Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MANAJEMEN PERUBAHAN

Disusun oleh :

Rani indah P ( 16011045 )

Dwi wisye pricilia palege ( 16011067 )

Muhammad Fitriyanto Saputra ( 16011038 )

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BISNIS DAN PERBANKAN


BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Penerapan Business Intelligence (BI) pada perusahaan perbankan merupakan kunci sukses dalam
mengefisiensikan dan mengefektifkan kegiatan bisnis utama dengan kemampuan dalam
mendapatkan, mengelola dan menganalisa data nasabah, produk, layanan, kegiatan operasional
dan rekan kerja dalam jumlah yang sangat besar. Contoh penerapan BI pada perusahaan
perbankan (Sundjaja, 2015) adalah Customer Relationship Management, Customer Credit
Analysis, Risk Management, Credit Card Analysis, Customer Segmentation, dll. Peranan
Business Intelligence dalam kegiatan bisnis dapat menyediakan layanan yang lebih personal
kepada nasabah dan meningkatkan kualitas service dari bank tersebut. Pengelola produk
perbankan bersaing dalam mendesain produk dan layanan yang dapat menjawab setiap
kebutuhan pada suatu segmen tertentu. Salah satu penerapan Business Intelligence pada industri
perbankan yaitu Customer Credit Analysis (Sundjaja, 2015). Customer Credit Analysis adalah
penerapan model penilaian kredit nasabah. Penilaian kredit nasabah dalam dunia perbankan
dikenal dengan Credit Analysis (CA) merupakan kegiatan paling penting untuk mengevaluasi
aplikasi pinjaman yang diajukan oleh nasabah. Sistem penilaian kredit digunakan untuk
memodelkan potensi resiko dari aplikasi pinjaman, dimana sistem tersebut memiliki keuntungan
karena dapat menangani aplikasi pinjaman 2 dalam jumlah besar dengan cepat, tanpa
membutuhkan sumber daya yang banyak, sehingga dapat menurunkan biaya operasional dan
efektif dalam mengurangi penalaran dalam pengambilan keputusan (Sundjaja, 2015). Dengan
persaingan dan pertumbuhan pasar kredit konsumen, para pemain di industri perbankan saling
berlomba untuk mengembangkan strategi yang lebih baik, berkat bantuan penerapan model
penilaian kredit. Tujuan dari penilaian kredit adalah memberikan kemampuan kepada bagian
analisa kredit untuk menentukan aplikasi pinjaman nasabah yang diterima dari pihak marketing
bank termasuk kredit yang baik, dimana para nasabah yang termasuk dalam kategori tersebut
memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk membayar kewajiban finansialnya kepada bank.
Adapun kredit macet dimana para nasabah yang termasuk dalam kategori tersebut memiliki
ketidakmungkinan yang cukup besar untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Pada dasarnya
ada 3 (tiga) pihak dari dalam dan luar bank yang bertanggung jawab untuk menjaga agar operasi
bank tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sejalan dengan prinsip-prinsip yang ada.
Pihak–pihak yang bertanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut : 1. Berasal dari dalam
bank itu sendiri yakni fungsi pengendalian intern bank itu sendiri. 2. Pihak kedua adalah pihak
dari luar bank seperti akuntan publik selaku auditor laporan keuangan bank. 3. Pihak ketiga
adalah Bank Indonesia selaku regulator dan pengawasan bank. 3 PT. Bank Danamon Indonesia
Tbk. didirikan pada 1956. Nama Bank Danamon berasal dari kata “Dana Moneter” dan pertama
kali digunakan pada 1976, ketika perusahaan berubah nama dari Bank Kopra. Danamon adalah
salah satu institusi keuangan terbesar di Indonesia dari jumlah pegawaisekitar 67,456 (termasuk
karyawan anak perusahaan) pada Juni 2014. Bank Danamon mempunyai visi perusahaan: “Kita
peduli dan membantu jutaan orang mencapai kesejahteraan”. Danamon adalah bank ke-enam
terbesar di Indonesia berdasarkan aset, dengan jaringan sejumlah sekitar 2.450 pada akhir Juni
2014, terdiri dari antara lain kantor cabang konvensional, unit Danamon Simpan Pinjam (DSP)
dan unit Syariah, serta kantor-kantor cabang anak perusahaannya. Danamon juga didukung oleh
serangkaian fasilitas perbankan elektronik yang komprehensif. Analisis kredit merupakan
penilaian terhadap suatu permohonan kredit (baik permohonan kredit baru, perpanjangan atau
pembaharuan, maupun restrukturisasi) layak atau tidak untuk disalurkan kepada debitur. Ada
beberapa prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan menggunakan prinsif The Five C
of Credit Analysis (5 C) yaitu Penilaian Watak (Character), Penilaian Kemampuan (Capacity),
Penilaian terhadap Modal (Capital), Penilaian terhadap Agunan (Collateral), dan Penilaian
terhadap prospek usaha nasabah debitur (Condition of Economy) (I Wayan Budi Sentana, 2011),
untuk itu dirancang suatu Business Intelligence (BI) yang dapat membantu para internal atau top
executive dijajaran Bank 4 Danamon yang dapat menganalisis prinsif 5C tersebut pada
penerapan Customer Credit Analysis BI di Bank Danamon. Maka dari itu Bank Danamon perlu
menganalisis dan mengevaluasi terhadap Customer Credit Analysis dalam dunia perbankan
dikenal dengan CA (Credit Analysis). CA befungsi untuk menganalisis nasabah yang layak atau
tidak layak mendapatkan kredit pada bank tersebut. CA memiliki dua kategori yaitu katagori
“kredit yang baik” atau kategori “kredit yang jelek”. Dimana para nasabah yang termasuk dalam
kategori kredit yang baik yang akan diproses untuk mendapatkan kredit dan
debiturharusmemenuhi kewajiban finansialnya secara tepat waktu, hasil analisis evaluasi CA
diambil nilai tertinggi untuk nantinya diadopsi kepada sistem Business Intelligence (BI) berbasis
Cloud Computing. Pada dasarnya Cloud Computing merupakan teknologi komputer berbasis
internet yang biasanya diwujudkan dalam bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet
dimanapun, kapanpun dan mampu menghubungkan langsung antara pihak CA dan UM (Unit
Manager) atau pihak pemberi keputusan pada bank tersebut. Aplikasi Cloud computing yang
akan digunakan berbasis Software as a Server (SaaS), teknologi SaaS dapat menyediakan
layanan akses remote ke perangkat lunak, cloud computing pada saat ini mengalami
perkembangan yang dinamis dan mulai didukung oleh produsen terbesar sistem Enterprise
Resource Planning (ERP) atau Material Requirements Planning (MRP) (Adnyana, 2013). Data
transaksi diambil dari lingkungan pengguna kemudian diolah dan disimpan pada data warehouse.
Data warehouse dan data mining tool pada lingkungan cloud digunakan untuk penyedia
informasi yang berguna 5 untuk menentukan keputusan operasional maupun strategi bisnis
(Adnyana, 2013). Dengan alasan tersebut diatas maka penulis bermaksud melakukan penelitian
tesis dengan judul : “Evaluasi Kriteria Adopsi Business Intelligence Berbasis Saas Cloud
Computing Dengan Menggunakan Metode Fuzzy AHP (Studi kasus : PT. Bank Danamon)”.
Bank Danamon melalui salah satu lini bisnisnya yaitu Danamon Simpan Pinjam (DSP), secara
khusus melayani dan membantu pengembangan usaha mikro dan kecil, terutama yang berada
pada komunitas pasar dan sekitarnya, seperti pedagang pasar, ritel, dan lain-lain.

Bank Danamon didirikan pada tanggal 16 Juli 1956 dengan nama PT Bank Kopra
Indonesia.Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia.[2] Bank
ini menjadi bank pertama yang memelopori pertukaran mata uang asing pada tahun 1976[2] dan
tercatat sahamnya di bursa sejak tahun 1989

Pada tahun 1997, sebagai akibat dari krisis finansial di Asia, Bank Danamon mengalami
kesulitan likuiditas dan akhirnya oleh Pemerintah ditaruh dibawah pengawasan BPPN atau
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama IBRA)
sebagai bank yang diambil alih Pemerintah (BTO-Bank Take Over). Pada tahun 1999,
Pemerintah melalui BPPN melakukan rekapitalisasi Bank Danamon sebesar Rp 32 miliar dalam
bentuk Surat Hutang Pemerintah (Government Bonds). Pada tahun yang sama, beberapa bank
BTO akhirnya digabung menjadi satu dengan Bank Danamon sebagai salah satu bagian dari
rencana restrukturisasi BPPN
Pada tahun 2000, Bank Danamon kembali melebarkan sayapnya dengan menjadi bank utama
dalam penggabungan 8 bank BTO lainnya. Pada saat inilah Bank Danamon mulai muncul
sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia.

Pada 3 tahun berikutnya, Bank Danamon mengalami restrukturisasi besar-besaran mulai dari
bidang manajemen, sumber daya manusia, organisasi, sistem informasi, anggaran dasar dan logo
perusahaan. Usaha keras yang dilakukan ini akhirnya berbuah hasil dalam membentuk pondasi
dan infrastruktur bagi Bank Danamon dalam tujuannya untuk meraih pertumbuhan yang
maksimal berdasarkan transparansi kerja, tanggung jawab kepada masyarakat, integritas sebagai
salah satu pilar ekonomi di Indonesia dan sikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebaga
salah satu bank terbesar di Indonesia (atau lebih dikenal dengan istilah TRIP).

Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih mayoritas kepemilikan sahamnya oleh konsorsium
Asia Finance Indonesia dibawah kendali Temasek Holdings. Dengan hadirnya manajemen baru,
maka dicanangkanlah penata ulangan model bisnis dan strategi usaha Bank Danamon dalam
usahanya untuk terus melakukan perubahan total dalam desain yang sudah dirancang untuk
menjadikan Bank Danamon sebagai salah satu bank nasional terkemuka di Indonesia dan bank
pemain utama di kawasan Asia.

Sejak tahun 2008, Bank Danamon yang kemudian dikenal dengan nama Danamon mulai
menggerakan masyarakat Indonesia lewat kampanye "Untuk Anda, Bisa". Bahkan sejak 2010,
Danamon meluncurkan program Semangat Bisa. Musim 1 dari Semangat Bisa ditayangkan oleh
Trans7 serta dipandu oleh Pandji Pragiwaksono dan Musim 2 ditayangkan oleh Global TV dan
SINDOtv serta dipandu oleh Soraya Hylmi.
2. Rumusan Masalah

- Menjelaskan konsep perubahan ?

- Perubahan apa saja yang terjadi pada PT. Bank Danamon ?

- Permasalahan dan penyelesaian yang terjadi pada PT. Bank Danamon ?

3. MANFAAT PENULIS
1. Pembaca bisa mengetahui konsep perubahan
2. Pembaca bisa mengetahui perubahan yang terjadi pada PT. Bank Danamon
3. Pembaca bisa mengetahui dampak perubahan yang dilakukan PT. Bank Danamon
BAB II

A. PROFIL PERUSAHAAN

PT Bank Danamon Indonesia Tbk yang berdiri sejak 1956, per 31 Maret 2019 mengelola aset sebesar Rp190
triliun bersama anak perusahaannya, yaitu PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) dan PT
Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance). Dalam hal kepemilikan saham, 40,00% saham Bank Danamon
dimiliki oleh MUFG Bank, Ltd., 33,83% oleh Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd., dan 26,17% dimiliki oleh
publik.
Bank Danamon didukung oleh 1.106 jaringan kantor cabang konvensional, unit Syariah dan kantor cabang
anak perusahaannya serta lebih dari 60.000 jaringan ATM Danamon, ATM Bersama, PRIMA dan ALTO yang
tersebar di 34 provinsi. Selain jaringan fisik, layanan Danamon juga dapat diakses melalui Danamon Online
Banking, aplikasi D-Bank, D-Card, serta SMS Banking.

Bank Danamon merupakan penerbit kartu debit, kartu ATM dan Kartu Kredit Manchester United di Indonesia
serta penerbit kartu kredit American Express. Dengan beragam produk keuangan seperti Danamon Lebih,
FlexiMax, Tabungan Bisa iB, Dana Pinter 50, KAB Bisa, dan Asuransi Primajaga, Danamon siap melayani
kebutuhan nasabah dari berbagai segmen

Bank Danamon dinobatkan sebagai Best Digital Bank: Indonesia dari Asiamoney pada ajang Asiamoney Best
Bank Award 2018 di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok. Bank Danamon juga meraih penghargaan Best Bank
in Digital Service dan Best Sharia Business Unit pada ajang Indonesia Banking Award 2018 yang
diselenggarakan oleh Tempo Media Group dan Indonesia Banking School. Dalam hal tanggung jawab sosial,
Bank Danamon menerima TOP CSR Award 2018 untuk kategori “Pengelolaan Program CSR” dan “TOP
Leader in CSR Commitment” dari majalah Top Business.Dengan total aset sebesar Rp182,4 triliun per 30
Juni 2018 :
Komposisi Pemegang Saham per 30 November 2018 adalah sbb:
Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd. (33,83%)
MUFG Bank, Ltd - secara langsung & tidak langsung (40%)
Pemegang saham publik (26,17%)
VISI

Kita Peduli dan Membantu Jutaan Orang untuk Mencapai Kesejahteraan. Danamon
berkeyakinan bahwa keberadaannya adalah untuk mewujudkan kepeduliannya kepada nasabah,
karyawan, serta masyarakat luas dan membantu kesemuanya itu bertumbuh kembang mencapai
kesejahteraan yang lebih baik.

MISI

Danamon berupaya untuk mewujudkan visinya melalui tiga misinya, yaitu: Danamon bertekad
untuk menjadi “Lembaga Keuangan Terkemuka di Indonesia” yang keberadaannya
diperhitungkan.

1. Danamon berkeyakinan bahwa kekuatannya dalam intermediasi keuangan dalam


perekonomian menjadikannya katalis bagi penciptaan kesejahteraan dan
kemakmuran.
2. Untuk mengoptimalkan perannya dalam perekonomian, merupakan keharusan bagi
Danamon untuk mempunyai reputasi yang baik dan memimpin di antara lembaga-
lembaga keuangan lainnya, sebagai:
3. Mitra bisnis bagi nasabahnya dan bagian dari anggota masyarakat yang berkontribusi
dan mempunyai kepedulian tinggi.

Suatu organisasi yang berpusat pada nasabah, yang melayani semua segmen dengan menawarkan
nilai yang unik untuk masing-masing segmen, berdasarkan keunggulan penjualan dan pelayanan,
serta didukung oleh teknologi kelas dunia.
Peringkat Kredit

Pefindo Outlook Stable


Corporate Rating idAAA
Sep-18
Fitch Rating Outlook Stable
LT issuer Default rating BBB
Mar-19 ST issuer default rating F2
national long term AAA(IDN)
national short term F1+(IDN)
viability rating BB+
support rating 2
Moodys Outlook Stable
Bank Deposits Baa2 / p-2
Apr-19 Baseline Credit Assesment baa3
Adjusted Baseline Credit Assesment
 

Analyst Coverage 

Firm Name Analyst


BAML Gian Wahyuni
BCA Sekuritas Willy Suwanto
Bernstein Kevin Kwek
CIMB Timothy Handerson
CITI Salman Ali
CLSA Sarina Lesmana
Credit Suisse Laurensius Teiseran
DBS Vickers Sue Lin Lim
Raymond Kosasih
Deutsche Bank James Nugroho

Goldman Sachs Melissa Kuang


HSBC Loo Kar Weng
JP Morgan Harsh Wardhan Modi
Macquarie Jayden Vantarakis
Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja
Maybank Kim Eng Rahmi Sari Marina
Morgan Stanley Mulya Chandra
Trimegah Angga Aditya Assaf
UBS Joshua Tanja
UOB Alexander Margaronis
Yuanta Securities Indonesia Yap Swie Cu

Nomura Marcus Chua


OCBC Sekuritas Isfhan Helmy
Indo Premier Securities Stephan Hasjim

BAB III

PEMBAHASAN

A. Konsep Perubahan

Perubahan adalah suatu yang sangat sulit untuk dihindari, karena perubahan didorong
oleh kekuatan internal dan eksternal organisasi. Walaupun lingkungan suatu organisasi secara
terus menerus mengalami perubahan, hal ini perlu adanya penilaian perubahan bagi  siklus
hidup organisasi. Hal ini berhubungan dan sangat tergantung pada bentuk organisasi.
Perubahan, menurut Lewin, terjadi karena munculnya tekanan-tekanan terhadap
organisasi, individu, atau kelompok.Model yang ditemukan oleh Kurt Lewin ini merupakan
suatu analisis kekuatan lapangan atau lingkungan internal dan eksternal organisasi.Ia lebih
mengedepankan pertanyaan “mengapa” individu, kelompok, atau organisasi melakukan
perubahan.
Lewin menawarkan tiga langkah untuk melakukan perubahan organisasi, yaitu:
Unfreezing, Changing, dan Refreezing.
a.  Unfreezing yaitu suatu langkah penyadaran kepada semua pihak dalam organisasi tentang
perluanya perubahan.  Unfreezing akan dihadapkan dengan dilema atau disconfirmation,
individu atau kelompok menjadi sadar akan kebutuhan untuk perubahan. Dalam langkah
pertama ini  lebih difokuskan pada individu atau kelompok yang menolak perubahan
untuk diberikan pengertian dan harapan akan adanya perubahan yang akan dilaksanakan.
b. Changing yaitu suatu langkah nyata untuk memperkuat kekuatan pendorong (driving
force) dan upaya memperlemah kekuatan penolak (resistences). Pada langkah ini
diperlukan diagnosa dan model baru perilaku untuk dieksplorasi dan diuji. Pada langkah
kedua ini mengandung suatu penawaran pilihan yang lebih jelas bagi kekuatan penolak. 
C. Refreezing yaitu suatu langkah penerapan perilaku baru untuk dievaluasi dan jika
memperkuat perubahan, maka perlu diadopsi. Langkah ini lebih menekankan adanya
proses pembekuan, yaitu perilaku yang berhasil dirubah perlu didukung oleh adanya
sistem  reward dan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kelompok kerja.

- Faktor-Faktor Perubahan Organisasi


1. Faktor internal
Faktor internal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi
dimana factor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.Contoh
Faktor Internal :  Perubahan kebijakan lingkungan,  perubahan tujuan, perluasan wilayah
operasi tujuan, Volume kegiatan bertambah banyak,  Sikap & perilaku dari para anggota
organisasi.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang
dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa factor tersebut antara
lain : Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi dan
sebagainya.
.           - Jenis perubahan dalam organisasi.
 Perubahan Terencana : perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan
diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa
di masa mendatang.
 Perubahan Reaktif : perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap
peristiwa ketika muncul.

B. Komponen perubahan PT. BANK DANAMON


Danamon berinovasi dan berorientasi kepada kepuasan Nasabah menjadi landasan utama
perusahaan dalam menjalankan berbagai kebijakan. Fokus Danamon disepanjang tahun
2018, yaitu melanjutkan pengembangan organisasi secara internal serta memperkuat
segmen usaha kecil dan menengah. Organisasi Pelaksana Group Marketing memegang
peranan kunci dalam menjalankan fungsi pemasaran yang berorientasi kepada nasabah.
Secara organisasi, Group Marketing berada di bawah Direktorat Consumer, SME, dan
Branch Network. Namun secara fungsi peranannya mencakup “bankwide marketing”
yaitu juga unit bisnis, seperti: EB dan Syariah. Terkait dengan role “bankwide
marketing”, fungsi pemasaran bertujuan untuk membangun citra merek Danamon
(corporate level) sebagai bank terkemuka dan terpercaya, serta meningkatkan awareness
dan brand recognition. Sedangkan fungsi pemasaran yang terkait dengan bisnis bertujuan
untuk mendukung kegiatan customer acquisition dan customer loyalty, yang diharapkan
akan menguatkan positioning produk dan jasa dari Danamon dalam mencapai target
bisnis.   CMO (Chief Marketing Officer) sebagai pemimpin   dari “Group Marketing”,
menjalankan fungsi pemasaran secara keseluruhan dan bertanggung jawab langsung
kepada Consumer Director, SME dan Branch Network.  Group Marketing memiliki
beberapa fungsi yang meliputi: semua fungsi komunikasi baik internal maupun
publik/eksternal melalui channel PR (Public Relations), ATL (Above The Line) dan BTL
(Below The Line), membawahi fungsi digital marketing dan juga fungsi yang
bertanggung jawab dalam perencanaan strategi pemasaran.

Strategi dan Inisiatif Pemasaran Sepanjang tahun 2018, kegiatan pemasaran yang telah
dilakukan adalah: • Terus melakukan peremajaan terhadap communication campaign &
key visual untuk semua produk & jasa Danamon   dengan tujuan menghidupkan spirit
“Saatnya Pegang Kendali”. Beberapa implementasi yang sudah dilakukan, antara lain:
Danamon Lebih (partnership dengan Blibli untuk NTB), Fleximax dengan bunga spesial
dan mensponsori Kompas Travel Fair di 3 kota: Surabaya, Makassar dan Yogya . • Untuk
kedua kalinya, Danamon berinteraksi dengan publik melalui platform event sendiri yaitu:
Danamon Run, yang berhasil mengajak sekitar 5.000 pelari untuk merasakan pengalaman
“Tentukan Finishmu sendiri saat sedang berlari” sebagai salah satu bentuk implementasi
dari spirit “Saatnya Pegang Kendali”. Event Danamon Run ini diadakan di lokasi baru
yaitu di kawasan ICE BSD, Tangerang menghasilkan media impact yang besar,
partisipasi peserta yang meningkat dari tahun lalu dan mendapatkan dukungan sponsor
sebanyak 24 co-sponsor. • Untuk membangun “brand recognition” Danamon, penataan
media luar ruang terus dilakukan secara bertahap, baik pada pemilihan lokasi
LED/Billboard, asset branding Danamon (cabang/atm) dan/atau penempatan iklan media
luar ruang lainnya yang dapat memberikan kontribusi untuk peningkatan brand awareness
Danamon. Selain itu, dilakukan kerjasama strategis dengan PT. Railink dalam
memasarkan dan meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi
kereta api bandara, baik dalam bentuk sistem pembayaran hingga branding kereta. Di
ranah digital, Marketing Danamon juga sukses meluncurkan   Danamon Corporate
Website yang baru dan konsisten dalam mengembangkan interaksi dan engagement
melalui media sosial Danamon (Instagram, Facebook dan Youtube) serta memanfaatkan
medsos dalam meredam komen negatif di dunia maya. Juga menjalankan strategi yang
mengarah pada customer centric dan personalized content, sehingga dapat lebih dekat dan
sesuai dengan kebutuhan pangsa pasar.
DAMPAK PERUBAHAN SUKU BUNGA, PERUBAHAN MATA UANG, DAN
REGULASI TERHADAP KINERJA DANAMON Dampak Perubahan Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah probabilitas kerugian yang mungkin terjadi akibat pergerakan
berlawanan dalam posisi vis-à-vis pasar suku bunga atau transaksi Bank. Manajemen
risiko suku bunga dilengkapi secara teratur dengan melakukan analisis sensitivitas pada
sejumlah skenario untuk melihat dampak perubahan suku bunga. Dampak Perubahan
Nilai Tukar Risiko nilai tukar mata uang asing timbul dari posisi on dan off-balance sheet
baik dalam sisi aset maupun liabilitas melalui transaksi dalam mata uang asing. Bank
mengukur risiko nilai tukar mata uang asing guna memahami dampak pergerakan nilai
tukar terhadap pendapatan dan modal Bank. PERBANDINGAN TARGET DAN
PENCAPAIAN Pada tahun 2018, Danamon berhasil mencapai target yang dicanangkan.
Pinjaman bank Danamon tercatat sebesar Rp104,57 triliun, lebih tinggi dari target yang
ditetapkan, yaitu Rp102,73 triliun. Sementara laba bersih setelah pajak Danamon
mencapai sebesar Rp3,92 triliun, sesuai dengan target yang ditetapkan. INFORMASI
DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN
AKUNTAN Pada 22 Januari 2019, Bank bersama dengan PT Bank Nusantara
Parahyangan Tbk, telah menandatangani Merger Plan dan melaporkannya ke OJK.
Rencana tersebut menguraikan rincian merger yang diusulkan, antara lain, bahwa entitas
yang masih ada akan menjadi Bank dan berkantor pusat di Jakarta. Rencana merger harus
disetujui oleh otoritas regulasi terkait, kedua pemegang saham bank, dan penyelesaian
persyaratan formal lainnya yang diperlukan untuk transaksi tersebut. TRANSAKSI
PENTING LAINNYA DALAM JUMLAH YANG SIGNIFIKAN Selama tahun 2018,
tidak terdapat transaksi dalam jumlah yang signifikan yang dilakukan oleh Bank
Danamon. KEBIJAKAN DIVIDEN Kebijakan dividen ditentukan setiap tahun melalui
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan). Pada tahun 2018,
Bank Danamon telah melakukan pembayaran dividen tunai sebesar Rp1,29 triliun atau
35% dari laba bersih tahun buku 2017. Laba Tahun Tanggal RUPST % Laba Bersih
Dividen per Saham untuk Seri A dan Seri B (Rp jumlah penuh) Jumlah* Pembayaran
Dividen* Tanggal Pembayaran Cadangan Umum & Wajib* 2017 20-Mar-18 35% 134,44
1.288,5 18-Apr-18 36,8 2016 12-Apr-17 35% 97,48 934,3 12-May-17 26,7 2015 28-Apr-
16 30% 74,9 717,9 27-May-16 23,9 *(dalam milliar Rupiah) 124 2018 Laporan tahunan
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Ikhtisar Utama laporan Manajemen Profil Perusahaan
Pembahasan dan Analisis Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan Data Perusahaan Tinjauan Operasional PROGRAM KEPEMILIKAN
SAHAM OLEH MANAJEMEN DAN/ATAU KARYAWAN Pada tahun 2018,
Danamon tidak memiliki program pemberian opsi saham bagi Direksi, Dewan Komisaris
maupun karyawan. PERUBAHAN-PERUBAHAN PENTING YANG TERJADI DI
BANK DAN KELOMPOK USAHA BANK DI 2018 Tidak terdapat perubahan-
perubahan penting yang terjadi di Bank dan kelompok usaha Bank sampai dengan
periode Desember 2018 yang berpengaruh terhadap posisi keuangan Danamon.
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI,
AKUISISI, ATAU RESTRUKTURISASI UTANG DAN MODAL Investasi Pada 2018,
Bank tidak melakukan proses investasi apa pun. Ekspansi Pada tahun 2018, Bank tidak
melakukan proses ekspansi. Divestasi Pada tanggal 27 September 2018, Bank telah
melakukan penandatanganan Conditional Sale and Subscription Agreement (“CSSA”)
dengan Zurich Insurance Company Ltd. sehubungan dengan rencana penjualan saham
milik Bank dalam PT Asuransi Adira Dinamika (“AI”) sebesar 70% dari saham yang
dikeluarkan AI. Pada penyelesaian transaksi, kepemilikan Bank atas AI akan menjadi
sebesar 20%. Mengacu pada kondisi tertentu, termasuk memperoleh persetujuan
regulator, transaksi ini diharapkan untuk diselesaikan selambat-lambatnya sembilan bulan
sejak tanggal penandatangan CSSA. Pada saat yang sama, AI menjalin kemitraan
strategis jangka panjang dengan Bank dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
(“ADMF”). Akuisisi Pada tahun 2018, Bank tidak melakukan proses akuisisi.
Restrukturisasi Utang dan Modal Pada tahun 2018, Bank tidak melakukan proses
restrukturisasi utang atau modal. REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL
PENAWARAN PUBLIK Pada 2018, Danamon sebagai perusahaan induk juga tidak
melakukan penawaran umum apapun baik obligasi maupun saham. INFORMASI
TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
Selama tahun 2018, Bank tidak melakukan transaksi material yang mengandung benturan
kepentingan. PENGUNGKAPAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Danamon melakukan berbagai transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang bukan
merupakan transaksi benturan kepentingan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.
Transaksi tersebut dilakukan secara wajar sesuai persyaratan komersial normal seperti
transaksi yang dilakukan dengan dengan pihak yang tidak berelasi. Informasi lebih
lengkap terkait transaksi dengan pihak berelasi dapat dilihat di lampiran laporan
keuangan audit tahun 2018 PT Bank Danamon Tbk .
C. PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN

Proses Penanganan Keluhan Nasabah

Penerimaan Pengaduan

1. Nasabah mengajukan keluhan melalui:

a. Nasabah Danamon di 1-500-090;

b. Email: hellodanamon@danamon.co.id;

c. Datang langsung ke cabang terdekat;

2. Staf Danamon akan menyampaikan konfirmasi atau bukti terima Formulir Pengaduan kepada


Nasabah apabila seluruh persyaratan telah lengkap.

3. Apabila dokumen persyaratan pengaduan belum lengkap, Nasabah wajib melengkapinya


dalam kurun waktu maksimal 20 hari kerja dan dapat diperpanjang 20 hari kerja jika dokumen
diluar domisili Nasabah dan/atau terdapat hal lain di luar kendali Nasabah.

4. Untuk dokumen persyaratan yang diperlukan untuk penyelesaian pengaduan

Penanganan Pengaduan

1. Staf Danamon akan follow up pengaduan lisan Nasabah maksimal 5 hari kerja, untuk
pengaduan tertulis maksimal 20 hari kerja.

2. Jangka waktu penyelesaian pengaduan dapat diperpanjang maksimal 2 kali 20 hari kerja oleh
staf Danamon dengan memberitahukan kepada Nasabah mengenai perpanjangan waktu tersebut
beserta alasannya sebelum jangka waktu pertama dan kedua berakhir.

3. Nasabah dapat meminta informasi kepada staf Danamon mengenai proses penyelesaian
pengaduannya melalui informasi kontak yang disampaikan ketika konfirmasi pengaduan atau
yang tercantum dalam bukti tanda terima pengaduan.
4. Staf Danamon dapat meminta dokumen tambahan kepada Nasabah ketika pemeriksaan
pengaduan sedang dilakukan, untuk dapat menyelesaikan  pengaduan.

Penyelesaian Pengaduan

1. Staf Danamon akan menyampaikan tanggapan atas pengaduan yang diberikan oleh Nasabah
sesuai hasil pemeriksaan.

2. Atas hasil pemeriksaan tersebut:

a. Jika Nasabah menerima hasil penyelesaian dan/atau tanggapan Bank maka proses
SELESAI.

b. Jika Nasabah  tidak menerima hasil penyelesaian dan/atau tanggapan Bank maka:

1) Nasabah dapat mengajukan keberatan dengan melampirkan dokumen baru yang belum
disampaikan sebelumnya.

2) Dapat mengajukan fasilitas ke BI/OJK; atau

3) Mengupayakan penyelesaian sengketa baik di dalam maupun di luar pengadilan.

Permohonan Fasilitas ke BI dan OJK

1. Permohonan fasilitas penyelesaian pengaduan kepada BI hanya terkait dengan jasa sistem
pembayaran (misalnya kartu ATM/Debit, kartu Kredit, Transfer dana, Cek/Bilyet Giro, Uang
Elektronik,  Penyediaan/Penyetoran Uang Rupiah, dan kegiatan sistem pembayaran lainnya).

2. Pengajuan permohonan fasilitas ke BI/OJK melalui:

• Bank Indonesia (BI)

a. Contact Center BI di 1-500-131

b. Email:bicara@bi.go.id

• Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


a. Kontak OJK di 1-500-655

b. Email: konsumen@ojk.go.id

• Syarat Pengajuan Keluhan ke BI/OJK:

1) Konsumen telah menyampaikan pengaduan kepada Bank Danamon dan telah ditindaklanjuti.

2) Tidak terdapat kesepakatan antara konsumen dengan Bank Danamon; dan

3) Merupakan masalah perdata yang tidak sedang dalam proses atau belum ada keputusan oleh
lembaga mediasi, arbitrase atau pengadilan.
BAB IV

KESIMPULAN

Dengan persaingan dan pertumbuhan pasar kredit konsumen, para pemain di industri perbankan
saling berlomba untuk mengembangkan strategi yang lebih baik, berkat bantuan penerapan
model penilaian kredit. Tujuan dari penilaian kredit adalah memberikan kemampuan kepada
bagian analisa kredit untuk menentukan aplikasi pinjaman nasabah yang diterima dari pihak
marketing bank termasuk kredit yang baik, dimana para nasabah yang termasuk dalam kategori
tersebut memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk membayar kewajiban finansialnya
kepada bank. Adapun kredit macet dimana para nasabah yang termasuk dalam kategori tersebut
memiliki ketidakmungkinan yang cukup besar untuk memenuhi kewajiban finansialnya
Daftar pustaka :

https://www.danamon.co.id/id/Personal/Lainnya/Proses-Penanganan-Keluhan-Nasabah

file:///C:/Users/asus/Downloads/Documents/Bab%204%20%20MDNA%20ind.pdf

Anda mungkin juga menyukai