Case Study - Kelompok 1
Case Study - Kelompok 1
Disusun oleh :
Kelompok 1
Profesi Ners A’27
1. Angel Risakotta
2. Anggi Yuliana
3. Faradila Mohamad
4. Khairul Asraka Goran
5. Nurzahra Jafathin Nisa (012141016)
6. Okeu Oktaviani Firdaus
7. Prisilia Rentua
8. Ria Dwi Angel Bawias
9. Tanti Kristianti Marbun
UNIVERSITAS BINAWAN
TAHUN 2021
Kasus I
Kebutuhan : Oksigenasi dan aktivitas dan latihan, Kebersihan
Tn. “AS” berumur 48 tahun dirawat di Ruang perawatan RS “Binawan” dengan keluhan
utama didapatkan dari sumber data sekunder yaitu istri yang mengatakan bahwa pasien
demam sudah 2 hari sebelum masuk RS, bengkak pada tangan dan kaki, pasien sempat
mengeluh perut berasa begah, dan sesak nafas sebelum dibawa ke RS. Pada pemeriksaan
fisik yang dilakukan perawat didapatkan kesadaran pasien delirium. Pasien tampak
muntah – muntah , nafas bau , hygiene mulut buruk, peristaltik 12x/menit, Kulit
kering bersisik, terdapat luka diabetik pada ujung telapak kaki kanan dengan
dimensi 4cm x 6cm x 1-2cm, balutan tampak rembes berwarna merah dan kuning.
Pemeriksaan vital sign didapatkan hasil TD :160/90 mmHg, Nadi :90 x/mnt, kuat dan
0
reguler, pernafasan :26 x/mnt, irama tidak teratur, terdengar stridor, Suhu : 38,7
C. Hasil laboratorium : hemoglobin : 6,8 g/dL (13,2-17.3 d/L), hematokrit 26 % (40-
52%), eritrosit 3.0 juta/ µL (3.8-5.2 µL), leukosit 15.40/ µL (3.50-11.00 µL), trombosit
363 ribu/ µL(150-440 µL). Ureum Darah : 150 mg/dl (17-49) hasil menunjukkan
kadar ureum naik; Kreatinin Darah : 5,52 mg/dl (<1.2), eGFR : 8,4, Natrium : 137
mmol/L(135-155), Kalium P: 3,5 mmol/L(3.6-5.5), Clorida : 101 mmol/L(98-109),
GDS : 178 mg/dl. CRT 3 detik, akral teraba panas. Riwayat DM dan Hypertensi
tidak terkontrol.
Tugas:
1. Susun Data Subjektif dan Data Objektif yang memuat semua data yang ada pada
kasus
Jawab :
Data Fokus
Data Objektif :
- Pemeriksaan vital sign
didapatkan hasil
TD :160/90 mmHg, Nadi :90
x/mnt, kuat dan reguler,
pernafasan :26 x/mnt, irama
tidak teratur, terdengar
stridor, Suhu : 38,7 0 C.
Diagnosa Keperawatan
1. Pola Napas Tidak Efektif b.d Hambatan Upaya Napas ; Sesak (D.0005)
2. Risiko Infeksi b.d Penyakit Terkait ; Riwayat Dm (D.0142)
3. Risiko Intoleransi Aktivitas b.d Kondisi Klinis Terkait ; Anemia (D.0060)
4. Defisit Perawatan Diri b.d Gangguan Neuromuskular (D.0109)
4. Rumuskan Tujuan
5. Rumuskan NOC/SLKI
6. Susun NIC/SIKI
Jawaban 4-6 :
Nursing Care Plan (NCP)
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Dx
1. Pola Napas Tidak Efektif b.d Hambatan Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama :
Upaya Napas ; Sesak (D.0005) keperawatan selama 3x34 jam Pemantauan Respirasi (I.01014)
diharapkan pola nafas Observasi
membaik dengan kriteria hasil : 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
- Dyspnea menurun upaya napas.
- Frekuensi nafas membaik 2. Monitor pola napas.
Terapeutik
1. Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
2. Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
2. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
2. Risiko Infeksi b.d Penyakit Terkait ; Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama :
Riwayat Dm (D.0142) keperawatan selama 3x34 jam Pencegahan Infeksi (I. 14539)
diharapkan tingkat infeksi Observasi
menurun dengan kriteria hasil : 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
- Demam menurun sistemik
- Bengkak menurun Terapeutik
- Kadar sel darah putih 1. Berikan perawatan kulit pada area edema
membaik 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
3. Pertahankan teknik aseptic pada pasien
berisiko tinggi.
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
3. ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
luka operasi
4. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
5. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
Intervensi Pendukung :
Perawatan Luka (I.06202)
Observasi :
1. Monitor karakteristik luka (mis. Drainase,
warna, ukuran, bau)
2. Monitor tanda-tanda infeksi
Terapeutik :
1. Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
2. Bersihkan dengan NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai kebutuhan.
3. Bersihkan jaringan nekrotic
4. Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika
perlu
5. Pasang balutan sesuai jenis luka
6. Pertahankan teknik steril saat melakukan
perawatan luka.
7. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan
drainase.
8. Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau
sesuai kondisi pasien.
9. Berikan diet dengan kalori 30-35
kkal/kgBB/hari dengan protein 1,25-
1,5g/kgBB/hari.
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi
kalori dan protein.
3. Ajarkan prosediur perawatan luka secara
mandiri.
Kolaborasi
1. Kolaborasi prosedur debridment (mis.
Enzimatik, mekanis, autolitik). Jika perlu.
2. Kolaborasi pemberian antibiotic,jika perlu.
3. Risiko Intoleransi Aktivitas b.d Kondisi Setelah dilakukan tindakan Intervensi Pendukung
Klinis Terkait ; Anemia (D.0060) keperawatan selama 3x34 jam Pemantauan Tanda Vital (I. 02060)
diharapkan toleransi aktivitas Observasi :
meningkat dengan kriteria hasil 1. Monitor tekanan darah
: 2. Monitor tekanan nadi (frekuensi, kekuatan,
- tekanan darah membaik irama).
- kemudahan dalam melakukan 3. Monitor suhu tubuh
aktivitas sehari-hari meningkat 4. Identifikasi penyebab perubahan tanda vital
Terapeutik :
1. Atur interval pemantauan sesuai kondisi
pasien.
2. Dokumentasi hasil pemantauan.
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
4. Defisit Perawatan Diri b.d Gangguan Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama
Neuromuskular (D.0109) keperawatan selama 3x24 jam Dukungan Perawatan Diri (I.11348)
diharapkan perawatan diri Observasi :
meningkat dengan kriteria hasil 1. Monitor tingkat kemandirian
: 2. Monitor tingkat kemandirian
- Mempertahankan kebersihan 3. Indentifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan
diri meningkat diri, beroakaian, berhias, dan makan.
- Mempertahankan kebersihan Terapeutik :
mukut meningkat 1. Sediakan lingkungan yang terapeutik (rileks)
2. Siapkan keperluan pribadi (sikat gigi)
3. Dampingi dalam melakukan perawatan diri
sampai mandiri
4. Fasilitasi untuk menerima keadaan
ketergantungan
5. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi :
1. Anjurkan melakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan