Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
P
RSUD BENDAN PEKALONGAN RUANG JLAMPRANG
1. Biodata Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 28 tahun
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Buruh
Umur : 22 tahun
Pendidikan : SMK
B. KELUHAN UTAMA
3. Pola Eliminasi
Pasien adalah seorang buruh. Sebelum sakit pasien dapat melakukan kegiatan
sehari-hari dengan baik dan lancar. Tidak ada keluhan apapun atau penyakit yang di
derita. Setelah sakit pasien hanya dapat berbaring di tempat tidur. Pasien tidak dapat
melakukan aktivitas seperti biasa karena jika digunakan untuk bergerak maka akan
terasa pusing serta pandangan kabur. Makan dan minum di bantu keluarga.
6. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum sakit: Hubungan klien dengan keluarga baik.
Selama sakit : Klien mengatakan hubungan dengan keluarga tetap baik. Hubungan
klien dengan tenaga kesehatan baik karena komunikatif dan kooperatif. Klien
mendapat support dari keluarganya.
7. Pola Persepsi Sensori
Pasien tidak mengalami gangguan pendengaran, penciuman, peraba. Namun pasien
mengalami gangguan penglihatan saat melakukan banyak gerakan. Pasien tidak
mengalami gangguan berbicara karena dapat berkomunikasi dengan baik
8. Pola Persepsi diri /Konsep Diri
a. Gambaran diri
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah mengeluh tentang bentuk tubuh
yang dimilikinya.
b. Identitas diri
Pasien merupakan seorang laki-laki yang beumur 28 tahun, sudah menikah dan
memiliki 1 orang anak cewek.
c. Peran
Pasien merupakan seorang suami dan ayah.
e. Harga diri
Keluarga pasien mengatakan merasa bangga terhadap pasien. Pasien tidak merasa
rendah diri meskipun sakit seperti ini.
9. Pola Seksual dan Reproduksi
Pasien seorang laki-laki berumur 28 tahun, pasien sudah menikah dan memiliki 1
orang anak.
10. Pola Mekanisme Koping
Jika ada masalah yang dihadapi, pasien terbiasa dan cenderung bercerita kepada
keluarga ataupun temannya untuk mendapatkan solusi yang tepat atas permasalahan
yang sedang dihadapinya.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien beragama Islam, sebelum pasien sakit, keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien belum menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim. Selama sakit dan di
rawat di Rumah Sakit, pasien tidak pernah shalat.
E. PEMERIKSAAN FISIK
a) Keadaan umum : lemah
b) Kesadaran : compos mentis ( Kesadaran Normal, Sadar Sepenuhnya)
GCS = 14 : (Apatis)
Eye ( Mata ) : 3 (membuka mata dengan perintah suara )
Motorik : 6 ( mengikuti perintah)
Verbal : 4 (bingung bicara kacau)
c) Tanda-Tanda Vital
i. Tekanandarah : 120/70 mmHg Nadi : 76 x / menit
ii. Suhu : 36,4⁰C RR : 20x/ menit
iii. SpO2 : 98%
d) Pemeriksaan Integumen
i. Kulit : warna kulit sawo matang, turgor kulit cepat (< 3 detik ),
tidak ada edema, tidak ada sianosis, tidak icterus, dan terdapat luka lecet pada
daerah wajah dan perut bagian kiri
ii. Kuku : tidak ada sianosis
iii. Rambut : sehat, tidak mudah rontok, rambut beruban
e) Pemeriksaan Kepala dan Leher
i. Kepala : bentuk kepala mesocephal
ii. Mata :konjungtiva tidak anemis
iii. Hidung : tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada kotoran hidung
iv. Telinga : liang telinga bersih, daun telinga bersih
v. Mulut : tidak ada bau mulut, mukosa bibir tidak kering, ada caries gigi
dan gigi berlubang, lidah bersih, tidak ada sariawan
vi. Leher : tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
f) System pernapasan
i. RR 20x/min. frekuensi pernapasan reguler
ii. Inspeksi : bentuk dada simetris, pergerakan sewaktu bernapas
simetris
iii. Palpasi : Tractile fremitus seimbang
iv. Perkusi : Sonor pada kedua lapang dada
v. Auskultasi : aukskultasi terdengar vesikuler
g) System kardiovaskuler
i. Inspeksi : bentuk dada simetris
ii. Palpasi : Teraba ictus cordis
iii. Perkusi : pekak pada intercosta 2 sampai intercosta 5
iv. Auskultasi : BJ I dan II reguler,
h) Abdomen
i. Inspeksi : Abdomen datar, dan terdapat luka lecet pada bagian kiri.
ii. Auskultasi : Peristaltik usus menurun 10x / menit
iii. Palpasi : terdapat nyeri tekan pada bagian epigastric
iv. Perkusi : Terdengar suara timpani
i) System persyarafan
Pasien mengeluh nyeri pada kepala
P : nyeri tetap
Q : nyeri seperti ditekan
R : Nyeri pada abdomen regio inguinal dextra
S:4
T : Nyeri terasa terus menerus
Pasien tampak meringis kesakitan ketika perawat melakukan pemeriksaan.
j) System muskulo skeletal
Tidak ada gangguan musculoskeletal yang dialami oleh pasien.
k) System reproduksi
Pasien merupakan seorang suami dan ayah dengan 1 orang anak
l) System hematologi
Pasien dan keluarga tidak ada yang memiliki masalah kelain sel darah.
F. DATA PSIKOLOGI
a. Status Emosi
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien kadang tampak diam, namun ketika ditanya
pasien dapat menjawab dan menceritakan kondisinya.
b. Gaya Komunikasi
Pasien mampu berkomunikasi secara verbal dan non verbal. Pasien dapat
mengungkapkan keluhan secara verbal dan non verbal dengan baik.
c. Interaksi Sosial
Pasien tidak mengalami gangguan untuk berinteraksi dengan keluarga maupun orang –
orang yang ada di ruangan saat ini.
d. Orientasi
Orientasi waktu, tempat, dan orang lain sudah cukup baik.
G. DATA SPIRITUAL
Pasien beragama Islam, sebelum sakit pasien, keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien belum menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim. Selama sakit
dan di rawat di Rumah Sakit, pasien tidak pernah shalat.
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pemeriksaan laborat
Periksa tanggal : 28 November 2021 pukul 00:30 WIB
Pemeriksaan Hematologi
Hematologi
Darah Lengkap :
Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
Hemoglobin 14,0 gr/dL 13.2 - 17.3 Normal
Hematokrit 38,1 % 40 - 52 Anemia
Lekosit 15,42 10^3/uL 5.00 - 11.00 Leukositosis
Trombosit 330 10^3/uL 150 – 440 Normal
Eritrosit 4.75 10^6/uL 4.4 – 5.5 Normal
MCV 80.2 fl 80 – 100 Normal
b. Pemeriksaan CT Scan
Periksa tanggal : 29 November 2021
Pemeriksaan CT Scan kepala tanpa kontras :
- Gyrus kortikalis dan fisura silvii kanan-kiri normal
- Sisterna dan sistem ventrikel normal
- Tampak lesi hipendens multipel dengan perifokal edema pada Lobus
Frontopariental kanan-kiri
- Tak ada Midline Shifting
- Pons dan cerebelum baik
- Tampak discontinuitas Os. Occiptal kiri
- Tak terlihat kesuraman pada sinus maksilaris, frontal, sfenoid, dan etmoid
- Regio Mastoid baik
Kesan :
- MULTIPEL CONTUSIO CEREBRI PADA LOBUS FRONTOPARIETAL
KANAN-KIRI
- FRAKTUR OS. OCCIPTAL KIRI
I. PROGRAM TERAPI
V. TINDAKAN KEPERAWATAN
DO :
Pasien tampak
meringis menahan
nyeri
30 Memberikan teknik DS : Deva
November nonfarmakolgis Pasien mengatakan
2021 senang diberikan
13:00 terapi non
farmakologis berupa
teknik distraksi dan
relaksasi.
DO :
Klien tampak rileks
01 Menjelaskan DS : Deva
Desember penyebab, periode, Pasien mengatakan
2021 dan pemicu nyeri paham tentang
16:00 penjelasan nyeri,
penyebab, periode, dan
pemicu nyeri.
DO :
klien dapat
menyebutkan kembali
apa yang sudah
dijelaskan kepada
perawat tentang
penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
2. Resiko 29/11/ 2021 Identifikasi penyebab DS: Pasien
perfusi Pukul 09.20 peningkatan TIK mengatakan mual
serebral tidak (misalnya muntah
efektif lesi,gangguan DO: Pasien terlihat
berhubungan metabolisme, mual sesekali
dengan edemaserebral) memegangi mulut dan
cedera kepala perutnya
DO : pasien tampak
melakukan mobilisasi
dasar
01/12/2021 Memonitor kondisi DS : pasien
umum selama mengatakan sulit
melakukan mobilisasi untuk melakukan
pergerakan
DO : pasien tampak
kesulitan
KU : sedang
Kesadaran : CM
TD : 160 / 100 mmhg
Suhu : 36,6 C
Nadi : 100 x / menit
RR : 20 x / Menit
P : lanjutkan intervens
Resiko perfusi S : pasien mengatakan mual pusing
serebral tidak berkurang.
efektif O:
berhubungan k/u cukup ,GCS :4-5- 6,
dengan cedera observasi TTV TD:110/80
kepala mmhg,N:80 x/m, S:36,6 , Rr:20 x/m
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Gangguan S : Pasien mengatakan belum dapat
mobilitas fisik bergerak
berhubungan
dengan nyeri O : pasien tampak lemas
KU : composmentis
TD : 100/70 mmhg
Suhu : 36,7 C
Nadi : 100 x / menit
RR : 20 x / Menit
P : lanjutkan intervensi
01/12/2021 Nyeri akut b.d S: pasien mengatakan nyaman dan nyeri
agen pencedera berkurang
fisik
DO : tampak lemas
KU : lemah
TD : 130/70 mmhg
Suhu : 36,6 C
Nadi : 80 x / menit
RR : 21 x / Menit
A: masalah teratasi