Pengertian Limbah
Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam maupun dari suatu kegiatan
yang dikehendaki oleh makhluk hidup baik melalui proses teknologi ataupun tidak dengan
proses teknologi dan dianggap tidak memiliki nilai guna serta nilai ekonomis secara
langsung.
• Limbah cair, adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh kegiatan non domestik
ataupun domestik yang dibuang ke lingkungan dan berpotensi mencemari lingkungan. Misal :
Limbah cair dari sisa buangan industri, limbah cair domestik (gray water, black water, yellow
water).
• Limbah gas dan partikel, adalah jenis limbah berbentuk gas. Misal : limbah gas dari
kendaraan bermotor, gas buangan dari proses pengolahan pada industri
•Limbah Domestik
Limbah domestik adalah hasil buangan kegiatan rumah tangga, perkantoran, hotel atau
penginapan. Misal: Sampah yang dihasilkan dari pemukiman berupa sampah makanan,
kemasan/ plastik, dan air limbah domestik berupa air buangan dari toilet, kantin, atau air
bekas cuci pakaian.
Limbah Non domestik adalah hasil buangan dari usaha atau kegiatan tertentu yang dapat
berupa barang cacat, kemasan suatu produk, atau limbah sampingan hasil produksi pada suatu
kegiatan atau usaha.
Contoh limbah non domestik:
•Limbah Industri
•Limbah Pertanian
•Limbah Pertambangan
•Limbah Pariwisata
•Limbah Medis
• Sampah organik
Sampah organik atau sampah basah atau sampah hayati adalah jenis sampah yang berasal
dari jasad hidup sehingga mudah membusuk dan dapat hancur secara alami. Contohnya
adalah sampah sisa dapur, daun-daunan, sayur-sayuran, buah-buahan, daging, ikan, nasi, dan
potongan rumput/ daun/ ranting dari kebun.
•Sampah anorganik
Sampah anorganik atau sampah kering atau sampah non-hayati adalah sampah yang sukar
atau tidak dapat membusuk, merupakan sampah yang tersusun dari senyawa non-organik
yang berasal dari sumber daya alam tidak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi, atau
dari proses industri. Misal adalah kemasan plastik, sampah botol kaca, sampah logam dan
kaleng bekas. Sifat utama yang membedakan organik dan anorganik adalah sebagian sampah
non-organik sulit diuraikan bahkan tidak dapat diuraikan oleh alam. ni
3. Pengeolaan Limbah
Limbah menurut KBBI=sisa proses produksi; bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian
limbah atau sampah adalah bahan buangan yang dihasilkan dari sebuah proses produksi,
apapun bentuk produksinya. Mulai dari skala kecil, seperti rumah tangga, hingga skala besar
seperti pabrik industri. Limbah memiliki bentuk yang beragam, mulai dari limbah cair hingga
limbah padat. Limbah padat disebut juga sebagai sampah.Beberapa faktor yang memengaruhi
kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi
pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan
limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
4.Karakteristik limbah
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
Berdasarkan karakteristiknya limbah B3 industri dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
Proses Pencemaran Udara Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer
yang “bersih” disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat
mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebut
cemaran (pollutant).Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara
cemaran masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder.
Cemaran primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran.
Cemaran sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses kimia di atmosfer.
Sumber cemaran dari aktivitas manusia (antropogenik) adalah setiap kendaraan bermotor,
fasilitas, pabrik, instalasi atau aktivitas yang mengemisikan cemaran udara primer ke
atmosfer. Ada 2 kategori sumber antropogenik yaitu: sumber tetap (stationery source) seperti:
pembangkit energi listrik dengan bakar fosil, pabrik, rumah tangga, jasa, dan lain-lain dan
sumber bergerak (mobile source) seperti: truk, bus, pesawat terbang, dan kereta api.
Lima cemaran primer yang secara total memberikan sumbangan lebih dari 90% pencemaran
udara global adalah:
Selain cemaran primer terdapat cemaran sekunder yaitu cemaran yang memberikan dampak
sekunder terhadap komponen lingkungan ataupun cemaran yang dihasilkan akibat
transformasi cemaran primer menjadi bentuk cemaran yang berbeda. Ada beberapa cemaran
sekunder yang dapat mengakibatkan dampak penting baik lokal,regional maupun global
yaitu:
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3. Sedangkan sesuai definisi pada Undang Undang 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dimaksud dengan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan,
merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Yang termasuk limbah B3 antara
lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak,
sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan
pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih
karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun,
menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat
diketahui termasuk limbah B3
3. Limbah B3 dari bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan
produk yang tidak memenuhi spesifikasi.
Karakteristik limbah B3
Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25 °C,
760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
Limbah mudah terbakar adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-
sifat sebagai berikut:
o Limbah yang berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24%
volume dan/atau pada titik nyala tidak lebih dari60 °C (140 OF) akan menyala apabila
terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760
mmHg.
o Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar
(25 C, 760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan
uap air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan
kebakaran yang terus menerus.
o Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju
korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55 °C.
o Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama
atau lebih besar dari 12.5 untuk yang bersifat basa.
Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu
sifat-sifat sebagai berikut:
o Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan
perubahan tanpa peledakan.
o Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan
standar (25 C, 760 mmHg).
Reduksi Limbah B3: Suatu kegiatan pada penghasil untuk mengurangi jumlah dan
mengurangi sifat bahaya dan racun limbah B3, sebelum dihasilkan dari suatu kegiatan
Penyimpanan Limbah B3 : kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh
penghasil dan/atau pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun
limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara
Pengumpulan Limbah B3: kegiatan mengumpulkan limbah B3 dari penghasil
limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara sebelum diserahkan kepada pemanfaat
dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah B3
Pengangkutan Limbah B3: kegiatan pemindahan limbah B3 dari penghasil dan/atau
dari pengumpul dan/atau dari pemanfaat dan/ atau dari pengolah ke pengumpul dan/atau ke
pemanfaat dan/atau ke pengolah dan/atau ke penimbun limbah B3
Pemanfaatan Limbah B3: kegiatan perolehan kembali (recovery) dan/atau
penggunaan kembali (reuse) dan/atau daur ulang (recycle) yang bertujuan untuk mengubah
limbah B3 menjadi suatu produk yang dapat digunakan dan harus juga aman bagi lingkungan
dan kesehatan manusia
Pengolahan Limbah B3: proses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah
B3 untuk menghilangkan dan/atau mengurangi sifat bahaya dan/atau sifat racun
Penimbunan Limbah B3: kegiatan menempatkan limbah B3 pada suatu fasilitas
penimbunan dengan maksud tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup
Dengan pengolahan limbah sebagaimana tersebut di atas. maka mata rantai siklus perjalanan
limbah B3 sejak dihasilkan oleh penghasil limbah B3 sampai penimbunan akhir oleh
pengolah limbah B3 dapat diawasi. Setiap mata rantai perlu diatur, sedangkan perjalanan
limbah B3 dikendalikan dengan system manifest berupa dokumen limbah B3. Dengan system
manifest dapat diketahui berapa jumlah B3 yang dihasilkan dan berapa yang telah
dimasukkan ke dalam proses pengolahan dan penimbunan tahap akhir yang telah memiliki
persyaratan lingkungan.
GAMBAR BAGAN MAKET
BAB
PENUTUP
Saran
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu,kritik dan saran kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kesimpulan
Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam
tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.
Netralisasi
Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa seperti kapur tohor, CaO atau
Ca(OH)2. Sebaliknya, limbah yang bersifat basa dinetralkan dengan asam seperti
H2SO4 atau HCI.
Pengendapan/sedimentasi, koagulasi dan flokulasi Kontaminan logam berat dalam
cairan diendapkan dengan Tawas/FeC13, Ca(OH)2/CaO karena dapat mengikat As,
Zn, Ni, Mn dan Hg.
Reduksi-Oksidasi
Terhadap zat organik toksik dalam limbah dapat dilakukan reaksi Reduksi oksidasi
(redoks) sehingga terbentuk zat yang kurang/tidak toksik.
Penukaran ion
Ion logam berat nikel, Ni dapat diserap oleh kation, sedangkan anion beracun dapat
diserap oleh resin anion.
Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Limbah
https://rimbakita.com/limbah/#:~:text=Dampak%20Limbah%20Terhadap%20Kesehatan
%20Manusia,-Lingkungan%20yang%20tercemar&text=Menyebabkan%20kondisi
%20lingkungan%20kotor%20dan,Menyebabkan%20keracunan
https://www.universaleco.id/pengertian-jenis-karakteristik-pengelolaan-limbah-di-indonesia
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pengolahan_limbah