Tugas Akhir SPPI - Ahyar Imantunang - E1B019008 - PPKN 5A
Tugas Akhir SPPI - Ahyar Imantunang - E1B019008 - PPKN 5A
NIM : E1B019006
Kelas : PPKn 5A
Isi Tugas :
Covid-19 merupakan wabah atau musuh bagi seluruh umat manusia. Tak hanya
menyerang nyawa manusia, ternyata wabah Covid-19 ini berpengaruh kepada berbagai sendi-
sendi-sendi atau tiap-tiap lini kehidupan di dunia pemerintahan, termasuk kesehatan, ekonomi,
pendidkan, bahkan politik yang digandang-gadang sebagai ladang untuk memperkaya diri dan
famili, terutama bagi pemerintah yang menyelewengkan kewenangannya, utamanya terhadap
kebijakan ekonomi di kalangan masyarakat. Pada umumnya, jikalau kita berkaca terhadap
segala kebijakan pemerintah pada era pandemi covid-19 ini, beberapa kebijakan yang dianggap
tidak pro terhadap kepentingan rakyat yang notabenenya dianggap menguntungkan atau
keberpihakan terhadap Warga Negara Asing (WNA). Yang mana artinya, pertumbuhan
ekonomi masyarakat yang melemah makin melemah. Dengan kata lain, yang kaya makin kaya
dan yang miskin makin miskin.
1. Ekspor bahan mentah, sebagaimana yang telah kita ketahui bahwasanya Indonesia
merupakan negara yang dapat kita katakan sebagai negara yang rajin dalam hal
mengekspor kekayaan alamnya, mulai dari nikel, pertambangan, hingga kekayaan biota
laut, misalnya lobster. Jikalau kita telaah lebih lanjut, sebenarnya negara kita kekurangan
ahli dalam hal mengolah dan mengembangkan potensi kekayaan negara. Padahal jikalau
negara kita dapat mengembangkan segala potensi yang ada dalam negeri, maka
sebenarnya negara kita dapat bersaing dengan negara-negara yang dijuluki super power,
Amerika misalnya. Dalam konteks perekonomian global.
2. Ketergantungan Investasi Asing, masuknya modal asing dipengaruhi oleh tingginya
kepercayaan para investor pada prospek perekonomian domestik. Hal itu tentunya
berimpilikasi bertujuan untuk menutupi defisit transaksi berjalan masih tinggin. Namun
menurut hemat saya, hal ini tidak berujung kepada dampak yang lebih negatif.
Kemudian, ketergantungan kepada dana asing cukup tinggi karena investasi asing lebih
dapat mengoptimalkan keuntungan yang lebih besar pada negara negara berkembang,
misalnya Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat kaya.
3. Sumberdaya dikuasai asing, hal itu disebabkan karena BUMN belum optimal dalam hal
mengembang sumber daya alam di negara kita. Misalnya freeport hingga saat ini masih
saja dikuasasi oleh pihak asing.
4. 2010-2019 target pajak tidak pernah tercapai, hal itu disebabkan karena harga komoditas
yang menurun. Hal itu menyebabkan kinjera penerimaan pajak disektor perkebunan,
migas, dan pertambangan terkontraksi. Kemudian, perdaganagn internasional yang turun
sehingga berdampak kepada realisasi penerimaan pajak menurun.
5. Intervensi BI untuk stabilkan nyaris sia-sia, menurut saya intervensi rupiah yang
dilakukan BI untuk menguatkan nilai tukar terhadap Dollar AS, dikatakan sia-sia.
Lumrahnya ketika penurunan suku bunga maka akan menimbulkan melemahnya rupiah.
Namun disisi lain dapat dimanfaatkan untuk nilai ekspor dapat kompetitif.