Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MATERNITAS

INFERTILITAS

disusun oleh:

Fahmi Abdul Malik NPM : 18.156.01.11.010

Kelas 2A
Keperawatan

PROGRAM STUDI
S1 Ilmu Keperawatan

BEKASI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena atas kehendak-Nya
penyusun dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar. Dengan ini penyusun
bermaksud memperluas pengetahuan mata kuliah Maternitas II dengan makalah yang berjudul
“Infertilitas”. Dalam proses penyusunan materi ini, penyusun berupaya untuk mengumpulkan
bahan-bahan referensi serta berbagai tulisan dari media masa seperti internet.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, segala kritik dan saran yang membangun akan penyusun terima dengan baik. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii

BAB I: PENDAHULUAN............................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................ 1

1.3 Tujuan.................................................................................................................................. 2

1.4 Manfaat................................................................................................................................ 2

BAB II: PEMBAHASAN............................................................................................................. 3

2.1 Pengertian Infertilitas........................................................................................................... 3

2.2 Jenis-jenis Infertilitas........................................................................................................... 4

2.3 Faktor Penyebab Infertilitas................................................................................................. 4

BAB III: PENUTUP..................................................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 18

3.2 Saran..................................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Infertilitas merupakan masalah sistem reproduksi yang melanda seluruh dunia. Keadaan
yang menyebabkan hal ini sangat multifaktorial dan masing-masing individu baik istri
maupun suami memiliki peran yang sangat signifikan pada kejadian infertilitas ini. Menurut
WHO (2012), memperkirakan sekitar 50-80 juta pasangan mengalami infertilitas di dunia.
Secara garis besar penyebab infertilitas dapat dibagi menjadi faktor tuba dan pelvik (3,5%),
faktor lelaki (35%), faktor ovulasi (15%), faktor idiopatik (10%), dan faktor lain (5%).
(Sarwono, 2011).
Hampir setiap pasangan di dunia menginginkan seorang anak, namun sayangnya tidak
setiap perkawinan dianugerahi keturunan. Ada 10-15% pasangan mengalami infertilitas,
keadaan tersebut dimulai saat wanita tidak mampu untuk tidak menjadi hamil atau
kehamilan sampai melahirkan, meskipun telah melakukan hubungan seksual secara teratur
tanpa menggunakan alat kontrasepsi selama setahun atau lebih (infertilitas). Infertilitas
adalah masalah yang dialami pria dan wanita dimanapun di dunia. Walaupun diperkiraan
angka kejadiannya tidak terlalu cermat dan bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, sekitar
8% pasangan mengalami masalah infertilitas selama masa reproduksinya, ini berarti bahwa
antara 50 sampai 80 juta orang mempunyai masalah fertilitas, suatu keadaan yang
menimbulkan penderitaan pribadi dan gangguan kehidupan keluarga.
keluarga infertil terpaksa menempuh hidup tanpa anak, atau ada juga yang melalukan
adopsi (mengangkat anak), poligami, atau bahkan tidak jarang yang bercerai dikarenakan
tidak dikaruniai anak. Namun berkat kemajuan teknologi kedokteran, beberapa pasangan
infertil telah dimungkinkan memperoleh anak dengan dengan jalan inseminasi buatan, bayi
tabung (membesarkan janin di dalam Rahim wanita lain), dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu infertilitas
2. Sebutkan jenis-jenis infertilitas!
3. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor penyebab infertilitas!
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu infertilitas,
2. Mengetahui jenis-jenis infertilitas,
3. Mengetahui dan memahami faktor-faktor penyebab infertilitas,

1.4 Manfaat
1. Manfaat teoretis
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai
masalah infertilitas serta cara penanganannya.
2. Manfaat praktis
Pembaca diharapkan dapat memahami cara pencegahan infertilitas. Dan bagi
pembaca yang memiliki masalah dengan fertilitas diharapkan dapat memahami dan
memilih cara penanganan yang tepat untuk masalahnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Infertilitas

Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil sesudah 12 bulan atau enam bulan
pada wanita berusia lebih dari 35 tahun tanpa menggunakan kontrasepsi dan melakukan
hubungan seksual aktif (Kusmiran, 2013).
Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk mengandung sampai melahirkan bayi
hidup setelah satu tahun melakukan hubungan seksual yang teratur dan tidak
menggunakan alat kontrasepsi apapun/setelah memutuskan untuk mempunyai anak
(Renny Adelia Tarigan & Suci Ridmadhanti, 2019).
Infertilitas merupakan kondisi di mana pasangan suami istri yang telah menikah
selama satu tahun, melakukan hubungan senggama teratur, tanpa menggunakan alat
kontrasepsi dalam bentuk apapun, tetapi belum berhasil memperoleh keturunan (Hanifa,
2011).
Maka dapat disimpulkan bahwa Infertilitas berarti tidak terjadinya fertilisasi
(Pembuahan ) pada organ reproduksi wanita, yaitu tidak terjadinya proses peleburan
antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang.
2.2 Jenis-jenis Infertilitas
HIFERI, (2013) mengemukakan bahwa secara medis, infertilitas dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu:
a.Infertilitas primer
Disebut Infertilitas primer jika seorang wanita yang telah berkeluarga belum pernah
mengalami kehamilan meskipun hubungan seksual dilakukan secara teratur tanpa
perlindungan kontrasepsi untuk selang waktu paling kurang 12 bulan(Andini Saraswati,
2015).
b.Infertilitas sekunder
infertilitas sekunder adalah jika istri pernah hamil, namun kemudian tidak terjadi
kehamilan lagi walaupun bersenggama tanpa usaha kontrasepsi (Najakhatus Sa’adah,
Windhu Purnomo, 2016).

2.3 Faktor penyebab Infertilitas


Infertilitas dapat disebabkan oleh pihak wanita, pria, maupun keduanya akan tetapi
dari jumlah pasangan infertil yang ada, sebagian besar penyebabnya berasal dari faktor
wanita.

2.3.1 Pada Wanita


a. Gangguan organ reproduksi
1) Infeksi vagina menyebabkan meningkatnya keasaman vagina yang akan
membunuh sperma, dan pengkerutan vagina akan menghambat transportasi
sperma ke vagina.
2) Kelainan pada serviks akibat defesiensi hormon esterogen yang
mengganggu pengeluaran mukus serviks. Apabila mukus sedikit di serviks,
perjalanan sperma ke dalam rahim terganggu. Selain itu, bekas operasi pada
serviks yang menyisakan jaringan parut juga dapat menutup serviks
sehingga sperma tidak dapat masuk ke rahim
3) Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh malformasi uterus yang
mengganggu pertumbuhan fetus, mioma uteri dan adhesi uterus yang
menyebabkan terjadinya gangguan suplai darah untuk perkembangan fetus
dan akhirnya terjadi abortus berulang.
4) Kelainan tuba falopii akibat infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba falopii
dan terjadi obstruksi sehingga ovum dan sperma tidak dapat bertemu.
b. Gangguan ovulasi
Gangguan ovulasi ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan hormonal
seperti adanya hambatan pada sekresi hormone FSH dan LH yang memiliki
pengaruh besar terhadap ovulasi. Hambatan ini dapat terjadi karena adanya
tumor cranial, stress, dan pengguna obat-obatan yang menyebabkan terjadinya
disfungsi hiotalamus dan hipofise. Bila terjadi gangguan sekresi kedua
hormone ini, Maka folikel mengalami hambatan untuk matang dan berakhir
pada gangguan ovulasi.

c. Endometriosis

Endometriosis adalah jaringan endometrium yang semestinya berada di


lapisan paling dalam rahim (lapisan endometrium) terletak dan tumbuh di
tempat lain. Endometriosis bisa terletak di lapisan tengah dinding rahim
(lapisan myometrium) yang disebut juga adenomyosis, atau bisa juga terletak di
indung telur, saluran telur, atau bahkan dalam rongga perut. Gejala umum
penyakit endometriosis adalah nyeri yang sangat pada daerah panggul terutama
pada saat haid dan berhubungan intim, serta tentu saja infertilitas.

d. Lingkungan
Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat kimia,
dan pestisida dapat menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk
organ reproduksi yang akan mempengaruhi kesuburan
2.3.2 Pada Pria
Dari sisi pria, penyebab infertilitas yang paling umum terjadi adalah:

a. Bentuk dan gerakan sperma yang tidak sempurna

Sperma harus berbentuk sempurna serta dapat bergerak cepat dan akurat
menuju ke telur agar dapat terjadi pembuahan. Bila bentuk dan struktur
(morfologi) sperma tidak normal atau gerakannya (motilitas) tidak sempurna
sperma tidak dapat mencapai atau menembus sel telur.

b. Konsentrasi sperma rendah

Konsentrasi sperma yang normal adalah 20 juta sperma/ml semen atau lebih.
Bila 10 juta/ml atau kurang maka menujukkan konsentrasi yang rendah
(kurang subur). Hitungan 40 juta sperma/ml atau lebih berarti sangat subur.
Jarang sekali ada pria yang sama sekali tidak memproduksi sperma.
Kurangnya konsentrasi sperma ini dapat disebabkan oleh testis yang
kepanasan (misalnya karena selalu memakai celana ketat), terlalu sering
berejakulasi (hiperseks), merokok, alkohol dan kelelahan.

c. Tidak ada semen

Semen adalah cairan yang mengantarkan sperma dari penis menuju vagina.
Bila tidak ada semen maka sperma tidak terangkut (tidak ada ejakulasi).
Kondisi ini biasanya disebabkan penyakit atau kecelakaan yang
memengaruhi tulang belakang.
d. Varikosel (varicocele)

Varikosel adalah varises atau pelebaran pembuluh darah vena yang


berhubungan dengan testis. Sebagaimana diketahui, testis adalah tempat
produksi dan penyimpanan sperma. Varises yang disebabkan kerusakan pada
sistem katup pembuluh darah tersebut membuat pembuluh darah melebar dan
mengumpulkan darah. Akibatnya, fungsi testis memproduksi dan
menyalurkan sperma terganggu.

e. Testis tidak turun

Testis gagal turun adalah kelainan bawaan sejak lahir, terjadi saat salah satu
atau kedua buah pelir tetap berada di perut dan tidak turun ke kantong
skrotum. Karena suhu yang lebih tinggi dibandingkan suhu pada skrotum,
produksi sperma mungkin terganggu.

f. Kekurangan hormon testosteron

Kekurangan hormon ini dapat memengaruhi kemampuan testis dalam


memproduksi sperma.

g. Kelainan genetik

Dalam kelainan genetik yang disebut sindroma Klinefelter, seorang pria


memiliki dua kromosom X dan satu kromosom Y, bukannya satu X dan satu
Y. Hal ini menyebabkan pertumbuhan abnormal pada testis sehingga sedikit
atau sama sekali tidak memproduksi sperma. Dalam penyakit Cystic fibrosis,
beberapa pria penderitanya tidak dapat mengeluarkan sperma dari testis
mereka, meskipun sperma tersedia dalam jumlah yang cukup. Hal ini karena
mereka tidak memiliki vas deferens, saluran yang menghubungkan testis
dengan saluran ejakulasi.
h. Infeksi

Infeksi dapat memengaruhi motilitas sperma untuk sementara. Penyakit


menular seksual seperti klamidia dan gonore sering menyebabkan infertilitas
karena menyebabkan skar yang memblokir jalannya sperma.

i. Masalah seksual

Masalah seksual dapat menyebabkan infertilitas, misalnya disfungsi ereksi,


ejakulasi prematur, sakit saat berhubungan (disparunia). Demikian juga
dengan penggunaan minyak atau pelumas tertentu yang bersifat toksik
terhadap sperma.

j. Pencemaran lingkungan

Paparan polusi lingkungan dapat mengurangi jumlah sperma dengan efek


langsung pada fungsi testis dan sistem hormon. Beberapa bahan kimia yang
mempengaruhi produksi sperma antara lain: radikal bebas, pestisida (DDT,
aldrin, dieldrin, PCPs, dioxin, furan, dll), bahan kimia plastik, hidrokarbon
(etilbenzena, benzena, toluena, dan xilena), dan logam berat seperti timbal,
kadmium atau arsenik.

k. Kanker Testis

Kanker testis berpengaruh langsung terhadap kemampuan testis


memproduksi dan menyimpan sperma. Penyakit ini paling sering terjadi
pada pria usia 18 – 32 tahun.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Infertilitas terbagi atas dua jenis, yaitu infertilitas primer dan sekunder. Infertilitas
disebabkan oleh abnormalitas anatomi atau fisiologi sistem reproduksi wanita maupun pada
sistem reproduksi pria yang dipengaruhi oleh banyak faktor, contohnya karena kebiasaan
hidup yang kurang sehat, faktor lingkungan, dan faktor bawaan dari lahir.

3.2 Saran

Demikian yang dapat penyusun paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
pembahasan dalam makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun akan penyusun terima dengan baik demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai