Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

EKOKOGI

Disusun Oleh :

Nama : Indah permata hati

NPM : A1F020047

Laporan Ke : 5 (lima)

Dosen Pengampu : 1. Neni Murniati, M.Pd

2. Dewi Jumiarni, M.Si


Asisten Dosen : 1. Putri Nesya Aldanapio (A1D019008)

2. Febrina Kusuma Wardhani (A1D019040)

3. Nurul Asih Handayani (A1D019065)

4. Danela Triani Oktari (A1D020040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
I. LATAR BELAKANG

Organisme yang ada di dalam ekosistem dan yang dimana faktor biotik adalah faktor lingkungan
dari ekosistem itu. Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik atau interaksi antara makhluk
hidup dengan lingkungannya, makhluk hidup dengan makhluk hidup lain, dan lingkungan dengan
lingkungan lain. Unit utama ekologi adalah ekosistem.

Ekosistem merupakan bagian dari lingkungan, ekosistem memiliki komponen-komponen tertentu yang
memiliki fungsi oleh karena itu disebut sebagai suatu system. Komponen-komponen tersebut antara lain
abiotik, biotik, fisika, kimiawi, dan sebagainya.

Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di suatu daerah tertentu dan
diantara satu sama lain saling berinteraksi. Contoh: di suatu padang rumput terjadi saling interaksi antar
populasi rumput, populasi kelinci dan populasi serigala. Setiap individu, populasi dan komunitas
menempati tempat hidup tertentu yang disebut habitat (Andri, 2011).
( Ani,2009.Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan .

http://rantanie.blogspot.com/2009/04/laporan-praktikum-ekologi-tumbuhan.html .

Ani . 2009 , Kompetisi . aninulucu.files.wordpress.com/.../kompetisi-intra-dan-interspesifik.do

Buku Penuntun Praktikum Biologi Umum

Kimball, Jhon W. 1994. Biologi Jilid II. Erlangga. Jakarta

Andri, 2011. Laporan Tetap Ekologi Pertanian. http://andriecaale.blogspot.com.

Campbell, Neil A. dkk., 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga. Jakarta. Sulistyorini, Ari, 2009.
Biologi 1. Balai Pustaka. Jakarta.)

Contoh faktor biotik adalah makhluk hidup baik itu manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Contoh faktor
abiotik yaitu suhu, kelembaban, iklim, curah hujan, dan sebagainya. Habitat yang ada dalam ekositem
sangatlah mempengaruhi keberagaman suatu ekositem itu dan keseimbangan ekositem itu , karena
dalam faktor biotik itu terdiri 3 bagian , yaitu Produsen , konsumen dan dekomposer . Jika salah satu
dari ketiga faktor itu tidak ada keseimbangan , maka ekosistem itu akan ada sebuah gangguan.

Salah satu bagian ekologi adalah ekologi tumbuhan yang mempelajari berbagai berbagai komunitas
tumbuhan. Dalam mempelajari komunitas tumbuhan, kita tidak mungkin melakukan penelitian pada
suatu area yang ditempati suatu komunitas, terutama apabila area tersebut sangat luas. Berdasarkan
uraian diatas, maka perlu dilakukan kegiatan praktikum ini yang bertujuan untuk menyebutkan
komponen-komponen biotik, menyebutkan komponen-komponen abiotic, menjelaskan hubungan timbal
balik antara komponen biotik dan abiotic dan membedakan pengertian komunitas dan ekosistem.

Ekologi adalah suatu studi yang membicarakan hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk
hidup dengan makhluk hidup lain nya atau hubungan timbal balik antaramakhluk hidup dengan
limngkungan fisik sekitarnya. Ekologi mengkaji interakksi antar komponen pada tingkat individu
sampai bioma. Komponen penyusun ekologi adalah komponen biotik dan abiotik, komponen abiotik
ada dua macam yaitu ada yang bersifat makanis dan kimiawi.

Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan
tetapi,ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari
bagaimanamakhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar
makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan ekologi dan botani yang
menggambarkan bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan
kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik alam studi ekologi digunakan metoda
pendekatan secara menyeluruh pada komponen-kornponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang
lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.

II. TUJUAN

1. Menyebutkan komponen-komponen biotik

2. Menyebutkan komponen-komponen abiotik

3. Menjelaskan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik

4. Membedakan pengertian komunitas dan ekosistem

III. TINJAUAN PUSTAKA


Ekologi berasal dari dua akar kata yunani (oikos = rumah dan logos = ilmu), sehingga secara harfiah
bisa diartikan sebagai kajian organisme hidup dalam rumahnya. Secara lebih formal ekologi
didefenisikan sebagai kajian yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-organisme
hidup dengan lingkungan fisik dan biotik secara menyeluruh. Jadi dalam hal ini dapat disimpulkan
bahwa ekologi itu adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya (biotik dan abiotik). (Hasmar : 2003)

Dalam suatu ekosistem organisme-organisme saling berinteraksi satu sama lain, dan juga
berinteraksi dengan unsur-unsur abiotik yang ada di sekelilingnya. Jadi organisme-
organisme dan komponen-komponen fisik lingkungan menyusun sebuah ekosistem atau
sistem ekologi.Komponen yang hidup, tumbuhan dan hewan, membentuk lingkungan biotik
sedang komponen-komponen fisik merupakan lingkungan abiotik.

Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya. Definisi ekologi seperti di atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest
(Haeckel zoologiwan jerman, 1834-1914).

Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang banyak memanfaatkan informasi dari berbagai
ilmu pengetahuan lain, seperti kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya.
Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan
kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas.
( Hasmar : 2009)
Komponen utama dalam ekosistem adalah sebagai berikut 2

1. Komponen biotik

Komponen biotik adalah komponen hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi,
baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen,
hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai
dekomposer.Komponen biotik juga meliputitingkatan-tingkatan organisme yangmeliputi
individu, populasi, komunitas,ekosistem, dan biosfer.

Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling


berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistem yangbmenunjukkan kesatuan.
Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup seperti gambar berikut:

2. Komponen abiotik

Komponen abiotik adalah komponen tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor
fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.

a. Suhu

Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan
organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran
suhu tertentu.

b. Sinar matahari

Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu.
Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai
produsen untuk berfotosintesis.

c. Air

Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan
penyebaran biji, bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup
lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik
lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.

d. Tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan
organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur
penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.

e.Ketinggian

Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena
ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.

f. Angin

Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji
tumbuhan.

g. Garis lintang

Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis
lintang secara tak langsung me menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan
bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.(www.google.com)

3. Komunitas tumbuhan

Sebuah komunitas tumbuhan mengacu pada jenis tanaman yang terkait yang membentuk
vegetasi alam tempat apapun. Sebagai contoh, hutan midlatitude terdiri dari sebuah
komunitas pohon, semak, pakis, rumput, dan tumbuh-tumbuhan berbunga.komunitas plant
menyediakan habitat untuk hewan dan signifikan mengubah lingkungan setempat.

Tanaman mempengaruhi masyarakat, jenis tanah ketika bahan organik terurai menjadi tanah
mengubah retensi kelembaban tanah, kapasitas infiltrasi, struktur tanah dan kimia tanah.
Pohon peneduh lantai hutan, mengurangi insiden radiasi matahari dan menurunkan suhu dari
kedua tanah dan udara. Mengurangi insiden cahaya menurun evaporasi menjaga kelembaban
tanah di bawa htajuk hutan. Dampak mempengaruhi habitat hewan dan keragaman spesies
hewanyang terkait dengan komunitas tumbuhan. (Kimball : 1994)

Pada kenyataannya, makhluk hidup tidak dapat lepas dari lingkungannya, baik itu makhluk
hidup lainnya (biotik) maupun makhluk tak hidup (abiotik). Dengan interaksi antara kedua
komponen tersebut, ekosistem akan selalu tumbuh berkembang sehingga menimbulkan
perubahan ekosistem (Sulistyorini, 2009 ).
Di dalam lingkungan terjadi interaksi kisaran yang luas dan kompleks. Ekologi merupakan
cabang ilmu biologi yang menggabungkan pendekatan hipotesis deduktif, yang
menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis dari
fenomena-fenomena ekologis (Campbell, 2000).

Ekologi mempunyai tingkatan pengkajian yaitu unsure biotik dan abiotik. Lingkungan
meliputi komponen abiotik seperti suhu, udara, cahaya, dan nutrient. Yang juga penting
pengaruhnya kepada organisme adalah komponen biotik yakni semua organisme lain yang
merupakan bagian dari lingkungan suatu individu (Campbell, 2000).

(Buku penuntun praktikum biologi

butani, D.K. 1994. Dictionary biology. Goyal offset printers. New delhi

Kimball, jhon w. 1994. Biologi jilid II .Erlangga. jakarta.

Rusmendro, Hasmar.2009. Penuntun praktikum Ekologi Tumbuhan. Fakultas biologi


universitas nasional. Jakarta.

Rusmendro, Hasmar. 2003. Seri diktat kuliah Ekologi Tumbuhan. Fakultas biologi
universitas nasional. Jakarta.

www.google.com)

Komponen abiotik ekosistem hutan yang diamati terdiri dari terdiri dari tanah, serasah, cahaya
matahari,dan kayu mati yang merupakan bahan organik dan anorganik. Komponen abiotik merupakan
keadaan fisik dan kimia yang menyertai kehidupan organisme sebagai medium dan substrat kehidupan.
Komponen ini terdiri dari segala sesuatu tak hidup dan secara langsung terkait pada keberadaan
organisme, antara lain tanah( tanah berperan penting bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, sebagai
tempat tumbuh dan hidupnya tanaman, melakukan aktivitas kehidupan, tempat berlindungnya hewan
tertentu seperti tikus dan serangga, serta sumber nutrisi bagi tanaman.

Kondisi tanah ditentukan oleh derajat keasaman (pH) tanah, tekstur atau komposisi tanah yang
mempengaruhi kemampuan tanah terhadap penyerapan air, garam mineral dan nutrisi yang sangat
penting bagi tanaman),udara( Udara sangat penting bagi kehidupan organisme. Kondisi udara pada
suatu tempat sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.Cahaya matahari, sangat penting untuk laju
proses fotosintesis tumbuhan hijau untuk memberikan pasokan oksigen ke lingkungan. Kelembaban,
merupakan kadar air yang terdapat di udara yang mempengaruhi kecepatan penguapan dan kemampuan
bertahan hewan terhadap kekeringan. Angin, berpengaruh terhadap tumbuhan, topografi, iklim dan
sebagainya (Sulistyorini, 2009: 45).

Untuk mempermudah pemahaman tentang ekosistem di gunakan berbagai macam istilah sehingga
mempermudah mengenal satuan-satuan makhluk hidup dalam ekosistem. Istilah-istilah tersebut sebagai
berikut:

1) Individu
Makhluk hidup tunggal dan hidupnya dapat berdiri sendiri.Contohnya, satu
tanaman jeruk, seekor hrimau, dan seorang perempuan.

2) Populasi
Sekumpulan individu makhluk hidup sejenis yang hidup di suatu daerah (habitat) tertentu.
Contohnya, beberapa ayam dikandang, serumpun padi di sawah, dan sekelompok anak di
halaman.

3) Komunitas
Sekumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang hidup bersama di suatu habitat
tertentu. Contohnya, populasi ikan, katak, kerbau, dan tanaman padi disawah membentuk
komunitas sawah.

4) Lingkungan
Segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup dan berpengaruh terhadap makhluk hidup
itu disebut lingkungan. Lingkungan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu lingkungan
benda tak hidup yang meliputi tanah, batu, air, udara dan cahaya. Lingkungan benda hidup
meliputi semua komponen biotik yang berpengaruh terhadap makhluk hidup dalam
lingkungan itu.

5) Habitat
Setiap makhluk hidup memerlukan tempat untuk kelangsungan hidupnya. Akan tetapi, tidak
sembarang tempat dapat digunakan untuk mendukung kelangsungan hidup itu tetap survive.
Misalnya, harimau hidup di hutan yang merupakan habitatnya. Jadi, lingkungan tempat
hidup makhluk hidup disebut habitat (Sitanggang, N,2015).

Ekosistem alami dapat di bedakan menjadi dua yaitu: ekosistem darat dan ekosistem
perairan. Contoh ekosistem darat antara lain ekosistem hutan. Contoh ekosistem perairan
antara lain ekosistem danau, rawa dan laut. Pengertian ekosistem buatan adalah ekosistem
yang sengaja dibuat manusia. Contohnya adalah : waduk, kolam, akuarium, kebun dan
sawah. Ekosistem alami dan ekosistem buatan dibentuk oleh dua komponen, yaitu komponen
biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik ekosistem terdiri dari semua makhluk hidup
yang berada dalam suatu ekosistem, misalnya manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme. Setiap komponen memiliki peranan tertentu yang membuat kehidupan
dalam ekosistem seimbang (Bessy, E, 2016).

(Bessy, E. 2016. Penerapan Metoda Pembelajaran Diskusi Dalam Upaya Meningkatkan


Prestasi Belajar Biologi Dengan Materi Pokok Ekosistem Dan Komponen Pendukungnya
Bagi Siswa Kelas X Semester Ii Sma Negeri 5 Kota Ternate Tahun Pelajaran 2013/2014.
Jurnal Pendidikan, 14(1) (Diakses pada 22 Desember 2020)
Sulistyorini, Ari, 2009. Biologi 1 . Jakarta : Balai Pustaka.

Sitanggang, N. D. H., & Yulistiana, Y. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Ekosistem melalui Penggunaan
Laboratorium Alam. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(2) (Diakses pada 22 Desember
2020).

IV. ALAT DAN BAHAN


a). Alat
1). Tali rafia
2). Termometer
3). Hygrometer
4). PH meter
5). Kertas buram

b). Bahan
1). Alkohol 70%

2). Formalin 4%

3). Ether dan kloroform

V. LANGKAH KERJA

A. Faktor Abiotik

Faktor abiotik yang diukur meliputi faktor abiotik udara (suhu dan

kelembaban udara) dan faktor abiotik tanah (suhu, kadara air,dan pH). Suhu udara

dapat diukur dengan termometer, sedangkan kelembaban udara dapat diukur dengan

hygrometer. Untuk mengukur abiotik tanah cara kerjanya sebagai berikut:

1. Suhu Tanah

Alat khusus untuk mengukur suhu tanah disebut ”soil termometer”. Akan

tetapi bila alat tersebut tidak ada, dapat digunakan termometer biasa. Termometer

dimasukkan ke dalam tanah sampai kedalaman 10 cm dengan bantuan sebatang besi

atau kayu. Biarkan termometer tersebut beberapa menit, setelah itu suhu tanah dapat

dilihat pada skala termometer.

2. Kelembaban Udara

Pengukuran dengan menggunakan hygrometer, dengan cara : tetesi bagian

berlubang pada ujung hygrometer dengan air. Kemudian putar-putarlah hygrometer


setinggi badan selama kurang lebih 5 menit, catat angka kering dan angka basah pada

hygrometer, cocokkan pada tabel.

3. PH Tanah

Pengukuran pH tanah dapat dilakukan secara langsung di lapangan dengan

menggunakan ”soil tester”. Selain itu jika lat tidak ada dapat juga dilakukan di

laboratorium. Tanah sampling ditimbang 100 gr dan dimasukkan kedalam bejana

gelas dan beri aquades 250 cc. Selanjutnya diaduk-aduk dengan batang gelas dan

setelah itu diamkan selama 24 jam. Setelah itu ukur pHnya dengan menggunakan

kertas pH meter atau kertas pH.

B. Komunitas Tumbuhan

Pada lokasi (habitat) yang telah ditentukan dibuat kuadrat (plot) berukuran 1 x

1 m untuk sampling rumput dan herba, 4 x 4 m untuk sampling perdu, dn 10 x 10 m

untuk sampling pohon dengan menggunakan tali rafia. Lakukan pengamatan dan catat

jenis vegetasi pohon yang terdapat pada plot percobaan, kemudian estimasi persentase

kerapatan vegetasi yang ada. Untuk vegetasi yang tidak bisa diketahui langsung di

lapangan, ambillah spesimennya untuk diidentifikasi di laboratorium.

C. Komunitas Hewan

1). Hewan permukaan tanah

Untuk megoleksi hewan-hewan yang hidup dipermukaan tanah dapat

dilakukan dengan cara mengambil sampel serasah dengan metode kuadrat seluas ,5 x

2,5 m, kemudian serasah tersebut dimasukkan dalam kantong plastik dan dibawa ke

laboratorium.
Selanjutnya dalam kantong plastik yang berisi serasah tersebut dimasukkan

ether atau kloroform. Setelah itu serasah tersebut dituangkan di atas kertas putih atau

kain putih. Kumpulkan dan identifikasi serta hitung jumlah hewan-hewan yang

didapat dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol koleksi yang telah diberi alkohol

70%.

2). Serangga yang bertebrangan

Serangga yang beterbangan dikoleksi dengan cara penangkapan dengan menggunakan net serangga atau
jaring serangga. Hewan yang tertangkap di masukkan ke dalam ”killing” botol /botol pembunuh yang
telah diberi ether. Khusus untuk kupukupu, hasil penangkapan dapat dimasukkan kedalam kertas
segitiga, yang sebelumnya telah diletakkan bagian thoraknya. Selanjutnya di laboratorium hewan-hewan
tersebut diidentifikasi sampai tingkat tertentu dan hitung jumlahnya.

D. Ekosistem teresterial

Ekosistem terdiri dari berbagai macam organisme (biotik) yang berinteraksi

dengan sesamanya dan dengan faktor lingkungannya (abiotik). Faktor biotik dan

abiotik merupakan komponen utama dalam ekosistem. Komponen biotik terdiri dari

berbagai macam organisme yang merupakan suatu komunitas yang tersusun dalam

tingkatan sbb :

1. Produsen

: Organisme autotrofik yang umumnya tumbuhan berklorofil, yang

mensintesis makanan dari bahan organik yang sederhana

2. Konsumen : Organisme heterotrofik, adalah organisme memakan organisme lain

(herbivor, karnivor, dan omnivor)

3. Dekomposer : Organisme heterotrofik yang menguraikan bahan orgnik yang

berasal dari organisme yang telah mati.


VI. HASIL
A. EKOSISTEM DARAT

No Spesies Jumlah Foto spesies Klasifikasi


1. Daun alpukat >5 Kingdom : Plantae

Subkingdom :
Tracheobionta

Super Divisi :
Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Magnoliidae

Ordo : Laurales

Famili : Lauraceae

Genus : Persea

Spesies : Persea

americana mill
2. Pohon alpukat 1 Kingdom : Plantae

Subkingdom :
Tracheobionta

Super Divisi :
Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Magnoliidae

Ordo : Laurales

Famili : Lauraceae

Genus : Persea

Spesies : Persea
americana mill
3. Batu <2

4. Daun belulang >10 Kingdom : Plantae

Subkingdom :
Tracheobionta

Super Divisi :
Sprematophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas :
Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Eleusine

Spesies : Eleusine
indica (L.) Gaertn
5. Tanah 4×4 Abiotik

B. EKOSISTEM PERAIRAN
Ikan Kerajaan:
sepat(Trich AnimaliaFilum:
ogaster) ChordataKelas:
ActinopterygiiOrdo:
PerciformesFamili:O
sphonemidaeGenus:
Trichogaster
Siput air Kerajaan:
tawar(Pom AnimaliaFilum:Mollu
aceacanali scaKelas:
culata) GastropodaOrdo:Mes
ogastropodaFamily :
AmpullaridaeGenus:P
omaceaSpesies:Poma
cea
Pohon Kingdom :
kelapa(Co PlantaeDivisi :
cosnucifer SpermathopytaKelas :
aL.) MonocotyledoneaeOr
do: Arecales
Famili :
ArecaceaeGenus:Cocos
Spesies
:CocosNuciferaLinn
Anggang- Kingdom: animalia
anggang( h Filum: chordata
alobates Kelas: insecta
sp.) Ordo: hemiptera
Famili:gerridae
Genus: halobates
Spesies:halobates sp.
6. Capung
7. Lumut >10
8 Pohon 1 Kingdom:Plantae
petai Divisi:Magnoliophyta

Kelas:Magnoliopsida

Ordo:Fabales

Famili:Fabaceae

Subfamili:Mimosoideae

Genus:Parkia

Spesies:Parkiaspeciosa
Rum
putlia
r
putri
malu
Tumbu
han
paku
VI. PEMBAHASAN

6.1 Perbedaan Ekosistem di darat dan perairan


Ekosistem Darat disebut juga sebagai ekosistem teristerial dan ekosistem perairan
disebut juga dengan ekosistem akuatik.
Perbedaan dari ekosistem akuatik dan ekosistem darat adalah, ekosistem akuatik tidak
dipengaruhi oleh suhu ligkungan dan curah hujan. Kedalaman perairan menentukan
sejauh mana cahaya matahari dapat berpenetrasi kedalam perairan semakin dalam
perairan, maka cahaya tidak dapat masuk ke dasarperairan. Cahaya matahari
dibutuhkan oleh organisme fotosintetik untuk prosespengolahan makanan. Peraiaran
yanag memiliki arus deras juga akan memberikanpengaruh yang berbeda dengan
perairan yang memiliki arus sedang atau tenang.
Ekosistem air laut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mempunyai kadar mineral yang tinggi (terutama Cl) di daerah tropis
(sekitarkhatulistiwa) dan kadar mineral yang rendah di daerah yang jauh dari
khatulistiwa.
b. Suhu permukaan laut berbeda-beda, di daerah tropis temperatur sekitar 25°C danmakin
kearah kutub temperatur menurun sampai 0°C. pada kedalaman 200 m,temperatur air
dari kutub sampai khatulistiwa berkisar 0°-22°C dan pada bagian yanglebih dalam
hampir tidak ada perbedaan suhu.
c. Aliran air laut menimbulkan penyebaran senyawa kimia yang diperlukan
organisme.Aliran ini juga mempengaruhi suhu dan kadar garam, sebaliknya aliran di
pengaruhi olehpola angin dan putaran bumi.
Perbedaan dari jenis hidup pada ekosistem akuatik dan ekosistem teresterial
adalahpada ekosistem akuatik tidak di pengaruhi oleh suhu lingkungan dan curah
hujan. Sedangkan ekosistem teresterial di pengaruhi oleh suhu lingkungan dan cura
hujan. Sepertinya di pengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang dan ketinggian
letak daripermukaan air laut. Ekosistem teresterial dan ekosistem akuatik mempunyai
ciri-cirinya berbeda. Padaekosistem teresterial terdapat bermacam-macam bioma.
Pada ekosistem terestrial, vegetasi yang dimilikinya berupa tumbuhan yang
berklorofil yang juga merupakan produsen sedangkan pada ekosistem perairan,
produsen yang terdapat didalamnya berupa fitoplankton. Dilihat pada komponen
lainnya, yang merupakan pengaruh lingkungan berupa kedalaman, pH dan
kelembaban tanah. Pada ekosistem terestrial, pH yang terdapat didalam komponen
tanah cenderung netral, karena tingkat keasamannya masih seimbang sehingga
makhluk hidup dapat hidup dengan baik pada tanah tersebut. Menurut kelembaban
tanah, kelembaban tanahnya kurang atau cenderung kering. Berbeda pula dengan
ekosistem perairan, memiliki pH yang berbeda baik yang netral atau terlalu asam
tergantung komponen makhluk hidup dalam beradaptasi serta kedalaman yang
berbeda yang membuat ekosistem perairan beragam.

1.2 Komponen Biotik dan Abiotik beserta Hubungan Timbal Balik


Biotik (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup) yang saling berinteraksi
atau disebut juga dengan kumpulan komunitas-komunitas yang disebut ekosistem.
Dalam percobaan ini, terdapat istilah ekosistem. Ekosistem terdiri dari berbagai
macam organisme (biotik) yang berinteraksi dengan sesamanya dan dengan faktor
lingkungannya (abiotik). Faktor biotik dan abiotik merupakan komponen utama
dalam ekosistem. Komponen biotik terdiri dari berbagai macam organisme hidup
dalam suatu komunitas. Adapun komponen biotik yang ditemukan pada ekosistem
teresterial yaitu rumput jepang, rumput meniran, rumput gajah, bandotan, rumput
teki, rumput daun pegagang, ara sungsang, pohon sengon, nyamuk, semut merah,
belalang, dan lebah. Sedangkan pada ekosistem perairan atau pantai komponen biotik
yang ditemukan yaitu ikan kepala timah, lumut, eceng gondok, kepiting bakau, siput,
jamur, dan semut.. Komponen abiotik terdiri dari berbagai macam organisme tak
hidup dalam suatu komunitas. Dan Adapun komponen abiotik yang ditemukan pada
ekosistem terestrial yaitu tu batu, kayu ,dan tanah. Komponen abiotik yang ditemukan
pada ekosistem perairan yaitu batu, pasir, dan Karang.
Dari komponen biotik yang diamati dapat diketahui bahwa produsennya adalah
tumbuhan hijau yang bisa memproduksi makanan sendiri titik produsennya adalah
rumput jepang, rumput meniran, rumput gajah, bandotan, rumput teki, rumput daun
pegagang, ara Sungsang, pohon sengon, eceng gondok. Konsumen adalah organisme
yang tidak dapat membuat makanan sendiri yang termasuk konsumen adalah semut
merah, belalang, nyamuk, lebah, siput, kepala timah, dan kepiting bakau.

6.2 hubungan komponen biotik dan abiotik

Hubungan komponen biotik organisme hidup dengan komponen abiotik benda tak
hidup pada kehidupan sehari-hari dan pada lingkungan sekitar serta pada plot untuk
pengamatan adalah hubungan timbal balik yang rumit dan kompleks. Kesetimbangan
dalam suatu ekosistem hanya akan terjadi ketika ada hubungan timbal balik yang baik
antara komponen-komponen penyusun ekosistem. Hubungan timbal balik pasti akan
terjadi pada suatu ekosistem dan dapat berpengaruh terhadap komponen penyusun
ekosistem.
Hubungan Timbal Balik antara komponen biotik dan abiotik merupakan hubungan
yang tak terpisahkan satu sama lain. Seperti komponen abiotik berperan sebagai
penyedia bagi komponen biotik didalamnya, misalnya dalam proses fotosintesis
tumbuhan membutuhkan air dan cahaya matahari. Kemudian fotosintesis tumbuhan
akan menghasilkan oksigen yang diperlukan bagi makhluk hidup. Sehingga
komponen biotik mampu mempengaruhi komponen abiotik (udara).

1.3 Perbedaan Ekosistem dan Komunitas


Dapat diketahui Berdasarkan pengamatan dan percobaan yang dilakukan tentang
komunitas dan ekosistem. Komunitas adalah sekumpulan berbagai macam populasi
makhluk hidup dalam suatu wilayah tertentu. Komunitas dapat mencakup semua
populasi di daerah atau habitat yaitu semua tumbuhan, dan tanaman yang ada.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungan hidupnya termasuk
komponen abiotiknya yaitu tu suhu, intensitas cahaya, kelembaban, dan lain
sebagainya titik antara kesatuan komunitas dan lingkungannya terjadi hubungan atau
interaksi timbal balik.

1.5 Jaring-Jaring Makanan


Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang berhubungan
dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada rantai
makanan yang bergabung menjadi suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring
makanan. Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai
makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis
herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora tidak selalu memakan satu jenis produsen.
Dengan demikian, di dalam ekosistem terdapat rantai makanan yang saling
berhubungan membentuk suatu jaring-jaring makanan.
Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat
makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering disebut
produsen. Biasanya yang bertindak sebagai produsen adalah pohon dan rumput.
Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer
(konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Organisme yang
menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki
oleh hewan pemakan daging (karnivora). Organisme yang menduduki tingkat tropik
tertinggi disebut konsumen puncak.
Jaring-jaring makanan adalah ilustrasi yang disederhanakan dari berbagai metode
makan yang menghubungkan suatu ekosistem ke dalam sistem pertukaran terpadu.
Ada berbagai jenis hubungan makan yang secara kasar dapat dibagi menjadi herbivor,
karnivor, pebangkai dan parasitisme.

Pada percobaan ini hewan yang ditemukan dilokasi pengamatan tidak banyak jenis hewan yang
ditemukan karena disebabkan oleh berbagai faktor,salah satunya hewan yang telah berasill
ditangkap tidak sengaja terrlepas akibatkelalaian dari praktikan, serta sulitnya menangkap hewan
yang berterbangan diwilayah yang telah ditentukan.
Dalamplot 4m x 4m terdapat 2 spesies tumbuhan, yaitu rumput belulang dan
pohon alpukat.Jumlah spesies tumbuhan lebih dominan daripada hewan dan
lebih banyak
spesiestumbuhanyangmenempatiplottersebutdaripadahewan.Inidisebabkankaren
atumbuhan merupakan produsen dan trofik autotrof yang mana digunakan oleh
trofikhewanatauheterotrofuntukmakanataukonsumsisupayadapatbertahanhidup.
Didalam plot ini juga terdapat komponen abiotic berupa tanah, udara dan cahaya
sertapasir.
Sedangkan, pada ekosistem perairan yaitu kolam ditemukan banyak spesiestumbuhandan hewan.

Adapun, Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah komponen tak hidup(abiotik) dan


komponen hidup (biotik). Komponen abiotik berupa cahaya matahari,air, udara, angin, tanah dan
lain-lain. sedangkan komponen biotik berupa organismeyang hidup yaitu bakteri, jamur,
tumbuhan, hewan dan manusia. Kedua komponentersebut berada pada suatu tempat dan
berinteraksi membentuk suatu kesatuan yangteratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium,
ekosistem ini terdiri dari ikan,tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen
biotik, sedangkanyang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen
yangterlarut dalam air (Sujarwanta, 2008).

(Sujarwanta, Agus.2009.
Panduan Praktikum
. Metro:UMM)

VII. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ekologi itu adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dan lingkungannya (biotik dan abiotik).
2. organisme-organisme dan komponen-komponen fisik lingkungan
menyusunsebuah ekosistem atau sistem ekologi. Komponen yang hidup,
tumbuhan danhewan, membentuk lingkungan biotik sedang komponen-
komponen fisik merupakan lingkungan abiotik.
3. Komponen utama dalam ekosistem ada dua macam yaitu komponen biotik
dankomponen abiotik
4. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. (Komponen hidup (biotik)
Komponen tak hidup (abiotik))

5. Hubungan antara faktor biotik dan faktor abiotik sangatlah berhubungan erat
6. Komunitas adalah sekumpulan berbagai macam populasi sedangkan
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungan hidup yang saling
berinteraksi.
7. Komponen-komponen biotik ialah bagian yang mencakup semua
makhlukhidupyang hidup, yaituantaralain manusia, hewandan tumbuhan.
8. Komponen
komponenabiotikmencakupsemuabendayangtakhidup,sepertibatu, tanah,
kayudan sebagainya.

B. Saran

Sebaiknya saat praktikan melakukan percobaan langsung dilapangan


harus dengan teliti saat melakukan pengukuran plot dan praktikan
diharapkan juga harus serius saat menangkap hewan yang berterbangan
karena sangat sulitsekali untuk menangkap hewan tersebut serta
berhati-hati terhadap hewan yang mempunyai sengatan.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Foto seluruh anggota kelompok 1


Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Plot ukuran 4x4 yang sudah Praktikan sedang membuat plot Daun mangga (Mangifera
jadi 4x4 dan 1x1 indica) yang sudah kering

Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6


Batu kali Rumput belulang (Eleusine Pohon mangga (Mangifera
indica) indica)

Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9


Tanah Kolam Anggang-anggang (Gerridae)

Gambar 10 Gambar 11 Gambar 12


Siput air tawar (Gatropoda) Ikan kepala timah Ikan sepat

Gambar 13 Gambar 14 Gambar 15


Pohon kelapa (Cocos Air kolam Daun layu dan ranting pohon
nucifera L.)

Gambar 16
Pelepah pohon kelapa
(Cocos nucifera L.)

Anda mungkin juga menyukai