Anda di halaman 1dari 2

Primary Reinforcement dan Secondary Reinforcemen

Primary Reinforcement
Primary reinforcement (penguatan utama) adalah konsekuensi yang
memenuhi kebutuhan dasar untuk memenuhi kebutahan biologis organisme.
Seperti makanan, minuman, dan sentuhan. Bayi, balita, anak usia prasekolah, dan
hewan dapat dengan mudah diperkuat dengan menggunakan primary
reinforcement.
Kebebasan dari rasa sakit juga merupakan kebutuhan dasar, jadi rasa sakit
itu sendiri dapat menjadi primary reinforcement ketika dihilangkan. Penghapusan
stimulus yang menyakitkan memenuhi kebutuhan dasar seperti halnya makan
makanan ketika lapar memenuhi kebutuhan rasa lapar.

1
Secondary Reinforcemen

Secondary reinforcement (penguatan sekunder) mendapatkan sifat


penguatnya dengan mengaitkannya dengan primary reinforcement di masa lalu,
seperti uang dan pujian. Jika seseorang memuji anak anjing sambil membelai dia
(sentuhan, primary reinforcemet), pujian saja pada akhirnya akan membuat anak
anjing menggeliat dengan senang.

Contoh bagaimana secondary reinforcement didirikan saat melatih anjing


untuk duduk. Pertama kita akan memperkenalkan stimulus diskriminatif, dengan
kata "duduk”. Kita hanya bisa mengatakan "duduk" dan ketika anjing itu duduk,
kita akan memberikannya makanan. Makanan merupakan primary reinforcement.
Segera setelah kita memberikannya makanan, kita akan mengatakan, "anjing yang
baik”. "Anjing baik" adalah secondary reinforcement. Kita kemudian akan
mengulangi proses di atas berkali-kali. Perlahan-lahan, kita akan memberikan
makanan lebih jarang, tetapi anjing itu akan terus duduk ketika kita menyuruhnya.
Kata-kata "anjing baik" secara bertahap menjadi secondary reinforcement.

Anda mungkin juga menyukai