1 SM
1 SM
560 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 26 Tahun ke-7 2018
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan pada siswa kelas IA SD
Muhammadiyah Pepe dengan menggunakan media pop up berbasis karakter. Jenis penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas kolaboratif dengan subjek penelitian siswa kelas IA. Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan
Mc Taggart. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, dan dokumentasi. Sikap peduli lingkungan
siswa dapat meningkat melalui berbagai proses yaitu 1) pembelajaran memahami sikap peduli lingkungan dengan
menggunakan media pop up berbasis karakter secara langsung dengan berkelompok, 2) terdapat aktivitas
psikomotorik yang berdasar media pop up berbasis karakter, 3) pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran menggunakan media pop up berbasis karakter. Peningkatan sikap peduli lingkungan dapat
dilihat dari hasil observasi dan angket. Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan 76% siswa berkategori
tinggi dari siklus I ke siklus II. Sedangkan, hasil angket menunjukkan adanya peningkatan sebesar 12% siswa.
Abstract
This study aims to improve the 1st A grade students’ environmental awareness through character based pop
up media at SD Muhammadiyah Pepe. This study was collaborative classroom action research. The subjects of the
research were grade IA that consisted of twenty five students. This research was conducted using Kemmis and Mc
Taggart models. The data collection techniques were observation, questionnaire, and documentation. The result of
the research showed that the use of character based pop up media was able to improve 1st A grade students’
environmental awareness The improvement was reached through some processes i.e. 1) learning activities through
character based pop up media in groups, 2) conducting psychomotor activities based on character based pop up
media, 3) implementing steps by steps learning activities using character based pop up media. The observation and
questionnaire result indicated the improvement. The observation result implied that the high categorized students
improved by 76 %. Meanwhile, the questionnaire showed improvement by 12%.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang karena eksplorasi tambang yang berlebihan. Hal
memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. tersebut merupakan gambaran kecil dari kerusakan
Akan tetapi, akhir-akhir ini marak terjadi kerusakan-kerusakan alam dan pencemaran
eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya lingkungan yang terjadi dapat disebabkan oleh dua
alam Indonesia. Oknum yang megeksploitasi alam penyebab yakni disebabkan oleh ulah manusia dan
itu merupakan warga negara Indonesia itu sendiri. faktor alam. Ulah manusia misalnya ditunjukkan
Seperti yang dikabarkan oleh WALHI Jatim dengan penggalian tambang illegal yang dapat
(Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), Minggu, 5 mengancam datangnya tanah longsor, penebangan
Juni 2016, menyatakan bahwa kerusakan hutan di hutan secara liar tanpa penanaman kembali, dan
Peningkatan Sikap Peduli .... (Siti Noor Rochimah) 2.561
lain sebagainya. Selain itu, pencemaran dan pengintegrasian dalam pembelajaran (Muslich,
kerusakan lingkungan juga disebabkan oleh 2011:175).
penggunaan teknologi yang tidak ramah Namun, berdasarkan observasi di SD
lingkungan, misalnya pencemaran udara oleh Muhammadiyah Pepe, Kecamatan Bantul
limbah pabrik, asap kendaraan dan pembakaran membuahkan hasil yang berbanding terbalik
sampah yang berlebih. Kondisi seperti itu dapat dengan kondisi ideal sekolah sebagai lembaga
berakibat buruk dan fatal bagi lingkungan hidup penanaman sikap peduli lingkungan dan indikator
sehingga tindakan-tindakan yang dapat merusak peduli lingkungan. Hasil dari observasi di SD
lingkungan harus segera dihentikan. Muhammadiyah Pepe menunjukkan bahwa 1)
Salah satu cara untuk mengatasi masalah sekolah belum mampu menanamkan sikap peduli
yang terjadi pada saat ini, pendidikanlah yang lingkungan di sekolah pada diri siswanya secara
dapat berperan aktif dalam permasalahan ini. maksimal, 2) kurangnya sikap peduli lingkungan di
Menanamkan dan meningkatkan karakter sikap sekolah pada siswa kelas IA, 3) pembelajaran yang
peduli lingkungan kepada anak sejak dini mendorong siswa untuk menanamkan sikap peduli
merupakan cara yang tepat. Penanaman sikap sejak lingkungan di sekolah kurang maksimal, dan 4)
dini diharapkan sikap tersebut menjadi kebiasaan penggunaan media untuk mendukung pembelajaran
yang dibawanya hingga dewasa nanti dan tidak yang berhubungan dengan sikap peduli lingkungan
akan mudah berubah meski godaan atau rayuan di sekolah kurang bervariasi.
begitu menggiurkan. Sekolah belum mampu menanamkan sikap
Dengan demikian, penanaman sikap peduli peduli lingkungan pada diri siswanya, hal itu
lingkungan sejak dini, sikap tersebut akan dibawa dibuktikan dari visi dan misi SD Muhammadiyah
sampai dewasa nanti dan anak akan berkontribusi Pepe belum menegaskan pembentukan dan
dalam melestarikan lingkungan. Idealnya sekolah penanaman sikap peduli lingkungan. Dalam
sebagai lembaga pendidikan seharusnya peraturan juga belum ada sanksi tegas untuk siswa
menanamkan karakter siswa yang salah satu yang merusak lingkungan sekitar sekolah. Selain
diantaranya yakni sikap peduli lingkungan. itu, belum ada program sekolah yang berkaitan
Indikator dari sikap peduli lingkungan itu sendiri, dengan lingkungan, misal pembiasaan siswa untuk
diungkapkan oleh Narwanti (2011:69) bahwa sikap membuang sampah di tempatnya, membuat taman
peduli lingkungan di sekolah dapat dilihat dari 1) kelas yang dikelola langsung oleh siswanya.
kebersihan ruang kelas yang terjaga, 2) tersedianya Penyediaan tempat sampah juga masih terbatas,
tong sampah organic dan non organis, 3) hemat sehingga siswa banyak yang membuang sampah
dalam penggunaan bahan praktik, dan 4) disembarang tempat.
penanganan limbah kimia dari kegiatan praktik. Kurangnya sikap peduli lingkungan pada
Pendidikan karakter juga dapat diintegrasikan siswa dibuktikan dari perilaku siswa yang belum
dalam kegiatan sehari-hari dan pengintegrasian peduli terhadap lingkungan sekolahnya. Pada saat
dalam kegiatan yang diprogramkan seperti istirahat, siswa membuang sampah sisa makanan di
taman depan kelas. Tidak hanya sampah kertas,
2.562 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 26 Tahun ke-7 2018
sampah plastik, botol mereka selipkan pada sela- peduli. Selain itu, pembelajaran kurang
sela tumbuhan di taman. Keadaan itu terjadi di menegaskan makna peduli terhadap lingkungan.
dalam kelas IA, dimana kelas terlihat sampah- Siswa juga tidak dilibatkan secara langsung untuk
sampah di dalam laci meja. Ada sampah plastik, kegiatan peduli terhadap lingkungan pada saat
kertas sobekan, sisa rautan pensil, hingga makanan pembelajaran.
yang membusuk akibat lupa membuang sampah Penggunaan media untuk mendukung
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pembelajaran yang berhubungan dengan sikap
dan observasi sikap peduli lingkungan yang peduli lingkungan di sekolah juga kurang
peneliti lakukan di SD Muhammadiyah Pepe di bervariasi, hal itu dibuktikan dengan pembelajaran
kelas IA cenderung memiliki sikap peduli yang dilakukan kurang memaksimalkan keadaan-
lingkungan yang sangat kurang dibanding kelas keadaan sekitar sekolah. Pembelajaran juga kurang
satunya. Hal ini ditujukkan dengan anak yang melibatkan siswa sehingga siswa kurang peduli
membuang sampah tidak pada tempatnya. Sekolah dengan pembelajaran dan berdampak pada tidak
juga telah menyediakan tempat sampah walaupun pedulinya pada lingkungan. Sebab, penggunaan
belum ada pemisahan jenis sampahnya dengan media akan lebih melibatkan siswa secara
tujuan agar siswa-siswanya membuang sampah langsung, sehingga siswa mendapatkan
pada tempatnya. pengalaman mengkonstruksi pengetahuan secara
Selain itu, sebenarnya guru telah mandiri. Selain itu, peneliti juga telah mengamati
menghimbau siswa untuk merawat tanaman di guru menggunakan model dan metode pada saat
setiap taman kelas dan membersihkan kelas dengan pembelajaran. Namun, permasalahan paling terlihat
piket harian. Ruang kelas tempat siswa pada saat dilakukannya observasi pembelajaran
melaksanakan kegiatan pembelajaran terlihat yakni pada kurang bervariatifnya penggunaan
sangat kotor. Kipas angin juga tidak dimatikan media.
ketika pulang sekolah, itu berarti siswa kurang Dikarenakan luasnya permasalahan, maka
menghemat energy listrik. Meja dan kursi terlihat peneliti membatasi dan memfokuskan
acak-acakan ketika selesai pembelajaran dan tidak permasalahan pada kurangnya sikap peduli
ditata. Meja tampak penuh coretan. Guru telah lingkungan di sekolah. Menurut Yaumi
beberapa kali mengingatkan siswa-siswanya (2014:111), menyatakan pentingnya penanaman
namun mereka mengabaikannya. peduli lingkungan yakni dapat terwujudnya
Pembelajaran yang mendorong siswa untuk keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara
menanamkan sikap peduli lingkungan di sekolah manusia dan lingkungan hidup, menciptakan insan
kurang maksimal. Hal ini dibuktikan pada saat lingkungan hidup dan memiliki sikap untuk
pembelajaran, penyampaian materi hanya sekilas melindungi dan membina lingkungan hidup,
saja sehingga siswa kurang paham bagaimana cara mewujudkan pemanfaatan sumber daya alam
merawat dan peduli terhadap lingkungan. Siswa secara bijaksana, dan terlindunginya NKRI dari
dapat juga tidak paham dampak-dampak yang akan dampak usaha diluar wilayah negara yang dapat
terjadi apabila lingkungan rusak dan tidak ada yang
Peningkatan Sikap Peduli .... (Siti Noor Rochimah) 2.563
menyebabkan pencemaran dan perusakan lingkungan. Selain itu, illustrasi media pop up
lingkungan hidup. selalu memberikan kejutan yang dapat menjadi
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka daya tarik lebih dan memiliki unsur interaktif
peneliti akan memecahkan menggunakan media berupa hubungan sosial antara pengajar dengan
yang menarik sehingga sikap kepedulian siswa anak (Dzuanda, 2009:5). Dengan demikian, untuk
terhadap lingkungan akan meningkat. Media yang memecahkan masalah tersebut peneliti melakukan
cocok untuk menanamkan kepedulian siswa penelitian yang berjudul “Peningkatan Sikap
terhadap lingkungan di sekolah yakni pop up. Peduli Lingkungan Menggunakan Media Pop Up
Media pop up merupakan salah satu media berbasis Karakter pada Siswa Kelas IA SD
pengajaran visual. Muhammadiyah Pepe”.
Levie - Lentz (Arsyad , 2016:20-21) Penelitian yang dilaksanakan ini memiliki
menyebutkan ada empat kelebihan media relevansi dengan penelitian Riani Astuti tahun
pengajaran berbasis visual yaitu pertama fungsi 2015 yang berjudul „Peningkatan Keterampilan
atensi yaitu menarik dan mengarahkan perhatian Berbicara Menggunakan Media Pop Up Siswa
siswa ke dalam pengajaran dan isi pelajaran, kedua Kelas III Sd Negeri Gembongan Kecamatan
fungsi afektif yaitu dapat terlihat dari tingkat Sentolo Kabupaten Kulon Progo Tahun Ajaran
kenikmatan siswa ketika belajar dimana siswa 2014/2015.
dapat merasa nyaman dalam proses pengajaran,
METODE PENELITIAN
ketiga fungsi kognitif yaitu memperlancar
Desain Penelitian Tindakan
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
Penelitian tindakan ini termasuk dalam
informasi atau pesan yang tekandung dalam
penelitian tindakan kelas yang berbentuk
gambar dan yang terakhir adalah fungsi
kolaboratif. Pada penelitian kolaborasi, guru
kompensatoris yaitu memberikan konteks untuk
bertindak sebagai subjek yang melakukan tindakan
memahami teks bagi siswa yang lemah membaca
sedangkan peneliti sebagai pengamat (observer).
untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
Penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan
mengingatnya kembali.
model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari
Media pop up ini dapat dijadikan sebagai
siklus-siklus. Dalam penelitian tindakan kelas
media untuk meningkatkan sikap peduli
model Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari 4
lingkungan dan cocok untuk siswa kelas 1 sekolah
tahapan penting, yakni perencanaan (planning),
dasar dengan asumsi bahwa karakteristik siswa
pelaksanaan tindakan (action), observasi
kelas 1 SD masih pada tahap berpikir operasional
(observation), dan refleksi (reflecting).
konkret yakni masih membutuhkan benda-benda
Waktu Penelitian
konkret untuk memahami suatu hal. Maka, media
Penelitian tindakan kelas ini akan
pop up yang berisi tentang pendidikan karakter
dilaksanakan pada semester II tahun ajaran
diharapkan membantu pendidik dalam
2017/2018 tepatnya pada bulan februari 2017.
memvisualkan gambar mendekati bentuk nyata dan
menyampaikan pesan moral tentang peduli
2.564 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 26 Tahun ke-7 2018
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan sebanyak 4 pembelajaran sehingga siswa melakukan aksi
kali pertemuan. nyata. Siklus I akan dilaksanakan dalam 2 kali
Deskripsi Tempat Penelitian pertemuan atau 4 x 35 menit.
Adapun tempat yang digunakan untuk c. Observasi
penelitian ini adalah kelas SD Muhammadiyah Observasi merupakan mengamati hasil atau
Pepe yang beralamat di Dusun Pepe, Kelurahan dampak dari tindakan yang dilakukan atau
Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, dikenakan perlakuan.
dan Provinsi D.I.Yogyakarta. Kelas yang d. Refleksi
digunakan untuk penelitian tindakan kelas yakni Tahap ini peneliti akan mengkaji, melihat,
1A dengan jumlah siswa 25 orang. dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari
Subjek dan Karakteristiknya yang telah dilakukan. Peneliti dan guru
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa menganalisis hasil lembar observasi dan angket
kelas IA SD Muhammadiyah Pepe yang berjumlah secara bersama-sama. Jika pada tahap refleksi
25 siswa, terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 9 siswa siklus I belum menunjukkan terjadinya
perempuan. Karakteristik kelas 1A yakni kelas peningkatan proses dan hasil kea rah yang lebih
yang sangat aktif sehingga kelas kurang terkendali. baik, maka peneliti dan guru kelas sepakat
Siswa juga sangat suka bermain di kelas, tampak mengadakan siklus II untuk memperbaiki tahapan
pada saat pembelajaran terdapat siswa yang dan hasil yang diperoleh.
bermain-main. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Skenario Tindakan Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan tahapan Kemmis dan Mc Taggart, Sugiyono (2016:308) menjelaskan teknik
penelitian ini memunyai tahapan tindakan sebagai pengumpulan data berkenaan dengan cara-cara
berikut. yang dapat digunakan untuk mendapatkan atau
a. Perencanaan (planning) mengumpulkan data suatu penelitian. Pada
Peneliti melakukan observasi pada siswa dan penelitian ini teknik pengumpulan data yang
guru untuk mengetahui permasalahan yang terjadi digunakan adalah kuesioner (angket), observasi,
terkait dengan sikap kepedulian terhadap dan dokumentasi.
lingkungan; wawancara lebih lanjut dengan siswa Instrumen Penelitian
dan guru untuk memperdalam permasalahan yang a. Kuesioner (Angket)
terjadi; dan mengkonfirmasi masalah yang terjadi Pada penelitian ini angket yang akan digunakan
di kelas IA terkait dengan sikap peduli lingkungan angket dengan skala Likert. Skala pengukuran tipe
dengan guru dan dosen pembimbing. ini mempunyai gradasi dari sangat positif hingga
b. Pelaksanaan Tindakan (action) sangat negative, yang berupa kata-kata seperti
Pada tahap ini, guru melakukan kegiatan sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai.
menggunakan RPP yang telah dirancang dengan b. Lembar Observasi
menggunakan media pop up yang berbasis Pada penelitian ini lembar observasi digunakan
karakter. Siswa dilibatkan secara langsung dalam untuk mendapatkan data pengamatan siswa dan
Peningkatan Sikap Peduli .... (Siti Noor Rochimah) 2.565
aktivitas guru saat pembelajaran. lembar ini HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
menggunakan skala Likert. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IA SD
Kriteria Keberhasilan Tindakan Muhammadiyah Pepe. Subyek penelitian adalah
Media pop up berbasis karakter dikatakan seluruh siswa kelas IA yang berjumlah 25 siswa
dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 16 siswa
kelas IA SD Muhammadiyah Pepe apabila minimal laki-laki. Sebelum dilakukan tindakan, peneliti
75% jumlah siswa pada kategori tinggi. melakukan observasi pembelajaran untuk melihat
Teknik Analisis Data bagaimana sikap peduli lingkungan siswa. Adapun
Pada penelitian ini, akan digunakan teknik hasil observasi peneliti pada tanggal 30, 31 Januari
analisis data kualitatif dan kuantitatif. Teknik 2018 dan 1 Februari 2018 di kelas IA yakni 1)
analisis kualitatif digunakan juga untuk siswa sering terlihat membuang sampah- sampah
menganalisis data observasi penggunaan media seperti sisa rautan, kertas, dan plastik sisa makanan
pop up berbasis karakter dalam meningkatkan di laci meja, 2) banyak sampah (plastik, kertas,
sikap peduli lingkungan pada siswa. Teknik tanah) berceceran di lantai kelas, 3) siswa terlihat
analisis datanya akan menggunakan model alur menggambar dengan menggunakan pensil di
yang dikembangkan Milles dan Huberman (1992: tembok kelas, 4) pembelajaran hanya terpaku pada
15-21) yakni pengumpulan data, reduksi data, buku cetak saja, 5) minimnya penggunaan media
penyajian data, dan penarikan kesimpulan / untuk pembelajaran yang digunakan untuk
verifikasi. menanamkan sikap peduli lingkungan, dan 6)
Selanjutnya, teknik yang digunakan adalah siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
teknik analisis kuantitatif. Analisis data kuantitatif Berdasarkan hasil angket pratindakan dapat
digunakan untuk menganalisi lembar observasi dan diketahui bahwa sebanyak 10 siswa (40%) berada
angket sikap peduli lingkungan pada siswa. Data pada kategori tinggi dan 15 siswa (60%) berada
yang bersifat kuantitatif akan dikelompokkan pada kategori sedang. Untuk itu perlu dilakukan
menjadi tiga kategori yakni rendah, sedang, dan untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa
tinggi. Azwar (2008:149) mengkategorikan dengan kelas IA SD Muhammadiyah Pepe. Tindakan yang
rumus sebagai berikut. dipilih yakni menggunakan media pop up berbasis
Tabel 1. Kategori Tingkat Sikap Peduli karakter untuk memperbaiki dan meningkatkan
Lingkungan Siswa kualitas pembelajaran yang akan mempengaruhi
Kriteria Skor Kategori penanaman sikap. Media pop up ini dapat dijadikan
𝑥 < (𝜇 − 1,0 𝜎) Rendah sebagai media untuk meningkatkan sikap peduli
𝜇 − 1,0 𝜎 ≤ 𝑥 Sedang
lingkungan dan cocok untuk siswa kelas 1 sekolah
< (𝜇 + 1,0 𝜎)
(𝜇 + 1,0 𝜎) ≤ 𝑥 Tinggi dasar dengan asumsi bahwa karakteristik siswa
kelas 1 SD masih pada tahap berpikir operasional
Keterangan : konkret yakni masih membutuhkan benda-benda
µ = mean teoritis konkret untuk memahami suatu hal. Seperti yang
𝜎= standar deviasi standar deviasi
diutarakan oleh Izzati (2013:37), implikasi
2.566 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 26 Tahun ke-7 2018
pembelajaran yang dibutuhkan untuk siswa kelas Hasil angket siklus I menunjukkan adanya
rendah salah satunya yaitu menggunakan media peningkatan pada setiap indikatornya dari tahap
konkrit dan alat bantu visual. Media pop up yang sebelum tindakan. Peningkatan tertinggi berada
berisi tentang pendidikan karakter sangat pada indikator siswa buang air kecil dan besar di
membantu pendidik dalam memvisualkan gambar WC yakni 26.7%. Hal ini terjadi pada saat
mendekati bentuk nyata dan menyampaikan pesan pembelajaran siswa sudah terbiasa ke WC dengan
moral tentang peduli lingkungan. Media pop up sendirinya, tidak mengompol atau buang air besar
berbasis karakter ini memberikan kejutan-kejutan di kelas seperti kejadian-kejadian sebelumnya.
yang memuat pendidikan karakter sikap peduli Peningkatan terendah terjadi pada indikator
lingkungan. Seperti yang dipaparkan oleh Dzuanda menjaga kebersihan kelas sebanyak 2.25%. Sesuai
(2009:5), illustrasi media pop up selalu pengamatan peneliti, hal ini terjadi karena siswa
memberikan kejutan yang dapat menjadi daya tarik masih lupa untuk menjaga kebersihan kelasnya,
lebih dan memiliki unsur interaktif berupa seperti masih sering malas piket kelas, masih ada
hubungan sosial antara pengajar dengan anak. sampah berserakan di kelas dan lain sebagainya.
No Indikator Persentase Kategori Aktivitas siswa pada siklus I lebih baik
1 Buang air besar dan 62.3% Sedang
kecil di WC daripada saat pratindakan/ sebelum tindakan. Siswa
2 Membuang sampah 56% Sedang
pada tempatnya memiliki kesempatan untuk memahami
3 Membersihkan 62.67% Sedang
halaman sekolah permasalahan tentang kepedulian terhadap
4 Tidak memetik 74% Tinggi
bunga di taman lingkungan menggunakan media pop up yang
sekolah
5 Tidak menginjak 80% Tinggi menarik. Hal ini sesuai dengan kelebihan-
rumput di taman
sekolah kelebihan media pop up menurut Dyk (2011:5-15),
6 Menjaga kebersihan 83.5% Tinggi
rumah yang menyebutkan bahwa bagian-bagian pop up
7 Menjaga kebersihan 81% Tinggi
kelas yang interaktif membuat pengajaran menjadi
Tabel 1. Hasil Angket Sikap Peduli Lingkungan seperti permainan yang memberikan kesempatan
Pratindakan setiap indicator
siswa untuk berpartisipasi di dalamnya. Siswa juga
mandiri perlu ditunjang dengan media dan sumber- Dyk, V. (2011). Paper Engineering: Fold, Pull, Pop
sumber belajar yang dapat dijadikan pedoman & Turn. Acknowledgements, 1-23.
dalam kegiatan pembelajaran.
Dzuanda. (2009). Perancangan Buku Cerita Anak
Saran Pop - Up Tokoh-Tokoh Wayang Berseri,
Seri Gatotkaca.Skripsi.Program Studi
Saran untuk kepala sekolah, sekolah sebaiknya
Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknik
memberikan motivasi kepada guru untuk Sipil dan Perancangan, Insitut Teknologi
Sepuluh November. Diakses pada 8 Juli
mengembangkan pembelajaran agar selalu menarik
2017 dari portalgaruda.org.
dan bermakna sehingga kualitas pembelajaran akan
meningkat, seperti dengan menggunakan media Kosasih, A. & Angkowo,R. (2007). Optimalisasi
Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo.
pop up. Saran untuk guru, dalam meningkatkan
dan menanamkan sikap peduli lingkungan, guru Muslich, M. (2011). Pendidikan Karakter
menjawab Tantangan Krisis
diharapkan menggunakan media pop up berbasis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.
karakter, dalam pembelajaran terutama tema
Narwanti, S. (2011). Pendidikan Karakter
Lingkunganku Bersih Sehat dan Asri diharapkan Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk
guru menggunakan media pop up dalam Karakter dalam Mata Pelajaran.
Yogyakarta: Familia.
menyampaikan materi. Saran untuk siswa, siswa
harus aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru.
Peningkatan Sikap Peduli .... (Siti Noor Rochimah) 2.571
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kombinasi .
Bandung: Alfabeta.