KELAS : XI – FARMASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenceran adalah suatu kegiatan untuk mengencerkan larutan yang bertujuan untuk memperoleh contoh dengan jumlah mikroba terbaik untuk dapatdihitung yaitu antara 30-300 sel mikroba per ml. Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatusenyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawadan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawayang dilarutkan/diencerkan. Pengenceran suspensi bakteri dari sampel/sumber isolat dari lingkungan dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan kuantitas bakteri dalam jumlah yang dapat terhitung. Seperti yang telah diketahui bahwa dalam sampel lingkungan komunitas bakteri berada dalam kuantitas yang sangat melimpah. Selain mendapatkan kuantitas yang dapat terhitung, pengenceran suspensi bakteri dari sampel/sumber isolat dari alam juga diperlukan dalam rangka memudahkan dalam pengamatan koloni, terutama dalam kegiatan bertahap pemurnian isolat. Koloni yang tumbuh terpisah dalam kuantitas yang dapat dihitung memudahkan peneliti untuk memilih koloni yang akan dipisahkan. Pengenceran suspensi bakteri dari sampel/sumber isolat dari lingkungan pada umumnya dilakukan dengan teknik pengenceran berseri.
1.2 Tujuan Praktikum
Bertujuan untuk memperkecil dan mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. BAB II ISI 2.1 Teori Teknik Pengenceran Bahan pangan yang diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel mikroba per ml, per gram atau per cm permukaan, memerlukan perlakuan pengenceran sebelum ditumbuhkan dalam media. Tujuan pengenceran adalah setelah inkubasi terbentuk koloni pada cawan yang berisi media dalam jumlah yang dapat dihitung, dimana jumlahnya antara 30 dan 300. Mikroba dapat hidup pada beberapa kondisi tertentu, sehingga medium pengencer yang digunakan pun berbeda-beda. Pada analisis suatu mikroba terdapat beberapa pilihan medium pengenceran yang dapat digunakan untuk mikroba tertentu. Misalnya jenis medium pengencer yang digunakan untuk mikroba anaerobik, medium pengencer yang digunakan untuk mikroba osmofilik dan halofilik, serta medium pengencer untuk sampel cair atau sampel padat dengan partikel halus dan lainnya. 2.1.1 Larutan Pengencer Larutan pengencer yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu diatas, yaitu: 1) Pengencer umum (general purpose diluents): 0,1 % pepton ditambah 0,85% natrium klorida (NaCl). Hal ini sesuai dengan standar ISO. 2) Pengenceran untuk mikroba anaerobic Pada metode ini untuk pertumbuhan mikroba anaerobic diperlukan pengencer yang mampu untuk menjaga potensial oksidasi-reduksi pengencer tetap rendah. Mikroba anaerobic sangat rentan rentan terhadap oksigen sehingga perlu penggunaan teknik khusus seperyi aplikasi teknik hungate atau penggunaan ruang anaerob. 3) Pengenceran untuk mikroba osmofilik dan halofilik Pengenceran yang digunakan untuk mikroba osmofilik adalah larutan pengenceran yang mengandung 20% larutan sukrosa steril. Pengenceran yang digunakan untuk mikroba halofilik adalah larutan pengenceran yang mengadung 15 % NaCl steril. Pengenceran biasanya dilakukan secara decimal yaitu 1:10, 1:100, 1:1000 dan seterusnya. Pengambilan contoh dilakukan secara aseptik dan pada setiap kali pengenceran dilakukan pengocokan kira-kira sebanyak 25 kali untuk memisahkan sel-sel mikroba yang bergabung menjadi satu. Pengenceran yang dilakukan biasanya adalah pengenceran bertingkat yang bertujuan untuk memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penetuan besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Digunakan perbandingan 1:9 untuk sampel dan pengenceran. 2.1.2 Tujuan Pengenceran Praktikum pengenceran sampel ini bertujuan untuk memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. 2.1.3 Alat dan Bahan Berikut alat dan baha yang digunakan dalam teknik pengenceran : 1) Tabung reaksi 2) Inkubator 3) Cawan petri 4) Gelas ukur 5) Hands pray 6) Spoit 3cc 7) Bunsen 8) Rak Tabung Reaksi 9) Alkohol 70% 10) Tissue roll 11) Spiritus 12) Botol Vial yang berisi sampel 13) Kapas 14) Aluminium foil 15) Kertas label 2.1.4 Prosedur Kerja Berikut cara melakukan teknik pengenceran, antara lain: 1. Siapkan 5 tabung reaksi steril serta rak tabung reaksi 2. Beri label pada setiap tabung reaksi mulai dari 10-1 sampai 10-5 3. Siapkan botol vial yang telah di inkubasi dan berisi sampel 4. Masukkan 9ml aquades dan 1ml sampel dengan menggunakan spoit steril ke dalam tabung 1 dan homogenkan (dikerjakan di dekat bunsen) kemudian tutup dengan kapas. 5. Kemudian ambil 1ml dari tabung I, maskkan ke tabung II yang berisi 9ml aquades 6. Demikian seterusnya sampai tabung V 7. Dari tabung I,II,V diambil 1ml dan dimasukkan ke dalam cawan petri steril yang telah diberi label 8. Tuang medium BHIA steril sebanyak 5-10 ml ke dalam tiap cawan petri, homogenkan dengan membentuk angka 8. 9. Tunggu setelah 10-15 menit, medium BHIA akan memadat 10. Tutup cawan petri dengan menggunakan kertas 11. Inkubasi dalam inkubator suu 37⁰C selama 24jam BAB III KESIMPULAN Pengenceran suspensi bakteri dari sampel dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan kuantitas bakteri dalam jumlah yang dapat terhitung. Seperti yang telah diketahui bahwa dalam sampel lingkungan komunitas bakteri berada dalam kuantitas yang sangat melimpah. Selain mendapatkan kuantitas yang dapat terhitung, pengenceran suspensi bakteri dari sampel atau sumber isolat dari alam juga diperlukan dalam rangka memudahkan dalam pengamatan koloni.