Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL

TERHADAP Ny.D DI PMB SITTI FATIMAH A.Md.Keb


SURABAYA BARU TAHUN 2021

DISUSUN OLEH:

ANGGI TRY
NIM. 1915471035

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI DIII KEBIDANAN METRO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karuniaNya,


sehingga saya dapat menyusun laporan asuhan kebidanan normal yang berjudul“Asuhan
Kebidanan Persalinan Normal di bidan sitti fatimah A.Md Keb telah selesai.
Saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Warjidin Aliyanto, SKM., M.Kes salaku Direktur Poltekkes Tanjungkarang
Saya mengucapkan terimakasih kepada :
2. Islamiyati, AK, MKM selaku Ketua Program Studi Kebidanan Metro Poltekkes
Kemenkes Tanjungkarang.
3. Firda Fibrila, S.SiT.,M.Pd selaku pembimbing institusi Program Studi Kebidanan
Metro Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
4. Sitti Fatimah A.Md.Keb selaku pembimbing lahan praktek diPMB Surabaya Baru
5. Semua pihak yang telah membantu menyusun laporan asuhan kebidanan normal.
Saya menyadari bahwa penyusunan laporan asuhan kebidanan ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu saya berharap saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan
penyusunan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini berguna bagi kita semua.
Amin.

Surabaya Baru,September 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Tujuan umum ........................................................................... 1
C. Tujuan khusus............................................................................ 1

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Pengertian Persalinan................................................................ 3
B. Etiologi persalinan.................................................................... 3
C. Tanda dan Gejala...................................................................... 6
D. Penatalaksanaan........................................................................ 18

BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN


A. Data Subyektif.......................................................................... 19
B. Data Obyektif............................................................................ 20
C. Assesment................................................................................. 21
D. Planning.................................................................................... 21

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 29
B. Saran ........................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai penyulit.(JNPK-KR,2012)
Tentu saja persalinan normal tersebut perlu diperhatikan bahwa tidak ada
komplikasi atau penyulit seperti adanya perdarahan, infeksi dan anemia yang dapat
menyebabkan kematian ibu maupun anak. (Mochtar,1998)
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, AKI dan AKB di Indonesia terus
meningkat. Target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per
100.000 kelahiran hidup. Sementara itu berdasarkan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) (yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini masih cukup jauh dari target yang harus dicapai pada
tahun 2015.(Kompasiana,2015)
Untuk mencegah peningkatan AKI yang terus menerus perlu dilakukannya
pertolongan persalinan yang amansehingga memastikan bahwa semua penolong
persalinan mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan alat untuk memberikan
pertolongan yang bersih dan aman serta memberikan perawatan nifas pada ibu dan
bayi. Dan juga meningkatkan pengetahuan para ibu sehingga mereka mau, sadar dan
mampu mencegah masalah kesehatannya, dan perlu ditunjang dengan peningkatan
kualitas fasilitas pelayanan kesehatan dan sarana prasarana lainnya.
(Kompasiana,2015)
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk mempelajari lebih
lanjut tentang manajemen kebidanan pada persalinan normal sehingga dapat
mendeteksi secara dini adanya komplikasi atau penyakit kehamilan, mengambil
tindakan yang tepat dalam melakukan asuhan kebidanan, serta membantu dan
memberikan dukungan pada klien selama proses persalinan normal berlangsung
sehingga ibu dapat melahirkan dengan aman dan selamat.(Kompasiana,2015)

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pemberian asuhan Kebidanan persalinan normal sesuai standart
Asuhan Persalinan Normal ( APN ) melalui penerapan manajemen kebidanan diPMB
Sitti Fatimah A.Md.Keb

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui caraanamnesa dengan menggunakan komunikasi yang baik
dan benar kepada ibu bersalin, serta menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti.
b. Mampu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang secara
lengkap dengan benar dan tepat pada ibu bersalin.
c. Mampu menganalisa masalah berdasarkan data atau informasi yang telah
diperoleh melalui anamnesa dan pemeriksaan yang dilakukan.
d. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan persalinan normal secara
komprehensif sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.
e. Evaluasi proses .

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Persalinan
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Saifuddin, 2006)
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai penyulit. (JNPK-KR,2012)
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun
kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang
normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo,
2006)

B. Etiologi
Menurut Mochtar (1998) beberapa teori mengemukakan etiologi dari
persalinan adalah meliputi:
1. Teori penurunan hormone
Pada 1-2 minggu sebelum proses persalinan mulai terjadi penurunan kadar
hormone estrogen dan progesterone.progesteron bekerja sebagai penenang otot-
otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga
timbul kontraksi otot rahim bila kadar progesterone menurun.
2. Teori plasenta menjadi tua
Dengan semakin tuanya plasenta akan menyebabkan turunnya kadar estrogen
dan progesterone yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah,hal ini akan
menimbulkan kontraksi rahim

3
3. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot
rahim,sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenter.
4. Teori iritasi mekanik
Di belakang serviks terletak ganglion servikale (fleksus frankenhauser) Bila
ganglion ini di geser dan di tekan misalnya oleh kepala janin,akan timbul
kontraksi rahim.
5. Induksi partus.
Dengan jalan gagang laminaria,amniotomi,oksitosin drip dan sexio caesarea.
(Prawirohardjo, 2008)
6. Beberapa istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat janin yang
dilahirkan sebagai berikut :
a. Abortus
1) Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup
diluar kandungan
2) Umur hamil sebelum 28 minggu dan berat janin kurang dari 1000 gr
b. Persalinan prematuritas
1) Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu
2) Berat janin kurang dari 2.499 gr
c. Persalinan aterm
1) Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu
2) Berat janin diatas 2500 gr
d. Persalinan serotinus
1) Persalinan melampaui umur hamil 42 minggu
2) Pada janin terdapat tanda post maturitas
e. Persalinan presipitatus
Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam (Prawirohardjo, 2008)
7. Proses persalinan menurut (Mochtar,R, 2001) dibagi 4 kala yaitu:

4
a. Kala I Persalinan
1. Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan
Pada serik (membuka dan menipis) dan lendir bercampur darah melalui
vagina. Dalam kala 1 persalinan dibagi menjadi 2 fase yaitu fase laten
yang dimulai sejak awal konraksi hingga serviks membuka kurang dari 4
cm yang berlngsung hampir atau hingga 8 jam. Sedangka fase aktif pada
persalinan kala I dari pembkaan 4cm-10cm serta terjadi penurunan bagian
terbawah janin. (JNPK-KR,2012)
b. Kala II Persalinan
2. Persalinan kala II dimuli ketika pemukaan seviks sudah lengkap 10 cm dan
berakhir dengan lahirnya bayi. adapun tanda dan gejala pada kala II
persalinan yaitu ibu merasakan ingin menern bersamaan dengan terjadinya
kontraksi, ibu merasakan tekanan pada rektum, perenium menonjol, vulva
dan anus membuka meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah
(JNPK-KR, 2012)
c. Kala III Persalinan
3. Kala III persalinan disebut jug sebagai kala uri atau kala pengeluaran
plasenta. Adapun tanda-tanda pelepasan plasenta adalah perubahan bentuk
dan tinggi fundus, tali pusat memanjang, semburan darah mendadak dan
singkat (JNPK-KR, 2012)
d. Kala IV Persalinan
4. Masa post partum merupakan saat paling kritis untuk mencegah kematian
ibu, terutama kematian disebabkan karena perdarahan. Selama kala IV
petugas harus memantau ibu setia 15 menit pada am pertama dan 30 menit
pada jam kedua setelah persalinan (Saifuddin, 2006).
C. Tanda Dan Gejala
Tanda-tanda permulaan persalinan:
1. Terjadi lightening
Menjelang minggu terakhir ke-36 pada primigravida terjadi penurunan
fundus uteri karena kepala bayi telah masuk PAP yang disebabkan oleh:
a. Kontraksi Braxton Hicks
b. Ketegangan dinding perut

5
c. Ketegangan ligamentum rotundum
d. Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
Masuknya kepala bayi ke PAP dirasakan ibu
a. Terasa ringan di bagian atas, rasa sesaknya berkurang
b. Di bagian bawah terasa sesak
c. Terjadi kesulitan saat berjalan
d. Sering miksi
2. Tanda persalinan
a. Terjadi his persalinan dengan sifat
1) Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan
2) Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar
3) Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
4) Makin beraktivitas (jalan) kekuatan makin bertambah
b. Pengeluaran lendir dan darah
Dengan his persalinan terjadi perubahan servik dan
menimbulkan :
1) Pendataran dan pembukaan
2) Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis
lepas
3) Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
c. Pengeluaran lendir
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
pengeluaran cairan sebagian besar ketuban pecah menjelang pembukaan
lengkap, dengan pecahnya ketuban diharapka persalinan berlangsung 24
jam.
3. Perbedaan antara his palsu dan his persalinan
a. His palsu
1) Rasa nyeri ringan di bagian bawah
2) Datangnya tidak teratur
3) Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
4) Durasinya pendek
5) Tidak bertambah bila beraktivitas

6
b. His persalinan
1) Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan
2) Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar
3) Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks.Makin beraktivitas
(jalan) kekuatan makin bertambah. (Prawirohardjo,2008)
4. Gejala persalinan
a. Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang
semakin pendek.
b. Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda yaitu pengeluaran lendir yang
bercampur darah.
c. Dapat disertai ketuban pecah
d. Pengeluaran lendir
e. Lendir bercampur darah
f. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan serviks :
1) Perlunakan serviks
2) Pendataran serviks
3) Terjadi pembukaan serviks
5. Faktor – Faktor Penting dalam Persalinan
a. Power
1) His (kontraksi otot rahim)
2) Kontraksi otot dinding perut
3) Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
4) Ketegangan dan kontraksi ligamentum rotundum
b. Pasanger (janin dan plasenta).
c. Passage (jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang). (JNPK-KR,2012)

7
6. Mekanisme Persalinan
Gerakan utama pada mekanisme persalinan ialah :
a. Turunnya Kepala
Turunnya kepala dapat dibagi dalam :
1) Masuknya kepala dalam PAP
Pada primigravida masuknya kepala pada bulan terakhir
kehamilan sedangkan pada multigravida pada permulaan
persalinan.Masuknya kepala dalam PAP biasanya dengan sutura
sagitalis melintang dan fleksi ringan.Jika sutura sagitalis ditengah-
tengah antara simpisis danpromontorium maka dikatakan kepala
dalam “SYNCLITISMUS” pada synclitismus os periental depan sama
tingginya dengan os pariental belakang. Jika sutura sagitalis agak ke
depan mendekati sympisis atau agak kebelakang mendekati
promotorium maka dikatakan kepala dalam “ASYNCLITISMUS”
a) Asynclitismus Posterior jika sutura sagitalis mendekati sympisis
dan os pariental belakang lebih rendah dari depan.
b) Asynclitismus anterior jika sutura sagitalis mendekati
promontorium dan os pariental depan lebih rendah dari belakang
c) Majunya kepala
Pada primigravida terjadi setelah kepala masuk ke dalam
rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II.Pada
multipara sebaliknya majunya kepala dan masuknya kepala dalam
rongga panggul terjadi bersamaan. Majunya kepala ini bersamaan
dengan gerakan-gerakan yang lain ialah : fleksi, putaran paksi
dalam dan extensi.Yang menyebabkan majunya kepala ialah :
(1) Tekanan cairan intrauterin
(2) Tekanan langsung oleh fundus pada bokong
(3) Kekuatan mengejan
(4) Melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk rahim

8
2) Fleksi
Dengan majunya kepala biasanya fleksi bertambah hingga UUK
jelaslebih rendah dari UUB. Keuntungan bertambahnya fleksi ukuran
kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir diameter suboccipito
bregmatica (9,5 cm) menggantikan suboccipito frontalis(11 cm) fleksi
ini disebabkan karena anak didorong maju dan mendapat tahanan dari
pinggir atas panggul, cervix, dinding panggul dasar panggul.
Putaran Paksi Dalam
Yang dimaksud dengan putaran paksi dalam ialah pemutaran
dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari
bagian depan memutar ke depan ke bawah symphysis. Presentasi
belakang kepala bagian yang terendah ialah daerah ubun-ubun kecil
dan bagian inilah yang akan memutar ke depan ke bawah symphysis.
Putaran paksi dalam merupakan suatu usaha untuk menyampaikan
posisi kepala dengan bentuk jalan lahir, khususnya bidang tengah dan
pintu bawah panggul.Putaran paksi dalam ini bersamaan dengan
majunya kepala dan tidak sebelum kepala sampai ke hoodge III.
3) Extensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai dari dasar
panggul, terjadilah extensi atau defleksi dari kepala hal ini disebabkan
sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan
atas. Pada kepala bekerja dua kekuatan, yang satu mendesak ke bawah
dan tahanan dasar panggul yang menolak ke atas.Dimana suboccipit
menjadi pusat pemutaran (hypomochion) maka lahirlah berturut-turut
UUB, dahi, hidung mulut dan dagu dengan gerakan extensi.
4) Putaran Paksi Luar
Gerakan yang terakhir adalah putaran paksi luar yang sebenarnya
disebabkan karena ukuran bahu (diameter bisakromial) menempatkan
diri dalam diameter anteroposterior dari pintu bawah panggul.
5) Expulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah symphysis
dan menjadi hypomochlion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian

9
bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah
dengan paksi jalan lahir.
7. Asuhan persalinan normal 60 langkah
Melihat tanda dan gejala kala dua :
a. Mengenali gejala dan tanda kala dua
1) Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua
a) Ibu merasa ada dorongan kuat dan menera
b) Ibu merasa adanya tekanan pada rektum dan vagina
c) Perineum menonjol
d) Vulva dan anus membuka
b. Menyiapkan pertolongan persalinan
2) Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat esensial untuk
menolong persalinan dan menatalaksanakan komplikasi segera pada
BBL.
a) Tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat
b) 3 handuk/kain bersih dan kering (termasuk ganjal bahu)
c) Alat penghisap lendir
d) Lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari bayi
e) Menggelar kain di perut bawah ibu
f) Menyiapkan oksitosin 10 ui
g) Alat suntik steril sekali pakai didalam partus set
3) Memakai celemek plastik
4) Memastikan lengan / tangan tidak memakai perhiasan, mencuci
tangan dengan sabun di air mengalir.
5) Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang di gunakan
untuk periksa dalam
6) Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan, isi dengan
oksitosin dan letakkan kembali kedalam wadah partus set.
Bila ketuban belum pecah, pinggirkan ½ kocher pada partus set
c. Memastiakan pembukaan lengkap  dan keadaan janin baik
Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas DTT (basah)
dengan gerakan dari vulva ke perineum  (bila daerah perineum dan

10
sekitarnya kotor karena kotoran ibu yang keluar, bersihkan daerah
tersebut dari kotoran),
Melakukan pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaan sudah lengkap
(bila ketuban masih utuh maka lakukan amniotomi).
Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan kedalam larutan klorin
0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya
dalam larutan klorin 0,5%.
Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai pastikan
DJJ  dalam batas normal (120-160 x/menit).
d. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses meneran
Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
kemudian bantu ibu menemukan posisi yang nyaman.
Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran,
(pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setelah duduk dan pastikan ia
merasa nyaman).
Memimpin ibu untuk meneran saat ibu timbul his, menyesuaikan
pimpinan meneran dengan kecepatan lahirnya kepala
a) Mendukung usaha ibu untuk meneran
b) Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his (di antara his)
c) Meminta bantuan keluarga untuk memberi ibu minum saat istirahat
d) Memeriksa DJJ setiap kontraksi uterus selesai
Anjurkan ibu untuk ganti posisi meneran seperti  miring, jongkok atau
merangkak jika ibu merasa belum ada dorongan untuk meneran dalam
selang waktu 60 menit.
e. Persiapan pertolongan kelahiran bayi
Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang
handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu.
Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya dibawah
bokong ibu, membuka tutup partus set, memakai sarung tangan DTT pada
kedua tangan.

11
f. Menolong kelahiran bayi
Lahirnya kepala, saat tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm tampak
dibawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum dengan dialas
lipatan kain di bawah bokong, sementara tangan kiri menahan puncak
kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat  kepala lahir.
(minta ibu untuk tidak meneran dengan nafas pendek-pendek).
Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
Lahirnya bahu, setelah janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua
telapak tangan biparietal kepala janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah
sampai bahu anterior / depan lahir, kemudian tarik secara hati-hati ke atas
sampai bahu posterior/belakang lahir.
Lahirnya badan dan tungkai, setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga
kepala, leher dan bahu janin bagian posterior dengan posisi ibu jari pada
leher (bagian bawah kepala) dan ke empat jari pada bahu dan dada /
punggung janin, sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu janin
bagian anterior saat badan dan lengan lahir.
Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri pinggang ke arah
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai  bawah
(selipkan jari telunjuk tangan kiri di antara kedua lutut janin)
g. Asuhan bayi baru lahir
Lakukan penilaian sepintas :
a) Apakah bayi cukup bulan ?
b) Apakah bayi menangis kuat dan tidak megap-megap ?
c) Apakah bayi bergerak aktif ?
Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali
bagian kedua tangan dan tali pusat .
Pastikan tidak ada janin kedua.
Beritahu ibu akan disuntikkan oksitosin.
Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir suntikkan 10 ui oksitosin pada
1/3 distal lateral paha ibu.

12
Setelah 2 menit dari bayi lahir jepit tali pusat menggunakan klem kira-
kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan urutan tali pusat ke arah ibu dan
memasang klem diantara kedua 2 cm dari klem pertama.
Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan
perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di antara kedua
klem dan ikat tali pusat dengan benang DTT/steril.
Letakkan bayi tengkurap didada ibu untuk kontak kulit ibu-bayi. Dan
bayi segera melakukan IMD.
h. Manajemen aktif kala tiga
Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
Meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus,
sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem atau
kain kasa dengan jarak antara 5-10 cm dari vulva.
Saat kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara
tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah dorso kranial.
Bila uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu atau keluarga untuk
melakukan stimulasi putting susu.
Mengeluarkan plasenta, jika dengan peregangan tali pusat terkendali tali
pusat terlihat bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta ,
minta ibu untuk meneran sedikit sementara tangan kanan menarik tali
pusat ke arah bawah kemudian ke atas sesuai dengan kurva jalan lahir
hingga plasenta tampak pada vulva.
Setelah plasenta tampak di vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan
hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua
tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta
dan mencegah robeknya selaput ketuban.
Masase uterus, segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada
fundus uteri dengan menggosok fundus secara sirkuler menggunakan
bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus
teraba keras).

13
i. Menilai perdarahan
Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan
untuk memastikan bahwa seluruh kotelidon dan selaput ketuban sudah
lahir lengkap, dan memasukkan ke dalam kantong plastik yang tersedia.
Evaluasi apakah ada robekan pada introitus vagina dan perenium yang
menimbulkan perdarahan aktif.
Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan
penjahitan.
j. Asuhan pasca persalinan
Periksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan
pervaginam, pastikan kontraksi uterus baik.
Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam larutan
klorin 0,5 %, kemudian bilas tangan yang masih mengenakan sarung
tangan dengan air yang sudah di desinfeksi tingkat tinggi dan
mengeringkannya Evaluasi:
Pastikan kandung kemih kosong
Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi
Evaluasi dan etimasi jumlah kehilangan darah
Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernapas dengan baik (40-
60 kali/menit)
Kebersihan dan keamanan
Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %.
Membuang barang-barang yang terkontaminasi ke tempat sampah  yang
di sediakan.
Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan
menggantikan pakaiannya dengan pakaian bersih/kering.
Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk
membantu apabila ibu ingin minum.
Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.

14
Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan
sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan
klorin 0,5%.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan keringkan.
Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan pemeriksaan fisik bayi.
Dalam 1 jam pertama beri salep mata , vit K 1mg IM dipaha kiri lateral,
PF BBL (pernapasan dan temperatur).
Setelah 1 jam pemberian vit K berikan imunisasi HB0 dipaha kanan
bawah lateral.
Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir serta keringkan.
Dokumentasi
Melengkapi partograf dan periksa TTV kala IV
D. Penatalaksanaan
1. Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami, keluarga
pasien/teman dekat.Dukungan yang diberikan:
2. Posisi sesuai dengan keinginan ibu tapi tidak dianjurkan posisi tidur
terlentang
3. Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his
4. Menjaga privasi ibu
5. Penjelasan tentang  kemajuan persalinan
6. Menjelaskan perubahan yang terjadi dalam tubuh ibu, serta prosedur yang
akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan
7. Menjaga kebersihan diri
Membolehkan ibu untuk mandi, menganjurkan ibu untuk basuh sekitar
kemaluannya setelah BAB dan BAK
8. Pemberian cukup minum
9. Menolong kelahiran bayi.
10. Menilai apakah BBL dalam keadaan stabil, jika tidak bayi segera dirawat
11. Pemeriksaan fundus dan massase

15
12. Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit
selama jam kedua
13. Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
14. Biarkan ibu beristirahat karena telah bekerja keras melahirkan bayinya. Bantu
ibu pada posisi yang nyaman
15. Ibu boleh bangun ke kamar mandi, pastikan ibu dibantu dan selamat karena
ibu masih dalam keadaan lemah atau pusing setelah persalinan. Pastikan ibu
sudah BAK dalam 3 jam post partum.

16
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas / Biodata
Nama : Ny. D Nama Suami : Tn. I
Umur : 29 tahun Umur : 31tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :Subang Alamat : Subang
Golongan darah :O
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mulas-mulas yang semakin sering menjalar dari bagian perut
hingga ke punggung
3. Riwayat menstruasi
HPHT : 26-10-2020
TP : 3 –08-2021
4. Riwayat perkawinan
Perkawinan ke :1
Usia saat kawin : 23 tahun
Lama perkawinan : 6 tahun

5. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu


No Tahun Uk Tempat Jenis Penolong Nifas JK/BB Kondisi
persalinan
1 2016 38 BPM Spontan Bidan Normal L/3100gr Hidup
mg
2 Kehamilan
ini

6. Riwayat penyakit ibu sekarang


Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menular,menurun dan menahun
7. Riwayat Imunisasi

17
Tahun Waktu pemberian TT Status TT
1992 Saat bayi (berhari 1) TT1
1998 BIAS, SD Kelas 1 TT2
2004 SD Kelas 6
2015 1 kali catin pertama di bulan maret TT1 Karena sudah habis
perlindungan TT
4 minggu setelah catin pertama di bulan TT2 setelah TT catin
april
2016 Hamil pertama di bulan November TT3
2021 Hamil saaat ini di bulan Januari TT1, UK 12 Minggu

8. Riwayat penyakit ibu yang lalu


Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menurun seperti (DM, Hipertensi, Asma)
penyakit menular (TBC, Hepatitis, HIV) dan penyakit menahun (penyakit jantung
dan penyakit ginjal).
9. Riwayat yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi
Ibu mengatakan tiak pernah mengalami masalah kesehatan reproduksi.
10. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan keluarga nya tidak ada yang memiliki penyakit menular
menurun dan menahun.
11. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
1) Ibu mengatakan makan dengan porsi sedang
Minum: Sebelum hamil : 6-7 gelas air putih/hari
Saat hamil : 8 gelas air putih/hari
b. Pola Eliminasi
1) Sebelum Hamil: Ibu mengatakan istirahat tidur malam 7 jam tidur
siang 1-2 jam
2) Sesudah Hamil: Ibu mengatakan istirahat 8 jam saat malam hari, tidur
siang 1-2 jam

c. Pola Eliminasi
Sebelum Hamil : Ibu mengatakan BAK 6 kali dalam sehari dan BAB 1

18
kali dalam sehari terkadang 2 kali dalam sehari
Saat Hamil : Ibu mengatakan BAK 10 kali dalam sehari dan BAB
1 kali dalam sehari terkadang 2 kali dalam sehari
d. Personal hygiene : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali
sehari dan keramas 1 minggu 3 kali
12. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan kehamilan ini di terima oleh keluarga dan ibu sudah
merencanakan kehamilan ini dan persiapan persalinan sudah di siapkan oleh
keluarga nya.

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KeadaanUmum : Baik BB sebelum hamil : 54kg
TD : 120/80mmHg BB sekarang : 58 kg
N : 84 x/menit TB :155cm
P : 20 x/menit IMT
:22,5kg/m2
S : 36,7oC LILA :22 cm

2. Pemeriksaan Fisik Yang Berhubungan Dengan Kebidanan


a. Kepala dan wajah : normal, tidak ada benjolan
b. Wajah : normal, tidak ditemukan kelainan tidak oedema
c. Mata : simetris kanan dan kiri,konjungtiva berwarna
merah muda, seklera berwarna putih
d. Hidung : Simetris tidak ada pernafasan cuping hidung
e. Mulut : lidah bersih, gigi tidak terdapat caries,tidak
terdapat peradangan
f. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar
tiroid,kelenjar limfe,dan vena jugularis
g. Dada : bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan
h. Jantung : terdengar bunyi lub-dub teratur

19
i. Paru-paru : tidak terdengar suara ronchi dan whezing
j. Payudara : areola bersih, puting menonjol, tidak ada
benjolan massa kanan dan kiri
k. Abdomen : tidak ada bekas luka operasi dan striae
1) Leopold I : TFU berada berada dipertengahan pusat antara
proc.xyphodius-pusat dan teraba bokong di
fundus uteri
2) Leopold II : Bagian perut sebelah kiri teraba keras panjang
seperti papan yaitu punggung kiri dan bagian
perut sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil
(ekstermitas)
3) Leopold III : Bagian terendah teraaba bulat keras yaitu
kepala dan sudah tidak dapat di goyangkan,
kepala sudah masuk PAP
4) Leopld IV : Divergen
Mc. Donald : 33 cm
TBJ : (33-11) X 155 : 3.410 gram
HIS : 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 35 detik
Auakultasi : DJJ : 148x/menit
l. Genetalia : pengeluaran pervagina lendir bercampur darah
pemeriksaan dalam dilakukan jam 17.30 WIB
- Pembukaan : 10 cm
- Ketuban : utuh
- Presentasi : kepala
- Portio : lunak tipis
- Penipisan : 90%
- Penurunan : Hodge III
- Petunjuk : Ubun-ubun kecil
- Poisi petunjuk : Kiri depan
m. Ekstremitas : tidak ada oedema, reflek patela (+) kanan dan
kiri

20
3. PemeriksaanPenunjang tanggal 26 JULI 2021
a. Hemoglibin : 11.5 gr/dl
b. Glukosa Urine : ( - ) negatif
c. HbsAg : ( - ) negatif
d. Protein Urine : ( - ) negatif
e. HIV : ( - ) negatif
f. Sifilis : ( - ) negatif

C. ASSESMENT
G2 P1 A0, Usia kehamilan 39 inpartu kala 1

D. PLANNING
1. Beritahu hasil pemeriksaan yang telah di lakukan
2. Lakukan asuhan sayang ibu
3. Menyiapkan alat pertolongan persalinan
4. Observasi kemajuan persalinan kala 1 dengan partograf

LEMBAR IMPLEMENTASI

Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi

21
Waktu Tindakan Waktu Evaluasi
(tgl/jam) (tgl/jam) Tindakan
1. Beritahu 26-07- Menginformasika 28-07- Ibu sudah mengerti
ibu hasil 2021 n kepada ibu 2021 hasil pemeriksaan
pemeriksaan 13:00 tentang hasil 13:00
WIB pemeriksaan WIB
dengan hasil
normal
Janin DJJ:
148x/meni

2. berikan 13:05 13 :05 Ibu memilih ditemani


asuhan WIB memberikan WIB oleh suami saat bersalin
sayang ibu asuhan sayang ibu dan sudah diajark
dengan cara An cara meneran yang
biarkan ibu baik dan benar,meneran
memilih ditemani dengan membuka paha
oleh siapa saat menggunakan kedua
bersalin, ajarkan tangan mulut menyatu
cara meneran, dan mata melihat ke
memenuhi perut
kebutuhan cairan
dan nutrisi ibu,
dan mengelus
punggung ibu, dan
memilih posisi
bersalin
3.menyiapkan 13:10 13:10
alat WIB menyiapkan WIB Alat sudah di siapkan
pertolongan perlengkapan alat dan perlengkapan alat
persalinan persalinan dan lengkap
mengecek
kelengkapan alat

4. observasi 13:15 13:15 Observasi pemantauan


kemajuan observasi WIB dengan partograf telah
persalinan pemantauan terlampir
kala 1 dengan dengan partograf
patograf

CATATAN PERKEMBANGAN KALA II


Tanggal :26 Juli 2021 Pukul :13. 20WIB

22
A. Data Subyektif
Ibu mengatakan mulas semakin sering tidak dapat menahan rasa ingin meneran
B. Data Obyektif
a.keadaan umum : baik
b.kesadaran : komposmetis
c.tanda-tanda vital
TD :120/80 mmHg
N : 84 x/m
P : 20 x/m
S :36,7 ºC
DJJ : 145 x/m
2. Pemeriksaan obstetri
a. inspeksi
- adanya dorongan untuk meneran
- tekanan pada anus
- vulva membuka
b. Palpasi
Kontraksi: 5 kali dalam 10 menit , lama nya 45 detik
c. Auskultasi
Frekuensi DJJ : 144x/menit
d. Pemeriksaan Dalam
-Portio : tidak teraba
-Pembukaan : 10 cm
-Ketuban : Negatif ( jernih)
-Pendataran serviks :100%
-Penurunan : Hodge IV
-Bagian terbawah : Kepala
-Petunjuk : Ubun-ubun kecil
-Presentasi : Belakang Kepalan
-Petunjuk posisi :Kiri depan
-Presentasi majemuk : tidak ada

23
C. Assesment
G2P1A0, Usia kehamilan 39 minggu, janin tunggal hidup intra uteri, inpartu kala II.

D. Plan
1. Melakukan persiapan pertolongan
a. memastikan perlengkapan peralatan, bahan serta obat obatan
b. pakai celemek,lpaskan dan simpan semua peralatan perhiasan yang dipakai
kemudian cuci tangan
c. pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan yang akan di gunakan untik
melakukan pemeriksaan dalam
d. masukan oksitosin kedalam tabung suntik dan pastikan tidak
terkontaminasi pada alat suntik
2. Memastikan pembukaan sudah lengkap
a. membersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT
b. melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
c. dekontaminasi sarung tangan ke dalam larutan 0,5% lepaskan secara
terbalik dan rendam
d. periksa DJJ setelah kontraksi
3. Memberitahu kepada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap,keadaan janin baik
dan bantu ibu untuk melakukan posisi meneran yang baik dan benar
4. Membimbing ibu untuk meneran
a. bimbing ibu untuk meneran secara benar dan efektif
b. dukung dan beri semnagat ibu untuk meneran danperbaiki cara meneran
apabila caranya tidak sesuai
c. bantu ibu untuk mengambil posisi senyaman mungkin ketika bersalin
d. anjurkan ibu untuk istirahat di sela kontraksi
e. berikan asupan cairan peroral maupun minum
5. menyiapan pertolongan kelahiran bayi
a. Letakan handuk bersih untik mengeringkan bayi di atas perut ibu
b. Meletakan kain bersih yang di ikat 1/3 bagian bawah bokong ibu
c. Buka tutup partus set, pastikan kelengkapan alat dan bahan
d. Pakai sarung tangan

24
6. membantu menolong kelahiran bayin
a. Lahir nya kepala
b. Setelah nampak nya kepala bayi 5-6 cm membuka vulva,lindungi perineum
ibu dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering tangan yang lain
menahan kepala bayi supaya tidak defleksi maksimal anjurkan ibu meneran
secara perlahan
c. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat apabila terjadi lilitan tali pusat
lakukan tindakan sesuai prosedur
d. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar
e. Lahirnya bahu
f. Letakan kedua tangan secara biparietal geraan kepala ke arah bawah untuk
melahirkan bahu posterior
g. Lahir nya badan dan tungkai
h. Setelah kedua bahu lahir, lakukan sanggah susur dan punggung,
bokong,tungkai, dan kaki
i. Melakukan penanganan bayi baru lahir
j. Melakukan penilaian sepintas
k. Mengeringkan bayi kecuali bagian tangan
l. Periksa kembali uterus dan pastikan tidak ada janin kedua
m. Beritahu ibu akan di suntik oksitosin
n. Setelah 5 menit bayi baru lahir suntikan oksitosin 10 iu secara im paha atas
o. Setelah 2 menit , jepit potong tali pusat

Bayi lahir spontan pukul 13:50 WIB


JK : Perempuan BB : 3000 gram PB: 50 cm
Anus : (+) Apgar Score : 8/9 LD: 35 cm LK: 36 cm
Bayi menangis kuat

8. Melakukan IMD, segera bayi lahir di atas perut ibu


9. Melakukan pemantauan umum ibu,dengan memperhatikan pengeluaran darah,
wajah pucat,tidak

25
CATATAN PERKEMBANGAN KALA III

Tanggal : 26-07-2020 Pukul :14:00 Wib


A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan perut masih terasa mulas dan lelah setelah melahirkan

B. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/80mmHg
Nadi : 84x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,6°C
-Tali Pusat : Ya
-Uterus Mengeras : Ya
-semburan darah secara tiba-tiba : Ya
-kontraksi uteruus : Keras
-TFU : 2 Jari di bawah pusat
-Kondisi jalan ahir : Tidak ada laserasi
C. ASSESMENT
P2A0 Inpartu kala III,keadaan umum baik

D. PLAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan
TD : 120/80 MmHg
N : 84x/menit
RR : 20x/menit
S :36,6°C
2. Melakukan pemeriksaan pada fundus untuk mengetahui ada tidak nya janin ke dua
3. Melakukan MAK III
Melakukan peregangan tali pusat terkendali
4. Plasenta lahir lengkap pukul : 14: 00 WIB

26
5. Melakukan masase fundus uteri
6. Memeriksa ada atau tidak nya robekan di jalan lahir : tidak ada laserasi
7.Melakukan ibu untuk istirahat dan memakan makanan yang bergizi

CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV


Tanggal : 26-07-2021 Pukul : 14.00 WIB
A. Data Subyektif
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas

B. Data Obyektif
Plasenta lahir lengkap : Ya
Kontraksi : Baik
TFU : 2 Jari di bawah pusat
Kandung kemih : Kosong
Keadaan umum : Baik
Kesadaran umum : Baik
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,60 C
Kondisi jalan lahir : Tidak terdapat laserasi
Pengeluaran Darah : 65 cc
C. Assesment
P2A0 post partum kala IV
D. Plan
1. Memberi tahu hasil pemeriksaan ibu dan mengobservasi pengawaan kala IV,
mengawasi jumlah pendarahan,kontraksi uterus,tekanan darah dan nadi,
kebutuhan eliminasi, setiap 15 menit dalam 1 jam pertama dan 20 menit pada 1
jam kedua respirasi dan suhu di ukur tiap 2 jam pada jam pertama dan kedua
2. Melakukan observasi kontraksi uterus setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan
20 menit di lakukan pada 1 jam kedua observasi ini dilakukan bersama masase
fundus uteri

27
3. melakukan IMD ± 1 jam
4. Observasi kandung kemih selalu kosong
5. Bersihkan tubuh ibu dan mengganti pakaian dengan yang bes

BAB IV
PENUTUP

28
A. Kesimpulan
Persalinan adalah serangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil
konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang
ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan dikhiri dengan pelahiran
plasenta. Jadi persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang cukup bulan (37-42 minggu), spontan, presentasi belakang kepala,
dengan dorongan dari kekuatan ibu sendiri.
Ny. D usia 29 tahun P2A0 inpartu kala IV, Ibu partus pukul 13:50 WIB.Jenis
kelamin Perempuan, BB 3200gr, PB cm, 50 plasenta lahir legkap pukul 14:00 WIB
TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong,tidak ada
laserasi jalan lahir.

B. Saran
Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dengan sungguh-
sungguh dalam memberikan asuhan di lahan praktik sesuai dengan standard
pelayanan kebidanan sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

29
Wiknjosastro Gulardi, 2012, Asuhan Persalinan Normal, Jakarta, JNPK-KR

Saifuddin, 2006 pelayanan kesehatan maternal da neonatal, jakarta.

Prawiroharjo, Sarwono.2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawiroharjo.

Mochtar. R. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi, Jakarta : EGC

Fakultas Kedokteran UNPAD, Obstetri Fisiologi, Bandung, 1983.

30

Anda mungkin juga menyukai