Dalam situasi ekonomi global yang ditandai dengan perubahan yang semakin cepat,
menjadi sangat perlu bagi perusahaan untuk memiliki kemampuan dalam membaca dan
memahami perubahan-perubahan tersebut demi menjaga keberlangsungan hidup yang kompetitif.
Suatu perusahaan perlu memahami posisinya di tengah catur persaingan yang semakin dinamis
dan kompetitif. Keterkaitan antardisiplin ilmu yang menjadi semakin kompleks dan saling
mempengaruhi satu sama lain mengharuskan perusahaan untuk berpikir dan bertindak semakin
cepat dan tepat. Keputusan yang dibuat tidak lagi bersifat reaktif, namun proaktif, partisipatif serta
tidak berdasarkan intuisi semata.
Dunia pemasaran tergolong disiplin ilmu yang berada di jalur terdepan yang bersinggungan
langsung dengan cepatnya perubahan tersebut. Oleh karena itu, perencanaan dan strategi menjadi
hal yang sangat penting. Organisasi perlu mengembangkan kompetensi yang dimilikinya untuk
dipergunakan dalam kesempatan dan mengantisipasi setiap ancaman yang ada. Modul ini akan
membawa dalam memahami konsep yang mendasari perencanaan dan strategi pemasaran serta
peranan penting perencanaan dan strategi pemasaran dalam meningkatkan keuntungan penjualan.
1. Arti Penting Perencanaan Pemasaran
Tidak dipungkiri bahwa perencanaan pemasaran sangatlah penting. Kemampuan Anda
untuk memperoleh keuntungan penjualan dipengaruhi oleh ratusan faktor internal dan eksternal
yang saling berinteraksi dalam cara yang kompleks. Keuntungan penjualan dapat disimpulkan
dalam empat poin berikut:
kompleksitas lingkungan, dan cepatnya perubahan teknologi. Selain itu perencanaan pemasaran
berguna untuk:
a. para pemasar
b. para atasan
c. para fungsi nonpemasaran
d. para bawahan
e. membantu mengidentifikasi sumber-sumber keuntungan kompetitif
f. menekankan pada pendekatan terorganisir
g. mengembangkan spesifikasi perusahaan
h. memastikan konsistensi hubungan bisnis
i. memberikan informasi bisnis
j. mencari sumber daya
k. mendapatkan dukungan
l. mendapatkan komitmen bisnis
m. menetapkan sasaran dan strategi
Perencanaan pemasaran memberi fokus pada usaha anda sehingga dapat memaksimalkan
keuntungan. Ada beberapa keuntungan yang didapat melalui perencanaan pemasaran, yaitu:
a. Perencanaan pemasaran bertindak sebagai peta
Perencanaan pemasaran menggambarkan situasi pasar, termasuk pesaing Anda, situasi politik,
hukum, berbagai regulasi, kondisi ekonomi dan bisnis, kondisi teknologi, ramalan kebutuhan,
faktor sosial dan budaya, dan demografi dari target pasar, sekaligus juga gambaran sumber
daya perusahaan yang tersedia.
c. Perencanaan pemasaran memberi informasi peran dan fungsi setiap anggota baru
Memiliki perencanaan pemasaran memampukan Anda mendapat gambaran yang detail. Setiap
orang dapat melihat bagaimana perannya masing-masing dan dapat saling berkoordinasi
dengan yang lain. Peserta baru dapat ditugaskan mengambil bagian dalam perencanaan Anda.
Mereka dapat memperoleh gambaran tanggung jawab mereka secara upto-date dan beradaptasi
dengan pekerjaan peserta yang lain. Jadi, perencanaan pemasaran merupakan dokumen yang
dapat memberi informasi kepada semua peserta tentang sasaran pemasaran dan bagaimana
sasaran itu dicapai, yaitu oleh siapa, dengan apa, dan kapan.
3
e. Perencanaan pemasaran menstimulasi pemikiran baru dan pemanfaatan optimal sumber daya
Karena sumber daya Anda terbatas, Anda harus mampu memperoleh hasil yang maksimal dari
apa yang Anda miliki. Perencanaan pemasaran yang baik membantu Anda mengusahakan
semaksimal mungkin apa yang Anda miliki. Perencanaan pemasaran membantu Anda
membangun di atas kekuatan Anda dan meminimalkan kelemahan Anda. Anda juga dapat
memperoleh keuntungan diferensial dari kompetisi yang ada. Pada saat Anda melakukan riset
untuk perencanaan pemasaran dan menganalisis alternatif-alternatif strategis, maka bersamaan
dengan itu pemikiran baru akan terstimulasi.
a. Fase Pertama
Memilih nilai merupakan tugas utama yang harus dikerjakan sebelum produk muncul. Divisi
pemasaran perlu menentukan segmentasi pasar, memilih pasar sasaran yang sesuai dan
menyusun penentuan posisi nilai tawaran dengan rumusan STP (segmentation), (targeting) dan
(positioning) yang merupakan esensi dari pemasaran strategis.
b. Fase Kedua
Memberikan nilai. Pemasaran harus menentukan fitur, harga dan distribusi produk secara
spesifik sebagai bagian dari pemasaran taktis.
c. Fase Ketiga
mengkomunikasikan nilai. Disini berlangsung pemasaran taktis selanjutnya yang meliputi
penggunaan tenaga penjual, promosi penjualan, periklanan, dan alat promosi lainnya untuk
menginformasikan dan mempromosikan produk tersebut
3. Rantai Nilai
Michael Porter dalam bukunya menjelaskan bahwa rantai nilai sebagai alat untuk
mengidentifikasi cara menciptakan lebih banyak nilai konsumen. Menurut model ini, setiap
perusahaan adalah suatu penyatuan aktivitas merancang,memproduksi, memasarkan,
5
mengantarkan, dan mendukung produknya. Rantai nilai mengidentifikasi 9 aktivitas strategis yang
menciptakan nilai dan biaya dalam suatu bisnis tertentu. Sembilan aktivitas ini terdiri dari 5
aktivitas pokok (primary activities) dan 4 aktivitas pendukung (supportactivities). Aktivitas pokok
meliputi urutan dari mendatangkan material ke inbound logistic perusahaan lalu diolah menjadi
produk akhir (operations), mengapalkan/mengantarkan produk akhir (outbound logistic),
memasarkannya, dan melayaninya. Sedangkan aktivitas pendukung meliputi procurement,
pengembangan teknologi, manajemen sumber daya manusia, dan infrastruktur perusahaan.
pelanggan, dan bukan proses menghasilkan barang. Sebab produk bersifat sementara ; namun
kebutuhan dasar dan kelompok pelanggan senantiasa ada selamanya.
Definisi pasar sasaran cenderung berfokus pada penjualan produk atau jasa ke pasar yang ada.
Pepsi mendifinisikan pasar sasarannya sebagai semua orang yang meminum minuman kola,
dan karena itu pesaingnya adalah perusahaan kola lainnya. Meskipun demikian, definisi pasar
strategis juga berfokus pada pasar potensial. Jika pepsi menghitung juga semua orang mungkin
meminum sesuatu untuk memuaskan dahaga mereka, persaingan juga akan mencakup
minuman ringan bukan kola, air botol, jus buah, teh, dan kopi. Agar bersaing dengan lebih
baik, pepsi dapat memutuskan untuk menjual minuman tambahan yang tingkat
pertumbuhannya tampak menjanjikan.
Sebuah bisnis dapat mendifinisikan dirinya sendiri berdasarkan tiga dimensi : kelompok
pelanggan, kebutuhan pelanggan, dan teknologi. Perusahaan kecil yang mendifinisikan
bisnisnya sebagai perancang sistem lampu pendar bagi studio televisi. Kelompok
pelanggannya adalah studio televisi; kebutuhan pelanggannya adalah pencahayaan; dan
teknologi adalah lampu pendar. Perusahaan mungkin ingin melakukan ekspansi. Perusahaan
dapat membuat lampu untuk kelompok pelanggan lain, seperti rumah, pabrik dan kantor ;
selain itu juga dapat memasok layanan lain yang diperlukan oleh studio televisi, seperti
pemanas, ventilasi, dan pendingin udara. Perusahaan dapat merancang teknologi pencahayaan
lain untuk studio televisi, seperti lampu inframerah atau ultraviolet.
Perusahaan besar biasanya mengelola bisnis yang cukup berbeda, di mana setiap bisnisnya
memerlukan strateginya sendiri. General Electric mengklasifikasikan bisnisnya ke dalam 49
unit bisnis strategis (stategic business unit- SBU). Satu SBU mempunyai tiga karakteristk:
a) SBU adalah satu bisnis tunggal, atau kumpulan bisnis yang berhubungan yang dapat
direncanakan secara terpisah dari bagaian perusahaan lainnya.
b) SBU mempunyai kelompok pesaingnya sendiri.
c) SBU mempunyai manajer yang bertanggung jawab atas perencanaan strategis dan kinerja
laba. Yang mengendalikan sebagian besar faktor yang mempengaruhi laba
depan dengan penjualan yang diproyeksikan, manajemen korporat harus mengembangkan atau
mengakuisisi bisnis baru untuk mengisinya.
Bagaimana perusahaan dapat mengisi kesenjangan perencanaan stategis?. Opsi pertamanya
adalah mengindentifikasi peluang untuk mencapai pertumbuhan lebih lanjut dalam bisnis saat
ini (peluang intensif). Opsi kedua adalah mengidentifikasi peluang untuk membangun atau
mengakuisisi bisnis yang berhubungan dengan bisnis lama (peluang integratif). Opsi ketiga
adalah mengindentifikasi eluang untuk menambah bisnis menarik yang tidak berhubungan
dengan bisnis lama (peluang diversifikasi).
Pertumbuhan Intensif
Tindakan pertama yang harus dilakukan manajemen korporat adalah meninjau peluang
meningkatkan bisnis yang ada. Salah satu kerangka kerja yang berguna untuk mendeteksi
peluang pertumbuhan intensif baru disebut “kisi-kisi perluasan pasar produk”.
Pertama-tama perusahaan harus mempertimbangkan apakah perusahaan bisa mendapatkan
lebih banyak pangsa pasar dengan produk lama mereka yang ada di pasar saat ini,
menggunakan strategi penetrasi pasar. Berikutnya, perusahaan membahas apakah mereka
dapat menemukan atau mengembangkan pasar baru bagi produk lamanya, dalam stategi
pengembangan pasar. Selanjutnya perusahaan meninjau apakah perusahaan dapat
mengembangkan produk baru yang berpotensi diminati oleh pasarnya saat ini dengan strategi
pengembangan produk. Berikutnya perusahaan juga meninjau peluang untuk mengembangkan
produk baru bagi pasar baru dalam stategi diversifikasi sebagaimana digambarkan di bawah
ini.
Pertumbuhan Diversifikasi
Pertumbuhan diversifikasi masuk akal ketika ada peluang baik di luar bisnis yang ada
industri sangat menarik dan perusahaan mempunyai bauran kekuatan bisnis yang tepat
untuk berhasil. Sebagai contoh, dari asalnya sebagai produsen film animasi, Walt Disney
Companies beralih ke melisensikan karakter untuk barang-barang lainnya, memasuki
industri penyiaran dengan Disney Channel miliknya sendiri dan mengakuisisi ABC dan
ESPN, serta mengembangkan taman tematik serta tempat hiburan dan resor.
Contoh:
Ray Kroc dengan McDonald-nya. Sejak dirintis pada tahun 1955 sampai dengan abad 21
ini, pegawai McDonald seolah masih “diawasi” Kroc dengan prinsip-prinsip dasar
organisasinya. Misalkan komitmen terhadap kualitas pelayanan, kebersihan & nilai. Juga
penggunaan bumbu & peralatan yang baik, kebersihan kamar mandi, dan jangan
kompromi. Inilah filosofi pendiri penjual hamburger, fries & shakes yang masih diikuti
sebagai pedoman manajemen.
7. Inovasi Pemasaran
Pandangan tradisiional menyatakan bahwa manajemen senior harus memberikan strategi
dan menyerahkannya ke bawahannya. Gary Hamel menawarkan pandangan yang sebaliknya,
bahwa ide imajinatif tentang strategi ada di semua tempat perusahaan. Manajemen senior harus
mengidentifikasi dan mendorong ide-ide segar dari tiga kelompok yang cenderung tidak
10
ditampilkan dalam bentuk strategi : karyawan dengan perspektif muda, karyawan yang jauh dari
kantor pusat perusahaan ; dan karyawan baru dalam industri. Setiap kelompok mestinya mampu
menantang pandangan lama perusahaan dan menstimulasikan ide-ide baru. Jump Associates,
sebuah perusahaan strategi inovatif, menawarkan lima strategi kunci untuk mengelola perubahan
dalam sebuah organisasi yaitu.
a. Menghindari judul inovatif: memilih satu nama untuk timinovasi yang tidak akan
mengesampingkan rekan kerja.
b. Menggunakan sistem pertemanan: menemukan kolaborator dengan pemikiran yang sama di
dalam organisasi
c. Segera menentukan ukuran: menentukan sejumlah kriteria pendanaan, pengujian, dan
kinerja yang berbeda untuk inovasi tambahan, eksperimental, dan yang berpotensi
mengganggu
d. Membidik sasaran mudah terlebih dahulu dimulai dengan ide-ide yang mudah
diimplementasikan. Hal ini akan berhasil mendemostrasikan apa saja yang dapat dilakukan
sebelum dengan cepat beralih ke inisiatf yang lebih besar.
e. Mendapatkan data untuk mendukung insting anda gunakan pengujian untuk mendapatkan
masukan dan memperbaiki ide
menetapkan sistem intelijen pemasaran untuk menelusuri tren dan perkembangan penting serta
semua peluang dan ancaman yang berhubungan dengannya.
Pemasaran yang baik adalah seni menemukan, mengembangkan, dan menghasilkan laba
dari peluang. Peluang pemasaran (marketing opportunity) adalah wilayah kebutuhan dan minat
pembeli, dimana perusahaan mempunyai probalitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan tersebut
dengan menguntungkan. Ancaman lingkungan (environmental threats) adalah tantangan yang
ditempatkan oleh tren atau perkembangan yang tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan
penjualan atau laba akibat tindakan pemasaran defensif.
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL (KEKUATAN DAN KELEMAHAN)
kemampuan menemukan peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut
adalah dua hal yang berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
internalnya.
Formulasi Tujuan
Setelah perusahaan melakukan analisis SWOT, perusahaan dapat terus mengembangkan
tujuan khusus untuk periode perencanaan. Tahap proses ini disebut formulasi tujuan (goal
formulation). Tujuan adalah sasaran yang spesifik menyangkut besaran dan waktu.
Formulasi Strategi
Tujuan (goal) mengindintifikasikan apa yang ingin dicapai oleh unit bisnis, sedangkan
stategi (strategy) adalah rencana permainan kita untuk sampai ke sana. Setiap bisnis harus
merancang sebuah strategi untuk mencapai tujuannya, yang terdiri dari strategi pemasran serta
strategi teknologi dan strategi pengadaan yang kompatibel.
ALIANSI STRATEGIS Perusahaan harus memberikan pemikiran kreatif untuk
menemukan mitra yang dapat melengkapi kekuatan mereka dan menutupi kelemahan mereka.
Aliansi yang dikelola dengan baik memungkinkan perusahaan memperoleh dampak penjualan
yang lebih besar dengan biaya yang lebih sedikit.
Sebuah perusahaan yang besar sekalipun tidak dapat memimpin baik secara nasional
maupun global, tanpa membangun aliansi dengan perusahaan domestic atau multinasional yang
dapat melengkapi atau meningkatkan kemampuan sumber daya mereka. Aliansi yang dibentuk
antar satu perusahaan dengan perusahaan lain berdampak positing bagi kemajuan perusahaan dan
kelangsungan hidup perusahaan . Karena dengan adanya aliansi perusahaan dapat
mengembangkan produk mereka ke pasar domestic di Negara lain maupun secara global.
Contoh:
Star Aliance misalnya, menyatukan 18 maskapai penerbangan ke dalam satu kemitraan
global raksasa yang memungkinkan pelancong membuat koneksi yang hampir tanpa cacat
pada ratusan tujuan perjalanan.
Banyak alliansi strategis yang berbentuk aliansi pemasaran. Aliansi strategis ini dibagi
menjadi empat kategori utama, yaitu:
12
Dalam kata lain, perusahaan harus cerdik untuk memperlakukan semua pihak yang
berkepentingan. Tidak hanya berfokkus pada satu stakeholder saja , namun pada seluruh pemegang
kepentingan. Aapabila perusahaan sudah bisa memperlakukan para pemegang kepentingan dengan
adil dan sesuai dengan kebutuhan mereka maka tujuan perusahaan akan mudah dicapai
Menrut McKinsey & Company, strategi hanyalah satu dari tujuh elemen dalam praktik
bisnis yang berhasil. Tiga elemen pertama – strategi, struktur, system – dianggap sebagai “piranti
keras” keberhasilan. Empat elemen berikutnya – gaya(style), berarti bahwa karyawan perusahaan
berbagi cara pemikiran dan perilakku yang sama. Cotohnya, karyawan McDonald terseyum saat
melayani pelanggan. Elemen kedua, keahlian (skill), berate bahwa karyawan memiliki keahlian
yang diperlukan untuk melakkukan cvstrategi perusahaan. Staf, berarti perusahaan
mempekerjakan orang yang mampu, melatih mereka dengan baik, dan menugaskan pekerjaan yang
tepat. Elemen keempat, nilai yang dimiliki bersama (shared vvalue), berate bahwa karyawan
berbagi nilai panduan yang sama. Ketika seluruh elemen ini hadir pada suatu perusahaan,
perusahaan tersebut biasanya lebih berhasil dalam implementasi strateginya.
Praktik studi manajemen lainnya menemukan bahwa kinerja yang bagus sepanjang waktu
bergantung pada kesempurnaan pelaksanaan, budaya perusahaan yang didasarkan pada tujuan
yang tinggi, struktur yang fleksibel dan responsive, dan strategis yang jelas dan focus.