Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS

Name Of Analize : neng irma wati dimyati


JURNAL
Point of review Journal 1 Journal 2 Journal 3
Judul riset PENGETAHUAN TANDA BAHAYA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU
KEHAMILAN DAN PERILAKU PERAWATAN IBU HAMIL DENGAN TANDA BAHAYA HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA
KEHAMILAN PADA IBUHAMIL TRIMESTER KEHAMILAN TRIMESTER III DI WILAYAH KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN
III KERJA PUSKESMAS BLUTO PEMERIKSAAN KEHAMILAN
KECAMATAN BLUTO KABUPATEN BERDASARKAN KARAKTERISTIK
SUMENEP
Peneliti Fandiar Nur Isdiaty*, Titin Ungsianik Ratna Indriyani, Sri Sumarni, Sri Yunita Kamsatun
Suraida Salat
Tempat publikasi jurnal Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.3 No.2November Healthy Journal ©2015, Prodi Ilmu
( tingkat akreditasi No.1, Maret 2013, hal 18-24 2018 Keperawatan, FIKES-UNIBBA, Bandung
jurnal Nasional / pISSN 1410-4490, eISSN 2354-9203
Internasional / Indeka )

Waktu jurnal dipublish 2013 2018 2015


MASALAH PENELITIAN
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara untuk mengetahui apakah ibu hamil dengan untuk mengetahui hubungan pengetahuan
pengetahuan tanda bahaya kehamilan tingkat pengetahuan tinggi dapat Mengena ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
dengan perilaku perawatan kehamilan pada tanda bahaya kehamilan, karena memiliki dengan keteraturan pemeriksaan kehamilan
ibu hamil trimester III peranan penting untuk mencegah atau
menurunkan kematian ibu, sebab ibu dapat
meminta pertolongan kepada tenaga
kesehatan secara cepat dan tepat.
Hal penting dan kritis Sebagian besar responden memiliki Peneliti beranggapan bahwa Jadi semakin ibu yang memiliki pengetahuan baik akan
yang diselesaikan pengetahuan tinggi mengenai tanda bahaya tinggi pendidikan semakin mudah lebih teratur dalammelakukan pemeriksaan
peneliti kehamilan dan memiliki perilaku yang kurang seseorang menerima informasi tersebut dan kehamilan dibandingkan dengan para ibu
tepat dalam merawat kehamilan. Hasil semakin mudah meningkatkan hamil yang memiliki pengetahuan kurang,
penelitian menunjuk-kan tidak ada hubungan pengetahuannya karena responden yang berpengetahuan
yang signifikan secara statistik antara baik lebih banyak mengetahui tanda tanda
pengetahuan tanda bahaya kehamilan bahaya kehamilan yang mungkin
dengan perilaku perawatan kehamilan pada diasakannya, mengetahui manfaat dari
ibu hamil trimester III. Meskipun demikian ibu melakukan pemeriksaan kehamilan secara
hamil yang berpengetahuan tinggi teratur hingga mengetahui dampak jika
berpeluang 2,048 kali untuk memiliki perilaku tidak melakukan pemeriksaan kehamilan.
yang tepat dalam perawatan kehamilan.

Kebaruan / orisinalitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada


pada masalah

Menurut anda, ya, karena hasil penelitian inibisa ya, karena dari hasil penelitian nya kita ya, karena Pengetahuan secara
apakah permasalahan menjadikan penyedia pelayanan kesehatan bisa memberikan konseling yang mudah teoritis merupakan faktor prediposisi
riset tersebut unik dan terutama puskesmas agar dapat lebih dimengerti oleh ibu hamil agar ibu paham untuk terjadinya perilaku, demikian
menantang? memotivasi ibu untuk merawat kehamilannya dengan apa yang sudah disampaikan oleh pengetahuan tentangtanda bahaya
dengan lebih baik lagi bidan dan lebih baik lagi jika bidan kehamilan dapat membentuk perilaku
melakukan evaluasi sesudah memberikan kesehatan dalam bentuk keteraturan
konseling untuk melihat sejauh mana pemeriksaan kehamilan.
pemahaman ibu hamil hamil terhadap
penjelasan yang sudah diberikan sehingga
bidan dapat mengetahui apakah ibu hamil
sudah mengerti atau belum mengerti.

KONTRIBUSI YANG
DIKLAIM
Menurut anda, Tidak ada Ada hubungan yang signifikan antara ada hubungan antara pengetahuan
apakah ada hal baru tingkat pengetahuan ibu hamil dengan dengan keteraturan pemeriksaan
dalam jurnal tanda bahaya kehamilan trimester III kehamilan, responden yang
tersebut ? (bila ada, berpengetahuan baik sebagian besar
jelaskan) teratur dalam melakukan pemeriksaan
kehamilan, sedangkan responden yang
berpengetahuan kurang lebih banyak yang
tidak teratur dibandingkan dengan
responden dengan berpengetahuan baik

Metodologi penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif desain penelitian analitik dengan metode Metode penelitian dengan menggunakan
(design, sample, korelatif dengan pendekatan cross sectional. cross-sectional. Variable independen tingkat desain cross sectional. pengambilan sampe
variabel) Pengambilan sampel menggunakan teknik pengetahuan ibu hamil, Variable menggunakan teknik Non Probability
consecutive sampling dengan responden dependent: tanda bahaya kehamilan Purposive Sampling sebanyak 42 orang
penelitian berjumlah 96 ibu hamil trimester III trimester III. Populasi dalam penelitian ini variabel terikat adalah pengetahuan ibu
yangsedang melakukan kunjungan adalah seluruh ibu hamil trimester III di hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
antenata care wilayah kerja puskesmas bluto kecamatan
bluto kabupaten sumenep sebanyak 42 ibu
hamil. Sampling dalam penelitian ini adalah
simple random sampling. Sampel pada
penelitian ini sebanyak 33 ibu hamil.

Type Of Evidence Randomized Controlled Trial Randomized Controlled Trial Randomized Controlled Trial
Level of Evidence Category 1 Category 1 Category 1
Rank Of Journal (H
indeks)/ sinta score
dan indexing
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 No.1, Maret 2013, hal 18-24
pISSN 1410-4490, eISSN 2354-9203

PENGETAHUAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PERILAKU


PERAWATAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
Fandiar Nur Isdiaty*, Titin Ungsianik

Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

*E-mail: fandiarnurisdiaty@gmail.com

Abstrak

Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul melalui tanda
bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat menjadi salah satu penentu perawatan
kehamilan untuk mencegah komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tanda
bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan
desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive
sampling dengan responden penelitian berjumlah 96 ibu hamil trimester III yang sedang melakukan kunjungan
antenatal care di Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Sukmajaya. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan
yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada
ibu hamil trimester III (p= 0,135; α= 0,05). Peneliti memberikan rekomendasi kepada petugas kesehatan agar lebih
memotivasi ibu hamil untuk merawat kehamilan dengan baik.

Kata kunci: kehamilan, pengetahuan, perawatan kehamilan, tanda bahaya kehamilan

Abstract

Knowledge of Obstetric Danger Signs and Pregnancy Caring Behaviors among Third Semester Pregnant Women.
Obstetric complications have been known as one of the causes of high maternal mortality rate. Women knowledge in
recognizing danger signs can be one of the determinations of pregnancy caring behaviors in preventing further
complications. This study aimed to determine the relationship between knowledge of obstetric danger signs and
pregnancy care behavior among third trimester pregnant women. This study applied a descriptive correlative design
with cross sectional approach. Consecutive sampling used as sampling technique. Samples of this study were 96 third
trimester pregnant women who attended antenatal care in two community health care centers. This study showed that
there was no statistically significant relationship between knowledge of obstetric danger signs and pregnancy care
behaviors among third trimester pregnant women (p= 0.135; α= 0.05). This study recommends that health care
professional should motivate pregnant women to take a care of their pregnancy.

Keywords: knowledge, obstetric danger signs, pregnancy, pregnancy care behavior

Pendahuluan menjadi 102 jiwa pada tahun 2015 seperti yang


tertuang dalam target Millenium Development
Angka Kematian Ibu (AKI) yang dihitung per Goals (MDGs). Sementara itu, kematian ibu di
100.000 kelahiran di Indonesia masih menunjuk- kota Depok mencapai 17 jiwa pada tahun 2008
kan penurunan yang lambat. Berdasarkan hasil (Dinas Kesehatan Kota Depok, 2008).
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI), pada tahun 1991 AKI mencapai 390 Penyebab kematian maternal antara lain
jiwa, tahun 1997 mencapai 334 jiwa, tahun 2003 perdarahan (25%), infeksi (15%), aborsi yang
mencapai 307 jiwa dan pada tahun 2007 AKI tidak aman (13%), eklampsia (12%), persalinan
mencapai 228 jiwa. Menurut Badan yang buruk (8%), penyebab obstetrik langsung
Perencanaan dan Pembangunan Nasional (2010) lainnya (8%), dan penyebab tidak langsung
angka tersebut akan terus diupayakan menurun (20%) (WHO, 2005). Beberapa penyebab
Isdiaty, et al., Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan dan Perilaku Perawatan 19

kematian maternal tersebut disebabkan adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
komplikasi yang dapat muncul melalui tanda hubungan pengetahuan tanda bahaya kehamilan
bahaya kehamilan. dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu
hamil trimester III.
Morbiditas dan mortalitas ibu hamil dapat
dicegah apabila ibu hamil dan keluarganya Metode
mampu mengenali tanda bahaya kehamilan
dan mencoba untuk mencari pertolongan Penelitian deskriptif korelatif ini menggunakan
kesehatan (Hailu, Gebremariam, & Alemseged, pendekatan cross sectional dengan teknik
2010). Tanda bahaya kehamilan yang dapat sampling consecutive sampling. Sampel ber-
muncul antara lain perdarahan vagina, edema jumlah 96 ibu hamil trimester III yang me-
pada wajah dan tangan, demam tinggi, ruptur lakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas
membran, penurunan pergerakan janin, dan Cimanggis dan Puskesmas Sukmajaya. Kuesioner
muntah persisten (Chapman & Durham, 2010; terstruktur yang dikembangkan peneliti terdiri
Pillitteri, 2010). Menurut Rashad dan Essa dari tiga bagian antara lain karakteristik
(2010) tindakan yang tepat dapat menghindarkan responden meliputi usia ibu hamil, pendidikan,
ibu hamil dari penyebab kematian maternal pekerjaan, usia kehamilan dan graviditas;
yang dapat dicegah. Tindakan dalam bentuk pengetahuan tanda bahaya kehamilan; dan
perawatan kehamilan yang dapat dilakukan perilaku perawatan kehamilan.
dapat berupa antenatal care, menjaga kebersihan
diri, memenuhi kebutuhan nutrisi, melakukan Selanjutnya data diolah melalui tahapan editing,
aktivitas fisik dan aktivitas seksual sewajarnya, coding, processing, dan cleaning dengan
tidur dan istirahat yang cukup, dan lain menggunakan software pengolah data. Analisis
sebagainya (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, data menggunakan analisis univariat dan
1995/2005; Pillitteri, 2010). bivariat. Analisis bivariat menggunakan analisis
chi square dengan kemaknaan 0,05. Kategori
Penelitian mengenai pengetahuan tanda bahaya pengetahuan dan perilaku menggunakan cut off
kehamilan telah banyak dilakukan, sedangkan point mean karena data berdistribusi normal
penelitian mengenai perilaku perawatan (Hastono, 2006). Peneliti memperhatikan etika
kehamilan secara holistik masih belum banyak penelitian. Etika penelitian tersebut antara lain
dilakukan. Sebagian besar penelitian menyatakan anonymity & confidentiality, protection from
respondennya memiliki pengetahuan yang discomfort & harm, informed consent, dan self
rendah dalam menyebutkan tanda-tanda bahaya determination.
kehamilan (Pembe et al., 2009; Kabakyenga et
al., 2011; dan Hailu, et al, 2010). Penelitian Hasil
Panthumas, et al. (2012) yang dilakukan pada
206 remaja primigravida di Thailand menyata- Karakteristik Responden. Sebagian besar
kan bahwa perilaku perawatan diri mereka responden berada pada tahap dewasa awal
selama hamil kurang tepat. dengan rentang usia 21–40 tahun (90,6%).
Mayoritas responden tidak bekerja (85,4%)
Perubahan perilaku pada seseorang dapat diawali dengan pendidikan terakhir terbanyak adalah
dari adanya stimulus pengetahuan (Notoatmodjo, SMA (60,4%). Responden terbanyak primigravida
2007). Seseorang yang telah mendapatkan (68,8%) dengan rerata usia kehamilan 33,36
stimulus pengetahuan idealnya akan membentuk minggu, usia kehamilan termuda adalah 27
sikap dan perilaku yang saling bersesuaian. minggu dan usia kehamilan tertua 41 minggu.
Sampai saat ini belum banyak penelitian
mengenai hubungan pengetahuan tanda bahaya Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan.
kehamilan dan perilaku perawatan kehamilan Mayoritas responden memiliki pengetahuan
secara holistik di Indonesia. Oleh karena itu yang tinggi terhadap tanda bahaya kehamilan.
20 Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol. 16, No. 1, Maret 2013, hal 18-24

Dari tujuh komponen pengetahuan mengenai Hubungan Pengetahuan Tanda Bahaya


tanda bahaya kehamilan, konsep tanda bahaya Kehamilan dengan Perilaku Perawatan
kehamilan dan perdarahan vagina adalah Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester I. Ibu
komponen pengetahuan yang banyak dimiliki hamil yang mempunyai pengetahuan rendah
responden. Komponen pengetahuan rendah menunjukkan perilaku yang tepat dalam
yang paling banyak dimiliki oleh responden perawatan kehamilan yaitu sebanyak 38,5%.
adalah edema dan muntah persisten. Sedangkan pada ibu hamil yang mempunyai
pengetahuan tinggi menunjukkan perilaku
Perilaku Perawatan Kehamilan. Hasil pene- yang tepat dalam perawatan kehamilan yaitu
litian menunjukkan perbedaan yang tipis pada sebanyak 56,1%. Berdasarkan pada hasil uji
kategori perilaku. Namun demikian dari hasil bivariat dapat disimpulkan bahwa tidak ada
penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku hubungan yang signifikan secara statistik
yang kurang tepat adalah perilaku yang paling antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan
banyak dimiliki responden. Dari enam komponen dengan perilaku perawatan kehamilan pada
perilaku perawatan kehamilan, pemeriksaan ibu hamil trimester III (p= 0,135, α= 0,05).
kehamilan dan pemenuhan kebutuhan nutrisi Berdasarkan hasil pada Tabel 1 terlihat nilai
adalah perilaku yang banyak dilakukan oleh OR= 2,048, artinya ibu hamil yang memiliki
responden dengan tepat. Sementara perilaku pengetahuan tinggi memiliki peluang 2,048
yang kurang tepat banyak dimiliki responden kali untuk berperilaku dengan tepat dalam
mengenai kebersihan badan secara umum. merawat kehamilan.

Tabel 1. Pengetahuan dan Komponen Tanda Bahaya Kehamilan

Kategori
Variabel Tinggi Rendah
N % N %
Pengetahuan Tanda Bahaya 57 59,4 39 40,6
Komponen Pengetahuan
Konsep Tanda Bahaya 91 94,8 5 5,2
Perdarahan Vagina 90 93,8 6 6,3
Edema 33 34,4 63 65,6
Demam Tinggi 50 52,1 46 47,9
Penurunan Gerak Janin 59 61,5 37 38,5
Muntah Persisten 37 38,5 59 61,5
Ruptur Membran 72 75 24 25

Tabel 2. Perilaku dan Komponen Perawatan Kehamilan

Kategori
Variabel Tepat Kurang Tepat
N % n %
Perilaku Perawatan Kehamilan 47 49 49 51
Komponen Perilaku
Kebersihan Badan Secara Umum 28 29,2 68 70,8
Tidur & Istirahat 57 59,4 39 40,6
Aktivitas Seksual 48 50 48 50
Pemeriksaan Kehamilan 60 62,5 36 37,5
Aktivitas Fisik 48 50 48 50
Nutrisi 59 61,5 37 38,5
Isdiaty, et al., Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan dan Perilaku Perawatan 21

Tabel 3. Hubungan Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan dengan Perilaku Perawatan Kehamilan pada Ibu Hamil
Trimester III

Pengetahuan Tanda Bahaya Perilaku Perawatan Kehamilan OR


Total p
Kehamilan Perilaku Kurang Tepat Perilaku Tepat (95% CI)
Pengetahuan Rendah 24 (61,5%) 15 (38,5%) 39 (100%) 2,048 0,135
Pengetahuan Tinggi 25 (43,9%) 32 (56,1%) 57 (100%) (0,9-4,7)

Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh


responden mempunyai pengetahuan yang tinggi
Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan. mengenai konsep tanda bahaya kehamilan dan
Mayoritas responden memiliki pengetahuan perdarahan vagina diikuti secara berurutan oleh
yang tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan ruptur membran, penurunan gerak janin, dan
penelitian Rashad dan Essa (2010) yang demam tinggi. Sedangkan pengetahuan rendah
dilakukan pada ibu hamil di daerah Mesir yang banyak dimiliki oleh responden adalah
dengan proporsi pengetahuan yang cukup dan mengenai edema dan diikuti oleh muntah
baik sebesar 73,6%. Dalam penelitiannya Rashad persisten.
dan Essa juga menyimpulkan bahwa tingkat
pendidikan memiliki hubungan yang signifikan Perdarahan vagina perlu diketahui oleh banyak
dengan kewaspadaan tanda bahaya kehamilan. ibu hamil karena kematian maternal sebanyak
25% disebabkan oleh perdarahan vagina
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan (WHO, 2005). Selain itu edema pada wajah,
penelitian yang dilakukan di Ethiophia oleh jari, tangan, dan kaki yang terus-menerus
Hailu, et al. (2010) yang menunjukkan hanya dapat menjadi indikasi preeklamsia yang dapat
30,4% responden yang berpengetahuan tinggi. berlanjut menjadi eklamsia apabila disertai
Penelitian lain yang dilakukan di Uganda oleh kejang-kejang. Menurut WHO (2005) eklamsia
Kabakyenga, et al. (2011) menunjukkan hal menyebabkan kematian maternal sebanyak
yang sama di mana hanya sebanyak 19% 12% (WHO, 2005).
responden yang mampu menyebutkan minimal
tiga tanda bahaya kehamilan. Hal ini dapat Perilaku Perawatan Kehamilan. Hasil peneli-
dianalisis berdasarkan karakteristik pendidikan tian menunjukkan sebagian besar responden
dimana mayoritas responden pada kedua memiliki perilaku yang kurang tepat dalam
penelitian tersebut berpendidikan rendah perawatan kehamilan. Hasil penelitian ini
bahkan tidak dapat membaca dan menulis sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Hailu, et al., 2010). Panthumas, et al. (2012) pada 206 remaja
primigravida di Thailand yang menunjukkan
Pengetahuan tanda bahaya kehamilan dinilai lebih banyak responden yang memiliki perilaku
melalui beberapa komponen antara lain konsep kurang tepat dalam merawat kehamilan. Praktik
tanda bahaya, perdarahan vagina, edema, perawatan kehamilan sangat penting dilakukan
demam tinggi, penurunan gerak janin, muntah karena menurut penelitian Sulistiyowati,
persisten, dan ruptur membran (Chapman & Ronoatmodjo, dan Tarigan (2001), praktik
Durham, 2010; Pillitteri, 2010). Ibu hamil perlu perawatan kehamilan yang tidak adekuat
mengetahui tanda bahaya kehamilan karena meningkatkan risiko 2,3 kali kematian perinatal.
munculnya tanda bahaya dapat menjadi
indikasi adanya kemungkinan bahaya pada Perilaku perawatan kehamilan yang dilakukan
kehamilan yang dapat berdampak buruk pada mulai dari seorang wanita terdiagnosa hamil
kesehatan ibu hamil dan janin (Littleton & sampai sesaat sebelum janin lahir, dinilai melalui
Engebretson, 2009; Pillitteri, 2010). beberapa komponen antara lain kebersihan
22 Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol. 16, No. 1, Maret 2013, hal 18-24

badan secara umum, tidur dan istirahat, aktivitas seseorang perlu melalui beberapa tahapan.
seksual, pemeriksaan kehamilan, aktivitas fisik, Seseorang yang sudah tahu dan sadar terhadap
dan pemenuhan kebutuhan nutrisi. Hasil peneli- adanya stimulus tanda bahaya kehamilan belum
tian menunjukkan perilaku perawatan yang tentu akan berperilaku yang benar sampai ia
tepat banyak dimiliki oleh responden mengenai melewati beberapa tahap hingga akhirnya
pemeriksaan kehamilan dan pemenuhan ke- mengadopsi suatu perilaku yang baik dalam
butuhan nutrisi, selanjutnya diikuti oleh tidur hal ini perilaku merawat kehamilan.
dan istirahat. Perilaku kurang tepat yang
banyak dimiliki responden adalah kebersihan Adanya pengetahuan dan informasi yang
badan secara umum. Sedangkan komponen membuat seseorang sampai pada tahap tahu dan
aktivitas seksual dan aktivitas fisik memiliki sadar saja belum cukup dalam mempengaruhi
proporsi yang sama antara perilaku yang tepat perubahan perilaku seseorang (Herbert, 1996).
dan perilaku yang kurang tepat. Pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan
Coates (1988), O'Keeffe (1990), Page (1985)
Pemeriksaan kehamilan penting dilakukan dalam Cole, Holtgrave, dan Rios (n.d) yang
untuk memantau kesehatan ibu dan janin. menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian saja belum cukup untuk menurunkan adanya
Celik dan Hotchkiss (2000) di mana sebagian perilaku yang berisiko sehingga perlu adanya
besar respondennya menunjukkan perilaku baik dorongan dan dukungan dari sosial terhadap
dalam melakukan antenatal care pada tenaga seseorang untuk mengubah perilaku agar dapat
kesehatan. Sedangkan pemenuhan kebutuhan diaplikasikan secara berkelanjutan. Hal inilah
nutrisi sejalan dengan hasil penelitian Mawaddah yang menunjukkan bahwa perilaku dalam
dan Hardinsyah (2008) yang menyatakan bahwa merawat kehamilan dapat disebabkan oleh
sebagian besar respondennya memiliki perilaku banyak variabel yang juga berhubungan sig-
baik dalam praktik pemenuhan gizi. nifikan secara statistik.

Kenyamanan ibu hamil adalah aspek penting Green dalam Notoatmodjo (2007) menyebutkan
yang perlu diperhatikan. Untuk meningkatkan bahwa perilaku seseorang didasari oleh beberapa
kenyamanan selama hamil, ibu hamil dianjurkan faktor seperti faktor predisposisi, faktor pendu-
untuk menjaga kebersihan badan meliputi mandi, kung, dan faktor pendorong. Faktor predisposisi
merawat gigi dan payudara serta berpakaian contohnya adalah nilai dan budaya yang dapat
longgar (Pilitteri, 2010). Ibu hamil cenderung mempengaruhi perawatan kehamilan salah
mengeluarkan lebih banyak keringat sehingga satunya pantangan terhadap makanan tertentu
mandi minimal dua kali sehari sangat dianjurkan (Suryawati, 2007). Fasilitas kesehatan sebagai
untuk dilakukan oleh ibu hamil. faktor pendukung juga dapat mempengaruhi
perawatan kehamilan khususnya dalam melaku-
Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan kan antenatal care (Kristina, 2009). Sedangkan
yang signifikan secara statistik antara pengeta- faktor pendorong misalnya dorongan dan
huan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku dukungan dari pasangan. Penelitian Martin, et
perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester al. (2007) menunjukkan bahwa dukungan sosial
III. Meskipun demikian, dapat dilihat pada mempengaruhi kunjungan prenatal care dan
tabel bahwa ibu hamil yang berpengetahuan penurunan jumlah konsumsi rokok oleh ibu
tinggi memiliki peluang 2,048 kali untuk hamil selama mereka hamil.
memiliki perilaku yang tepat dalam perawatan
kehamilan. Penelitian Panthumas, et al. (2012) dan Sen, et
al. (2012) menyatakan bahwa terdapat faktor-
Hasil penelitian ini dapat dijelaskan melalui faktor yang dapat mempengaruhi perilaku
teori Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2007) perawatan diri selama hamil antara lain lain
di mana untuk mengadopsi perilaku tertentu, keyakinan diri, dukungan sosial dari keluarga,
Isdiaty, et al., Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan dan Perilaku Perawatan 23

pengetahuan dalam merawat kehamilan, akses utilization in Turkey. Social Science &
terhadap pelayanan kesehatan, usia, pendidikan Medicine. 50, 1797–1806.
ibu hamil dan suami, status pernikahan, tipe
keluarga, pendapatan, dan rencana kehamilan. Chapman, L., & Durham, R. (2010). Maternal-
newborn nursing: The critical components of
nursing care. Philadelphia: F.A. Davis Company.
Kesimpulan
Cole, G.E., Holtgrave, D.R., & Rios, N.M. (n.d).
Sebagian besar responden memiliki pengetahuan Internal and external factors that encourage
tinggi mengenai tanda bahaya kehamilan dan or discourage health-relevant behaviors.
memiliki perilaku yang kurang tepat dalam Diperoleh dari http://www.orau.gov/cdcyner
merawat kehamilan. Hasil penelitian menunjuk- gy/soc2web/Content/activeinformation/resour
kan tidak ada hubungan yang signifikan secara ces/Health_Behavior_Factors.pdf.
statistik antara pengetahuan tanda bahaya
kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan Dinas Kesehatan Kota Depok. (2008). Tabel profil
tahun 2008. Diperoleh dari http://dinkes.
pada ibu hamil trimester III. Meskipun demikian depok.go.id/berkas-unggah/tabel%20profil%
ibu hamil yang berpengetahuan tinggi berpeluang 202008.pdf.
2,048 kali untuk memiliki perilaku yang tepat
dalam perawatan kehamilan. Hailu, M., Gebremariam, A., & Alemseged, F.
(2010). Knowledge about obstetric danger
Saran untuk penyedia pelayanan kesehatan sign among pregnant women in aleta wondo
terutama puskesmas adalah agar puskesmas district, Sidama Zone, Southern Ethiophia.
dapat lebih memotivasi ibu untuk merawat Ethiophia Journal Health Science, 20(1), 25–32.
kehamilannya dengan lebih baik lagi. Pihak
puskesmas juga dapat melibatkan suami atau Hastono, S.P. (2006). Analisis data. Depok:
keluarga untuk berpartisipasi secara aktif Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
dalam mendukung ibu hamil untuk mencapai Herbert, C.P.(Ed). (1996). Information: usually
kesehatan dan kesejahteraannya. Saran untuk necessary, but often insufficient to achive
penelitian selanjutnya yaitu dapat dilakukan behaviour change. Patient Education and
observasi pada komponen perilaku serta Counseling. 29, 229–230.
meneliti faktor yang mempengaruhi perawatan
kehamilan pada masyarakat di Indonesia Kabakyenga, J.K., Ostergren, P.O., Turyakira, E.,
dengan memperluas tempat penelitian sehingga & Petterson, K.O. (2011). Knowledge of
dapat digeneralisasi (YA, INR, HR). obstetric danger signs and birth preparedness
practices among women in rural Uganda.
Reproductive Health, 8 (33). doi:10.1186/
Referensi 1742-4755-8-33.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Kristina, S. (2009). Socio-economic & demographic
(BPPN). (2010). Report on the achievement of determinants of maternal health care
the Millenium Development Goals Indonesia utilization in Indonesia (Tesis master, Faculty
2010. Jakarta: Badan Perencanaan dan of Social Sciences). The Flinders Univ of
Pembangunan Nasional. South Australia. Diperoleh dari: http://www.
itp-bkkbn.org.
Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D.
(2005). Buku ajar keperawatan maternitas. Littleton, L.Y., & Engebretson, J.C. (2009).
(Maria A. Wijayarini, Penerjemah) (Edisi 4). Maternity nursing care. New York: Delmar
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Learning.
Buku asli diterbitkan tahun 1995.
Mawaddah, N., & Hardiansyah. (2008).
Celik, Y., & Hotchkiss, D.R. (2000). The socio- Pengetahuan, sikap, dan praktek gizi serta
economic determinants of maternal health care tingkat konsumsi ibu hamil di Kelurahan
24 Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol. 16, No. 1, Maret 2013, hal 18-24

Kramat Jati dan Kelurahan Ragunan Propinsi family. Philadelphia: Lippincott Williams &
DKI Jakarta. Jurnal Gizi & Pangan, 3 (1), 30– Wilkins.
42.
Rashad, W.A., & Essa, R.M. (2010). Women’s
Martin, L.T., McNamara, M.J., Millot, A.S., Halle, T., Awareness of Danger Sign of Obsetrics
& Hair, E.C. (2007). The effects of father Complications. Journal of American Science.
involvement during pregnancy on receipt of 6 (10), 1299–1306.
prenatal care and maternal smoking. Maternal
Child Health J, 11 (6),595–602. Sen, E., et al. (2012). Determination of knowledge
requirements and health practices of
Notoatmodjo, S. (2007). Prinsip-prinsip dasar ilmu adolescent pregnant women. International
kesehatan masyarakat (Edisi 2). Jakarta: Journal of Caring Sciences, 5 (2), 171–178.
Rineka Cipta.
Sulistiyowati, N., Ronoatmodjo, S., & Tarigan,
Panthumas, S., Kittipichai, W., Pitikultang, S., & L.H. (2001). Kematian perinatal hubungannya
Chamroonsawasdi, K. (2012). Self-care dengan faktor praktek kesehatan ibu selama
behaviors among Thai primigravida teenagers. kehamilan. Jurnal Ekologi Kesehatan, 2 (1),
Global Journal of Health Science, 4 (3), 139– 192–199.
147.
Suryawati, C. (2007). Faktor sosial budaya dalam
Pembe, A.B., Urassa, D.P., Carlstedt, A., Lindmark, praktik perawatan kehamilan, persalinan,
G., Nyström, L., & Darj, E. (2009). Rural dan pasca persalinan (Studi di Kecamatan
Tanzanian women’s awareness of danger Bangsri Kabupaten Jepara). Jurnal Promosi
signs of obstetric complications. BMC Kesehatan Indonesia, 2 (1), 21–31.
Pregnancy and Childbirth, 9 (12). doi:
10.1186/1471-2393-9-12. World Health Organization. (2005). The world health
report: Make every mother & child count.
Pillitteri, A. (2010). Maternal & child health nursing: Geneve: WHO Press. Diperoleh dari http://
Care of the childbearing & childrearing www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN TANDA BAHAYA
KEHAMILAN TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLUTO
KECAMATAN BLUTO KABUPATEN SUMENEP

Ratna Indriyani, Program Studi Kebidanan UNIJA Sumenep


e-mail : ratnaindriyani@wiraraja.ac.id
Sri Sumarni, Program Studi Keperawatan UNIJA Sumenep
e-mail : sri.sumarni73@yahoo.com
Sri Yunita Suraida Salat, Program Studi Kebidanan UNIJA Sumenep
e-mail : yunitafik@wiraraja.ac.id

ABSTRACT

Complication of pregnancy is one the causes of the high maternal mortality rate (MMR) in
indonesia to date, which is bleeding as much as 28% and the poisoning of pregnancy (eclampsia)
as much as 24%. The purpose of this study is to analyze the relationship of the knowledge level of
pregnant women with danger sign of third trimester pregnancy.
This research design is a quantitative research using design of analytic research design
with cross sectional method with population of 42 pregnant women where the sample was taken
33 pregnant women sampling technique that is simple random sampling data analysis using
chi square
The results of research that the age of most pregnant women aged 24-26 that as many as 9
(27,3%) pregnant women. The level of education of pregnant women has a background of
education as many as 14 (42,4%). SMP work of pregnant women working as housewives as many
as 19 (57,6%) pregnant women. The level of knowledge of pregnant women as much as 23 (69,7%)
have less knowledge. pregnant women have a danger sign of third trimester pregnancy.
From P-value research result from chi square correlation test statistics of 0,000 and
bacause P < α,(0,000<0,05) then the decision taken is H0 rejected, H1 accepted that there is a
relationship of knowledge level of pregnant women with danger sign of third trimester pregnancy
the working area of puskesmas bluto bluto district of sumenep regency.
Based on the above conclusions it is suggested to health workers to improve the quality,
frequency of the counseling to pregnant women about the sign of third trimester Pregnancy The
Working Area Of Puskesmas Bluto Bluto District Of Sumenep Regency.

Keywords: level knowledge, warning signs of trimester III pregnancy


PENDAHULUAN dan menyediakan fasilitas yang baik bagi
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan pertolongan persalinan. Tanda bahaya
salah satu indikator derajat kesehatan kehamilan adalah tanda atau gejala yang
masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa ibu dan bayi yang
menunjukkan bahwa negara tersebut dikandungnya dalam keadaan bahaya
dikategorikan buruk dan belum berhasil dalam (Ayurai,2009). Komplikasi kehamilan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu penyebab masih
yang setinggi-tingginya. Kelompok yang tingginya angka kematian ibu (AKI) di
paling rentan yang memerlukan pelayanan Indonesia sampai saat ini, yaitu perdarahan
maksimal dari petugas kesehatan adalah ibu sebanyak 28% dan keracunan kehamilan
hamil dan melahirkan. Oleh karena itu, (eklampsi) sebanyak 24%. Tanda-tanda
berbagai pihak terkait seperti tenaga bahaya pada kehamilan merupakan suatu
profesional, pelayanan kesehatan, partisipasi pertanda telah terjadinya masalah yang serius
masyarakat setempat dan lainnya bersama- pada ibu hamil atau janin yang dikandungnya.
sama bekerja untuk meningkatkan partisipasi

72
73 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.3 No.2 November 2018

Berdasarkan penelitian, telah diakui 102 per 100.000 kh (dapat dilihat di gambar
saat ini bahwa setiap kehamilan dapat 3.1 di bawah ini). Keadaan ini memacu untuk
memiliki potensi dan membawa resiko bagi terus menelaah penyebab kematian ibu agar
ibu (Sembiring,2013). Angka kematian ibu target MDGs dapat tercapai. Berdasarkan
(AKI) di Indonesia saat ini masih tinggi Laporan Kematian Ibu (LKI) Kabupaten
dibandingkan dengan AKI negara-negara Sumenep tahun 2014, AKI di Kabupaten
ASEAN lainnya. AKI di Indonesia pada Sumenep tahun 2014 sebesar 63,71 per
tahun 2007 sebanyak 228 per 100.000 kelahiran 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut jauh
hidup, dan pada tahun 2008 sebanyak 248 per lebih rendah dari target RPJMN tahun 2014
100.000 kelahiran hidup. sebesar 118 per 100.000 kelahiran hidup dan
Penyebab kematian ibu yang paling besar target MDG’s sebesar 102 per 100.000
adalah perdarahan 28%, keracunan kelahiran hidup tahun 2015. Maka kondisi
kehamilan/eklamsi (kaki bengkak dan darah tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten
tinggi) sebanyak 24% dan infeksi sebanyak Sumenep berhasil dalam menekan kematian
11%. Pada tahun 2009 AKI masih cukup tinggi, Ibu.
yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-
2009). Angka kehamilan ibu (AKI) menurut tanda yang dapat menunjukkan adanya
target Millenium Development Goals (MDG’s) penyakit jantung, anemis kronis, preeklamsia,
tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup, dan eklamsia. Penyakit tersebut adalah
untuk itu diperlukan upaya yang maksimal penyakit yang sering menjadi penyebab
dalam pencapaian target tersebut. Menurut kematian ibu. Mengenal tanda bahaya
hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia kehamilan itu memiliki peranan penting
(SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia masih untuk mencegah atau menurunkan kematian
berada pada angka 359/100.000 kelahiran ibu, sebab ibu dapat meminta pertolongan
hidup. Kejadian kematian bersalin sebesar kepada tenaga kesehatan secara cepat dan
49,5%, hamil 26,0%, nifas 24% (Dinkes, 2012). tepat. Pada kenyataan banyak ibu hamil yang
Pemerintah Republik Indonesia kurang mengetahui tanda bahaya kehamilan.
merencanakan Gerakan Nasional Pengetahuan ibu tentang tanda bahaya pada
Kehamilan yang Aman atau Making kehamilan secara dini perlu diberikan melalui
Pregnancy Safer (MPS) setelah program Safe upaya pendidikan kesehatan kepada wanita
Motherhood. Badan Kesehatan dunia WHO usia subur (WUS) pranikah (Farichah,
(World Health Organization) meemperkirakan dkk.,2012).
sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan Fenomena angka kematian ibu yang
berkembang menjadi komplikasi yang masih tergolong tinggi tersebut salah satunya
berkaitan dengan kehamilan dan dapat dapat dipengaruhi oleh pendidikan ibu hamil
mengakibatkan kematian ibu dan janin. yang nantinya juga berpengaruh terhadap
Capaian Angka Kematian Ibu (AKI) pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
di Jawa Timur, cenderung meningkat dalam 5 kehamilan. Pendidikan adalah suatu proses
(lima) tahun terakhir, yaitu berkisar antara 7- belajar yang berarti dalam pendidikan itu
11 point dengan data yang bersumber dari terjadi proses pertumbuhan, perkembangan,
Laporan Kematian Ibu (LKI) Kabupaten/Kota. atau perubahan kearah yang lebih dewasa.
Capaian AKI dapat digambarkan sebagai Kondisi pendidikan merupakan salah satu
berikut : pada tahun 2008 sebesar 83 per indikator yang kerap ditelaah dalam
100.000 kelahiran hidup mengukur tingkat pembangunan manusia
(kh); tahun 2009 sebesar 90,7 per 100.000 suatu negara. Melalui pengetahuan,
kh; tahun 2010 sebesar 101,4 per 100.000 pendidikan berkontribusi terhadap perubahan
kh; tahun 2011 sebesar 104,3 per 100.000 kh; perilaku kesehatan. Pengetahuan yang
dan di tahun 2012 mencapai 97,43 per dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
100.000 kh. Capaian AKI Jawa Timur tahun merupakan salah satu faktor pencetus yang
2012 keadaanya berada 5 point di bawah dari berperan dalam mempengaruhi keputusan
target MDGs tahun 2015 sebesar seseorang untuk berprilaku sehat (Depkes
RI,2008). Pengetahuan adalah apa yang
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.3 No.2 November 2018 74

diketahui seseorang tentang suatu hal yang penelitian ini adalah simple random sampling.
didapat secara formal atau informal. Sampel pada penelitian ini sebanyak 33 ibu
Prilaku yang dilakukan berdasarkan hamil. Instrument yang digunakan dalam
pengetahuan itu akan lebih bertahan dari pada penelitian ini adalah lembar kuesioner dan
prilaku yang tidak didasari dengan adanya lembar persetujuan (informed consent) setelah
pengetahuan (Yudani,dkk., 2012). dimana responden bersedia/setuju kemudian lembar
Pengetahuan yang diperlukan bagi ibu hamil kuesioner dibagikan. Berdasarkan tempat
adalah mengenal tanda bahaya kehamilan. penelitian ini akan dilakukan diwilayah kerja
Tanda bahaya kehamilan antara lain Puskesmas Bluto, sedangkan survei awal
perdarahan pervaginam, sakit kepala yang penelitian dilakukan pada bulan Januari –
hebat, pengelihatan kabur, bengkak (odema) juni 2017.
di wajah dan tangan, keluar cairan Teknik analisa data yang digunakan
pervaginam, gerakan janin tidak terasa, nyeri untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
abdomen yang habat dan muntah terus yaitu Uji Chi Square. Uji hipotesis dilakukan
menerus (Haryanti,2008) dengan membedakan bila p value (sig) ≤ 0,05,
Berdasarkan study awal yang H0 ditolak. Berarti ada hubungan antara
dilakukan pada bulan Januari diperoleh data tingkat pengetahuan ibu hamil dengan tanda
diwilayah kerja Puskesmas Bluto Kecamatan bahaya kehamilan trimester III di wilayah
Bluto Kabupaten Sumenep dengan cara kerja Puskesmas Bluto Kecamatan Bluto
melakukan wawancara terhadap 10 ibu hamil. Kabupaten Sumenep.
Penulis menanyakan dan meminta ibu
menyebutkan tanda bahaya kehamilan HASIL PENELITIAN
terutama Trimester III untuk mengetahui 1. Karakteristik Pengetahuan Ibu Hamil
seberapa jauh ibu mengerti tanda bahaya Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi
kehamilan Trimester III, diperoleh data Pengetahuan Ibu Hamil di Wilayah
bahwa terdapat 6(60%) ibu hamil tidak Kerja Puskesmas.
mengetahui tanda bahaya kehamilan seperti No. Kategori F %
hipertensi, sakit kepala yang hebat, 1 Baik 4 12
pandangan kabur, perdarahan pervaginam, 2 Cukup 6 18
pengeluaran cairan pervaginam (ketuban 3 Kuramg 23 68
pecah dini). Total 33 100
Berdasarkan data yang telah diuraikan
Sumber data primer : Tahun 2017
di atas, perlu sebuah penelitian untuk
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa
membuktikan secara empirik, sehingga
sebagian besar ibu hamil 23 (69,7%)
peneliti mengambil judul Hubungan Tingkat
berpengetahuan kurang di Wilayah Kerja
Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Tanda
Puskesmas Bluto Kecamatan Bluto
Bahaya Kehamilan Trimester III Di Wilayah
Kabupaten Sumenep.
Kerja Puskesmas Bluto Kecamatan Bluto
Kabupaten Sumenep.
2. Karakteristik Tanda Bahaya Kehamilan
METODE PENELITIAN Trimester III
Desain penelitian ini merupakan penelitian Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Tanda
yang bersifat kuantitatif dengan Bahaya Kehamilan Trimester III di
menggunakan rancangan desain penelitian Wilayah Kerja Puskesmas Bluto
Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep.
analitik dengan metode cross-sectional.
No. Kategori F %
Variable independen tingkat pengetahuan ibu
1 Bahaya 24 73
hamil, Variable dependent: tanda bahaya
2 Tidak bahaya 9 27
kehamilan trimester III. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil Total 33 100
trimester III di wilayah kerja puskesmas bluto
kecamatan bluto kabupaten sumenep Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa
sebanyak 42 ibu hamil. Sampling dalam sebagian besar ibu hamil mengalami tanda
bahaya kehamilan
75 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.3 No.2 November 2018
trimester III sebanyak 24 (72,7%) di Wilayah pengetahuan kurang 23 (69,7%) di wilayah
Kerja Puskesmas Bluto Kecamatan Bluto keja Puskesmas Bluto.
Kabupaten Sumenep. Menurut Bloom dan Notoatmodjo
Hubungan Tingkat Pengetahuann Ibu mengatakan bahwa pengetahuan merupakan
Hamil Dengan Tanda Bahaya Kehamilan domain yang sangat penting untuk
Trimester III terbentuknya tindakan seseorang. Dimana
Tabel 5.6 Tabulasi silang antara hubungan dalam hal ini seorang ibu hamil akan
tingkat pengetahuan dengan tanda bahaya melakukan pemeriksaan kehamilan
kehamilan trimester III di wilayah (antenatalcare) secara teratur apabila ibu
kerja puskesmas bluto kecamatan bluto tersebut mengetahui manfaat pelayanan
kabupaten sumenep antenatal terhadap kehamilan.
Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan Menurut Yohanasari (2011)
Tidak Total pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan
Ibu Hamil Bahaya
Bahaya merupakan hak yang penting untuk diketahui
F % F % F % oleh masyarakat, khususnya ibu hamil. Hal
Baik 1 25 3 75 4 12,1 ini penting karena jika diketahui tanda bahaya
Cukup 0 0 6 100 6 18,2 dalam kehamilan diketaui sejak dini, maka
Kurang 23 100 0 0 23 69,7
penanganan akan lebih cepat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
Total 24 72,7 9 27,3 33 100
penelitian yang dilakukan Pratisi dan
p (value) : 0,000 (<α : 0,05) Kamidah (2013) yang berjudul “Hubungan
Sumber data : Primer tahun 2017 Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan Tanda Bahaya Kehamilan denganKepatuhan
bahwa pengetahuan ibu hamil yang baik pemeriksaan Kehamilan di BPS Ernawati
sebanyak 4 ibu hamil dengan tanda bahaya Boyolali Tahun 2013” menunjukkan bahwa
kehamilan yang tidak bahaya yaitu sebanyak ada hubungan yang signifikan anatara
3 orang (75%). Pada pengetahuan ibu hamil pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan
cukup yaitu sebanyak 6 ibu hamil dengan dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan,
tanda bahaya kehamilan yang bahaya yaitu akan tetapi hasil menunjukkan pengetahuan
sebanyak 6 orang (100%). Pada pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan
ibu hamil kurang yaitu sebanyak 23 orang mayoritas baik. Hal tersebut menunjukkan
dengan tanda bahaya kehamilan yang bahaya adanya perbedaan dengan hasil penelitian
yaitu sebanyak 23 orang (100%). Hasil analisa yang dilakukan oleh peneliti pada kriterian
data dengan statistik uji korelasi chi square tingkat pengetahuan.
diperoleh p value = 0,000 dengan nilai <α Pengetahuan ibu hamil yang kurang
(0,05) H0 ditolak yang dapat disimpulkan juga dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan.
bahwa H1 diterima ada hubungan antara Dalam penelitian ini hampir setengah ibu
tingkat pengetahuan ibu hamil dengan tanda hamil berpendidikan SMP. Pendidikan adalah
bahaya kehamilan trimester III di Wilayah sebuah sistem yang terencana untuk
Kerja Puskesmas Bluto Kecamatan Bluto mewujudkan suasana belajar dan proses
Kabupaten Sumenep. pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik
dapat mengembangkan potensi dirinya secara
PEMBAHASAN aktif sehingga memiliki kekuatan spiritual
1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil keagamaan, emosional, pengendalian diri,
Tingkat pengetahuan ibu hamil kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
tentang tanda bahaya kehamilan trimester III ketrampilan yang diperlukan dirinya dan
dibagi menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup, masyarakat (Hamdani, 2011).
dan kurang. Dari hasil penelitian yang telah Tingkat pendidikan berarti bimbingan
dilakukan peneliti mengenai tingkat yang diberikan oleh seseorang terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya perkembangan orang lain menuju ke arah
kehamilan trimester III didapatkan hasil suatu citacita tertentu. Pendidikan adalah
bahwa mayaoritas ibu hamil memiliki tingkat
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.3 No.2 November 2018 76

salah satu usaha untuk mengembangkan semakin mudah meningkatkan


kepribadian dan kemampuan di dalam dan di pengetahuannya. Pekerjaan ibu juga sangat
luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. berpengaruh terhadap kesehatan seseorang
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, dan juga pengetahuan ibu sebab dengan
makin tinggi pendidikan seseorang makin adanya pekerjaan, terutama bagi kesehatan
mudah orang tersebut untuk menerima terkadang waktulah yang sebagai kendala
informasi (Nursalam. 2007). untuk menjaga dan memperhatikan kesehatan
Selain pendidikan, pengetahauan ibu diri sendiri, misalnya melupakan makan
hamil juga dipengaruhi oleh pekerjaan. karena sibuk bekerja sehingga mengakibatkan
Kebanyakan dari ibu yang diteliti bekerja kekurangan gizi yang bisa menyebabkan
sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Dari hasil anemi, kelelahan. Bagi pengetahuan akan
penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bermanfaat sekali adanya interaksi
bahwa sebagian besar ibu hamil bekerja komunikasi antar pekerja sehingga
sebagai ibu rumah tangga (IRT) Motivasi bisa menambah pengetahuan setiap individu
wanita untuk bekerja di luar rumah antara lain pekerja itu sendiri.
untuk mencukupi kebutuhan finansial, sosial-
relasional dan aktualisasi diri. Sedangkan 2. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
manfaat bekerja bagi wanita antara lain : Hasil menunjukkan bahwa sebagian
mendukung ekonomi rumah tangga, besar ibu hamil sebanyak 24 (72,7%) di
meningkatkan harga diri dan pemantapan wilayah kerja Puskesmas Bluto
identitas, relasi yang sehat dan positif dengan mengalami tanda bahaya kehamilan
keluarga, pemenuhan kebutuhan sosial, trimester III. Sebagian besar ibu hamil
peningkatan skill dan kompetensi (Achmadi, menjawab bahwa sakit kepala yang hebat
Umar Fahmi, 2006). yang menimbulkan pandangan kabur pada
Pengaruh bagi kehidupan keluarga saat hamil adalah hal yang biasa terjadi
salah satunya adalah pengetahuan karena karena disebabkan kurang tidur. Mayoritas
dalam bekerja dipastikan para ibu akan ibu hamil yang mengalami bahaya kehamilan
berinteraksi dengan orang lain, bekerja sama sebanyak 5 ibu hamil mengalami bengkak
dengan orang lain dan didalam bekerjasama, pada muka dan jari-jari tangan, 4 ibu hamil
dan berinteraksi dipastikan ada komunikasi. mengalami pandangan mata kabur, 6 ibu
Adanya komunikasi tersebut merupakan hamil mengalami hipertensi/tekanan darah
salah satu jalan dalam mendapatkan tinggi, 3 ibu hamil mengalami Nyeri abdomen
pengetahuan dari orang mempelajari, atau yang hebat, 2 ibu hamil mengalami
yang pernah mengalami suatu hal, sehingga Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban
dari pengalaman tersebut akan bisa dibagikan Pecah Dini), dan 4 ibu hamil Perdarahan
pada teman sekerja yang sekiranya Pervaginan
mendapatkan mendapatkan pengetahuan dari Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah
orang mempelajari, atau yang pernah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya
mengalami suatu hal, sehingga dari bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan
pengalaman tersebut akan bisa dibagikan pada atau periode antenatal, yang apabila tidak
pada teman sekerja yang sekiranya dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa
mendapatkan permasalahan yang serupa menyebabkan kemtian ibu (Nugroho, 2014).
seperti halnya tanda bahaya kehamilan. Trimester III biasanya disebut perioda
Artinya didalam pekerjaan juga terdapat menunggu dan waspada sebab pada saat itu
sebuah pendidikan dengan cara bertukar ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya.
pikiran dan tanya jawab secara langsung Gerakan bayi dan membesarnya perut
dalam suatu lingkup pekerjaan dan hal ini merupakan dua hal yang mengingatkan ibu
dipastikan juga akan meningkatkan ilmu akan bayinya. Rasa tidak nyaman akibat
pengetahuan bagi yang memperhatikannya. kehamilan timbul kembali pada ibu.
Peneliti beranggapan bahwa Jadi Dari hasil penelitian terdahulu
semakin tinggi pendidikan semakin mudah Purnamasari (2016) tentang gambaran tingkat
seseorang menerima informasi tersebut dan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
77 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.3 No.2 November 2018

kehamilan trimester III di Puskesmas Sedayu ditekankan, bukan berarti seseorang yang
II Kabupaten Bantul Yogyakarta. Responden berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan
penelitian sebagian besar menjawab benar rendah pula. Hal ini mengingat bahwa
bahwa bengkak pada muka, tangan dan kaki peningkatan pengetahuan tidak mutlak
tidak berbahaya dan dapat hilang dengan cara diperoleh dari pendidikan non formal saja,
berolahraga atau berjalan-jalan. Jawaban akan tetapi dapat diperoleh melalui
mayoritas responden dalam menjawab pendidikan non formal. Pengetahuan
kuesioner tidak sesuai dengan anjuran seseorang tentang suatu objek mengandung
penanganan tanda bahaya yang ada di buku dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.
KIA. Peneliti beranggapan bahwa Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah
memberikan konseling yang mudah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya
dimengerti oleh ibu hamil agar ibu paham bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan
dengan apa yang sudah disampaikan oleh atau periode antenatal, yang apabila tidak
bidan dan lebih baik lagi jika bidan dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa
melakukan evaluasi sesudah memberikan menyebabkan kemtian ibu (Nugroho, 2014).
konseling untuk melihat sejauh mana Trimester III biasanya disebut perioda
pemahaman ibu hamil hamil terhadap menunggu dan waspada sebab pada saat itu
penjelasan yang sudah diberikan sehingga ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya.
bidan dapat mengetahui apakah ibu hamil Gerakan bayi dan membesarnya perut
sudah mengerti atau belum mengerti. Jika ibu merupakan dua hal yang mengingatkan ibu
hamil belum mengerti, maka bidan harus akan bayinya. Rasa tidak nyaman akibat
memberikan penjelasan ulang kepada ibu kehamilan timbul kembali pada ibu. Hasil
hamil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Sumarni (2012) yang berjudul
3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil
Hamil Dengan Tanda Bahaya Tentang Bahaya Kehamilan, Persalinan Dan
Kehamilan Trimesrter III Nifas Terhadap Perilaku ANC Puskesmas
Hasil penelitian tentang tingkat Latambaga kabupaten Kolaka yaitu ada
pengetahuan ibu hamil dengan tanda bahaya hubungan antara pengetahuan ibu hamil
kehamilan trimester III didapatkan bahwa p tentang tanda bahaya kehamilan, persalinan
value = 0,000 dengan nilai <α (0,05) dan nifas terhadap perilaku ANC.
sehingdisimpulkaa ada hubungan antara Hasil penelitiaan lain terkait dengan
tingkat pengetahuan ibu hamil dengan tanda pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
bahaya kehamilan trimester III. Pengetahuan kehamilan trimester III juga pernah dilakukan
adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi Safari(2015) yang berjudul “Hubungan tingkat
setelah orang mengadakan penginderaan pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan
terhadap suatu objek tertentu. tentang tanda bahaya kehamilan trimester III
Penginderaan terhadap objek terjadi melalui di BPS Raden Kartika tahun 2015”
panca indra manusia yakni penglihatan , menunjukkan ada hubungan yang signifikan
pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan
sendiri. Pada waktu penginderaan sampai pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat trimester III. Peneliti beranggapan bahwa
dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan
terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan trimester III sangat penting dan dapat
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. meningkat dengan adanya buku KIA dan
(Notoadmojdo,2003). Pengetahuan itu sendiri penjelasan langsung yang diberikan oleh
dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. tenaga kesehatan pada saat ibu melakukan
Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pemeriksaan dan dengan adanya leafleat serta
pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan poster tentang tanda bahaya kehamilan
pendidikan yang tinggi maka orang tersebut trimester III di dalam ruangan pemeriksaan
akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan juga dapat membantu
tetapi perlu
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.3 No.2 November 2018 78

ibu dalam mendapatkan informasi sehingga Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Selemba


setiap kali melakukan pemeriksaan ibu akan Medika.
selalu melihat dan pengetahuan ibu semakin Hidayat,A, A.(2007).Metode penelitian
meningkat serta dapat meningkatkan derajat kebidan dan teknik analisa data, Jakarta:
kesehatan ibu dan mengurangi angka Selemba Medika.
kematian ibu. sehingga ibu mengerti dan Kusmiyati, Y. Wahyuningsih, Y.H dan
meningkatkan pengetahuan serta menangani Sujiatini.2009. Perawatan Ibu Hamil.
jika suatu saat ibu mengalami tanda bahaya Yogyakarta: Fitramay
kehamilan Trimester III. Manuaba, I.A.C, (2008). Gawat Darurat
Obstetri Ginekologi dan Obstetri
KESIMPULAN Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan Jakarta : EGC
tingkat pengetahuan ibu hamil dengan tanda Manuaba, (2009). Memahami Kesehatan
bahaya kehamilan trimester III di Wilayah Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC.
Kerja Puskesmas Bluto Kecamatan Bluto Manuaba, (2010). Kapita Selekta
Kabupaten Sumenep dapat disimpulkan Pelaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi
sebagai berikut : dan KB. Jakarta : EGC.
1. Sebagian besar ibu hamil mempunyai Marmi, (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa
pengetahuan yang kurang Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2. Sebagian besar ibu hamil mengalami tanda Mitrariset, (2005) Konsep Dasar Ibu
bahaya kehamilan trimester III. Hamil,Jakarta.
3. Ada hubungan yang signifikan antara Notoadmodjo, S. (2007). Kesehatan
tingkat pengetahuan ibu hamil dengan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakatra :
tanda bahaya kehamilan trimester III di Rineka Cipta.
Wilayah Kerja Puskesmas Bluto Notoatmodjo, S.( 2010). Metode Penelitian
Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nugraha. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Yayasan Bina Sarwono Renika Cipta.
Arikunto,S.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Marmi, (2012).Asuhan Kebidanan Patologi.
Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Yogyakarta: Pustaka Belajar.
cipta. Ratna, D. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta:
Ayurai, (2011). Konsep Tanda-Tanda Panji Pustaka
Bahaya Kehamilan. (online). Salmah, Rusmiati. Maryanah dan Susanti,N.M.
Available: http:/ayurai wordpress. 2—6. Asuhan Kebidanan Antenatal.
com/2009/04/05/konsep-tanda-tanda- Jakarta: EGC
bahaya kehamilan/.Diakes tanggal 2 Saifuddin, AB. (2007).Buku Acuan Nasional
Oktober 2012. Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Azwar, S. 2012. Reabilitas dan Validitas. Neonatal, jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sarwono.
Bandiyah, S.(2009). Kehamilan dan Syafrudin dan Faratudhina, Y. 2009.Promosi
Gangguan Kehamilan. Yogyakarta: Kesehatan Untuk Mahasiswa Kebidanan.
Nuha Jakarta : Trans Info Media.
Medika Depkes RI (2012). Lapaoran Saifuddin, AB. (2009). Ilmu Kebidanan
Pendahuluan : Survei Demografi dan Sarwono Prawiriharjo, Edisi ke empat.
Kesehatan Idonesia Tahun 2012. Jakarta Jakarta :Yayasan Bina Pustaka Sarwono.
Pusat Penelitian dan Perkembangan Setiadi. (2013). Konsep & Penulisan Riset
Kepedudukan. Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Depkes (2012). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Saraswati, I dan Tarigan, H.K. 2002.
Timur tahun 2012. Komunikasi Efektif Ibu Selamat, Bayi Sehat,
Hani U.J. Kusbandiyah. Marjati.R.Yulifah. Keluarga Bahagia. Jakarta :
(2011).Asuhan Kebidanan Pada Departemen Kesehatan RI.
79 Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.3 No.2 November 2018

Sugiyono. 2007. Statistik Unutuk Penelitian.


Bandung: Alfabet
Sulistyawati, A.(2013). Asuhan Kebidanan
Pada Masa Kehamilan. Jakarta
Selemba Medika
Tiran,(2007). Mual dan Muntah kehamilan.
Bandung: Pustaka Pelajar. Vardiansyah,
D (2008). Filsafat Ilmu Komunikasi: suatu
pengantar, Indeks, Jakarta Sehat,
Keluarga Bahagia. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
Wibowo. B, Rachimbadhi, T. 2010. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wiknjosastro, H.(2008). Ilmu Kebidanan.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo
Vol. III No. 2 , Oktober 2015 ISSN 2339-1383

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA


KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
BERDASARKAN KARAKTERISTIK

(Related Knowledge Of Pregnant Pregnancy Danger Signs With Pregnancy


Examination Order By Characteristics)

Kamsatun
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bandung

ABSTRACT

AKI Harus diturunkan sesuai target Millenium Development Goals (MDGs) dimana AKI
tahun 2015 menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan
keteraturan pemeriksaan kehamilan. Metode penelitian dengan menggunakan desain cross
sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas kabupaten Bandung.
Populasinya adalah seluruh ibu hamil yang berada di wilayah kerja puskesmas, pengambilan
sampel menggunakan teknik Non Probability Purposive Sampling sebanyak 42 orang variabel
terikat adalah pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan. Variabel bebas adalah
keteraturan pemeriksaan kehamilan Analisis data terdiri dari analisa univariat dalam bentuk
distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan Chi Square. Hasil penelitian ini adalah
terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan
keteraturan pemeriksaan kehamilan dengan P value = 0,001. Uji statistik diperoleh pula nilai
OR= 12,778 yang menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan baik memiliki peluang
13 kali teratur dalam melakukan pemeriksaan kehamilan dibandingkan dengan responden yang
berpengetahuan kurang.

Kata Kunci : Tanda bahaya kehamilan, Keteraturan pemeriksaan kehamilan

AKI Must be lowered according Millennium Development Goals (MDGs) which AKI in 2015 to
102 per 100,000 live births. This study aims to determine the relationship of maternal
knowledge about danger signs of pregnancy with prenatal care regularity. Research methods
using cross sectional design. This research was conducted in Puskesmas Bandung regency.
The population is all pregnant women who are in the working area of Puskesmas, sampling
using Non Probability purposive sampling as many as 42 people dependent variable is the
knowledge pregnant women about the danger signs of pregnancy. The independent variable is
the regularity of antenatal care data analysis consisted of univariate analysis in the form of
frequency distribution and bivariate analysis using Chi Square. The result of this study is that
there is a relationship between maternal knowledge about danger signs of pregnancy with
prenatal care regularity with P value = 0.001. Statistical test obtained by the value OR =
12.778 which indicates that respondents who are knowledgeable both have a chance 13 times
in the regular antenatal care compared with less knowledgeable respondents.

Keywords: danger signs of pregnancy, pregnancy examinations Order

32
Healthy Journal ©2015, Prodi Ilmu Keperawatan, FIKES-UNIBBA, Bandung
Vol. III No. 2 , Oktober 2015 ISSN 2339-1383

1. Pendahuluan antara lain karena 3T ( terlambat


a. Latar Belakang mengenali tanda bahaya persalinan dan
Survey Demografi dan Kesehatan mengambil keputusan, terlambat dirujuk
Indonesia (SDKI) 2012, rata-rata Angka ke fasilitas pelayanan kesehatan,
Kematian Ibu (AKI) tercatat mencapai 359 terlambat ditangani oleh tenaga
per 100 ribu kelahiran hidup. Rata- rata kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan)
kematian itu masih cukup tinggi dan 4T (terlalu tua hamil, terlalu muda,
dibandingkan hasil SDKI 2007 sebesar terlalu banyak, terlalu dekat) (Kemenkes
228 per 100.000 kelahiran hidup (Buletin RI, 2013). Tanda bahaya kehamilan yang
Perinasia, 2014). AKI harus terus paling banyak dirasakan oleh ibu hamil di
diturunkan sesuai target Millenium Puskesmas Margaasih adalah hipertensi
Development Goals (MDGs) dimana AKI (49,2%), ketuban pecah dini (21,1%) ,
tahun 2015 menjadi 102 per 100.000 mual dan muntah (29,5%).
kelahiran hidup. Dalam mengatasi hal-hal diatas
Angka kematian ibu di Jawa maka Kementrian Kesehatan RI
Barat pada tahun 2012 tercatat menenkankan Upaya percepatan
rata-rata sebanyak 86.3 per 100.000 penurunan angka kematian ibu (AKI)
kelahiran hidup. Dengan jumlah kematian meliputi, upaya peningkatan pelayanan
ibu tertinggi di Kabupaten Sukabumi antenatal berkualitas, upaya peningkatan
sebanyak 76 orang, sedangkan jumlah persalinan ditolong tenaga kesehatan di
kematian ibu terendah di Kota Cirebon fasilitas pelayanan kesehatan, upaya
dan Kota Banjar sebanyak 3 orang. pencegahan komplikasi maternal, upaya
Sedangkan Kabupaten Bandung sendiri peningkatan kualitas fasilitas pelayanan
tercatat sebanyak 49 orang dengan kesehatan dalam pelayanan keluarga
angka kematian ibu hamil 6 orang, ibu berencana, upaya peningkatan kualitas
bersalin 36 orang, dan kematian ibu nifas pelayanan kesehatan reproduksi,
7 orang. Kabupaten Bandung merupakan upaya peningkatan dukungan
peringkat angka kematian ibu ke 6 manajemen program kesehatan ibu dan
tertinggi dari 26 kabupaten dan kota yang reproduksi. Dalam upaya peningkatan
ada di jawa barat bersama Kabupaten kualitas pelayanan Antenatal, WHO sudah
Sukabumi, Kabupaten Cirebon, menetapkan standar dalam melakukan
Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten ANC, minimal 4 kali selama kehamilan.
Bogor, dan Kabupaten Karawang (Profil Untuk melihat jumlah ibu hamil yang
Kesehatan Jawa Barat, 2012), AKI di sudah melakukan ANC yaitu dari hasil
Puskesmas Margaasih tercatat pada tahun pencapaian indikator cakupan pelayanan
2012 46 ibu bersalin 2 orang ibu K1 dan K4. K1 adalah kunjungan pertama
meninggal. ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan
Banyak hal yang mengakibatkan untuk mendapatkan pelayanan ANC yang
kematian pada ibu, ada penyebab dilakukan pada trimester pertama
langsung dan tidak langsung, salah satu kehamilan (sebelum minggu ke 14).
masih kurang pengetahuan ibu mengenai Sedangkan K4 adalah kunjungan ibu
tanda bahaya kehamilan. Menurut laporan hamil untuk mendapatkan pelayanan
KIA provinsi tahun 2011, Penyebab ANC minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada
kematian ibu ada penyebab langsung trimester pertama, 1 kali pada trimester
yaitu terbanyak masih didominasi kedua (15-28 minggu) dan 2 kali pada
Perdarahan (32%), disusul Hipertensi trimester ketiga (28-36 minggu) (Depkes
dalam kehamilan (25%), infeksi (5%), RI, 2008).
Partus lama (5%), dan Abortus (1%). Menurut data dari Riskesdas tahun
Penyebab lain-lain (32%) cukup besar, 2013, hasil pencapaian indikator cakupan
termasuk didalamnya penyebab penyakit pelayanan K1 secara nasional adalah
non obstetrik. Penyebab tidak langsung 33
Healthy Journal ©2015, Prodi Ilmu Keperawatan, FIKES-UNIBBA, Bandung
Vol. III No. 2 , Oktober 2015 ISSN 2339-1383

(81,6 %) dan Cakupan K4 secara nasional Sembiring pada tahun 2013 di Klinik Dina
adalah (70,4%). Berdasarkan penjelasan bromo Ujung Lingkungan XX Medan
diatas, selisih dari cakupan K1 dan K4 menemukan bahwa mayoritas ibu hamil
secara nasional memperlihatkan bahwa yang melakukan kunjungan ANC
terdapat 12% dari ibu yang menerima K1 memiliki pengetahuan kurang tentang
ideal tidak melanjutkan ANC sesuai tanda bahaya kehamilan. Hal ini juga
standar minimal K4 (Kemenkes RI, 2013). diperkuat oleh Apriana pada tahun 2012
Angka tersebut jauh lebih rendah dalam penelitiannya
dibandingkan data dari Profil Kesehatan menyimpulkan bahwa ada hubungan
Indonesia pada tahun 2012 dimana data antara pengetahuan ibu hamil tentang
cakupan ibu hamil K1 (97%) dan K4 tanda bahaya kehamilan dengan
(90,18%), di Jawa Barat untuk ANC kepatuhan dalam melakukan pemeriksaan
(90,68%) (Profil Kesehatan Indonesia, kehamilan (ANC).
2012). Berdasarkan hasil studi
Berdasarkan rekapitulasi hasil pendahuluan yang dilakukan di salah satu
pendataan di s a l a h s a t u Puskesmas Puskesmas Kabupaten Bandung dengan
K a b u p a t e n B a n d u n g tahun 2013 melakukan wawancara pada 5 orang
memiliki tingkat Kunjungan ANC rendah, ibu hamil tentang tanda bahaya
dalam 1 minggu diperkirakan hanya ada kehamilan didapatkan data 3 orang dari 5
sekitar 5 orang ibu hamil yang tertatur orang tidak mengetahui tentang tanda
melakukan pemeriksaan kehamilan di bahaya kehamilan seperti mual dan
Puskesmas Margaasih. Cakupan K1 di muntah berlebihan, bengkak pada kaki,
Puskesmas Margaasih sekitar (63,4%) dan hipertensi, dan dilihat dari buku KIA dan
cakupan K4 (40,3%) selisih dari cakupan Dokumentasi bidan puskesmas, 2 teratur
K1 dan K4 memperlihatkan bahwa dalam melakukan pemeriksaan kehamilan,
terdapat (23,1%) ibu yang menerima K1 dan 3 orang tidak teratur dalam melakukan
tidak melanjutkan ke K4. pemeriksaan kehamilan, berdasarkan data
Keteraturan ibu hamil dalam yang didapat dari salah satu Bidan di
melakukan ANC ke petugas kesehatan Puskesmas, Bidan mengatakan rata-rata
akan sangat penting dan bermanfaat terbanyak ibu tidak mengetahui tanda
bagi ibu maupun janinnya sebagai bahaya kehamilan.
monitoring tumbuh kembang janin serta Berdasarkan latar belakang diatas,
deteksi dini adannya tanda-tanda bahaya sehingga peneliti tertarik untuk
kehamilan sehingga dapat segera melakukan penelitian dengan judul
dilakukan intervensi kepada inu. Jika “ Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
ANC tidak dilakukan dengan teratur, tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan
segala risiko yang dapat terjadi pada ibu Keteraturan Pemeriksaan Kehamilan
maupun janin seperti kecacatan pada bayi Berdasarkan Karakteristik di Wilayah
atau bahkan kematian janin. Kerja Puskesmas Kabupaten Bandung
Tanda-tanda bahaya pada pada Tahun 2014”. Berdasarkan latar
kehamilan merupakan suatu pertanda belakang diatas, maka rumusan masalah
telah terjadinya masalah yang serius pada yang timbul dalam penelitian ini adalah
ibu hamil atau janin yang dikandungnya Adakah Hubungan Pengetahuan Ibu
(Sembiring, 2013). Faktor yang Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan
mempengaruhi ketidakpatuhan ibu hamil dengan Keteraturan Pemeriksaan
dalam melakukan pemeriksaan kehamilan Kehamilan. Tujuan Umum penelitian ini
(ANC) salah satunya adalah karena mengetahui hubungan pengetahuan ibu
kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang hamil tentang tanda bahaya kehamilan
tanda bahaya kehamilan sehingga tidak terhadap keteraturan pemeriksaan
teratur dalam melakukan pemeriksaan kehamilan.
kehamilan. Penelitian yang dilakukan
34
Healthy Journal ©2015, Prodi Ilmu Keperawatan, FIKES-UNIBBA, Bandung
Vol. III No. 2 , Oktober 2015 ISSN 2339-1383

3. Metode Penelitian Puskesmas kabupaten Bandung.


Rancangan /desain penelitian ini Populasinya adalah seluruh ibu hamil
menggunakan desain cross sectional. yang berada di wilayah kerja puskesmas,
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja pengambilan sampel menggunakan teknik
Puskesmas kabupaten Bandung. non probability purposive sampling
Populasinya adalah seluruh ibu hamil sebanyak 42 orang variabel terikat adalah
yang berada di wilayah kerja puskesmas, pengetahuan ibu hamil tentang tanda
pengambilan sampel menggunakan teknik bahaya kehamilan. Variabel bebas adalah
non probability purposive sampling keteraturan pemeriksaan kehamilan
sebanyak 42 orang variabel terikat adalah Analisis data terdiri dari analisa
pengetahuan ibu hamil tentang tanda univariat dalam bentuk distribusi
bahaya kehamilan. Variabel bebas adalah frekuensi dan analisa bivariat
keteraturan pemeriksaan kehamilan menggunakan Chi Square.
Analisis data terdiri dari analisa
univariat dalam bentuk distribusi 4. Hasil dan Pembahasan
frekuensi dan analisa bivariat
menggunakan Chi Square. Lokasi Hasil Penelitian:
penelitian ini adalah di wilayah kerja

TABEL 1.1
ANALISA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA
BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN
KEHAMILAN
Keteraturan Pemeriksaan
Pengetahuan Tidak Total OR P-value
Teratur (%) (%)
Teratur
Baik 23 88,5 3 11,5 26
Kurang 6 37,5 10 62,5 16 12,778 0,001
Jumlah 29 69,0 13 31,0 42

Berdasarkan tabel diatas yang menunjukkan bahwa


menunjukan bahwa ibu yang responden yang berpengetahuan
berpengetahuan baik 23 (88,5%) baik memiliki peluang 13 kali
teratur, 3 (11,5%) tidak teratur teratur dalam melakukan
dalam melakukan pemeriksaan pemeriksaan kehamilan
kehamilan, sedangkan dibandingkan dengan responden
berpengetahuan kurang 6 (37,5%) yang berpengetahuan kurang.
teratur, 10 (62,5%) tidak teratur
dalam melakukan pemeriksan
kehamilan. P value 0,001 sama Pembahasan
dengan dari alpha (0,001) yang Pengetahuan merupakan hasil dari
berarti hipotesa 0 (h0) ditolak tahu yang terjadi setelah dilakukannya
yang berarti terdapat hubungan penginderaan terhadap suatu objek
antara pengetahuan ibu tentang tertentu. Penginderaan tersebut terjadi
tanda bahaya kehamilan dengan melalui pancaindera manusia,
keteraturan pemeriksaan pengetahuan yang didapat sebagian besar
kehamilan. Dari hasil uji statistik diperoleh melalui mata dan telinga
diperoleh pula nilai OR= 12,778 (Notoatmodjo, 2012).
35
Healthy Journal ©2015, Prodi Ilmu Keperawatan, FIKES-UNIBBA, Bandung
Vol. III No. 2 , Oktober 2015 ISSN 2339-1383

Peningkatan pengetahuan tidak kepercayaan 1% (0,01), sehingga dapat


mutlak diperoleh di pendidikan formal, dibuktikan adanya hubungan yang
akan tetapi juga dapat diperoleh pada signifikan antara pengetahuan ibu hamil
pendidikan non formal. Pengetahuan dengan keteraturan pemeriksaan
seseorang tentang sesuatu obyek juga kehamilan. Hasil uji statistik pula
mengandung dua aspek yaitu aspek diperoleh nilai OR= 12,778 yang
positif dan negative. Kedua aspek inilah menunjukkan bahwa responden yang
yang akhirnya akan menentukan sikap berpengetahuan baik memiliki peluang
seseorang terhadap obyek tertentu. 12,778 (13) kali teratur dalam melakukan
Semakin banyak aspek positif dari obyek pemeriksaan kehamilan dibandingkan
yang diketahui, akan menumbuhkan dengan responden yang berpengetahuan
sikap makin positif terhadap obyek kurang.
tersebut, artinya semakin tinggi Responden yang berpengetahuan
pengetahuan seseorang maka kesadaran baik 3 (11,5%) tidak teratur dalam
untuk melakukan pemeriksaan melakukan pemeriksaan kehamilan,
kehamilan semakin besar (Pemeriksaan sedangkan berpengetahuan kurang
kehamilan teratur). 6 (37,5%) teratur, 10 (62,5%) tidak teratur
Pengetahuan secara teoritis dalam melakukan pemeriksan
merupakan faktor prediposisi untuk kehamilan. Hasil penelitian diatas
terjadinya perilaku, demikian menunjukkan bahwa ada hubungan
pengetahuan tentangtanda bahaya antara pengetahuan dengan keteraturan
kehamilan dapat membentuk pemeriksaan kehamilan, responden yang
perilaku kesehatan dalam bentuk berpengetahuan baik sebagian besar
keteraturan pemeriksaan kehamilan. teratur dalam melakukan pemeriksaan
Seperti teori Lawrence Green, bahwa kehamilan, sedangkan responden yang
yang mempengaruhi perilaku ada 3, berpengetahuan kurang lebih banyak
yaitu Predisposising Factors yang tidak teratur
(Pengetahuan, sikap, kepercayaan), dibandingkan dengan responden
Enabling Factors (Sarana dan dengan berpengetahuan baik. Selain itu
Prasarana), dan Reinforcing Factors sebagian kecil menunjukkan ibu hamil
(Sikap dan perilaku tokoh masyarakat). yang mempunyai pengetahuan yang
Dalam hal ini, pengetahuan yang kurang cukup lebih banyak datang untuk
tentunya akan berdampak pada sikap memeriksakan kehamilan dibandingkan
yang kurang baik pula. Demikian dengan ibu hamil yang berpengetahuan
dengan apabila ibu hamil kurang. Responden pengetahuan baik
pengetahuannya kurang maka mempunyai peluang lebih besar
kesadaran untuk melakukan dibanding responden memiliki
pemeriksaan kehamilan akan semakin pengetahuan kurang, artinya ibu yang
buruk pula. memiliki pengetahuan baik akan lebih
Keteraturan didefinisikan sebagai teratur dalam melakukan pemeriksaan
perilaku ibu hamil dalam melakukan kehamilan dibandingkan dengan para ibu
pemeriksaan kehamilan dimana ibu hamil yang memiliki pengetahuan
dikategorikan teratur apabila trimester I kurang, karena responden yang
1x melakukan pemeriksaan berpengetahuan baik lebih banyak
kehamilan, trimester II 1x, dan trimester mengetahui tanda tanda bahaya
III 2x melakukan kehamilan yang mungkin diasakannya,
pemeriksaan kehamilan. mengetahui manfaat dari melakukan
Berdasarkan hasil penelitian serta hasi- pemeriksaan kehamilan secara teratur
hasil penelitian setelah dilakukan uji hingga mengetahui dampak jika tidak
chi squre ternyata nilai P-value sebesar melakukan pemeriksaan kehamilan.
0,001 sama dengan tingkat derajat Pengetahuan responden yang baik

36
Healthy Journal ©2015, Prodi Ilmu Keperawatan, FIKES-UNIBBA, Bandung
Vol. III No. 2 , Oktober 2015 ISSN 2339-1383

bisa disebabkan oleh beberapa faktor, menangani sedini mungkin penyulit


keingintahuan responden sendiri yang yang terdapat saat kehamilan, persalinan,
cukup tinggi akan informasi yang dan nifas, mengenal dan menangani
berhubungan dengan tanda bahaya penyakit yang dirasakan responden saat
kehamilan baik dari media cetak maupun kehamilan, persalinan, dan nifas, hingga
elektronik. Bagi responden yang menurunkan angka kesakitan dan
memiliki pengetahuan kurang mungkin kematian ibu. Karena itu pengetahuan
karena keterbatasan pendidikan, sosial yang baik sangat diperlukan, responden
budaya, ekonomi, atau kurang terpapar yang berpengetahuan kurang
informasi mengenai tanda bahaya diharapkan dapat mencari informasi,
kehamilan dari pihak Puskesmas melakukan pemeriksaan kehamilan
maupun Kader kesehatan. secara teratur guna menambah
Berdasarkan konsep dan teori pengetahuan responden.
tersebut pada pembahasan sudah
mendukung terhadap penelitian yang
penulis lakukan, hal ini karena masih
ada sebagian ibu hamil yang tidak
mengetahui tanda bahaya kehamilan dan
tidak teratur dalam melakukan
pemeriksaan kehamilan. Hasil penelitian
ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sembiring (2013) tentang
“Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Tanda Bahaya Kehamilan
dengan Kepatuhan Kunjungan ANC di
Klinik Dina Bromo Ujung
Lingkungan XX Medan Tahun 2013”
dimana penulis menyimpulkan bahwa
masih adanya responden yang
memiliki pengetahuan yang kurang
tentang tanda bahaya kehamilan dan
tidak patuh dalam melakukan kunjungan
ANC. Selain itu, sejalan juga dengan
penelitian Pitri (2012) tentang
“Hubungan Pengetahuan Ibu
Primigravida tentang Tanda Bahaya
Kehamilan dengan Kepatuhan
Melakukan ANC di Desa Kutegelime
Blangh Mancung Kecamatan Ketol
Kabupaten Aceh Tengan Tahun 2012”
dimana penulis menyimpulkan bahwa
ada hubungan antara pengetahuan ibu
primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan dengan kepatuhan melakukan
ANC. Oleh karena itu, pengetahuan
yang baik sangat diperlukan bagi ibu
hamil guna untuk mencegah adanya
komplikasi pada kehamilannya.
Pengetahuan responden yang baik
tentang tanda bahaya kehamilan
diharapkan ibu hamil dapat dan

37
Healthy Journal ©2015, Prodi Ilmu Keperawatan, FIKES-UNIBBA, Bandung
Vol. III No. 2 , Oktober 2015 ISSN 2339-1383

5. SIMPULAN dengan kepatuhan kunjungan


1. Pengetahuan Ibu Hamil tentang ANC di klinik dina bromo ujung
Tanda Bahaya Kehamilan lingkungan XX medan tahun
Berdasarkan hasil penelitian mengenai 2013, [online].
pengetahuan ibu hamil tentang tanda
bahaya kehamilan menunjukan bahwa Asrinah. et,al. (2010). Asuhan
sebanyak 16 orang (38,1%) responden Kebidanan Masa Kehamilan.
memiliki pengetahuan kurang tentang Yogyakarta : Graha Ilmu
tanda bahaya kehamilan tersebut. Hal
ini disebabkan karena kurangnya Arikunto, S. (2006). Prosedur
informasi mengenai tanda bahaya Penelitian Suatu Pendekatan
kehamilan. Edisi Revisi VI Praktikan.
2. Pengetahuan berdasarkan usia, Jakarta: Rineka Cipta
pendidikan, dan pengalaman
Hasil penelitian tersebut Arikunto, Suharsimi. (2010).
menunjukan bahwa kelompok usia Prosedur Penelitian: Suatu
<20 tahun sebanyak 2 orang Pendekatan Praktik. Edisi 14.
(12,5%), usia 21-35 sebanyak 11 Jakarta: Rineka Cipta.
orang (68,8%), usia >35 tahun Angkakematianibu.http://nasion
sebanyak 3 orang (18,8%) al.sindonews.com/read/2013/09/
berpengetahuan kurang. 25/15/787480/d ata-sdki-2012-
Hasil penelitian menunjukan angka-kematian-ibu-melonjak.
bahwa pengetahuan ibu hamil di diperoleh tanggal 14 maret
Wilayah Kerja Puskesmas 2014.Angka kematian
Kabupaten Bandung sebanyak 16 ibu di Kab. Bandung.
orang (38,1%) memiliki Bandung. (http://www.klik-
pengetahuan kurang, 5 (31,3%) orang galamedia.com/kab-bandung-
berpendidikan dasar, 2 (12,5%) 5besar-di-jabar, diperoleh
orang berependidikan tanggal 26 februari2014)
menengah, 6 (37,5) orang
berpendidikan menengah atas, 3 (18,8) Apriana pitri, (2012). jurnal
orang berpendidikan perguruan kesehatan online, hubungan
tinggi. pengetahuan ibu primigravida
Hasil penelitian menunjukan tentang tanda bahaya kehamilan
bahwa pengetahuan ibu hamil di dengan kepatuhan melakukan
Wilayah Kerja Puskesmas ANC di desa kutegelime blang
Kabupaten Bandung yang mancung kecamatan ketol
berpengetahuan baik sebanyak 2 kabupaten aceh tengah
(7,7%) pada kehamilan pertama, tahun 2012, [online] available at
11 (42,3%) pada kehamilan kedua, 13 :
(50,0%) kehamilan >2, sedangkan http://helvetia.ac.id/jurnalkeseha
berpengetahuan kurang tan/gdl.php?mod=browse&op=r
8 (50,0%) kehamilan pertama, 16 ead&id= supthelpp-gdl-
(38,1%) kehamilan kedua, 3 (18,8%) aprianapit-173 [diakses 27 feb
kehamilan >2. 2014].

F. Daftar Pustaka Azwar, Saifuddin (2011).


Arihta BR. Sembiring, (2013). jurnal Reliabilitas dan validitas.
darma agung, hubungan Jakarta: Pustaka Pelajar. Berita
pengetahuan ibu hamil tentang Organisasi. (Februari 2014).
tanda bahaya kehamilan Buletin Perinasia tahun xx,
38
Healthy Journal ©2015, Prodi Ilmu Keperawatan, FIKES-UNIBBA, Bandung
Vol. III No. 2 , Oktober 2015 ISSN 2339-1383

nomor 1, hlm 8. Metode Penelitian Keperawatan


Besral. (2010). Pengolahan dan dan Teknik Analisis Data.
Analisa Data-1 menggunakan Jakarta : Salemba Medika
SPSS. FKM UI. Departemen Iryanti. et, al. (2009). Panduan
Biostatistika. Penyusunan Karya Tulis
Ilmiah (KTI). Bandung:
Bobak. et, al. (2004). Buku Ajar Jurusan Keperawatan
Keperawatan Maternitas edisi 4. Bandung.
Jakarta: EGC Lestrari.et, al.
(2012). Jurnal Kebidanan Komariyah, Siti. (2008).
Panti Wilasa. Hubungan Hubungan pengetahuan,
Antara Pemanfaatan Buku KIA sikap, dan perilaku ibu
dengan Tingkat Pengetahuan hamil tentang pemeriksaan
dan Sikap Ibu Hamil tentang kehamilandengankunjungan
Tanda Bahaya Kehamilan di pemeriksaan kehamilan di
BPM Ny. E Kecamatan wilayah kerja puskesmas
Ambarawa Periode Januari- sukorame mojoroto kediri.
Maret 2012. Thesis. Universitas Sebelas
Maret Surakarta
Depkes RI, (2007). Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2007. Jakarta: Marmi, 2011. Asuhan
Depkes RI. Depkes RI, (2008). Kebidanan pada Masa
Profil Kesehatan Indonesia Antenatal : Pustaka Pelajar.
Tahun 2008. Jakarta: Depkes RI. Yogyakarta.

Depkes RI, (2012). Profil Kesehatan NN, 2008. Berita Informasi


Indonesia Tahun 2012. Jakarta: Seputar
Depkes RI. IndonesiaTerkini.com
diperoleh tanggal 14 Maret
Kemenkes RI.Upaya Percepatan 2014.
Penurunan Angka Kematian Ibu.
Jakarta : Direktorat Bina Notoatmodjo, S. (2005).
Kesehatan Ibu Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka
Galamedia, 30 april 2013 Cipta.. (2007). Kesehatan
Angka Kematian Ibu Hamil Masyarakat Ilmu dan Seni.
Masih Tinggi Kab.Bandung 5 Jakarta: Rineka Cipta.. (2012).
Besar di Jabar diperoleh tanggal Promosi Kesehatan dan
14 maret 2014 perilaku Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta Pertemuan
Gima. (2008). Metode Riset Teknis Kesehatan Ibu. (2013).
Bisnis dan Manajemen. Jakarta : Riskesdas. [pdf].
Bandung : Guardaya Intimarta
Pratitis, Dian. 2012. Hubungan
Hidayat, Azis Alimul. (2007). Pengetahuan Ibu Hamil
Metode Penelitian Tentang Tanda Bahaya
Keperawatan dan Teknik Kehamilan dengan
Analisis Data. Jakarta: Salemba Kepatuhan Pemeriksaan
Medika Kehamilan di BPS Ernawati
Boyolali :Sekolah Tinggi
. (2009). 39
Healthy Journal ©2015, Prodi Ilmu Keperawatan, FIKES-UNIBBA, Bandung
Ilmu Kesehatan Aisyiyah
Surakarta.
Ronna.et, al. 2011. Matern Child
Health Journal. Maternal
Influences on Nausea and
Vomiting in Early
Pregnancy; ProQuest.
[online]

Rukiyah.et, al. (2010). Asuhan


Kebidanan IV (Patologi
Kebidanan). Jakarta : CV.
Trans Info Media

Sugiyono, (2008). Metode


Penelitian Bisnis. Bandung:
Alfabeta

Susilawati, Leni. 2012. Tingkat


Pengetahuan Ibu Hamil
Primigravida tentang Tanda
Bahaya Kehamilan di
Rumah Bersalin Marga
Waluyu Surakarta : Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan
Kusuma Husada Surakarta

Susilowati, Endang. Lebih Jauh


tentang Kehamilan. Jakarta :
Edsa Mahkota

Yulaikhah, Lily. (2008). Seri


Asuhan Kehamilan. Jakarta :
EGC

Yulia Kartika. Elisa, (2011).


Hubungan Pengetahuan Ibu
Hamil Trimester III Tentang
Tanda Bahaya Kehamilan
dengan Kepatuhan ANC di
Wilayah Kerja Puskesmas
Lerep Kecamatan Ungaran.
[online]

40
Healthy Journal ©2015, Prodi Ilmu Keperawatan, FIKES-UNIBBA, Bandung

Anda mungkin juga menyukai