YUK KITA!
MENGIMPLEMENTASIKAN SPIRIT HAJI,
ZAKAT, DAN WAKAF DALAM KEHIDUPAN
Page 0
PAIBP-1.8/2.8/3.8/4.8/3-3
A. IDENTITAS
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X/1 (Ganjil)
Materi Pokok : Haji, Zakat dan Wakaf
Alokasi Waktu : 3 JP X 3 Pertemuan
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.9 Meyakini bahwa haji, zakat dan wakaf adalah perintah Allah dapat memberi
kemaslahatan bagi individu dan masyarakat
Menerima bahwa haji, zakat dan wakaf adalah perintah Allah dapat memberi
kemaslahatan bagi individu dan masyarakat.
Menyakini bahwa haji, zakat dan wakaf adalah perintah Allah dapat
memberi kemaslahatan bagi individu dan masyarakat
2.9 Menunjukkan kepedulian sosial sebagai hikmah dari perintah haji, zakat, dan
wakaf
Menunjukkan kepedulian sosial sebagai hikmah dari perintah haji, zakat
dan wakaf
Membiasakan sikap kepedulian sosial sebagai hikmah dari perintah haji,
zakat dan wakaf
3.9 Menganalisis hikmah ibadah haji, zakat, dan wakaf bagi individu dan masyarakat
Menjelaskan pengertian haji
Menyebutkan dalil naqli tentang perintah haji
Menyebutkan syarat wajib haji
Menyebutkan macam-macam haji
Menyebutkan rukun-rukun haji
Menyebutkan macam-macam wajib haji
Menguraikan hikmah ibadah haji
Menjelaskan pengertian zakat
Menyebutkan dalil naqli tentang zakat
Menyebutkan macam-macam zakat
Menyebutkan syarat-syarat zakat
Menyebutkan rukun-rukun zakat
Menyebutkan mustahiq zakat
Menguraikan hikmah zakat
Menjelaskan pengertian wakaf
Menyebutkan dalil naqli tentang wakaf
Menyebutkan syarat-syarat wakaf
Menyebutkan rukun-rukun wakaf
Menguraikan hikmah wakaf
Page 0
4.9 Menyimulasikan ibadah haji, zakat, dan wakaf
Menyimulasikan ibadah ibadah haji
Menyimulasikan ibadah zakat
Menyimulasikan ibadah wakaf
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran menggunakan metode MPA dan FDIS peserta didik dapat
menganalisis hikmah ibadah haji, zakat, dan wakaf bagi individu dan masyarakat;
menyimulasikan ibadah haji, zakat, dan wakaf dengan penuh disiplin dan tanggung jawab
sehingga mereka meyakini bahwa haji, zakat dan wakaf adalah perintah Allah dapat
memberi kemaslahatan bagi individu dan masyarakat dan menunjukkan kepedulian sosial
sebagai hikmah dari perintah haji, zakat, dan wakaf dalam kehidupan sehari-hari.
Materi Pembelajaran
Faktual
Proses pelaksanaan haji, zakat di UPZ atau BAZ dan pelaksanaan wakaf di masyarakat
atau KUA
Konseptual
Konsep haji, zakat dan wakaf
Prinsip
Q.S. Ali-Imran: 97, Al-Baqarah: 196, At-Taunah: 103 dan Ali-Imran: 92
Prosedural
Definisi, dalil, hukum, syarat, rukun, macam-macam, tata cara, hikmah
B. PETA KONSEP
Ibadah Haji, Zakat, dan Wakaf
Page 0
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1
a. Pendahuluan
“semuanya menikmati keindahan lantunan ayat-ayat cinta-Nya. wajah-wajah berbagai
bangsa yang penuh senyum dan hati-hati yang penuh ketakwaan” (Dian Nafi, Miss
Backpacker Naik Haji). Begitu pula “Di dalam harta yang kita miliki hakikatnya ada
hak orang lain yang harus dizakatkan”. “Indahnya Islam dengan berbagi pada sesama-
tebaran manfaat bagi orang banyak”.
b. Kegiatan Inti
a) Petunjuk Belajar
1. Awali pembelajaran hari ini dengan niat karena Alloh, bismillah dan berdoa!
2. Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) Pendidikan Agama Islam yang
kalian miliki atau yang dianjurkan oleh gurumu
3. Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar
melalui tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3 baik yang harus
Kamu kerjakan sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya
sesuai instruksi guru
4. Kerjakan tugas-tugas di buku kerja atau di lembar portofolio yang sudah Kamu
siapkan sebelumnya
5. Apabila Kamu yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3, kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar Kamu
dapat belajar ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi KKM kalian harus
mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM)
b) Kegiatan Belajar
Page 0
Adakalanya orang rajin zakat,
gemar infak, tapi karena ingin
dipuji dermawan, baik hati,
kaya raya, suka menolong,
eha ujung-ujungnya jadi riya.
Aduh bagaimana ini?
Ayo Diskusi
Page 0
Merdeka Merdeka
Kuasa/mampu Kuasa/mampu
Artinya: Dari Abdurrohman bin Abdulloh bin Uar bin Khotob r.a. berkata: Aku
mendengar Rasululloh saw. bersabda: Islam dibangun atas lima hal: Dua kalimat
syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadan, haji ke Baitullah bagi
yang mampu.
d. Wajib Haji
1. Ihram pada miqatnya
2. Bermalam di Muzdalifah
3. Melontar jumrah Aqabah
4. Melontar tiga jumrah (Ula, Wustha dan Aqabah)
5. Mabit (bermalam) di Mina
6. Thawaf Wada
Page 0
7. Menjauhkan diri dari larangan selama ihram haji
8. Sedangkan Syarat Umrah hanya dua yaitu :
9. Ihram pada miqatnya
10. Menjauhkan diri dari larangan selama ihram Umrah
e. Sunat Haji
1. Menunaikan haji secara Ifrad yaitu mendahulukan haji dari pada Umrah.
2. Talbiyah, yaitu :
َ ََ
َ َْ َ ْْ ََ َ ْ َْ ْ َْ َ َ َ َْ ْ ْ ْ ََ ْ َْ َ ََْ ََْ
َُُ َََّ . ْ ال ْنإ ْكيلَ ْك ْل ْكي َْشل ْكيلَ ْكيلَ ٍْ ٍْمل
ال ْكي َل ْ ُ ْل ْةهع
ْ ِالو ْده ْ ْك ْل ْكي ْ َش ْل ْك
لهالو ْك
ِ ِ ِ
3. Berdo’a setelah membaca talbiyah :
َ
. َ َْ ُْ َُُُُْْ َََ ْ ََ
اْل
ََُْ َ ّ
ْ راالو ْكتخسْ ْو ْن َْْذ
عنو ْةي ْوكاْضِ رْ ْكألس ْناىإْ ٍْ ٍْمللَا ُْ
ِ ِ ِ
4. Thawaf Qudum
5. Melakukan salat dua rakaat setelah Thawaf qudum
6. Masuk ke ka’bah
7. Ziarah ke makam Nabi Muhammad saw dan Nabi Ibrahim as.
Page 0
h. Menguraikan hikmah ibadah haji
1. Menghilangkan dosa
"Siapa yang melaksanakan ibadah haji, dia tidak melakukan perbuatan-perbuatan
maksiat dan tidak pula mengeluarkan kata-kata yang kotor, maka ia akan kembali
ke negeri asalnya tanpa dosa, sebagaimana ia dilahirkan ibunya pertama kali." (HR.
Bukhari, Muslim, An -Nasa'i, Ibnu Majah dan Tirmidzi dari Abu Hurairah).
2. Memperteguh dan Memperbaharui Keimanan Kepada Allah SWT.
Karena, orang yang melaksanakan ibadah haji, mereka mengetahui dan merasakan
betapa beratnya perjuangan Nabi Ibrahim AS dan istrinya Siti Hajar, dan anaknya
Nabi Ismail AS dalam membangun rumah Allah (Ka'bah) sebagai pusat peribadatan
umat Islam.
3. Mempertebal Rasa Kesabaran dan Memperdalam Rasa Kepatuhan Terhadap Ajaran-
ajaran Agama
Karena, selama menjalankan ibadah haji, jamaah haji merasakan betapa berat
perjuangan yang harus dihadapi untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT.
4. Menimbulkan rasa syukur
Atas segala karunia Allah SWT kepada hambanya, sehingga mempertebal rasa
pengabdian kepada Allah SWT.
5. Memupuk Rasa Persatuan di Kalangan Umat Islam
Adanya keseragaman jaringan pelaksanaan ibadah haji memberikan pelajaran
bahwa umat Islam harus memiliki satu visi dan misi, yaitu menegakkan syariat
Islam. Semua pelaksanaan rukun haji, dilakukan pada waktu yang sama dan tempat
yang sama pula.
6. Bermanfaat Dari Segi Ekonomi
Ibadah haji ini sangat memberikan manfaat yang banyak bagi para pedagang,
karena jumlah jamaah haji dan umrah yang banyak tersebut tentunya
membutuhkan kebutuhan yang sangat banyak pula.
7. Kesadaran Terhadap Persamaan Nilai-nilai Kemanusiaan
Allah SWT berfirman, "Bertolaklah kamu dari tempat Bertolaknya orang-orang
banyak, dan mohonlah ampun kepada Allah SWT.Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. " (QS. Al-Baqarah: 199).
8. Ayat ini merupakan teguran terhadap sekelompok orang (yang dikenal dengan al-
hummas) yang mengingkari kesamaan nilai kemanusiaan, kemudian dengan
perasaan memiliki keistimewaan diri, mereka enggan bersatu dengan orang banyak
dalam melakukan wukuf. Mereka melakukan wukuf di Muzdalifah, sedangkan orang
banyak melakukan wukuf di Arafah.
9. Pelajaran tentang Fungsi Manusia sebagai Pemimpin dan Pelindung Makhluk Tuhan
lainnya
Pada ibadah haji , khususnya semenjak berlaku pakaian ihram, ada sejumlah
larangan yang harus diindahkan oleh jamaah haji. Diantaranya tidak menyakiti
binatang, tidak membunuh, tidak menumpahkan darah, dan tidak mencabut
pepohonan.
Page 0
KEGIATAN BELAJAR 2
Contoh Kasus
A. ZAKAT
a. Pengertian Zakat
Zakat menurut arti bahasa adalah tumbuh, berkembang, bertambah, bersih dan suci.
Sedang zakat menurut istilah adalah kadar (ukuran) harta yang wajib dikeluarkan
kepada orang yang berhak menerimanya.
Zakat hukumnya wajib. Firman Allah
Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya
doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi
Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah/9; 103)
b. Jenis Zakat
Zakat Fitrah
Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan untuk membersihkan setiap jiwa
muslim laki-laki atau perempuan, besar, kecil, merdeka atau hamba sahaya yang
Page 0
memiliki kelebihan harta di akhir bulan Ramadhan dengan syarat-syarat yang telah
ditentukan.
Adapun Syarat wajib zakat Fitrah adalah :
Islam
Hidup di bulan Ramadhan dan malam hari raya Idul Fitri walaupun hanya sebentar.
Memiliki kelebihan makanan pokok untuk dimakan di malan dan siang hari raya
idul fitri.
Zakat Mal atau zakat harta ialah mengeluarkan sebagian harta benda yang menjadi hak
milik seseorang sesuai dengan ketentuan syariat dengan tujuan untuk membersihkan
atau mensucikan harta tersebut.
Adapun harta yang wajib di zakati adalah sebagai berikut :
Barang tambang (Ma’din), yang wajib dizakati ada 2 yaitu :
1. Emas, nisabnya (batas minimal wajib zakat) adalah 93,6 gram, sedangkan
zakatnya adalah 2,5 % atau 1/40.
2. Perak, nisabnya 624 gram zakatnya 2,5 %
Perniagaan/Perusahaan (Tijarah), semua harta perniagaan wajib dizakati, nisab dan
zakatnya sama dengan emas, waktunya mengeluarkan zakatnya setelah haul (satu
tahun) berniaga.
Hasil pertanian (Zira’ah), berupa biji-bijian yaitu seperti. Padi, jagung dan gandum.
Buah-buahan seperti kurma dan anggur. Nisabnya adalah 930 liter/7 kwintal
(untuk biji-bijian) bersih dari kulitnya, atau 14 kwintal yang masih berkulit.
Zakatnya 5 % untuk pengairan yang memakai biaya, 10 % yang pengairannya tidak
memakai biaya (tadah hujan). Waktu mengeluarkan zakatnya setiap kali panen.
Peternakan (An’am), yang wajib dizakati adalah :
1. Unta, nisabnya 5 ekor
2. Sapi/Kerbau, nisabnya 30 ekor
3. Kambing/Domba, nisabnya 40 ekor
Barang terpendam (Rikaz). Barang terpendam yang ditemukan seperti emas, perak
dan lainnya wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 20 % (1/5).
Uang (Nuqud), nisab dan zakat uang sama dengan zakat emas.
Page 0
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah,
dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”(QS. At-Taubah/9; 60).
Contoh Kasus
Seorang dokter memiliki penghasilan sebesar Rp. 15.000.000,-/bulan, sementara punya
pengeluaran rutin untuk biaya rumah tangga Rp. 2.000.000,-, biaya pendidikan sebesar Rp.
1.500.00,-, biaya kesehatan Rp. 1000.000,-, dan biaya cicilan rumah Rp. 2.500.000,-. Apakah
sudah nisab zakat? Bagaimana penyelesaiannya?
Page 0
A. WAKAF
a. Pengertian Wakaf
Wakaf menurut arti bahasa ialah menahan, berhenti atau diam. Sedang menurut istilah
ialah menahan harta benda yang tahan lama zatnya untuk diambil manfaat oleh umum
demi mendekatkan diri kepada Allah swt.
Dalil yang berhubungan dengan wakaf di antaranya:
Artinya: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum
kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu
nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS.Ali Imran/3: 92).
b. Syarat Wakaf
1. Barang yang diwakafkan harus tahan lama zatnya dan bisa diambil manfaatnya
tanpa mengurangi zatnya.
2. Milik sendiri
3. Digunakan untuk tujuan baik
c. Rukun Wakaf
Dalam ibadah wakaf ada beberapa rukun dan syarat yang harus dipenuhi antara lain:
1. Wakif yaitu Orang yang mewakafkan dengan syarat:
Balig dan rasyid artinya dapat mempertimbangkan segala sesuatu dengan jernih
Tidak punya hutang
Kemauan sendiri
Wakaf tidak boleh dibatalkan
2. Mauquf yaitu harta yang diwakafkan dengan syarat:
Harta yang difakafkan zatnya tahan lama
Batas-batasnya jelas
Milik sendiri dan tidak dalam sengketa
3. Maukuf ‘Alaih yaitu penerima wakaf syaratnya:
Dewasa, bertanggung jawab dan mampu melaksanakan amanat.
Sangat dibutuhkan oleh orang banyak, boleh diberikan kepada badan sosial atau
yayasan yang berbadan hukum.
4. Sigat yaitu serah terima wakaf (iab qobul)
Page 0
akalnya dan dilakukan secara tertulis. Ikrar wakaf dapat juga ditulis dengan
persetujuan Departeman Agama Kota/Kabupaten yang menangani wilayah wakaf itu
dan dibicarakan dihadapan PPAIW. Tanah yang diwakafkan dalam keadaan tuntas
bebas dari ikatan dan sengketa. Jika ikrar wakaf telah memenuhi srarat, maka PPAIW
menerbitlan Akta Ikrar Wakaf.
Calon wakif sebelum berikrar wakaf terlebih dahulu menyerahkan administrasi
sebagai berikut:
1. Sertifikat atau surat kepemilikan yang sah
2. Surat keterangan kepala desa yang dikuatkan oleh camat setempat tentang
kepemilikan tanah dan statusnya.
3. Adanya izin Bupati atau Walikota.
Nazir yang dimaksud adalam perungang-undangn di Indonesia adalah suatu badan
hukum khusuh yang mengurusi harta wakap. Mereka memiliki hak dalam pengelolaan
wakaf yaitu sebgai berikut:
1. Berhak menerima penghasilan dari harta wakaf yang ditentukan oleh Kepala Kantor
Departeman Agama Kota/Kabupaten digunakan untuk kepentingan umum dan
keagamaan.
2. Menggunakan fasilitas dengan persetujuan Kepala Kantor Departemen Agama
Kota/kabupaten
3. Nazir disamping mempunyai hak juga mempunyai kewajiban mengamankan harta
wakaf, surat-surat wakaf dan hasil-hasil wakaf
B. INFAK
a. Pengertian Infak
Infak menurut arti bahasa adalah biaya, belanja atau mengeluarkan. Sedangkan infak
menurut istilah adalah mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki kepada orang yang
mebutuhkan dengan tujuan mencari ridha Allah.
Hukum infak ada dua yaitu:
Wajib yaitu mengeluarkan harta untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga, yang
disebut dengan nafaqah/nafkah. Firman Allah:
Artinya: “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. dan
orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan
Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar
apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah
kesempitan.” (QS. At-Talaq/65; 7).
Sunat yaitu mengeluarkan sebagaian harta kepada orang yang membutuhkan untuk
mencari keridhaan Allah. Firman Allah:
Artinya : “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara
tersembunyi dan terang-terangan, Maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS.
Al-Baqarah/2; 274).
Page 0
Pasal 13 :
“Badan Amil Zakat dapat menerima harta selain zakat, seperti infak, hinbah, wasiat dan
kifarat.”
Pasal 17 :
“Hasil penerimaan infak, sadaqah, hibah,wasiat, waris dan kifarat sebagaimana yang
dimaksud dalam pasal 13 didayagunakan terutama untuk usaha produktif.”
f. Penutup
Alhamdulillah, pembelajaran ini selesai dan silakan hubungan guru untuk meminta
ujian akhir bab.
KEGIATAN BELAJAR 3
Page 0
REFLEKSI DIRI
Kebiasaan
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1 Saya menguasai konsep haji dalam
Islam
2 Saya menguasai konsep zakat dalam
Islam
Saya menguasai konsep wakaf dalam
3
Islam
Saya akan menabung atau daftar ke
4 trevel Umroh. Target tahun ini-depan
untuk bisa Umrah
Saya akan memberangkatkan orang
5
lain untu Umroh
6 Saya akan berangkat Haji bersama
keluarga
7 Saya berwakaf
Saya menolong orang kesusahan (fakir,
8
miskin, dll.)
9 Saya setaip hari bersedekah
Seluruh harta adalah titipan dari Alloh,
maka ada hak orang lain yang harus
10
diberikan. Saya ikhlas jika titipan itu
diambil oleh Alloh
TINDAK LANJUT
Setelah Kamu mempelajari bab ini, coba berusaha daftar ke lembaga provider Haji atau
Umroh dengan harapan tahun ini, atau beberapa tahun ke depan bisa berangkat ke tanah
suci untuk Umroh atau Haji. Aamiin!
Page 0
GLOSARIUM
Haji Ziarah
Infak Harta
REFERENSI
Endi Suhendi Zen dan Nelty Khairiyah. 2015. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti X.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Kemendikbud. 2014, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Untuk SMA/MA/SMK/MAK
Kelas X ,Kemendikbud : Jakarta.
Kementerian Agama RI, 2010, Al-Quran dan Terjemahnya: Jakarta
Nurlailah. 2014. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X. Bandung:
Yrama Widya: Bandung
Quraish Syihab. 2010. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera
Sadi & H.M. Nasikin, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Untuk SMA Kelas X, 2016,
Bandung: Erlangga.
Page 0