Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KONSULTASI PUBLIK

PROGRAM PERCEPATAN REFORMA AGRARIA


DI PEKANBARU PROVINSI RIAU

1. LATAR BELAKANG
Reforma Agraria sebagai landasan penting dalam penyusunan kebijakan ekonomi
nasional dalam hal pembangunan yang berkeadilan, mengurangi kesenjangan,
pengentasan kemiskinan dan penyediaan lapangan pekerjaan. Sebagai bagian dari
agenda Reforma Agraria, perlu adanya percepatan legalisasi aset, mengingat
bidang tanah di seluruh Indonesia adalah 126.000.000 (seratus dua puluh enam
juta) bidang, sedangkan bidang tanah yang sudah terdaftar (bersertifikat) sampai
dengan saat ini (tahun 2019) baru sebanyak 50% dan sisanya sebanyak 50%
belum terdaftar (belum bersertipikat). Pada tahun 2025 Pemerintah telah
menargetkan agar seluruh bidang tanah di Indonesia telah terdaftar melalui
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Pendaftaran Tanah merupakan jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan.


Jaminan kepastian hukum yang hendak diwujudkan dalam pendaftaran tanah ini
meliputi kepastian status hak yang didaftar, kepastian subjek hak, dan kepastian
objek hak. Selain itu tantangan pembangunan dalam sektor pertanahan juga
semakin meningkat seperti keragaman kebutuhan atas tanah dan beragamnya
peraturan atau kerangka hukum yang mengatur penggunaan tanah di Indonesia.

Dalam rangka mencapai tujuan memberikan kejelasan terkait hak atas tanah dan
hak penggunaan lahan, maka penyelenggaraan pendaftaran tanah di seluruh
wilayah Republik Indonesia merupakan kewajiban pemerintah dalam hal ini
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional secara terus
menerus melaksanakan pendaftaran tanah di seluruh Indonesia. Dengan harapan
seluruh bidang tanah di Indonesia dapat didaftarkan.

Untuk membantu pencapaian target tersebut, pihak Bank Dunia membantu


Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)
dengan Program Percepatan Reforma Agraria (PPRA). Proyek PPRA ini dibiayai dari
dana hibah TF A7044 sebesar USD 600,000 dan pinjaman luar negeri IBRD 8897
ID sebesar USD 200,000,000.

Tujuan PPRA adalah : Untuk menetapkan kejelasan tentang hak tanah aktual dan
penggunaan lahan di tingkat desa di daerah sasaran. Meningkatnya kejelasan
tentang hak-hak tanah dan penggunaan lahan akan meningkatkan reformasi
agraria, pengelolaan lanskap berkelanjutan, tata kelola lahan, stabilitas sosial,
akses ke tanah untuk investasi, pertumbuhan inklusif, resolusi konflik, dan
perlindungan dan konservasi lingkungan termasuk manfaat tambahan positif
untuk adaptasi perubahan iklim dan mitigasi, dan kesadaran perempuan serta
akses terhadap hak-hak tanah legal secara individu atau melalui kepemilikan
bersama.

Proyek akan mendukung program Reforma Agraria dan OMP (One Map Project)
Pemerintah Indonesia melalui: a) Legalisasi aset dengan pemetaan dan
pendaftaran partisipatif dan b) Mempromosikan konsep One Map untuk
menginformasikan pengambilan keputusan di seluruh pemerintahan dan di
luarnya. Selain RJPM, Paket Ekonomi Presiden No. 15 (Januari 2017) mengakui
pentingnya mempersiapkan Satu Peta untuk membuat kemajuan di sektor
pertanahan dengan pengumpulan semua data dan peta tentang kepemilikan
lahan.

Tujuan Spesifik: Percepatan Pendaftaran Tanah melalui peningkatan keterlibatan


masyarakat dalam PTSL ; Meningkatkan implementasi Sistem Administrasi
Pertanahan Modern berbasis elektronik ; dan Peningkatan kapasitas dan
pengelolaan administrasi pertanahan.
PPRA didesain dengan menyepakati 3 komponen utama kegiatan yaitu :
1. Pemetaan Partisipatif dan Reforma Agraria : Dengan tujuan untuk
menghasilkan peta bidang tanah di tingkat desa di wilayah sasaran proyek,
dan memfasilitasi pengembangan pendaftaran hak atas tanah dengan sistem
administrasi pertanahan elektronik (eLand).
2. Infrastruktur Data Geospasial untuk Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan
dan Alam ; dengan tujuan untuk memperbaiki akses dan ketersediaan
informasi geospasial untuk reforma agraria, administrasi pertanahan serta
pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam di 7 lokasi kegiatan.
3. Manajemen Proyek, Pengembangan Kelembagaan dan Monitoring dengan
tujuan untuk memastikan pelaksanaan proyek yang efisien, partisipatif dan
transparans dalam pelaksanaannya, serta meningkatkan kapasitas
kelembagaan.

2. MANFAAT :
Manfaat dari konsultasi publik ini adalah untuk menyebarluaskan informasi dan
melakukan konsultasi kepada publik guna mensukseskan dan memperlancar
pelaksanaan Program Percepatan Reforma Agraria (PPRA), agar dapat bermanfaat
untuk masyarakat.

3. SASARAN KEGIATAN
Pemerintah daerah, melalui dinas dan instansi yang mempunyai tugas dan fungsi
terkait dengan PPRA, Lembaga Swadaya Masyarakat, kalangan akademisi dan
Perguruan Tinggi, organisasi profesi, pelaku dan pelaksana kegiatan, aparat
keamanan, dan masyarakat luas.

4. TUJUAN
1. Mensosialisasikan Program Percepatan Reforma Agraria (PPRA) Kementerian
ATR/BPN kepada Publik, stakeholder terkait dan media.
2. Memetakan potensi konflik dan masalah di aspek lingkungan dan sosial di
wilayah kerja PPRA, dan masukan saran mitigasinya.
3. Memetakan program atau proyek, lembaga pengelola dan area yang beririsan
dengan PPRA serta potensi dukungan yang bisa diperoleh untuk PPRA
demikian pula sebaliknya.
4. Memperoleh pandangan publik atas nilai tambah PPRA dari aspek tata ruang
dan kepastian ruang dalam perencanaan pembangunan dan investasi.
5. Memperoleh pandangan publik terhadap nilai tambah PPRA melalui dukungan
safeguard atau Environment and Social Management Framework (ESMF),
Feedback Grievance Redress Mechanism (FGRM), hak akses legal tanah bagi
perempuan, dan potensi nilai tambah ekonomi yang dimungkinkan dari PPRA.
6. Pandangan publik pada aspek pemberdayaan masyarakat serta dukungan
SDM dalam PPRA.
7. Kampanye dan publikasi tentang PPRA melalui media.

5. HASIL YANG DIHARAPKAN


1. Tersampaikannya informasi Program Percepatan Reforma Agraria (PPRA) yang
dikelola oleh kementrian ATR/BPN kepada publik, stakeholder terkait dan
media.
2. Terpetakannya potensi konflik dan masalah dari aspek lingkungan dan sosial di
wilayah kerja PPRA serta diperolehnya saran dan masukan mitigasinya.
3. Terpetakannya program sejenis dan lembaga yang mengelola serta irisan area
dengan PPRA berikut komitmen dukungannya untuk kegiatan PPRA.
4. Diperoleh pandangan publik atas nilai tambah kepastian ruang melalui
PTSL+PM dari aspek tata ruang dalam perencanaan pembangunan dan
investasi.
5. Diperolehnya pandangan publik terhadap nilai tambah keamanan implementasi
PPRA dan hasilnya dari dukungan ESMF, FGRM, serta dukungan pemahaman
akses legal untuk perempuan dan anggota keluarga dan potensi nilai tambah
ekonomi.
6. Diperolehnya masukan pengelolan SDM dari aspek pemberdayaan masyarakat
dan dukungan teknis fasilitasi PM.
7. Diperolehnya dukungan publikasi dan kampanye dari pemberitaan media.

6. Alur Pelaksanaan Konsultasi Publik


Megacu pada kebutuhan obyektif dari implementasi di tahun 2019 terhadap
kegiatan PTSL+PM dan komponen implementasi kegiatan PPRA secara umum, ada
beberapa catatan-catatan penting yang menjadi evaluasi dan terget perbaikannya
diantaranya adalah :
a. Realitas PM (Partisipasi Masyarakat)
b. Pemanfaatan Dokument ESMF
c. Dukungan Pemerintah Daerah melalui stakeholder terkait
d. Kerjasama dengan Kawasan Hutan dalam Pemetaan Bidang dan batas
kawasan
e. Kebutuhan Modul Capacity Building untuk penyuluhan dan Pelatihan
Puldatan
f. Media komunikasi dan sosialisasi
g. Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat

7. Teknis alur proses Konsultasi Publik

No Kegiatan PIC Waktu


Pembukaan dan Pengarahan
Pembukaan
Sambutan Kakanwil
Protokoler
Pembukaan dan pengarahan oleh
Pemprov
Gubernur Riau: 30
1 Riau 08.50-09.20
Direncanakan pembukaan oleh Gubernur Menit
Dan Panitia WIB
Riau, pentingnya dukungan pemerintah
BPN Riau
daerah, dan besarnya nilai manfaat
PTSL+PM bagi masyarakat dan Pemda,
potensi penyiapan Riau sebagai IKN.
09.25- 20
2 Coffee Break Panitia
09.40.WIB Menit
3 PANEL I
Panel Pemaparan Teknis Program
Percepatan Reforma Agraria :

 Direktur Jenderal Infrastruktur Direktur 09.40-


Keagrariaan Kementrian ATR/BPN : Jenderal 10.00.WIB 20
Pemaparan kebijakan Program Infrastruktur Menit
Percepatan Reforma Agraria Keagrariaan
Kementrian ATR BPN;

 Kementerian Koordinator Bidang Prabianto


Perekonomian : Representasi dari Mukti 10.00-
PCC (Project Cooordination Commite)Wibowo 10.20.WIB 20
PPRA (Asisten Menit
Deputi Tata
Kelola
Kehutanan
Kementerian
Koordinator
Bidang
Perekonomia
n).
 Bappenas : Aspek perencanaan Direktur Tata 20
pengelolaan Tata Ruang dan Ruang dan Menit
Keagrariaan Pemerintah RI Pertanahan 10.20-
BAPPENAS 10.40.WIB
RI

 Presentasi teknis project PPRRA :


Substansi dari materi yang diangkat Kantor
sudah masuk ke poin-poin penting Wilayah BPN 10.40- 20
yang menjadi target konsultasi publik Provinsi Riau 11.00.WIB Menit
untuk mendukung tujuan dari PPRA;
 BPKH Wil XIX Pekanbaru :
Pengelaan Kawasan, data pelepasan Kepala BPKH 11.00- 15
kawasan dan update progress Wil XIX 11.15.WIB Menit
persiapan pelepaan kawasan.
 Best Practis : Contoh baik yang Kadus 11.15- 15
dilakukan oleh kadus Sungai Jarum, Sungai 11.30.WIB Menit
Desa Pulau Palas Kecamatan Jarum, Ibu
Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Sri Aningsih
Hilir dalam dukungan proaktif dan
gencar melakukan sosialisasi dan
pendekatan ke masyarakatnya. 5 orang
 Testimoni Puldatan : Melengkapi Puldatan 11.30- 15
gambaran PPRA secara riel dalam masing- 11.45.WIB Menit
pelaksanaannya, akan lebih menarik masing dari
jika ada penyampaian praktek lokasi phase
lapangan langsung atas keterlibatan II Kabupaten
masyarakat, aspek pengamanan Indragiri
lingkungan dan sosial, aspek Hilir,
pengaduan dan keluhan masyarakat Bengkalis,
dan mitigasi yang sudah dilakukan, Pelalawan
serta kendala dan hambatan yang dan Indragiri
masih dihadapi berikut dukungan Hulu, Rokan
yang diharapkan Hilir
4 Catatan alur teknis dan alternatifnya

Teknis pelaksanaan:
Dalam panel diskusi ada dua kelompok narasumber yaitu Kelompok narasumber
PPRA dan kelompok narasumber PUBLIK.
 Kelompok narasumber PPRA yang terdiri dari Pejabat PMU, Kepala Kantor
Wilayah BPN Provinsi Riau sebagai narasumber utama PPRA dan dibantu
oleh 1 Konsultan Teknis senior PMU.
 Kelompok narasumber PUBLIK yang beranggotakan dari :
a. Perguruan Tinggi Universitas Riau
b. Unsur Pemerintah Daerah Provinsi (satu orang)
c. WALHI (NGO)
d. BPKH Wilayah XIX Provinsi Riau
e. Dirjen Bina Pemdes-Kemendagri
 Testimoni perwakilan PULDATAN
 Best Practises dari Kadus Sungai Jarum (Dukungan perencanaan startegis
teknis pengukuran, pendekatan ke masyarakat, giat melakukan sosialisasi
ke masyarakat)
Teknis Fasilitasi:
Fasilitasi kegiatan ini memerlukan ;
a. Satu orang Moderator Diskusi panel 1
b. Satu orang Moderator Diskusi Panel 2
c. Dua orang notulen (writer dan operator), sebaiknya dari Kantor Wilayah BPN
Provinsi Riau di bantu Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri (PPNPN).

Diskusi dibagi dalam 2 sesi utama dengan penjelasan sebagai berikut ;


Sesi Pertama: Presentasi oleh narasumber PPRA yang dilakukan berurutan,
(PMU, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Riau, dan di bantu Senior konsultan
PMU), kisi-kisi materi yang disampaikan mengikuti panduan kisi-kisi materi tabel
di kolom berikutnya.
 Presentasi project PPRA oleh Direktur PMU : Menjelaskan substansi project
secara umum, memberikan penekanan tujuan pengembangan Proyek PPRA,
nilai tambah dari ESMF dan FGRM di PPRA, dan dampak baik yang
diharapkan dalam memperoleh kepastian hukum hak tanah, kepastian ruang.
 Presentasi teknis project oleh Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi
lokasi : Substansi dari materi yang diangkat sudah masuk ke poin-poin
penting yang menjadi target konsultasi publik untuk mendukung tujuan dari
PPRA ;
1. Safeguard dan Mekanisme Penanganan Pengaduan dan Keluhan sebagai
instrumen dalam PTSL+PM.
2. PTSL+PM dalam batas kawasan dan Penetapan batas kawasan.
3. Aspek manfaat PTSL+PM bagi pemerintah daerah, tata ruang dan
peningkatan ekonomi masyarakat, serta perlindungan terhadap hak-hak
perempuan dalam kepemilikan tanah.
4. Dukungan yang diharapkan dari Aspek tenurial, penetapan batas luar
kawasan, pengamanan lingkungan dan sosial di hunian dalam kawasan
dan batas kawasan, serta obyek lahan pemerintah.
 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian : Representasi dari PCC
(Project Cooordination Commite) PPRA.
 Bappenas : Aspek perencanaan pengelolaan Tata Ruang dan Keagrariaan
Pemerintah RI
 Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah XIX Pekanbaru : Aspek
ruang lingkup batas luar kawasan, yang akan menjadi obyek Irisan dengan
PTSL dan kegiatan PPRA, informasi hunian penduduk yang berada di batas
kawasan, dan dalam kawasan, dan komitmen dukungan yang bisa diberikan
oleh BPKH

 Best Practisis dukungan perencanaan startegis teknis pengukuran,


pendekatan ke masyarakat, giat melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang
PTSL-PM, mengkoordinir pengumpulan data yuridis yang dibutuhkan dan
pada pelaksanaan melengkapi data berkas gambar ukur serta peta bidang
tanah klarifikasi, tingkat pengetahuan dan pendidikan masyarakat menjadi
pesoalan tersendiri di masyarakat terkait tentang pengetahuan dan
pemahaman masyarakat tentang PTSL-PM pasti akan erat hubungannya
dengan kelancaran pelaksanaan kegiatan dilapangan, masyarakat yang tidak
faham PTSL-PM akan kurang kesadaran dalam mendaftarkan bidang
tanahnya dan bahkan jika dibiarkan aktor kunci akan ikut mempengaruhi
masyarakat lainnya untuk kontra dengan PTSL-PM, masalah ini mampu di
tangani dan diatasi oleh kadus Sungai Jarum dengan startegi tersendiri yang
tentunya patut menjadi obyek contoh baik bagi kesuksesan PTSL+PM.
 Testimoni PULDATAN : Melengkapi gambaran PPRA secara riel dalam
pelaksanaannya, akan lebih menarik jika ada penyampaian praktek lapangan
langsung atas keterlibatan masyarakat, aspek pengamanan lingkungan dan
sosial, aspek pengaduan dan keluhan masyarakat dan mitigasi yang sudah
dilakukan, serta kendala dan hambatan yang masih dihadapi berikut
dukungan yang diharapkan.

Akhir sesi ini dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dibuka untuk seluruh
peserta.
Sesi Kedua : Presentasi nara sumber publik dilakukan berurutan dan
diharapkan masing-masing nara sumber fokus pada isu-isu masing-masing
sebagaimana kisi-kisi materi yang telah ditentukan:
a. Pemerintah Daerah Provinsi Riau : Aspek ruang lingkup penataan ruang,
peta dasar geospasial, respons terhadap penerapan Safeguards dalam
PTSL+PM, korelasi penetapan batas luar kawasan, dan hal-hal terkait
dengan dukungan kebijakan satu peta dari aspek Tupoksi Kementrian
ATR/BPN. Manfaat pendaftaran tanah bagi pemerintah daerah dari aspek
data dan potensi pajak, serta dukungan yang bisa diberikan untuk
kelancaran kegiatan PTSL PM dari aspek pengumpuan dan penyediaan
data Yuridis, dan pelibatan masyarakat melalui koordinasi antar SKPD
dan pemerintahan desa.
Catatan : di sesi ini tambahan masukan dibuka juga untuk perwakian
OPD Pemeritah Kabupaten yang hadir.
b. Perguruan Tinggi : Akan menghadirkan dekan fakultas kehutanan
Universitas Riau, mengangkat isu tata kelola hutan dan korelasinya
dengan dukungan Program Percepatan Reforma Agraria.
c. NGO (WALHI) : Lembaga NGO yang akan menyampaikan aspek
lingkungan, safeguard, serta aspek akses dalam memudahkan percepatan
dalam PTSL+PM.
d. P3MD : Pelibatan pemerintah desa dan masyarakat dalam PTSL PM,
diwujudkan dengan pelibatan melalui PULDATAN (pengumpul data
pertanahan), aktifitas ini melibatkan pemerintah desa dan masyarakat
desa, dalam kontek perencanaan pembangunan desa idealnya kegiatan ini
bisa tertuang dalam dokumen perencanaan desa.
e. Kemenkeu dan Kemendagri : Sebagai lembaga pemerintah yang konsen
dibidang pembinaan pemerintah desa dan kemenkeu sebagai pusat
pengelolaan pajak termasuk pajak bumi dan bangunan mampu
memberikan arahan kepada pemerintah desa dalam bentuk dukungan
penuh pemdes pada program PPRA, dirjen pajak juga akan memberikan
arahan terkait pajak bumi dan bangunan yang menjadi kekhawatiran
masyarakat ketika ingin mendaftarkan bidang tanahnya pada PTSL-PM
Diakhir sesi dibuka diskusi dan tanya jawab di pandu oleh Moderator,
diharapkan pendalaman dari diskusi dan tanya jawab akan diperoleh point-point
penting dari tujuan konsultasi publik ini.

Perumusan Hasil konsultasi Publik :


Dalam sesi ini diharapkan sudah  Moderator 15.45-
diperoleh catatan poin-poin penting dari Diskusi 16.45.WIB
pandangan pendapat para stakeholder,
masukan, saran mitigasi dan tindaklanjut
untuk kelancaran pelaksanaan project.

Kesimpulan :
Di akhir sesi ini Moderator
menyampaikan kepada pimpinan PMU
5 60m
kesimpulan-kesimpulan penting dari hasil  Team
konsultasi publik (catatan/ resume) dan Perumus
membacakan komitmen bersama.

Penegasan :
Direktur PMU Sebelum forum ditutup
menyampaikan penegasan-penegasan dan
catatan penting komitmen-komitmen
untuk ditindaklanjuti oleh para pihak.

Penutupan : Penutupan dilakukan oleh  Direktur


Direktur Jenderal Infrastruktur Jenderal
16.45-
6 Keagrariaan, atau yang mewakili Infrastrukt 20 m
17.05.WIB
ur
Keagrariaan
8. Waktu Pelaksanaan
Provinsi Riau :
Hari : Senen
Tanggal : 23 Maret 2020
Pukul : 08.00 sd 17.40 WIB
Tempat : Hotel ........................., Kota Pekanbaru

9. NARA SUMBER
Nara sumber dalam kegiatan Konsultasi Publik Provinsi Riau adalah sebagai
berikut :
No Nara Sumber Keterangan
1. Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si.
2. Ditjen IK atau R Adi Darmawan
3. Diretur PMU Dony Erwan Brillianto,S.T,M.M
4. Ka Kanwil BPN Riau M. Syahrir, A.Ptnh, S.H, M.M
5. Kemenko Perekonomian Prabianto Mukti Wibowo
6. Direktur Tata Ruang dan Pertanahan
Bappenas RI
Bappenas
7. BPKH Wil XIX Riau Ir. Subardja, M.Si
8. Kadus Sungai Jarum Sri Aningsih
9. Direktur WALHI Riau (NGO) Riko Kurniawan
10. Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan
Kesejahteraan Masyarakat Ahmad Syah Harrofie
Pemerintah Provinsi Riau
11. Universitas Riau Evi Sribudiani, S.HUT, M.Si
(Dekan Fakultas Kehutanan)
12. Kemendagri-Dirjen Bina Pemdes Nata Irawan, S.H, M.Si
13. Kemenkeu-Dirjen Pajak
14. Dispermadesdukcapil Prov Riau Sudarman, S.H, M.H
15. Testimoni Puldatan 1. Babinkamtibmas (Pak Marta dari
Tempuling-Kab Inhil)
2. Perwakilan Puldatan Desa Sungai Mas-
Pelalawan
3. Perwakilan Puldatan Desa Danau
Rambai-Inhu
4. Satu orang Babinsa Kec Bengkalis-
Bengkalis
5. Perwakilan Puldatan Desa Pujud Kec
Pujud-Rokan Hilir

10. PRA KONDISI


Dalam persiapan kegiatan konsultasi Publik akan dilaksanakan Pra Kondisi yang
akan melibatkan :
 Public Awarenens Specialist Prov Riau
 2 Orang ASN dari Kanwil ATR/BPN Riau
Kegiatan yang akan dilakukan dalam prakondisi ini adalah :
 Audiensi dengan Gubernur Riau guna mengenalkan PPRA dan PTSL PM, dan
meminta kesediaan Gubernur untuk Hadir di acara dan sekaligus membuka acara
Konsultasi Publik
 Audiensi Ke beberapa instansi yang akan diundang untuk menjadi Nara Sumber
untuk memberikan penjelasan teknis, gambaran kegiatan dan obyek materi yang
diharapkan bisa disampaikan di konsultasi publik serta masukan penting yang
menjadi fokus guna mendukung PPRA, instansi yang akan dikunjungi adalah :
1. BPKH wilayah XIX Riau
2. Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan
Sipil (Dispermadesdukcapil) Provinsi Riau
3. WALHI Riau
4. Universitas Riau
5. Asisten 1 Pemerintah Provinsi Riau
6. Kadus Sungai Jarum-Indragiri Hilir (Komunikasi personal melalui Telepon
dan WA, mengingat sebelumnya sudah audiensi dan diskusi)
7. Babinkamtibmas dan Puldatan (Sudah dilakukan asessment awal oleh
pelaksana dengan Kapolsek Tempuling).
Kegiatan ini diagendakan 4 hari kerja efektif dan memerlukan dukungan
pembiayaan operasional diantaranya :
1. Sewa Mobil selam 4 hari
2. Uang Saku harian selama 4 hari untuk 3 orang
3. Kebutuhan ATK

11. Peserta
Jumlah Peserta Konsultasi Publik Riau mencapai 99 Orang, dengan perincian peserta
dari berbagai unsur instansi sebagai mana di jabarkan di bawah ini :

A. Perwakilan Bank Dunia


1. Utusan Bank Dunia 3 Orang
2. Team Leader Dedicated Grant Mechanism (DGM) Wilayah Riau
B. Panitia dari Kanwil ATR BPN Riau.
1. Kabid 1 (1 orang)
2. Kabid 2 (1 orang)
3. Kabag TU (1 orang)
4. PPK Kanwil BPN Riau (1 orang)
5. Kasi Bidang IP (3 orang)
6. Staf pendukung kegiatan (3 orang)
7. PAS Riau (1)
C. Provinsi Riau
1. Asisten 1 Provinsi Riau
2. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau
3. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau
4. Kepala BPKH Wilayah XIX Provinsi Riau (Nara Sumber)
5. Kepala Dinas ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Provinsi Riau
6. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau
7. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau
8. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
9. Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
10. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Provinsi Riau (Nara Sumber)
11. Kepala Dinas Perumahan, kawasan pemukiman dan pertanahan Provinsi
Riau
12. Ketua Lembaga Adat Melayu Provinsi Riau
D. Proyek sejenis :
1. Koordinator Provinsi Riau Program P3MD Kemendes PDT dan Transmigrasi
E. Non Goverment Organisation (Level Provinsi)
1. Direktur AMAN Riau
2. Direktur WARSI Riau
3. Direktur WALHI Riau (Nara Sumber)
4. Ketua Belantara Foundation Riau
5. Direktur WWF Riau
6. Ketua JKPP (Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif)
7. Direktur LBH Riau
F. Perguruan Tinggi
1. Universitas Riau (Nara Sumber)
2. Universitas Islam Riau
G. Potensial Corporate (Level provinsi)
1. Chairman GAPKI Riau
2. PTPN V Riau
H. Kabupaten Rokan Hilir
1. Kepala Kantor Pertanahan
2. Asisten 1 Bidang Pemerintahan
3. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)
4. Kepala Badan Pendapatan Daerah
I. Kabupaten Bengkalis
1. Kepala Kantor Pertanahan
2. Asisten 1 Bidang Pemerintahan
3. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)
4. Kepala Badan Pendapatan Daerah
J. Kabupaten Indragiri Hulu
1. Kepala Kantor Pertanahan
2. Asisten 1 Bidang Pemerintahan
3. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)
4. Kepala Badan Pendapatan Daerah
K. Kabupaten Indragiri Hilir
1. Kepala Kantor Pertanahan
2. Asisten 1 Bidang Pemerintahan
3. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)
4. Kepala Badan Pendapatan Daerah
L. Kabupaten Pelalawan
1. Kepala Kantor Pertanahan
2. Asisten 1 Bidang Pemerintahan
3. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)
4. Kepala Dinas Transmigrasi
M. Kabupaten Kampar
1. Kepala Kantor Pertanahan
2. Asisten 1 Bidang Pemerintahan
3. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)
4. Kepala Badan Pendapatan Daerah
N. Kabupaten Rokan Hulu
1. Asisten 1 Bidang Pemerintahan
2. Kepala Kantor Pertanahan
3. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)
4. Kepala Badan Pendapatan Daerah

O. Kabupaten Kuantan Singingi


1. Asisten 1 Bidang Pemerintahan
2. Kepala Kantor Pertanahan
3. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)
4. Kepala Badan Pendapatan Daerah
P. Kepulauan Meranti
1. Asisten 1 Bidang Pemerintahan
2. Kepala Kantor Pertanahan
3. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)
4. Kepala Badan Pendapatan Daerah
Q. Puldatan
Perwakilan 5 orang Puldatan :
1. Perwakilan Puldatan Desa Sungai Mas-Pelalawan (1 orang )
2. Perwakilan Puldatan Desa Danau Rambai-Inhu (1 orang )
3. Satu orang Babinkamtibmas Kec Tempuling-Inhil (1 orang )
4. Satu orang Babinsa Kec Bengkalis-Bengkalis (1 orang )
5. Satu orang Puldatan Desa Kec Pujud-Rokan Hilir (1 orang )
R. Organisasi Profesi (Level Provinsi)
1. Direktur PT. SGT (Pelaksana QC PTSL-PM Provinsi Riau 1 orang )
2. Direktur PT. Bhumi Prasaja (Pelaksana PTSL-PM Prov Riau 1 orang)
3. MASKI (1 orang )
4. Ikatan Surveyor Indonesia/ISI (1 orang )
Daftar Kabupaten Lokasi PPRA Provinsi Riau

1. Kabupaten Rokan Hilir 6. Kabupaten Kampar


2. Kabupaten Bengkalis 7. Kabupaten Rokan Hulu
3. Kabupaten Indragiri Hulu 8. Kabupaten Kuantan Singingi
4. Kabupaten Indragiri Hilir 9. Kepulauan Meranti
5. Kabupaten Pelalawan

Lampiran 1

JADWAL KEGIATAN DAN SUSUNAN ACARA KONSULTASI PUBLIK.


PROVINSI RIAU

Waktu Kegiatan Penanggungjawab Keterangan

Tanggal 22 Maret 2020


13.30 – 19.00 Check in Peserta Panitia dan Pihak
Hotel
Untuk peserta yang konfirmasi Ket: Peserta dari Pekanbaru/provinsi
menginap dari Luar Kota (tidak disediakan penginapan)
Tanggal 23 Maret 2020
08.00 – 08.30 Registrasi Peserta Panitia 60 Menit
Pembukaan
08.30 - 08.50 Pengantar pembukaan MC 10 Menit
Menyanyikan lagu Indonesia
Raya
Tari persembahan 10 Menit

Sambutan kakanwil Kakanwil 30 Menit

Gubernur Riau Gubernur Riau


08.50 – 09.20
Sambutan Sekaligus (Protokoler Pemprov)
Pembukaan acara Konsultasi
Publik
09.20 - 09.25 Doa Petugas Doa 5 Menit
Coffee Break
09.25-09.40
Diberikan kesempatan kepada awak media untuk meliput dan
wawancara langsung dengan Gubernur Riau

Panel Narasumber Teknis PPRA


(Dipandu oleh Moderator : Ibu Tensa Nurdiani dari Direktorat Jenderal Infrastruktur
Keagrariaan kementerian ATR/BPN)
Panel Presentasi Direktur Jenderal
Direktur Jenderal Infrastruktur
09.40 – 10.00
Infrastruktur Keagrariaan Keagrariaan/Direktur 20 Menit
Kementrian ATR/BPN PMU
Prabianto Mukti
Wibowo (Asisten
Kementerian Koordinator Deputi Tata Kelola
10.00 – 10.20 Bidang Perekonomian Kehutanan
20 Menit
(Representasi PCC) Kementerian
Koordinator Bidang
Perekonomian)

Direktur Tata Ruang


10.20 – 10.40 BAPPENAS RI 20 Menit
dan Pertanahan

Kepala Kantor 20 menit


Implementasi PTSL+PM di
10.40 – 11.00 Wilayah BPN Provinsi
Riau
Riau
BPKH Wilayah XIX Riau 15 Menit
(Batas Kawasan dan Kepala BPKH Wilayah
11.00 – 11.15
perkembangan pelepasan XIX Riau
kawasan,dan update BPKH)
Kadus Sungai Jarum 15 Menit
11.15 – 11.30 Best Practisis PTSL PM
Ibuk Sri Aningsih
Wakil anggota 15 menit
11.30 – 11.45 Testimoni Puldatan
Puldatan
11.45 – 12.05 Diskusi dan tanya jawab 20 menit
Istirahat Sholat dan Makan Siang
12.05 -13.05 (Flexible : Panel dan tanya jawab bisa dilanjutkan setelah ISOMA,
hingga batas jam selesai)
Diskusi Panel 2 “Narasumber Publik”
(dipandu oleh moderator : Kepala Bidang Infrastruktur Pertanahan
Kantor Wilayah BPN Provinsi Riau)
Pemerintah Daerah Provinsi Aisten 1 Pemprov 15 menit
13.05 – 13.20
Riau Riau
13.20 – 13.35 Perguruan Tinggi Rektor/dekan Unri 15 menit
DPMD Dukcapil Prov
13.35 – 13.50 DPMD Dukcapil Prov Riau 15 menit
Riau
13.50 – 14.10 NGO WALHI Riau 20 menit
Dirjen Bina & Dirjen
14.10 – 15.00 Kemendagri dan Kemenkeu 50 menit
Pajak
15.00 – 15.30 Diskusi dan tanya jawab Moderator dan panelis 30 menit
Sholat dan Coffee Break
15.30 – 15.45
(Flexible )
Perumusan hasil konsultasi Team perumus
15.45 - 16.45 60 menit
publik
Penutupan: Direktur PMU
Menyampaikan poin-poin
16.45 – 17.05 20 Menit
penting arah kebijakan dan
kesimpulan.
Tanggal 24 Maret 2020
Check out untuk peserta yang (bagi yang konfirmasi
09.00 - 12.00
menginap dari luar kota menginap)
Kepada Yth.
Panitia Penyelenggara
Kegiatan Konsultasi Publik Program Percepatan Reforma Agraria
Kantor Wilayah BPN Provinsi Riau

KONFIRMASI KEHADIRAN

NAMA :
INSTANSI :

JABATAN :
NIP :
No. Kontak yang :
bisa dihubungi

Melalui lembar konfirmasi ini kami bersedia hadir dan mengikuti kegiatan
sebagaimana undangan dan jadwal acara yang telah ditentukan.
Konfirmasi kehadiran mohon disampaikan ke panitia (tertera diudangan)
sebelum tanggal 20 Maret 2020

Konfirmasi disampaikan oleh :

NAMA :
JABATAN :
INSTANSI : ttd

Anda mungkin juga menyukai