1. LATAR BELAKANG
Reforma Agraria sebagai landasan penting dalam penyusunan kebijakan ekonomi
nasional dalam hal pembangunan yang berkeadilan, mengurangi kesenjangan,
pengentasan kemiskinan dan penyediaan lapangan pekerjaan. Sebagai bagian dari
agenda Reforma Agraria, perlu adanya percepatan legalisasi aset, mengingat
bidang tanah di seluruh Indonesia adalah 126.000.000 (seratus dua puluh enam
juta) bidang, sedangkan bidang tanah yang sudah terdaftar (bersertifikat) sampai
dengan saat ini (tahun 2019) baru sebanyak 50% dan sisanya sebanyak 50%
belum terdaftar (belum bersertipikat). Pada tahun 2025 Pemerintah telah
menargetkan agar seluruh bidang tanah di Indonesia telah terdaftar melalui
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Dalam rangka mencapai tujuan memberikan kejelasan terkait hak atas tanah dan
hak penggunaan lahan, maka penyelenggaraan pendaftaran tanah di seluruh
wilayah Republik Indonesia merupakan kewajiban pemerintah dalam hal ini
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional secara terus
menerus melaksanakan pendaftaran tanah di seluruh Indonesia. Dengan harapan
seluruh bidang tanah di Indonesia dapat didaftarkan.
Tujuan PPRA adalah : Untuk menetapkan kejelasan tentang hak tanah aktual dan
penggunaan lahan di tingkat desa di daerah sasaran. Meningkatnya kejelasan
tentang hak-hak tanah dan penggunaan lahan akan meningkatkan reformasi
agraria, pengelolaan lanskap berkelanjutan, tata kelola lahan, stabilitas sosial,
akses ke tanah untuk investasi, pertumbuhan inklusif, resolusi konflik, dan
perlindungan dan konservasi lingkungan termasuk manfaat tambahan positif
untuk adaptasi perubahan iklim dan mitigasi, dan kesadaran perempuan serta
akses terhadap hak-hak tanah legal secara individu atau melalui kepemilikan
bersama.
Proyek akan mendukung program Reforma Agraria dan OMP (One Map Project)
Pemerintah Indonesia melalui: a) Legalisasi aset dengan pemetaan dan
pendaftaran partisipatif dan b) Mempromosikan konsep One Map untuk
menginformasikan pengambilan keputusan di seluruh pemerintahan dan di
luarnya. Selain RJPM, Paket Ekonomi Presiden No. 15 (Januari 2017) mengakui
pentingnya mempersiapkan Satu Peta untuk membuat kemajuan di sektor
pertanahan dengan pengumpulan semua data dan peta tentang kepemilikan
lahan.
2. MANFAAT :
Manfaat dari konsultasi publik ini adalah untuk menyebarluaskan informasi dan
melakukan konsultasi kepada publik guna mensukseskan dan memperlancar
pelaksanaan Program Percepatan Reforma Agraria (PPRA), agar dapat bermanfaat
untuk masyarakat.
3. SASARAN KEGIATAN
Pemerintah daerah, melalui dinas dan instansi yang mempunyai tugas dan fungsi
terkait dengan PPRA, Lembaga Swadaya Masyarakat, kalangan akademisi dan
Perguruan Tinggi, organisasi profesi, pelaku dan pelaksana kegiatan, aparat
keamanan, dan masyarakat luas.
4. TUJUAN
1. Mensosialisasikan Program Percepatan Reforma Agraria (PPRA) Kementerian
ATR/BPN kepada Publik, stakeholder terkait dan media.
2. Memetakan potensi konflik dan masalah di aspek lingkungan dan sosial di
wilayah kerja PPRA, dan masukan saran mitigasinya.
3. Memetakan program atau proyek, lembaga pengelola dan area yang beririsan
dengan PPRA serta potensi dukungan yang bisa diperoleh untuk PPRA
demikian pula sebaliknya.
4. Memperoleh pandangan publik atas nilai tambah PPRA dari aspek tata ruang
dan kepastian ruang dalam perencanaan pembangunan dan investasi.
5. Memperoleh pandangan publik terhadap nilai tambah PPRA melalui dukungan
safeguard atau Environment and Social Management Framework (ESMF),
Feedback Grievance Redress Mechanism (FGRM), hak akses legal tanah bagi
perempuan, dan potensi nilai tambah ekonomi yang dimungkinkan dari PPRA.
6. Pandangan publik pada aspek pemberdayaan masyarakat serta dukungan
SDM dalam PPRA.
7. Kampanye dan publikasi tentang PPRA melalui media.
Teknis pelaksanaan:
Dalam panel diskusi ada dua kelompok narasumber yaitu Kelompok narasumber
PPRA dan kelompok narasumber PUBLIK.
Kelompok narasumber PPRA yang terdiri dari Pejabat PMU, Kepala Kantor
Wilayah BPN Provinsi Riau sebagai narasumber utama PPRA dan dibantu
oleh 1 Konsultan Teknis senior PMU.
Kelompok narasumber PUBLIK yang beranggotakan dari :
a. Perguruan Tinggi Universitas Riau
b. Unsur Pemerintah Daerah Provinsi (satu orang)
c. WALHI (NGO)
d. BPKH Wilayah XIX Provinsi Riau
e. Dirjen Bina Pemdes-Kemendagri
Testimoni perwakilan PULDATAN
Best Practises dari Kadus Sungai Jarum (Dukungan perencanaan startegis
teknis pengukuran, pendekatan ke masyarakat, giat melakukan sosialisasi
ke masyarakat)
Teknis Fasilitasi:
Fasilitasi kegiatan ini memerlukan ;
a. Satu orang Moderator Diskusi panel 1
b. Satu orang Moderator Diskusi Panel 2
c. Dua orang notulen (writer dan operator), sebaiknya dari Kantor Wilayah BPN
Provinsi Riau di bantu Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri (PPNPN).
Akhir sesi ini dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dibuka untuk seluruh
peserta.
Sesi Kedua : Presentasi nara sumber publik dilakukan berurutan dan
diharapkan masing-masing nara sumber fokus pada isu-isu masing-masing
sebagaimana kisi-kisi materi yang telah ditentukan:
a. Pemerintah Daerah Provinsi Riau : Aspek ruang lingkup penataan ruang,
peta dasar geospasial, respons terhadap penerapan Safeguards dalam
PTSL+PM, korelasi penetapan batas luar kawasan, dan hal-hal terkait
dengan dukungan kebijakan satu peta dari aspek Tupoksi Kementrian
ATR/BPN. Manfaat pendaftaran tanah bagi pemerintah daerah dari aspek
data dan potensi pajak, serta dukungan yang bisa diberikan untuk
kelancaran kegiatan PTSL PM dari aspek pengumpuan dan penyediaan
data Yuridis, dan pelibatan masyarakat melalui koordinasi antar SKPD
dan pemerintahan desa.
Catatan : di sesi ini tambahan masukan dibuka juga untuk perwakian
OPD Pemeritah Kabupaten yang hadir.
b. Perguruan Tinggi : Akan menghadirkan dekan fakultas kehutanan
Universitas Riau, mengangkat isu tata kelola hutan dan korelasinya
dengan dukungan Program Percepatan Reforma Agraria.
c. NGO (WALHI) : Lembaga NGO yang akan menyampaikan aspek
lingkungan, safeguard, serta aspek akses dalam memudahkan percepatan
dalam PTSL+PM.
d. P3MD : Pelibatan pemerintah desa dan masyarakat dalam PTSL PM,
diwujudkan dengan pelibatan melalui PULDATAN (pengumpul data
pertanahan), aktifitas ini melibatkan pemerintah desa dan masyarakat
desa, dalam kontek perencanaan pembangunan desa idealnya kegiatan ini
bisa tertuang dalam dokumen perencanaan desa.
e. Kemenkeu dan Kemendagri : Sebagai lembaga pemerintah yang konsen
dibidang pembinaan pemerintah desa dan kemenkeu sebagai pusat
pengelolaan pajak termasuk pajak bumi dan bangunan mampu
memberikan arahan kepada pemerintah desa dalam bentuk dukungan
penuh pemdes pada program PPRA, dirjen pajak juga akan memberikan
arahan terkait pajak bumi dan bangunan yang menjadi kekhawatiran
masyarakat ketika ingin mendaftarkan bidang tanahnya pada PTSL-PM
Diakhir sesi dibuka diskusi dan tanya jawab di pandu oleh Moderator,
diharapkan pendalaman dari diskusi dan tanya jawab akan diperoleh point-point
penting dari tujuan konsultasi publik ini.
Kesimpulan :
Di akhir sesi ini Moderator
menyampaikan kepada pimpinan PMU
5 60m
kesimpulan-kesimpulan penting dari hasil Team
konsultasi publik (catatan/ resume) dan Perumus
membacakan komitmen bersama.
Penegasan :
Direktur PMU Sebelum forum ditutup
menyampaikan penegasan-penegasan dan
catatan penting komitmen-komitmen
untuk ditindaklanjuti oleh para pihak.
9. NARA SUMBER
Nara sumber dalam kegiatan Konsultasi Publik Provinsi Riau adalah sebagai
berikut :
No Nara Sumber Keterangan
1. Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si.
2. Ditjen IK atau R Adi Darmawan
3. Diretur PMU Dony Erwan Brillianto,S.T,M.M
4. Ka Kanwil BPN Riau M. Syahrir, A.Ptnh, S.H, M.M
5. Kemenko Perekonomian Prabianto Mukti Wibowo
6. Direktur Tata Ruang dan Pertanahan
Bappenas RI
Bappenas
7. BPKH Wil XIX Riau Ir. Subardja, M.Si
8. Kadus Sungai Jarum Sri Aningsih
9. Direktur WALHI Riau (NGO) Riko Kurniawan
10. Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan
Kesejahteraan Masyarakat Ahmad Syah Harrofie
Pemerintah Provinsi Riau
11. Universitas Riau Evi Sribudiani, S.HUT, M.Si
(Dekan Fakultas Kehutanan)
12. Kemendagri-Dirjen Bina Pemdes Nata Irawan, S.H, M.Si
13. Kemenkeu-Dirjen Pajak
14. Dispermadesdukcapil Prov Riau Sudarman, S.H, M.H
15. Testimoni Puldatan 1. Babinkamtibmas (Pak Marta dari
Tempuling-Kab Inhil)
2. Perwakilan Puldatan Desa Sungai Mas-
Pelalawan
3. Perwakilan Puldatan Desa Danau
Rambai-Inhu
4. Satu orang Babinsa Kec Bengkalis-
Bengkalis
5. Perwakilan Puldatan Desa Pujud Kec
Pujud-Rokan Hilir
11. Peserta
Jumlah Peserta Konsultasi Publik Riau mencapai 99 Orang, dengan perincian peserta
dari berbagai unsur instansi sebagai mana di jabarkan di bawah ini :
Lampiran 1
KONFIRMASI KEHADIRAN
NAMA :
INSTANSI :
JABATAN :
NIP :
No. Kontak yang :
bisa dihubungi
Melalui lembar konfirmasi ini kami bersedia hadir dan mengikuti kegiatan
sebagaimana undangan dan jadwal acara yang telah ditentukan.
Konfirmasi kehadiran mohon disampaikan ke panitia (tertera diudangan)
sebelum tanggal 20 Maret 2020
NAMA :
JABATAN :
INSTANSI : ttd