Abstract
The existence of Islam in Indonesia that makes it as a religion with the most
adherents has its own uniqueness in the history of its development. Indonesian
Islam is spread, taught and embraced in a peaceful and well-received way. In the
process of the entry of Islam into Indonesia there are several theoretical debates.
The diversity of the theory occurs because it looks at the condition and reality of
Muslims in Indonesia at this time. Indications of religious practices, heritage
history and even the habits of Indonesian Muslims are important indicators to
answer the arrival of Islam for the first time. The entry of Islam into Indonesia
brought by merchants, Sufis, and clerics has its own peculiarities ranging from
economic, political, educational, and even accommodating local culture.
Introducing Islam as a new religion to people who already have animism,
dynamism and have embraced Hinduism and Buddhism makes the scholars
approach culturally. In addition to displaying akhlakul karimah, scholars in
daily life also conduct cultural acculturation even religion and community beliefs
to introduce, teach and preach a peaceful Islam. This cultural acculturation then
makes Islam as a new religion easy to understand, accept and follow by the
community.
Abstrak
Eksistensi Islam di Indonesia yang menjadikannya sebagai agama dengan
pemeluk paling banyak memiliki keunikan tersendiri dalam sejarah
perkembangannya. Islam Indonesia disebarkan, diajarkan dan dianut dengan cara
yang damai dan diterima dengan baik. Dalam proses masuknya Islam ke
Indonesia terdapat beberapa perdebatan teori. Keragaman teori tersebut terjadi
karena melihat kondisi dan realitas umat Islam di Indonesia pada saat ini. Indikasi
praktik-praktik keagamaan, sejarah peninggalan bahkan kebiasaan yang dilakukan
umat Islam Indonesia menjadi indikator penting untuk menjawab kedatangan
Islam pertama kali. Masuknya Islam ke Indonesia yang dibawa oleh para
saudagar, sufi, dan ulama memiliki kekhasan tersendiri mulai dari segi ekonomi,
politik, pendidikan, bahkan mengakomodir budaya setempat. Memperkenalkan
Islam sebagai agama baru kepada masyarakat yang telah memiliki kepercayaan
animisme, dinamisme dan telah memeluk agama Hindu dan Budha membuat para
ulama melakukan pendekatan secara budaya. Disamping menampilkan akhlakul
karimah, para ulama dalam kehidupan sehari-hari juga melakukan akulturasi
budaya bahkan agama dan kepercayaan masyarakat untuk memperkenalkan,
mengajarkan dan berdakwah Islam yang damai. Akulturasi budaya ini kemudian
membuat Islam sebagai agama baru mudah dipahami, diterima dan diikuti oleh
masyarakat.
Jawa Timur yang bernama Kerajaan berasal dari Persia yang baru
Kalingga yang terkenal dengan kemajuan digunakan oleh raja-raja Malaka
dan kesejahteraan rakyat serta keadilan pada awal abad ke-15.
pemerintahannya. e. Pada tahun 1297 M (abad ke-13)
Teori Mekkah muncul ketika teori Gujarat masih berada di bawah
Gujarat mendapat banyak kritikan oleh para naungan kerajaan Hindu, baru
sejarawan karena kelemahan argumen. setahun kemudian ditaklukkan
Kritikan tersebut datang dari berbagai tentara muslim.
sejarawan seperti dari Indonesia, Malaysia, Buya Hamka kemudian meng-
India, Australia dan Prancis. Sejarawan akomodir teori lain namun tetap dengan
Indonesia yang sangat memperjuangkan teori asal atau awal masuk Islam pertama
teori ini seperti Buya Hamka dan Naquib kali ke Indonesia merupakan dari
al- Attas sedangkan sejarawan Barat yang Arab/Mekkah sebagai pusat ajaran Islam.
juga mendukung teori ini adalah Crawfurd Sedangkan orang-orang Persia dan Gujarat
(1820 M), Keyzer (1859 M), Veith (1878 datang berikutnya ke Indonesia dengan
M). terlebih dahulu bersinggungan dengan
Adapun beberapa argumen Hamka bangsa Arab yang singgah di Persia dan
dan Sayyid Mohammad Naquib al-Attas di Gujarat.
antaranya;
a. Gujarat dinilai hanya sebagai tempat Pola Penyebaran Islam di Indonesia
singgah para saudagar-saudagar Islam masuk ke Indonesia melalui
Arab seperti dari Mekah, Mesir dan dakwah dan akulturasi budaya. Menurut
Yaman. Uka Tjadrasasmita, ada beberapa jalur
b. Mekkah atau Mesir merupakan asal- Islamisasi yang berkembang, yaitu:
muasal ajaran Islam. Hal ini dapat 1. Perdagangan
dilihat dari umat Islam di Indonesia Jalur perdagangan merupakan
yang menganut Mazhab Syafii yang tahap yang paling awal dalam proses
asalnya dari Arab. Fakta ini jarang Islamisasi. Tahap ini diperkirakan pada
diungkap oleh sejarawan Barat pada abad ke-7 M yang melibatkan pedagang
masa awal. Jika Islam datang dari Arab, Persia,Cina dan India. Melalui proses
Persia, maka mayoritas umat Islam di perdagangan inilah, Islam dibawa oleh para
Indonesia akan menganut mazhab saudagar-saudagar muslim kepada
Hanafi atau menganut faham Syi’ah. penduduk di Nusantara.
c. Tidak ditemukan pengarang muslim 2. Perkawinan
dari India yang tercatat sebagai Jalur ini merupakan kelanjutan dari
penulis literatur keagamaan. Adapun jalur pertama, para saudagar lama-
penulis yang dipandang sejarawan kelamaan mulai menetap, baik sementara
Barat yang berasal dari India maupun permanen. Kemudian Terutama
kemudian terbukti berasal dari Arab para saudagar yang memiliki ekonomi dan
atau Persia. Kemudian sebagian status sosial yang tinggi mengawini puteri-
karya-karya keagamaan benar ada puteri bangsawan sehingga turut
yang ditulis di India, akan tetapi mempercepat proses Islamisasi. Kemudian
penulisnya berasal dari kawasan membentuk perkampungan-perkampungan
jazirah Arab, (Mekkah, Mesir yang dikenal dengan nama Pekojan.
Yaman) dan Persia. 3. Pendidikan
d. Penggunaan gelar Syarif, Said, Melalui pendidikan dilakukan olah
Muhammad, Maulana, Malik identik para ulama, kyai, dan guru agama dengan
dengan Arab. Sedangkan gelar Syah mendirikan pondok pesantren bagi para
santri. Dari para santri inilah nantinya Islam diterima ke dalam asimilasi dan sinkritisme
akan disosialisasikan ditengah-tengah Nusantara. Walisongo mempunyai sikap
masyarakat. yang moderat terhadap kebudayaan lokal.
4. Politik Mereka mengadopsi dan
Kekuasaan raja memiliki peran melakukan akulturasi kebudayaan dan
yang sangat besar dalam proses Islamisasi. tradisi lokal, dan mengisinya dengan
Ketika seorang raja memeluk agama Islam, dengan nilai-nilai Islam. Tujuannya agar
maka secara tidak langsung biasanya rakyat Islam dirasa bukan sebagai ancaman,
mengikuti jejak rajanya. Contohnya, Sultan melainkan sahabat yang me-mainkan peran
Demak mengirimkan pasukannya di bawah penting dalam transformasi kebudayaan.
Fatahillah untuk menduduki wilayah Jawa Akulturasi dimaknai sebagai proses
Barat dan memerintahkan untuk dua arah yang saling mempengaruhi atau
menyebarkan agama Islam. transkulturasi untuk menunjukkan
5. Kesenian dan Budaya hubungan timbal balik yang mengakibatkan
Kesenian merupakan proses terjadinya perubahan kebudayaan.
Islamisasi yang menarik agar masyarakat Perubahan kebudayaan ini kemudian
memeluk agama Islam dengan cara menjadi sebuah keniscayaan karena
menyajikan kesenian lokal yang persinggungan kebudayaan yang satu
didalamnya disisipkan ajaran-ajaran Islam. dengan kebudayaan yang lain sehingga
Islamisasi dilakukan melalui seni menjadi kebudayaan kolektif untuk
bangunan, seni pahat, atau ukir, tari, musik, digunakan secara bersama.
dan sastra. Saluran seni yang paling Proses mempengaruhi tersebut
terkenal adalah pertunjukkan wayang dan terjadi karena interaksi budaya baik secara
musik. individu maupun kelompok yang kemudian
6. Tasawuf disepakati, dipakai dan menjadi pengikat
Tasawuf masuk ke Indonesia pada antar sesama. Beberapa hal yang akan
abad ke-13 M, dan mazhab yang paling terjadi dalam akulturasi, seperti:
berpengaruh adalah Mazhab Syafi’i. penggantian unsur budaya yang berfungsi
Tasawuf merupakan ajaran untuk mengenal dan berguna bagi perubahan struktural
dan mendekatkan diri kepada Allah masyarakat; adanya sinkretisme;
sehingga memperoleh hubungan langsung penambahan unsur kebuda-yaan; hilangnya
denganNya. Ajaran tasawuf mempunyai unsur kebudayaan yang lama karena unsur
persamaan dengan alam pikiran mereka kebudayaan baru lebih memenuhi
yang sebelumnya menganut agama Hindu, kebutuhan masyarakat; Masuk-nya unsur
sehingga agama baru itu mudah dimengerti kebudayaan baru pada masyarakat yang
dan diterima. Jalur tasawuf paling berperan belum pernah mengenalnya; adanya
membentuk kehidupan sosial bangsa penolakan, karena unsur kebudayaan baru
Indonesia. Bukti-bukti mengenai hal ini tidak sesuai atau tidak mungkin
dapat diketahui dari Sejarah Banten, Babad, menerimanya.
Tanah Jawi, dan Hikayat Raja-raja Pasai. Misalnya tradisi Nyumpet,
sebagaimana yang ditulis oleh Nurhuda
Dakwah Islam masa Wali Songo Widiana mengatakan bahwa Nyumpet
Pada pertengahan abad ke-15 merupakan sebuah tradisi slamatan di desa
merupakan era dakwah Islam yang Sekuro, Jepara. Slamatan ini bertujuan
dipelopori tokoh-tokoh sufi yang dikenal untuk minta izin atau permisi kepada
dengan sebutan Wali Songo. Para tokoh tokoh-tokoh sejarah pendiri desa tersebut
wali songo dikisahkan memiliki karomah sebelum melakukan sebuah hajat. Urutan
adikodrati, dan Islam dengan cepat dapat doa dimulai dari mengirimkan doa kepada
para nabi dan rasul, sahabat, tabi’in sampai (ayah dari Sunan Giri), ulama terkenal di
leluhur desa tersebut. Tradisi ini merupakan Samudra Pasai. Keduanya merupakan
proses akulturasi yang sangat panjang keturunan dari Maulana Jumadil Kubro
antara budaya lokal dengan nilai-nilai seorang ulama Persia yang menetap di
agama Islam. Tradisi ini dinilai sebagai Samarkand, keturunan ke-10 dari cucu
bagian dari kecintaan masyarakat terhadap Nabi Muhammad saw., Sayyidina Husein.
nilai-nilai budaya lama, dan di sisi lain juga Pada tahun 1392, Sunan Gresik hijrah ke
melakukan proses pengenalan dan Pulau Jawa dan dianggap tokoh paling
pemahaman tentang nilai-nilai Islam. senior dalam menyebarkan Islam di Pulau
Sehingga prosesi tersebut diisi dengan Jawa.
berdoa dan berbagi rezeki melalui makanan Metode dakwah yang dilakukannya
yang diberikan kepada sanak-saudara yang dengan cara mendirikan masjid di Gresik,
datang. kemudian mendampingi dan mengajak Raja
Sikap mengakomodasi dan Majapahit masuk agama Islam. Walaupun
akulturasi ini tetap terus dijaga sampai raja tidak memeluk Islam, Sunan Gresik
Islam sudah menjadi mayoritas dan diberikan tanah yang kemudian didirikan
mempunyai kerajaan-kerajaan Islam. Raden pesantren untuk mendidik kader-kader
Patah, Raja Demak pertama, pernah pemimpin umat dan penyebar Islam.
menerbitkan kebijakan untuk melindungi Aktivitas pertama yang dila-
kebudayaan lokal, sehingga pada saat itu kukannya ketika adalah berdagang dengan
dapat hidup bersama secara rukun dengan cara membuka warung, menyediakan
semua masyarakat dengan berbagai latar kebutuhan pokok dengan harga murah.
belakang tradisi, budaya, dan agama. Kemudian mengajarkan cara bercocok
Ada tiga contoh strategi budaya tanam, merangkul masyarakat bawah yang
yang dikembangkan oleh Walisongo, yakni disisihkan dari kasta agama Hindu.
aristektur masjid sebagai representasi Memberikan pengobatan secara gratis,
tatanan sosial egaliter/sederajat, wayang yang kemudian menarik hati masyarakat
sebagai sarana membangun teologi umat, yang ketika itu dilanda krisis ekonomi dan
dan kreasi seni Islam bernuansa budaya perang saudara.
lokal. Sunan Gresik dikenal mempunyai
Kerangka berpikir dalam mema- kepribadian yang baik, lembut, belas kasih
hami Islam ala Wali Songo berlatar dan ramah baik ke sesama muslim maupun
belakang ajaran Tasawuf dengan pola non muslim. Ia menjadi seorang tokoh yang
dakwah psikosufistik. Psikosufistik disegani dan dihormati, sehingga membuat
merupakan suatu pandangan psikologis masyarakat berbondong-bondong masuk
yang menekankan pemahaman pada ajaran Islam.
tasawuf, untuk menentukan perilaku dalam
beragama. Pendekatan ini akan 2. Sunan Ampel/Raden Rahmat
mengarahkan umat agar dapat bersikap dan Nama asli dari Sunan Ampel
berperilaku Islami walaupun berada di adalah Raden Rahmat/Ahmad Ali
tengah perbedaan dan perubahan zaman. Rohmatullah, dilahirkan di Champa, sebuah
Adapun para wali songo dan negeri kecil di Kamboja. Beliau merupakan
perannya serta bentuk dakwahnya, antara anak dari Sunan Gresik (Maulana Malik
lain: Ibrahim), seorang keturunan Arab yang
1. Sunan Gresik/Maulana Malik Ibrahim silsilahnya sampai kepada Nabi
Maulana Malik Ibrahim atau Muhammad saw. dan ibunya bernama
Makdum Ibrahim al-Samarkandy yang Dewi Candra Wulan putri keturunan Raja
juga bersaudara dengan Maulana Ishak Champa dan kakak dari Dyah Dwarawati
istri Raja Majapahit Prabu Brawijaya V. atau “tidak mau lima hal”, yaitu:
Hubungan kekerabatan inilah yang a. Moh Main (tidak mau berjudi)
kemudian juga membantu dalam penye- b. Moh Ngombe (tidak mau minum-
baran ajaran Islam. Sunan Ampel datang ke minuman keras)
Pulau Jawa sekitar tahun 1443, sebelumnya c. Moh Maling (tidak mau mencuri)
singgah ke Palembang dan menetap selama d. Moh Madat (tidak mau menghisap
3 tahun. Sunan Ampel menikah dengan candu)
putri adipati di Tuban dan memiliki anak e. Moh Madon (tidak berzina). (Fatkhur
yang kemudian meneruskan perjuangannya Rozi, Peran Dakwah Sunan Ampel
yaitu Sunan Bonan dan Sunan Drajat. dalam Menyebarkan Agama Islam
Metode dakwah yang dilakukan di Surabaya)
seperti:
a. Mendirikan masjid sebagai pusat 3. Sunan Giri/Muhammad Ainul Yakin
dakwah dan pendidikan di dekat Sunan Giri bernama asli Raden
pelabuhan, yang merupakan tempat Paku atau Maulana Ainul Yaqin, putra dari
strategis. Maulana Ishak, ulama dari Samudra Pasai
b. Melalui faktor kedekatan dengan dan ibunya merupakan putri dari Raja
kerajaan dan bangsawan membuat Blambangan. Beliau pernah berguru kepada
Sunan Ampel lebih mudah dikenal Sunan Ampel dan diberi gelar Raden Paku.
dan mudah dalam menyebarkan Sunan Giri merupakan seorang raja
ajaran Islam. dan guru suci, sehingga dengan
c. Menggunakan jalur pernikahan kekuasaannya dapat mengembangkan
dengan putri-putri kaum bangsawan. dakwah Islam di Nusantara. Ekspansi
Hal lain yang dilakukan adalah yang dilakukan sampai ke daerah Banjar,
beradaptasi dengan budaya lokal, Martapura, Pasir, Kutai di Kalimantan,
seperti penggunaan istilah Buton, Gowa di Sulawesi, Nusa Tenggara
“Langgar” supaya terdengar mirip dan Maluku.
dengan “Sanggar”, Shalat disebut Sunan Giri dikenal sebagai ahli
dengan “Sembahyang” yang mirip ilmu fikih, beliau mendirikan pesantren di
dengan kata “Sembah Hyang” daerah perbukitan di daerah Giri atau bukit
(dalam kepercayaan Hindu). di Gresik. Pesantren tersebut digunakan
d. Mengutus para santri untuk sebagai tempat pendidikan, pengembangan
berdakwah di perkampungan masyarakat bahkan sebagai pusat politik
e. Membuat lembaga dakwah ketika melepaskan diri dari Majapahit.
penyebaran Islam yang disebut Wali Melakukan penyebaran ajaran Islam
Sanga. Dewan ini berfungsi sebagai dengan mengirim santri ke berbagai daerah.
pembuat kebijakan pengembangan Beliau juga sebagai penerus pangeran
dakwah, termasuk juga sebagai Singosari yang gigih melawan VOC.
penasihat bagi kerajaan Majapahit Beberapa ciptakan hasil karya
untuk pembangunan moral istana. Sunan Giri dalam berdakwah, yaitu:
Hal tersebut dikarenakan banyak di a. “Gending Asmaradana” dan
kalangan istana dan rakyat suka “Pucung”, yang merupakan tembang
melakukan perjudian, minumankeras, berisikan nasihat-nasihat kehidupan.
memakai candu, main perempuan b. Menciptakan permainan untuk anak-
dan sebagainya. anak seperti “Cublak-ublak suweng,
Jamuran, Ilir-ilir, Jelungan”
Pada akhirnya ajaran Sunan Ampel c. Menciptakan tembang untuk anak-
yang sangat terkenal adalah “Moh Limo” anak “Dolanan bocah, Padang
bulan,” yang memiliki makna bahwa sehingga menyentuh hati rakyat sekitar
agama Islam telah dating memberi sehingga banyak rakyat berbondong-
penerangan hidup, maka segeralah bondong datang ke masjid.
mengambil manfaat dari ilmu agama Sunan Bonang dengan dibantu oleh
Islam, agar terhindar dari kebodohan. muridnya Sunan Kalijaga, menggubah
gamelan Jawa yang kental dengan adat
4. Sunan Bonang/Maulana Makdum Hindu menjadi bernafaskan Islami. Dalam
Ibrahim mengajarkan ilmu agam Islam Sunan
Sunan Bonang bernama asli Bonang menggunakan buku-buku karangan
Maulana Makdum Ibrahim, merupakan para ahli tasawuf seperti Ihya‟ Ulumuddin
anak dari Sunan Ampel dan cucu Sunan karya imam al-Gazali dan beberapa tulisan
Gresik. Beliau dikenal sebagai tokoh Wali karya Abu Yazid al-Bustami dan Syaikh
Songo yang ulung dalam berdakwah dan Abdul Qadir al-Jailani.
menguasai ilmu fikih, ushuludin, tasawuf, Adapun karya populernya yaitu
seni, sastra, arsitektur, dan berbagai ilmu Tombo Ati, yang sampai saat ini masih
kesaktian dan kedigdayaan. dinyanyikan orang.
Beliau menetap di desa Bonang,
Jawa Tengah dengan mendirikan pesantren 5. Sunan Drajat/Raden Qosim
yang dikenal dengan nama Watu Layar, dan Nama lain dari Sunan Drajat adalah
juga merupakan sebagai imam resmi dan Raden Qasim atau Syarifudin, merupakan
panglima tertinggi Kesultanan Demak. merupakan putra dari Sunan Ampel. Sejak
Kiprahnya di Kesultanan sangat banyak berusia muda Sunan Drajat diperintahkan
sekali, seperti juga ikut dalam membangun ayahnya untuk menyebarkan agama Islam
masjid agung Demak, dan mengangkat di pesisir Gresik.
Raden Patah sebagai raja Islam Demak. Perjalananya kemudian menghan-
Dakwah awal yang dilakukan tarkan beliau ke kampung Jelak, Banjarwati
Sunan Bonang di daerah Kediri yang dan mendirikan pondok pesantren sebagai
menjadi pusat ajaran Bhairawa-Tantra tempat belajar ilmu agama. Metode
(sekte sinkretisme antara aliran Mahayana dakwahnya menyampaikan secara langsung
agama Budha dengan aliran Ciwa agama di langgar/masjid, memberikan dakwah,
Hindu). Dengan membangun masjid di dan pendidikan di pesantren. Kemudian
Singkal yang terletak di sebelah barat beliau juga memberikan fatwa terhadap
Kediri, Sunan Bonang mengembangkan perma-salahan yang diketengahkan
dakwah di pedalaman yang masyarakatnya padanya.
masih menganut ajaran Tantrayana (ajaran Dalam hal memanfaatkan kesenian
dalam agama Budha), kemudian berdakwah tradisional, Sunan Drajat bertembang
di Lasem. pangkur dengan iringan gending. Serta
Islam diajarkan melalui wayang, mengakomodasi ritual adat tradisional
tembang, dan sastra sufistik. Karya sufistik sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran
yang digubah Sunan Bonang dikenal Islam.
dengan nama Suluk Wujil yang isinya Dalam hal kesejahteraan sosial,
tentang pesan Sunan Bonang beliau juga memberikan pemahaman
menyeimbangkan kepen-tingan rohani dan kepada masyarakat bahwa pentingnya kerja
duniawi. keras, akan tetapi jangan lupa untuk
Dakwah Sunan Bonang mema- mempunyai sikap yang dermawan kepada
dukan ajaran agama dengan kesenian, sesama. Serta tidak melupakan ibadah
seperti Gamelan Bonang yang dipukul kepada Allah, sehingga ada semboyan
dengan kayu. Kemudian menabuhnya beliau yang mengatakan “berhentilah
Sunan Kalijaga dan ibunya Dewi Saroh (1911) kemudian dilanjutkan berdirinya
adik kandung Sunan Giri. Sunan Muria Muhammadiyah di Yogyakarta (1912),
bernama asli Raden Umar Said merupakan Persatuan Islam di Bandung (1920),
tokoh Wali Songo yang paling muda Nahdhatul Ulama di Surabaya (1926).
usianya. Seperti halnya Sunan Kalijaga, Ada tiga kegiatan utama dari
Sunan Muria berdakwah melalui jalur organisasi-organisasi tersebut, yaitu
budaya. Pertama, bidang dakwah dan keagamaan;
Ia dikenal sangat piawai men- Kedua, bidang pendidikan; Ketiga, bidang
ciptakan berbagai macam jenis tembang sosial. Adapun di bidang pendidikan lebih
cilik jenis sinom dan kinanthi yang berisi menintensifkan pelaksanaannya pada
nasehat-nasehat dan ajaran tauhid. Serta pesantren, sekolah, madrasah, dan
sangat piawai dalam mendalang dengan perguruan tinggi.
membawakan lakon-lakon carangan karya Masuknya ide-ide pembaharuan
sunan Kalijaga. pemikiran Islam dalam bidang pendidikan
Sunan Muria sangat akrab bergaul diwujudkan dalam bentuk; Pertama, kuri-
dengan rakyat kecil, pedagang, nelayan dan kulum, yang mengintegrasikan pelajaran
pelaut. Beliau mengajarkan keterampilan agama dengan pengetahuan umum (sains);
dalam bercocok tanam dan berdagang. Kedua, sistem pembelajaran yang pada
Sehingga banyak dari mereka mengalami mulanya memakai sistem non klasikal,
kemajuan dalam bidang perekonomian. menjadi sistem klasikal; Ketiga, metode
Beliau menjadi berjasa menyiarkan agama pembelajaran yang pada mulanya hanya
Islam di daerah pedesaan dan pedalaman metode membaca kitab, telah ditambah
Pulau Jawa. Peranan Sunan Muria juga dengan berbagai metode lainnya; Keempat,
sangat besar dalam penengah konflik di penerapan manajemen pendidikan di
Kesultanan Demak, dia dianggap mampu lembaga-lembaga pendidikan Islam.
menyelesaikan masalah yang sangat rumit Beberapa organisasi yang
sekalipun. Dan solusi yang diajukan berkontribusi dalam pemahaman keIslaman
olehnya selalu dapat diterima oleh pihak masyarakat di Indonesia, seperti:
yang berseteru. 1. Muhammadiyah
Tentu tidak ada yang meragukan Organisasi Muhammadiyah
keahlian Sunan Muria, gaya moderatnya didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan di
yang mengikuti sang ayah menyelusup Kauman, Yogyakarta tanggal 18 Nopember
melalui tradisi-tradisi Jawa. Misalnya adat 1912. Keresahan K.H Ahmad Dahlan
Kenduri yang dilakukan pada hari tertentu ketika itu ialah melihat keadaan umat Islam
setelah kematian, seperti nelung dino yang berada pada keadaan jumud dan
sampai nyewu tidak diharamkan olehnya. sering melakukan amalan mistik. Hal inilah
Hanya beberapa tradisi yang digantig kemudian membuat K.H Ahmad Dahlan
seperti membakar kemenyan atau berpikir bahwa umat Islam harus kembali
menyuguhkan sesaji diganti dengan doa pada aaran Islam yang murni yaitu
atau shalawat. berdasarkan Al-Qur’an dan hadis.
Ajakan K.H Ahmad bukan tanpa
Peran Organisasi Keagamaan di penolakan, namun berkat kegigihan melalui
Indonesia menjadi khatib dan berdagang, mampu
Masyarakat muslim Indonesia telah membuatnya diterima dan bisa
memiliki kesadaran akan pentingnya mengorganisir kegiatan keagamaan. Bukan
berorganisasi, yang diawali munculnya hanya kepada kaum laki-laki, kepada ibu-
Jami’at Khiar di Jakarta (1905), kemudian ibu, anak-anak melalui forum pengajian
al- Irsyad (1911), Syaarikat Dagang Islam Sidratul Muntaha, juga mendapatkan