Anda di halaman 1dari 12

KEBUTUHAN NUTRISI

PADA LANJUT USIA

ASEP SURYADIN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI


PENDAHULUAN

Memberikan nutrisi pada lansia sesuai


dengan kondisi dan kebutuhan gizi
individu untuk mencegah terjadinya
kelebihan dan kekurangan gizi pada
lansia(malnutrisi), serta mepertahankan
status gizi normal
Yang akan Pengertian Gizi pada
lansia
Tujuan Gizi Pada Lansia

dipelajari
Karakteristik dan Masalah Perencanaan Makanan
Gizi Lanjut Usia untuk Lansia

Pemenuhan Nutrisi Pada Pengukuran Status Gizi


Lansia Pada Lansia

Faktor-faktor yang Mempengaruhi


kebutuhan Gizi pada Lansia
Pengertian Gizi pada Lansia
Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik yang dapat membantu dalam
proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan- Perubahan yang dialaminya selain
itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel sel tubuh sehingga dapat memperpanjang usia.
1. Menjadikan lansia yang dapat terpenuhi akan
kebutuhan gizi- nya
2. Terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani,
sosial dan psikologis lanjut usia secara
memadai serta teratasinya masalah-masalah Tujuan Gizi
akibat usia lanjut
3. Terlindunginya lanjut usia dari perlakuan yang Pada Lansia
salah.

4. Terlaksananya kegiatan-kegiatan yang


bermakna bagi lanjut usia
Karakteristik dan Masalah Gizi Lanjut Usia
Kesehatan lansia dipengaruhi proses menua. Proses menua
didefinisikan sebagai perubahan yang terkait waktu, bersifat
universal, intrinsik, progresif dan detrimental. Keadaan ini
menyebabkan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan
dan kemampuan bertahan hidup berkurang. Proses menua
setiap individu dan setiap organ tubuh berbeda, hal ini
dipengaruhi oleh gaya hidup, lingkungan dan penyakit
degeneratif

Masalah Gizi pada Lansia

Gizi berlebih
Gizi kurang
Kekurangan vitamin
Perencanaan Makanan untuk Lansia
Perlu diperhatikan porsi makanan,
jangan terlalu kenyang
Makanan harus mengandung zat
gizi dari makanan yang ber
aneka ragam, yang terdiri dari : Batasi makanan yang manis-
Zat tenaga, zat pembangun dan manis atau gula, minyak dan
zat pengatur. makanan yang berlemak seperti
santan, mentega dan lain-lain
Banyak minum dan kurangi garam, Batasi minum kopi atau teh, boleh
dengan banyak minum dapat diberikan tetapi harus diencerkan
memperlancar pengeluaran sisa sebab berguna pula untuk
makanan dan menghindari makanan merangsang gerakan usus dan
yang terlalu asin akan memperingan menambah nafsu makan Add Text
kerja ginjal serta mencegah Easy to change
kemungkinan terjadinya darah tinggi colors, photos
Makanan mengandung zat besi and Text.

Bagi pasien lansia yang proses seperti : Kacang-kacangan,


hati, telur, daging rendah
penuaannya sudah lebih lanjut perlu
lemak, bayam, dan sayuran
diperhatikan hal-hal sebagai berikut hijau
: 1) Makanlah makanan yang mudah
Lebih dianjurkan untuk mengolah
dicerna, 2) Hindari makanan yang
makanan dengan cara dikukus,
terlalu manis, gurih dan goreng- direbus, atau dipanggang kurangi
gorengan makanan yang digoreng
Pemenuhan Nutrisi Pada Lansia
Angka kecukupan Gizi Lansia
Kebutuhan gizi sangat dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas / kegiatan,
postur tubuh, aktivitas fisik dan mental (termasuk pekerjaan) sehari-hari, iklim /
suhu udara, kondisi fisik tertentu (masa pertumbuhan, sedang sakit) dan umur
lingkungan (misalnyapekerja di bahan dengan bahan nuklir)

A B C D E

Kalori Protein Lemak Vitamin Mineral


Kecukupan gizi Untuk usia lanjut Kebutuhan lemak Untuk usia lanjut Pada usia lanjut dianjurkan
yang dianjurkan protein berfungsi usia lanjut lebih dianjurkan untuk mengonsumsi makanan kaya Fe
untuk usia lanjut ( untuk mengganti sedikit meningkatkan Zn. Selenium dan kalsium untuk
60 tahun) adalah sel-sel jaringan konsumsi makanan mencegah anemia dan
pada laki-laki 2200 yang rusak serta kaya vitamin A, D, pengeroposan tulang terutama
kalori dan wanita mengatur fungsi E untuk mencegah pada wanita
1850 kalori fisiologis tubuh penyakit degeneratif
Pengukuran Status Gizi Pada Lansia
Keadaan gizi seseorang mempengaruhi penampilan, pertumbuhan dan
perkembangannya, kondisi kesehatan serta ketahanan tubuh terhadap
penyakit. Pengkajian status gizi adalah proses yang digunakan untuk
menentukan status gizi, mengidentifikasi malnutrisi (kurang gizi atau gizi
lebih) dan menentukan jenis diet atau menu makanan yang harus diberikan
pada seseorang
Pengkajian status gizi pada usia lanjut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

01
Anamnesis
Hal-hal yang perlu diketahui antara lain : Identitas, orang terdekat yang dapat
dihubungi, keluhan dan riwayat penyakit, riwayat asupan makanan, riwayat
operasi yang mengganggu asupan makanan, riwayat penyakit keluarga, aktivitas
sehari-hari, riwayat buang air besar atau buang air kecil, dan kebiasaan lain yang
dapat mengganggu asupan makanan

Pengukuran Antropometri
03
Pengukuran antropometri adalah pengukuran tentang ukuran, berat
badan dan proporsi tubuh manusia dengan tujuan untuk mengkaji status
nutrisi dan ketersediaan energi pada tubuh serta mendeteksi adanya
masalah-masalah nutrisi pada seseorang
Adapun beberapa pengukuran antropometri
yang dapat dilakukan pada lansia adalah
sebagai berikut:

Tinggi Badan

Berat Badan

Lingkar lengan

Tebal lipatan Kulit

Mengkaji status gizi usia lanjut sebaiknya menggunakan lebih dari satu
parameter sehingga hasil kajian lebih akurat
Berkurangnya kemampuan Gerakan usus atau gerak
mencerna makanan akibat peristaltic lemah dan
kerusakan gigi atau ompong biasanya menim- bulkan
konstipasi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi kebutuhan


Gizi pada Lansia
Berkurangnya indera Penyerapan
pengecapan makanan di
Esophagus / Rasa lapar
mengakibatkan usus menurun
penurunan terhadap cita
kerongkongan menurun, asam
rasa manis, asin, asam mengalami lambung
dan pahit pelebaran menurun
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai