);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun
2014 tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092)
sebagaiamana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1221);
12. Peraturan.......
-3-
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun
2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian
Kepala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 4) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun
2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015 tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1222);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 3 Tahun
2003 tentang Pembentukan Kecamatan (Lembaran
Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2003 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor
8);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun
2016 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Nomor 96);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun
2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2015 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Bogor Nomor 84) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Bogor Nomor 6 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun
2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2018 Nomor 6);
15. Peraturan Bupati Bogor Nomor 37 Tahun 2019 tentang
Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan
Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Berita Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2019 Nomor 37).

Memperhatika : Berita Acara Hasil Rapat Badan Permusyawaratan


n Desa ....................... Kecamatan ...............,
tanggal ............... 20....., tentang Tata Tertib Pelaksanaan
Musyawarah Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa
Tingkat Desa.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
KESATU : Menetapkan tata tertib musyawarah pelaksanaan
Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa
............... Kecamatan ................., sebagaimana terdapat
dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dalam keputusan
ini.

KEDUA : Tata tertib sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU


bersifat mengikat dan dilaksanakan oleh BPD dan peserta
musyawarah dalam Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala
Desa Tingkat Desa;

KEEMPAT ......
-4-

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan


apabila terdapat kekeliruan di dalamnya terhadap keputusan
ini dapat dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di .........................
Pada tanggal .....................20....

BADAN PERMUSYAWARAN DESA ......................


Ketua,

...............................

Tembusan :
1. Yth. Bupati Bogor (sebagai laporan);
2. Yth. Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor;
3. Yth. Kepala DPMD Kabupaten Bogor;
4. Yth. Camat ......................
LAMPIRAN KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ..............
NOMOR : ..................................
TANGGAL : ..................................
TENTANG : TATA TERTIB PELAKSANAAN MUSYAWARAH
PEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA
TINGKAT DESA ................... KECAMATAN.....................
KABUPATEN BOGOR TAHUN ......

1. Pelaksanaan waktu musyawarah Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa


Tingkat Desa telah ditetapkan berdasarkan hasil rapat BPD, yaitu pada
Hari ................., tanggal ......................... 20...., Pukul ............ WIB s/d selesai
bertempat di .....................................;
2. Peserta musyawarah terdiri dari:
1) Pimpinan beserta Anggota BPD;
2) Kepala Desa dan Unsur Perangkat Desa;
3) Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa; dan
4) Unsur Tokoh Masyarakat Keterwakilan.
3. Selain peserta musyawarah yang diundang, BPD mengundang Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Kecamatan sebagai Narasumber dan Pengendali kegiatan
musyawarah;
4. Peserta musyawarah agar hadir ........ (...........) menit sebelum acara dimulai
sebagaimana yang tercantum dalam undangan, dengan melakukan registrasi
peserta dan menandatangani daftar hadir;
5. Musyawarah di pimpin oleh Ketua/Wakil Badan Permusyawaratan Desa, yang
didampingi oleh Sekretaris BPD (selaku notulen), Kepala Desa, Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Kecamatan dan anggota BPD lainnya berada diposisi belakang
pimpinan musyawarah, dengan Pembawa Acara oleh salah satu Anggota BPD;
6. Musyawarah dapat dilaksanakan oleh BPD apabila :
a. dihadiri oleh Anggota BPD memenuhi quorum kehadiran paling sedikit 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa;
b. dihadiri oleh peserta musyawarah memenuhi quorum kehadiran paling sedikit ½
(satu perdua) + 1 (satu) dari jumlah keseluruhan peserta yang diundang.
7. Apabila kehadiran anggota BPD dan peserta musyawarah belum memenuhi quorum
sebagaimana dimaksud angka 2 (dua), maka waktu musyawarah diperpanjang
paling lama 60 (enam puluh) menit;
8. Setelah dilaksanakannya waktu perpanjangan sebagaimana dimaksud angka 6
(enam) belum memenuhi quorum kehadiran, maka waktu musyawah diperpanjang
untuk kedua kalinya paling lama 60 (enam puluh) menit;
9. Setelah dilakukan perpanjangan sebagaimana dimaksud angkat 7 (tujuh) belum
memenuhi quorum kehadiran, maka musyawarah dapat dilaksanakan apabila :
a. dihadiri oleh Anggota BPD paling sedikit ½ (satu perdua) + 1 (satu) dari jumlah
anggota Badan Permusyawaratan Desa;
b. dihadiri oleh peserta musyawarah paling sedikit ½ (satu perdua) + 1 (satu) dari
jumlah keseluruhan peserta yang diundang.
10. Setelah dilakukan perpanjangan sebagaimana dimaksud angkat 7 (tujuh) ternyata
belum memenuhi kehadiran sebagaimana dimaksud angka 8 (delapan), maka
musyawarah ditunda dalam jangka waktu 3 (tiga) hari, dan BPD membuat
undangan musyawarah kembali kepada peserta musyawarah yang telah tercantum
dalam daftar peserta musyawarah pertama;
11. Dalam pelaksanaan musyawarah, terlebih dahulu penjelasan oleh Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Kecamatan tentang :
a. Struktur Susunan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa;
b. Unsur personil yang dapat dipilih sebagai Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Desa;
12. Susunan Acara dalam pelaksanaan Musyawarah dilakukan dengan 2 (dua) acara
sebagai berikut :
a. Acara Pertama yaitu musyawarah Pembentukan Panitia pemilihan Kepala Desa
Tingkat Desa;
b. Acara Kedua dilaksanakan setelah pembentukan, pelantikan dan Pengambilan
Sumpah/Janji Panitia;

13. Musyawarah ....


-1-
-2-

13. Musyawarah pertama membahas penentuan calon personil kepanitiaan Pemilihan


Kepala Desa Tingkat Desa dengan jumlah sebanyak ......... (................) orang, yang
terdiri dari :
a. Unsur Perangkat Desa sebanyak ...... (.............) orang;
b. Unsur Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa sebanyak ...... (...........) orang;
c. Unsur tokoh masyarakat berdasarkan keterwakilan wilayah
RT/RW/Kampung/Dusun *) sebanyak ...... (...........) orang.
14. Penentuan calon personil kepanitiaan sebagaimana dimaksud angka 13 (tiga belas),
dilakukan oleh BPD dengan mekanisme :
a. Nama-nama personil dari unsur Perangkat Desa berdasarkan hasil koordinasi
dengan kepala desa;
b. Nama-nama personil dari unsur Pengurus Kelembagaan Desa berdasarkan
hasil koordinasi dengan kepala desa dan hasil rapat internal BPD;
c. Nama-nama personil dari unsur tokoh masyarakat keterwakilan wilayah
berdasarkan hasil koordinasi dan musyawarah dengan Ketua RT dan Ketua
RW;
d. Nama-nama personil sebagaimana huruf a, b dan c adalah dari peserta
musyawarah atau diluar peserta musyawarah.
15. Setelah diterimanya nama-nama calon panitia sebagaimana dimaksud angka 11
(sebelas), Ketua BPD selaku Pimpinan musyawarah memperkenalkan/menyebutkan
nama-nama tersebut dihadapan peserta musyawarah, dan calon panitia yang
disebutkan untuk maju ke depan dan berbaris;
16. Setelah memperkenalkan nama-nama sebagaimana dimaksud angka 14 (empat
belas), Pimpinan musyawarah menanyakan kepada calon panitia apakah bersedia
menjadi panitia daan melaksanakan tugas kepanitiaan dan bersedia bersikap netral
dengan tidak memihak kepada salah satu bakal calon dan calon kepala desa;
19. Pimpinan musyawarah memerintahkan kepada calon panitia melakukan
musyawarah internal calon panitia untuk menetapkan susunan kepanitiaan, yang
hasilnya dilaporkan kepada pimpinan musyawarah untuk dituangkan dalam berita
acara dan ditetapkan dalam keputusan sebagai dasar pelantikan dan pengambilan
sumpah/janji panitia;
20. Demikian susunan tata tertib pelaksanaan musyawarah pembentukan Panitia
Pemilian Kepala Desa Tingkat Desa dibuat dan disepakati, untuk dijadikan sebagai
bahan lebih lanjut pada pelaksanaan musyawarah Pembentukan Panitia.

BADAN PERMUSYAWARAN DESA ......................


Ketua,

...............................

Keterangan :

*) Coret yang dianggap tidak perlu.

Anda mungkin juga menyukai