Anda di halaman 1dari 8

No. 10/02/13/Th.

XIV, 7 Februari 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT

PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2010 MENCAPAI 5,93%

 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2010 meningkat 5,93% terhadap 2009, terjadi
pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor bangunan 13,73% dan terendah di
sektor listrik, gas dan air bersih 2,35%.

 PDRB provinsi Sumatera Barat tahun 2010 atas dasar harga berlaku sebebar 87,22 triliun rupiah ,
sedangakan atas dasar harga konstan sebesar 38,86 triliun rupiah.

 Secara triwulanan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Barat triwulan IV 2010
meningkat sebesar 1,85 persen bila dibandingkan triwulan III 2010 (q-to-q) dan apabila dibandingkan dengan
triwulan yang sama tahun 2009 mengalami pertumbuhan 10,15 persen (y-on-y).

 Struktur ekonomi Sumatera Barat triwulan IV 2010 masih didominasi oleh tiga sektor ekonomi yaitu sektor
pertanian (23,84%), sektor perdagangan-hotel-restoran (17,74) dan sektor jasa-jasa (16,03)

 PDRB per kapitan atas dasar harga berlaku tahun 2010 mencapai 18,00 juta.

 Disisi Penggunaan, sebahagian besar PDRB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumahtangga sebesar
54,30 persen, konsumsi pemerintah 13,08 persen, PMTB sebesar 19,53 persen serta ekspor netto 13,44
persen (ekspor 27,68 persen dan impor 14,24 persen) dan komsumsi lembaga nirlaba sebesar 0,91 persen.
 Ekspor mencatat pertumbuhan tertinggi disisi penggunaan, yakni sebesar 16,56 persen, diikuti komponen
komsumsi pemerintah 15,53 persen, PMTB 11,27 persen, Impor 7,52 persen, konsumsi LNP 3,30 persen,
konsumsi rumahtangga 1,10 persen.

1. Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010


Perekonomian Sumatera Barat pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 5,93 persen
dibanding tahun 2009. Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan pada
tahun 2010 mencapai 38,86 triliun rupiah, sedangkan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar
Rp. 36,68 triliun dan Rp. 36,18 triliun. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDRB tahun 2010 naik
sebesar Rp. 10,49 triliun, yaitu dari Rp. 76,75 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp. 87,22 triliun pada
tahun 2010.

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 10/02/13/Th. XIV, 7 Februari 2011 1
Selama tahun 2010, semua sektor ekonomi pengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi
pada sektor konstruksi yang mencapai 13,73 persen, diikuti oleh sektor pengangkutan dan telekomunikasi
9,91 persen, sektor jasa-jasa 9,17 persen, sektor pertambangan dan penggalian 5,80 persen, sektor
keuangan, real estat dan jasa perusahaan 5,75 persen, sektor pertanian 3,66 persen, sektor perdagangan
3,48 persen, sektor industri pengolahan 2,51 persen, serta sektor listrik, gas dan air bersih 2,35 persen.
Sumber pertumbuhan terbesar terjadi pada sektor jasa-jasa sebesar 1,43 persen, diikuti oleh sektor
pengangkutan dan komunikasi sebesar 1,33 persen, sektor perdagangan hotel dan restoran sebesar 0,85
persen. Sedangkan sumber pertumbuhan terkecil terdapat pada sektor listrik, gas dan air bersih sebesar
0,03 persen.

Tabel 1
Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2010,
Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2010

Atas Dasar Atas Dasar Laju Sumber


Harga Berlaku Harga Konstan Pertumbuhan Pertumbuhan
Lapangan Usaha
(Triliun Rupiah) (Triliun Rupiah) 2010 2010
2008 2009 2010 2008 2009 2010 (Persen) (Persen)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


1 Pertanian,Peternakan 17.38 18.38 20.79 8.48 8.77 9.09 3.66 0.73
Kehutanan dan
Perikanan
2 Pertambangan dan 2.36 2.56 2.76 1.09 1.14 1.20 5.80 0.16
Penggalian
3 Industri Pengolahan 8.60 9.28 10.20 4.51 4.67 4.79 2.51 0.40
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0.86 0.90 0.92 0.41 0.43 0.44 2.35 0.03
5 Konstruksi 3.94 4.32 5.50 1.75 1.82 2.07 13.73 0.71
6 Perdagangan, Hotel dan 12.53 13.69 15.47 6.46 6.71 6.95 3.48 0.85
Restoran
7 Pengangkutan dan 10.69 11.67 13.44 4.96 5.26 5.78 9.91 1.33
Komunikasi
8 Keuangan, Real Estate 3.46 3.78 4.15 1.83 1.90 2.01 5.75 0.28
dan Jasa Perusahaan
9 Jasa-jasa 11.13 12.17 13.99 5.69 5.98 6.53 9.17 1.43
70.95 76.75 87.22 35.18 36.68 38.86 5.93 5.93

2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2010


Kinerja Perekonomian Provinsi Sumatera Barat pada triwulan IV-2010 yang digambarkan oleh
PDRB atas dasar harga konstan 2000 mengalami pertumbuhan sebesar 1,85 persen dibanding triwulan
sebelumnya (q-to-q). Peningkatan ini terjadi pada semua sektor dengan sektor konstruksi mencapai

2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 10/02/13/Th.XIV,7 Februari 2011
pertumbuhan tertinggi yaitu 3,42 persen, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada sektor pertanian
yaitu sebesar 0,15 persen.
Selanjutnya perekonomian Sumatera Barat pada triwulan IV-2010 bila dibandingkan dengan
triwulan IV-2009 mengalami pertumbuhan sebesar 10,15 persen. Pertumbuhan yang tinggi ini bisa
dimaklumi mengingat pada akhir triwulan III-2009 terjadi gempa bumi yang berdampak pada
menurunnya kinerja ekonomi pada triwulan IV-2009. Disisi lain kinerja perekonomian Sumatera Barat
selama tahun 2010 mulai tumbuh, terutama sektor konstruksi sebagai dampak rehab rekon pasca gempa,
dan sektor sektor penggerak perekonomian lainnya seperti sektor perdagangan, pengangkutan dan
komunikasi, dan jasa-jasa. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor konstruksi sebesar 21,03 persen,
diikuti oleh sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar 15,87 persen, sektor jasa-jasa 12,15 persen, sektor
pengangkutan dan komunikasi 11,91 persen, sektor industri pengolahan sebesar 9,07 persen, sektor listrik,
gas dan air bersih 8,78 persen, sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan 6,88 persen, sektor
pertambangan dan penggalian 6,03 persen dan sektor pertanian 3,27 persen.

Tabel 2
Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha
(Persentase)

Trw III - 2010 Trw IV - 2010 Trw IV - 2010


Terhadap Terhadap Terhadap
Lapangan Usaha
Trw II-2010 Trw III-2010 Trw IV-2009
(q-to-q) (q-to-q) (y-on-y)

(1) (2) (3) (4)


1 Pertanian,Peternakan 1.24 0.15 3.27
Kehutanan dan
Perikanan
2 Pertambangan dan 1.54 1.31 6.03
Penggalian
3 Industri Pengolahan 3.76 2.03 9.07
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 2.70 1.67 8.78
5 Konstruksi 5.73 3.42 21.03
6 Perdagangan, Hotel dan 5.54 1.97 15.87
Restoran
7 Pengangkutan dan 4.22 3.18 11.91
Komunikasi
8 Keuangan, Real Estate 2.67 1.44 6.88
dan Jasa Perusahaan
9 Jasa-jasa 3.28 2.52 12.15
3.43 1.85 10.15

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 10/02/13/Th. XIV, 7 Februari 2011 3
3. Struktur Ekonomi Menurut Sektoral Tahun 2008-2010
Distribusi PDRB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku
menunjukkan peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun. Tiga sektor utama yaitu
sektor pertanian, sektor perdagangan-hotel-restoran dan sektor jasa-jasa mempunyai peranan sebesar
57,62 persen pada tahun 2010. Sektor pertanian memberi kontribusi sebesar 23,84 persen, sektor
perdagangan-hotel-restoran dan sektor jasa-jasa mempunyai peranan masing-masing sebesar 17,74 persen
dan 16,06 persen.

Tabel 3
Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha 2008-2010
(Persentase)

Lapangan Usaha 2008 2009 2010

(1) (2) (3) (4)


1 Pertanian,Peternakan 24.49 23.95 23.84
Kehutanan dan
Perikanan
2 Pertambangan dan 3.32 3.33 3.17
Penggalian
3 Industri Pengolahan 12.12 12.09 11.69
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1.22 1.17 1.06
5 Konstruksi 5.56 5.63 6.30
6 Perdagangan, Hotel dan 17.66 17.84 17.74
Restoran
7 Pengangkutan dan 15.06 15.21 15.41
Komunikasi
8 Keuangan, Real Estate 4.88 4.93 4.75
dan Jasa Perusahaan
9 Jasa-jasa 15.69 15.86 16.03
100.00 100.00 100.00

4. PDRB Perkapita
PDRB perkapita merupakan PDRB (atas dasar harga berlaku) dibagi dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun. Dengan menggunakan data penduduk hasil Sensus Penduduk 2010, PDRB
per kapita tahun 2010 diperkirakan sebesar Rp. 18,00 juta. Dengan laju peningkatan sebesar 12
persen dibandingkan dengan PDRB per kapita tahun 2009 yang sebesar Rp. 16,02 juta.

4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 10/02/13/Th.XIV,7 Februari 2011
5. PDRB Menurut Penggunaan
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat pada tahun 2010 mulai menunjukan arah pemulihan
ditandai dengan tumbuhnya ekonomi sebesar 5,93 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan
ekonomi tahun sebelumnya sebesar 4,28 persen. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 ini banyak
digerakan oleh beberapa komponen PDRB yaitu konsumsi pemerintah tumbuh sekitar 15,53 persen,
komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh sekitar 11,27 persen dan komponen ekspor
tumbuh sekitar 16,56 persen. Tingginya komponen PMTB ini, karena meningkatnya proses rehabilitasi
dan rekontruksi gedung-gedung, perkantoran, maupun gedung tempat kegiatan usaha yang rusak pasca
gempa tahun 2009. Sementara itu konsumsi pemerintah jauh meningkat dibandingkan pada tahun 2009
karena realisasi belanja yang jauh lebih tinggi, juga ditopang dengan cairnya hampir sebahagian besar
dana bantuan gempa untuk rumah tangga di Kota Padang dan beberapa kota lain di Sumatera Barat.
Dan sebagai bagian dari ekonomi Indonesia dan dunia, Sumatera Barat juga tidak terlepas dari
aktivitas ekonomi global. Ditandai dengan semakin baiknya pertumbuhan Ekspor Impor dibandingkan
tahun sebelumnya, dimana Ekpor tumbuh 16,56 persen dan Impor tumbuh sebesar 7,52 persen.
Sementara itu, komponen pengeluaran komsumsi rumah tangga mulai tumbuh positif sebesar 1,10 persen
dibandingkan tahun 2009 yang lalu. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4
Nilai PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2008-2010
Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2010

Atas Dasar Atas Dasar Laju Sumber


Harga Berlaku Harga Konstan Pertumbuhan Pertumbuhan
Komponen Penggunaan
(Triliun Rupiah) (Triliun Rupiah) 2010 2010
2008 2009 2010 2008 2009 2010 (Persen) (Persen)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Konsumsi Rumah Tangga 39.34 43.24 47.36 18.56 18.92 19.12 1.10 0.57

2 Konsumsi LNP 0.65 0.73 0.80 0.31 0.34 0.35 3.30 0.03

3 Konsumsi Pemerintah 8.05 9.40 11.41 4.03 4.34 5.02 15.53 1.84

4 PMTB 12.61 14.18 17.03 6.13 6.44 7.16 11.27 1.98

5 Perubahan Inventori -0.51 0.75 -1.02 -0.07 0.13 -0.83 -721.51 -2.63

6 Ekspor 21.40 19.17 24.14 11.23 11.43 13.32 16.56 5.16

7 Impor 10.60 10.04 12.42 5.02 4.91 5.28 7.52 1.01


70.95 76.75 87.22 35.18 36.68 38.86 5.93 5.93

PDRB triwulan IV 2010 atas dasar harga berlaku senilai Rp23,24 triliun, sebagian besar
digunakan untuk konsumsi rumahtangga sebesar Rp 12,67 triliun. Komponen penggunaan lainnya
meliputi transaksi ekspor barang dan jasa senilai Rp 6,63 triliun, transaksi impor barang dan jasa sebesar

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 10/02/13/Th. XIV, 7 Februari 2011 5
Rp 3,47 triliun, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi fisik sebesar Rp 4,71 triliun,
pengeluaran konsumsi pemerintah Rp3,14 triliun. Sementara PDRB atas dasar harga konstan berkurang
dari Rp.19,68 triliun menjadi Rp.19,25 triliun

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat sebesar 5,93 persen sebahagian besar bersumber dari
komponen Ekspor rumah tangga yakni 16,56 persen . Konsumsi pemerintah memberikan sumbangan
sebesar. PMTB sebesar, sementara sumbangan konsumsi rumah tangga memberikan sumbangan sebesar
persen,
Pertumbuhan masing-masing komponen penggunaan, q-to-q pada triwulanan IV-2010
dibandingkan dengan triwulanan III-2010 mengalami peningkatan kecuali komponen perubahan
inventory yang mengalami kontraksi. Laju pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV-2010 terjadi pada
komponen ekspor yaitu sebesar 16,56 persen. Konsumsi pemerintah dan PMTB masing-masing
meningkat 15,53 persen dan 11,27 persen. Konsumsi rumah tangga juga tumbuh positif pada triwulan
IV-2010 ini sebesar 1,10 persen.
PDRB pengunaan pada triwulan IV-2010 terhadap Triwulan IV-2009 (y-on–y) mengalami
peningkatan. Tingkat pertumbuhan yang tertinggi terjadi pada komponen Impor yang mencapai 25,48
persen , diikuti oleh komponen PMTB sebesar 19,10 persen. Sementara Konsumsi pemerintah juga
meningkat sebesar 18,92 persen. Begitu juga ekspor dan konsumsi rumahtangga mengalami
pertumbuhan masing-masing sebesar 12,19 persen dan 8,54 persen .

Tabel 5
Laju pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Penggunaan
(Persentase)

Trw III - 2010 Trw IV - 2010 Trw IV - 2010


Terhadap Terhadap Terhadap
Komponen Penggunaan
Trw II-2010 Trw III-2010 Trw IV-2009
(q-to-q) (q-to-q) (y-on-y)

(1) (2) (3) (4)

1 Konsumsi Rumah Tangga 3.62 1.62 8.54

2 Konsumsi LNP 0.55 1.55 -2.05

3 Konsumsi Pemerintah 4.03 5.13 18.92

4 PMTB 4.37 5.74 19.10

5 Perubahan Inventori 64.25 52.51

6 Ekspor 7.50 3.30 12.19

7 Impor 9.54 3.13 25.48


3.43 1.85 10.15

6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 10/02/13/Th.XIV,7 Februari 2011
Dilihat dari pola distribusi PDRB pengunaan, konsumsi rumah tangga masih merupakan
penyumbang terbesar dalam PDRB Sumatera Barat sekalipun mengalami penurunan dari 56,34 persen
pada tahun 2009 menjadi sebesar 54,30 persen pada tahun 2010. Komponen pengeluaran konsumsi
pemerintah meningkat dari 12,25 persen menjadi 13,08 persen. Pembentukan Modal tetap bruto
meningkat dari 18,47 persen menjadi 19,53 persen. Ekspor meningkat dari 24,98 persen menjadi 27,68
persen. Pada periode yang sama impor mengalami peningkatan yaitu dari 13,08 persen menjadi 14,24
persen. Sedangkan komsumsi LNP mengalami penurunan dari 0,95 persen menjadi 0,91 persen.

Tabel 6
Struktur PDRB menurut Penggunaan tahun 2008-2010
( persentase)

Komponen Penggunaan 2008 2009 2010

(1) (2) (3) (4)

1 Konsumsi Rumah Tangga 55.45 56.34 54.30

2 Konsumsi LNP 0.92 0.95 0.91

3 Konsumsi Pemerintah 11.35 12.25 13.08

4 PMTB 17.78 18.47 19.53

5 Perubahan Inventori -0.72 0.10 -1.26

6 Ekspor 30.16 24.98 27.68

7 Impor 14.94 13.08 14.24


100.00 100.00 100.00

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 10/02/13/Th. XIV, 7 Februari 2011 7
Pelopor Data Statistik yang terpercaya untuk semua

8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 10/02/13/Th.XIV,7 Februari 2011

Anda mungkin juga menyukai