Anda di halaman 1dari 4

Kemerdekaan Bolivia

Semasa penjajahan Spanyol, Bolivia dibentuk dengan nama Upper Peru atau Characas
yang sekarang menjadi nama negara Bolivia dan Lower Peru yang menjadi negara Peru.
Semenjak tahun 1530 Bolivia di jajah oleh Spanyol dan akhirnya pada tahun 1825 Bolivia
mendapatkan kemerdekannya secara resmi melalui perjuangan panjang, masyarakat asli
Bolovia melakukan perjuangan dikarenakan adanya penindasan dan praktik diskriminasi
terhadap masyarakat indigenos (masyarakat asli Bolivia) dengan bentuk pemberlakuan kerja
paksa, kewajiban membayar upeti terhadap pemerintahan kolobial Spanyol dan perampasan
sumber daya alam dan barang-barang berharga yang dimiliki oleh masyarakat Bolivia (Adnan
Andi,2013: 23). Dengan bentuk kebijakan pemerintah kolonial Spanyol yang bersifat
eksploitatif sehingga pada akhirnya menimbulkan pemberontakan dari masyarakat Bolivia,
baik dari suku Aymra maupun Quechua melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan
Spanyol.
Perang kemerdekaan Bolivia dimulai pada tahun 1809 ditandai dengan berdirinya
komite pemerintahan di kota Sucre dan La Paz, setelah terjadinya Revolusi Chuquisaca dan
Revolusi La Paz yang merupakan efek dari kekalahan Raja Spanyol yang berhasil
digulingkan oleh Napoleon Bonaparte. Sebelumnya Pemberontakan masyarakat Bolivia
dinamakan Tupac Amaru yang mana pemberontakan ini dimulai pada tahun 1770 hingga
1772. Pada tanggal 28 Juli 1821 Jose de San Martin yang merupakan seorang jenderal
Argentina yang memimpin pasukan pembebasan melintasi Andes dan mengalahkan kaum
loyalitas (Spanyol) dan kemudian mengumumkan kemerdekaan Peru. Sedangkan pada
tanggal 6 Agustus 1924 Perjuangan masih terus berlanjut yang dipimpin oleh Simon Bolivar
meskipun kekurangan jumlah pasukan namun pasukan Bolivar mampu mengalahkan pasukan
kolonial sehingga dengan begitu semakin banyak kemenangan-kemenangan lainnnya yang
mengikuti kemerdekaan Bolivia dalam menghadapi penjajahan sehingga Simon Bolivar
dikenal dengan seorang yang menjadi tokoh pembebasan masyarakat Bolivia dari pengaruh
kolonialisme Spanyol.
Selain Simon Bolivar tokoh lain yang berpengaruh pada kemerdekaan Bolivia adalah
Antonio Jose De Sucre yang berhasil mengalahkan kaum royalitas di Amerika Selatan dan
Utara. Bolivia akhirnya di bebaskan dari kekuasaan kerajaan Spanyol oleh Antonio De Sucre
setelah 16 tahun peperangan dan kemudian kemerdekaan Bolivia di proklamasikan pada
tanggal 6 Agustus tahun 1825. Konstitusi pertama Bolivia setelah kemerdekaan yang
ditetapkan oleh majelis konstituante Bolivia pada tahun 1825 berpusat dengan eksekutif,
legislatif dan yudikatif. Bolivia mendapatkan periode paling sukses di bawah pimpinan
Marshal Andres De Santa Crus pada tahun 1829-1830 dimana Bolivia mengalami kemajuan
di bidang sosial dan ekonomi yang cukup bagus tidak hanya itu Santa Cruz juga berhasil
mempersatukan Peru dan Bolivia menjadi sebuah konfederasi yaitu konfederasi Peru Bolivia.
Tahun 1836-1839 terjadi perang Konfederasi yaitu perang antara konfederasi Peru Bolivia
melawan para pemberontak Peru dan tentara Chile dan puncak dari peperangan ini terjadi
pada pertempuran yungay dimana tentara Chile dan pasukan pemberontak Peru berhasil
mengalahkan tentara konfederasi Peru Bolivia.
Setelah kekalahan konfederasi Peru Bolivia, Santa Crus mengundurkan diri dan pergi
ke pengasingan di Equador dan konfederasi Peru Bolivia di bubarkan. Kemudian dunia
perpolitikan Bolivia diwarnai dengan kudeta dan konstitusi yang berumur pendek selama
hampir 40 tahum, ketidak stabilan politik ini menjadi kelemahan Bolivia semenjak
kemerdekannya. Pada awalnya Bolivia yang memiliki wilayah teritorial yang sangat luas,
tercatat bagian selatan Chili, daerah perbatasann Brazil dan daerah perbatasan Brazil yang
disebut daerah Chaco yang merupakan bagian dari Bolivia (Adnan Andi,2013: 24). Namun
karena banyaknya peperangan dan perlawanan membuat Bolivia menjadi negara yang
kehilangan daerah teritorialnya. Bolivia bahkan kehilangan wilayah yang memiliki akses ke
laut karena kekalahannya dalam perang bersama Chili, kemudian Bolivia juga kehilangan
wilayah Acre yang kaya akan karet karena kekalahannya dalam menghadapi Brazil dan
wilayah Chaco yang kaya akan minyak jatuh ke tangan Paraguay akibat kekalahan Bolvia
dalam perang Chaco.
Semenjak tahun 1825 Bolivia didominasi oleh keturunan Eropa yang berbahasa
Spanyol dan kemudia mengontrol kekuatan politik dan ekonomi di Bolivia, bangsa mestizo
yang merupakan keturunan campuran bangsa eropa dan pribumi menempati kelas menengah
dan menengah bawah yang merupakan suatu posisi intermedier dibawah elit Eropa dan di
atas penduduk pribumi Bolivia. Evolusi politik yang terjadi di Bolivia didominasi oleh kaum
elit dalam mempertahankann posisi eksklusif yang secara perlahan mengalami penurunan
pada akhir abad ke-19, institusi elit negara yang berkuasa pada saat itu menerima pukulan
keras akibat Perang Chaco pada tahun 1932-1935. Sehingga menyebabkan Bolivia
kehilangan substansi dari teritorinya terhadap paraguay (Chronika Agnes.2008:41).
Posisi rentan kaum elit pada akhirnya mendapat kehancuran akibat revolusi yang
digencarkan oleh MNR (Revolutionary Nationalist Movement) pada tahun 1952. Revolusi
nasional Bolivia menjadi salah satu peristiwa politik paling signifikan yang terjadi di
Amerika Latin selama abad ke-20 gerakan ini dinisasikan oleh MNR pada dasarnya
merupakan hasil kombinasi dari beberapa faktor diantaranya adalah krisis yang terjadi di
industri pertambangan dan juga perubahan demografis yang mendorong semakin bersatunya
golongan pribumi Bolivia. Faktor-faktor tersebut mendorong menguatnya pengaruh sosio-
populis di Bolivia, menguatnya gerakan ini membawa dampak yang cukup besar bagi sistem
politik dan sosial di Bolivia. Seperti penginisiasian sistem referendum secara universal,
penyebaran pendidikan bagi penduduk desa, nasionalisasi sektor pertambangan dan juga
perintisan program reformasi agraria. Dalam bidang ekonomi, kondisi perekonomian Bolivia
pada masa awal kemerdekaan mengalami perubahan besar hal ini dikarenakan merosotnya
industri pertambangan yang merupakan salah satu andalan masyarakat Bolivia dalam
mengatasi kemiskinan, dampak yang ditimbulkan dari krisis pertambangan ini menyebabkan
terjadinya urbanisasi yang cukup signifikan bagi masyarakat pribumi.
Perekonomian Bolvia cenderung terbiasa menggantungkan perekonomiannya kepada
komoditi tunggal seperti perak, timah, coca, gas hidrokarbon. Pengembangan model
perekonomian tunggal ini menggambarkan kondisi eksplotatif yang di alami oleh Bolivia,
eksploitasi timah di masa penjajahan Spanyol berkontribusi dalam membangun dan
mempertahankan keberadaan pemerintahan koloni Spanyol. Bahkan setelah berakhirnya
kekuasaan Spanyol eksploitasi masih di lanjutkan oleh kaum minoritas Bolivia untuk
mempertahankan kekuasannya atas mayoritas masyarakat Bolivia. Dikarenakan fokus
perekomonian yang tunggal mengakibatkan terabaikannya sektor perekonomian Bolivia yang
lain, sektor perekonomian yang cukup krusial masih sangat minim dikembangkan dan hanya
terbatas untuk memenuhi kebutuhan lokal.

Daftar Pustaka

1. Mukhsin Adnan Andi. 2013. Kebijakan Nasionalisasi Minyak dan Gas Serta
Legalisasi Koka di Bolivia dalam Menghadapi Hegemoni Amerika Serikat Periode
2005-2009. UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta.
2. Agnes Chronika. 2008. Relasi Brazil-Bolivia. Skripsi FISIP : Universitas Indonesia.
3. Rafdi. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengusiran United State Agency for
international development (USAID) di Bolivia. FISIP : Universitas Riau
4.

Anda mungkin juga menyukai