Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ANALISIS PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI


Dosen Pengampu : Dr. Wildansyah Lubis,M.Pd

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 10 :

1. Nur Salima Siregar (1192311001)


2. Lisa Anggia Lubis (1191111002)
3. Annisa Azzahra hasibuan (1192111012)
4. Azra Humaira (1192111006)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIMED-2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya
di hari akhir kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
makalah pada mata kuliah Metodeologi Penelitian Dengan judul “Analisis proposal
Penelitian Skripsi”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Medan, November 2021

Penulis
Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah Penelitian ................................................................................ 2
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................................... 2
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................................... 2
D. Rumusan masalah .......................................................................................................... 2
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 2
F. Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
A. Deskripsi Teoritis ............................................................................................................ 3
B. Teori Kerangka Berfikir .................................................................................................. 4
C. Pengajuan Hipotesis ........................................................................................................ 4
BAB III ..................................................................................................................................... 4
A. Secara khusus membahas Metodologi Penelitian. .......................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 6

ii
JUDUL SKRIPSI

Skripsi karya Dwi Nurcahya berjudul "Pengaruh Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Pemikiran Kritis Siswa Pada Pembelajaran Kimia (Penelitian Kuasi Eksperimen di
SMA Dua Mei Ciputat)". Arikunto berpendapat bahwa judul sebuah penelitian yang
diharapkan mencakup:
1. Sifat dan jenis penelitian,
2. Objek yang diteliti,
3. Subjek penelitian,
4. Lokasi/daerah penelitian,
5. Tahun/waktu terjadinya peristiwa.

Judul skripsi diatas dianalisis maka dilihat sebagai berikut:


 Sifat dan jenis penelitian : Penelitian Kuasi Eksperimen,
 Objek yang diteliti : Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa,
 Subjek penelitian : Pembelajaran Kimia, Lokasi/Penelitian Daerah : SMA Dua Mei
Ciputat, •
 Tahun/waktu terjadinya peristiwa :-

Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa judul yang digunakan cukup mewakili
setiap aspek analisis poin-poin. Hanya titik tahun/waktu terjadinya peristiwa yang tidak
disertakan, namun hal tersebut telah dijelaskan (ditambahkan keterangan) pada bagian
Metodologi Penelitian (halaman 40). Sehingga kekurangan informasi yang ada pada judul
tersebut dapat ditutupi.

Bab I (pendahuluan) berisi 6 sub bab yakni, Latar Belakang, Identifikasi Masalah,
Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian.

Gaya bahasa yang digunakan dalam Latar Belakang, mengemukakan permasalahan dari
lingkup umum lalu mengerucut hingga ke permasalahan utama. Dwi Nurcahya (penulis skripsi)
berusaha menyajikan gambaran permasalahan dimulai dalam lingkup sebuah bangsa, yang
penting diadakannya sebuah proses pembelajaran sebagai salah satu tujuan pendidikan nasional.
Lanjutnya, ranah alur pembahasan diperkecil dalam lingkup yang lebih sederhana yakni
pembelajaran IPA yang didalamnya terdapat cabang ilmu kimia. Sampai pada ranah materi
yang dipilih, yakni materi kesetimbangan.
Satu poin yang menjadi titik sentral dalam skripsi ini adalah mengambil sikap kritis
dalam belajar kimia sebagai aspek utama yang diperbincangkan. Hal ini berdasarkan dari materi
kesetimbangan yang menuntut siswa memiliki sikap ilmiah, seperti sikap kritis. Hal lain yang
menjadi sandaran adalah Dwi merasa pembelajaran kimia saat ini masih kurang
mengembangkan kemampuan berfikir kritis siswa sehingga menurutnya penting untuk
mengembangkan kemampuan berfikir kritis siswa. Dalam proses pembelajarannya tentu saja
tidak menggunakan strategi konvesional. Dalam skripsi ini Dwi menggunakan strategi Problem
Based Learning (PBL). Metode PBL dipilih karena menurutnya metode ini dapat menantang
siswa agar belajar untuk belajar, bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi
masalah nyata.
Memilih masalah penelitian adalah suatu langkah awal dari suatu kegiatan penelitian.
Dalam skripsi ini terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, secara umum masalah
berlatar belakang dari fenomena pembelajaran kimia yang lazim diberlakukan di sekolah
(SMA/MA pada khususnya). Penulis merasa pemilihan masalah dalam skripsi ini baik, karena
didasari oleh dorongan yang datang dari diri sendiri untuk kebutuhan memeperoleh jawaban
serta terdapat upaya melakukan penyelesaian dari masalah yang dihadapai. Bahasan yang
dipilih juga baik, karena bercermin dari fenomena yang terjadi, sehingga bahasan dan hasilnya
dapat diberlakukan secara langsung (aplikatif) dalam perbaikan pembelajaran di Indonesia.
Untuk menghindari pembahasan yang terlampau luas, maka Dwi melakukan
pembatasan masalah, yakni:
1. Model Problem Based Learning (PBL) menurut Richard I Arends.
2. Kemampuan berpikir kritis menurut Ennis dengan indikator mencari persamaan dan
perbedaan, memberi alasan, membuat kesimpulan dan hipotesis, mengklasifikasi dan memberi
contoh, serta menerapkan prinsip-prinsip.

Pembatasan masalah diberlakukan karena dalam melakukan penelitian, harus ada


pedoman definisi yang dipegang/ dianut. Tujuannya menghindari perbedaan konsepsi, yang
berakibat kerancuan dalam melakukan penelitian. Pedoman definisi ini selanjutnya dijadikan
sebagai definisi operasional.
Dalam bagian Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian, terdapat korelasi yang baik
artinya dalam penelitian ini berusaha untuk dapat menyelesaikan masalah yang telah
dirumuskan.
Bab II berisi subbab Deskripsi Teoritis, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis.

Sumadi dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D karangan
Sugiono berkata, setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam penelitian
(kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisai hasil
penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian.*
Sugiono menambahkan dalam buku yang sama, landasan teori ini perlu ditegakkan agar
penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and
error). Adanya landasan teoritis ini merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data.
Dalam Landasan Teori (selanjutnya menggukan kata Deskripsi Teoritis), Dwi Nurcahya
menyusun Deskripsi Teoritis secara bertahap. Mulai dari deskripsi pendekatan yang cakupan
pembahasannya luas, mengerucut hingga ke pembahasan yang sederhana seperti langkah-
langkah menjadi pemikir kritis. Memulai pemberian informasi dari ranah yang luas
dimaksudkan agar pembaca dapat ikut membuka seluas-luasnya wawasan dan paradigma
pembaca sehingga tidak adanya dikotomi ilmu yang membuat ranah informasinya menjadi
sempit. Hal lain yang menjadi alasan adalah menunjukkan bahwa skripsi ini merupakan bagian
dari penelitian dunia (dalam hal ini dunia pendidikan). Artinya dengan mengaitkan hasil skripsi
ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan di Indonesia pada
khususnya.
Secara umum bahasa penyampaian yang digunakan jelas dan mudah dimengerti.
Penggunaan kutipan dalam struktur tulisan juga baik. Dwi secara konsisten menggunakan
footnote dalam teknik mengutip. Kekonsistenan juga ditunjukkan dalam penggunaan multilevel
list. Dari skripsi ini terlihat Dwi menggunakan urutan I-A-1-a. dalam memisahkan tingkat
bahasan.
Namun ada beberapa bagian yang dapat dikritisi. Contohnya pada bagian Pembelajaran
Kimia (halaman 32), banyak definisi para ahli yang dikemukakan namun tidak ada definisi
operasional yang menjadi rujukan atau pembatasan. Dwi tidak melakukan analisis terhadap
definisi yang ditulis. Sebaiknya dari banyak definisi yang dikemukakan, ambil satu benang
merah yang menjadi kesimpulan berdasarkan hasil analisis individu, sehingga dapat dijadikan
landasan operasional atau definisi operasional.
Beberapa penelitian telah dilakukan oleh para peneliti di dunia pendidikan dengan
menggunakan tema yang sama dengan skripsi ini. Sehingga dalam pengerjaannya Dwi "merasa
terbantu" dari hasil penelitian yang relevan sebelumnya. Mengenai manfaat studi pendahuluan
Dr. Winarno dalam buku Prosedur Penelitian karangan Arikunto menjelaskan bahwa, setelah
studi eksploratoris ini peneliti menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi, dari aspek
historis, hubungannya dengan ilmu yang lebih luas, situasi dewasa ini, dan kemungkinan-
kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya.
Uma Sekarna dalam Sugiono (2010) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai fakor yang
telah diindentifikasi sebagai masalah yang penting.' Dalam penelitian ini sekiranya ada alur
masalah yang digambarkan.
Dalam kerangka berfikir skirpsi ini pemaparan tautan antar variabel yang akan diteliti
jelas. Dwi secara sederhana memaparkan runutan masalah dengan penggunaan bahasa yang
mudah dimengerti sehingga dapat pula memberikan penggambaran tentang hipotesis yang akan
diajukan.
Ha : Terdapat pengaruh positif Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa pada pembelajaran kimia.

Hipotesis dalam penelitian ini merupakan jenis hipotesis assosiatif, yakni jawaban
sementara terhadap rumusan masalah assosiatif, yaitu yang menyatakan hungungan antara dua
variabel atau lebih.

Bab III secara khusus membahas Metodologi Penelitian.

Untuk mengetahui metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini dapat dilihat dari
beberapa aspek seperti kejelasan unsur, langkah penelitian, penggunaan sampel, hipotesis, dan
desain yang digunakan. Dalam skripsi ini kejelasan unsur seperti tujuan, subjek, dan 10 sumber
data sudah mantap dan rinci sejak awal. Langkah penelitiannya telah direncanakan sampai
matang ketika persiapan disusun oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan sampel dan
populasi. Penelitian ini juga mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian (telah
dibahas pada bab sebelumnya). Desain yang digunakan jelas langkah-langkah dan hasil yang
diharapkannya.
Dari bahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif.
Metode penelitian kualitatif dikenal juga sebagai metode penelitian eksperimen.
Sugiono menjelaskan bahwa, metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendali. Dalam penelitian ini menggunakan desain eksperimen Quasi
Experimental 11 atau eksperimen semu (dijelaskan pada halaman 40). sulit dilaksanakan.
Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun
demikian desain ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi- experimental design,
digunakan karena pada kenyataannya sulin mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan
untuk penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest one group design. Pada awal
kegiatan penelitian siswa akan dikenakan tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal
siswa. Kemudian siswa akan diberi perlakuan dengan menggunakan strategi PBL. Pada akhir
penelitian siswa akan dikenakan tes akhir (posttest). Terdapat ketidaksesuaian terhadap metode
dengan desain penelitian yang digunakan. Pretest-posttest one group design merupakan ranah
atau bagian dari Pre-experimental design (nondesign) bukan bagian dari Quasi-experimental
design.
Dalam penelitian ini populasi dan sampel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Populasi target yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA Dua
Mei Ciputat,
2. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Dua Mei
Ciputat,
3. Sampel yang diambil sebanyak satu kelas XI IPA di SMA Dua Mei Ciputat yang
akan menjadi kelas eksperimen;
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling.
Teknik ini merupakan bagian dari nonprobability sampling yakni, teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Purposive sampling sendiri berarti teknik penenttuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang Dwi lakukan didasari oleh kenyataan bahwa di SMA
yang bersangkutan hanya terdapat satu kelas XI IPA yang kemudian dijadikan kelas
eksperimen.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari dua jenis, yakni tes dan
observasi.
Tes dilakukan untuk mengetahui hasil akhir kemampuan berpikir kritis siswa setelah
melaksanakan pembelajaran menggunakan Problem Based Learning yang dilaksanakan setelah
akhir pembelajaran yang meliputi tes pretes dan posttes. Sedangkan lembar observasi
digunakan untuk mengetahui kegiatan guru selama proses pembelajaran. Pernyataan tersebuat
diperkuat oleh tanggapan Sugiono yang mengatakan, teknik pengumpulan data dengan
observasi digunakan bila, penclitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam dan bila responden yang diamati tidak selalu benar. Secara spesifik observasi
dilakukan untuk mengetahui perubahan sikap kritis siswa terhadap pembelajaran kimia.
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas yaitu Problem Based Learning
(X) dan variabel terikat yaitu kemampuan berpikir kritis (Y). Variabel yang mempengaruhi
disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable, sedangkan variabel akibat
disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variable.
Dalam bahasa berbeda dapat dikatakan bahwa Problem Based Learning adalah gejala yang akan
mempengaruhi kemampuan berfikir kritis. Baik atau buruknya tergantung dari treatment yang
diberikan.
Untuk dapat menerapkan metode penelitian dan mendapatkan data yang baik maka
diperlukan instrumen (alat) penelitian yang baik pula. Pada teknik pengumpulan data, tes,
digunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran, dan uji daya pembeda untuk
menjadi kalibrasi dalam menentukan hasil data.
Pada teknik pengukuran data, observasi, dapat dilakukan dengan dua cara, yang
kemudian digunakan untuk menyebut jenis observasi, yaitu:
1. Observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan
instrumen pengamatan,
2. Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman
sebagai instrumen pengamatan.

Pada penelitian ini digunakan jenis observasi sistematik, karena sudah ada tabel pedoman dan
indikator (halaman 45) yang berisi daftar langkah kegiatan yang mungkin timbul dan akan
diamati.

DAFTAR PUSTAKA
 Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suartu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
 Nurcahya, Dwi. 2012. Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Kimia (Penelitian Kuasi Eksperimen di SMA
Dua Mei Ciputat). Jakarta: ttp
 Sugiono. 2009 Metode penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai