Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Sampah sudah menjadi masalah yang tidak
pernah terselesaikan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan meningkatnya dampak buruk sampah yang
dirasakan manusia, semakin hilangnya juga kesadaran
manusia terhadap kebersihan dan kenyamanan
lingkungan sekitar. Masyarakat semakin egois, dan tidak
peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar sehingga
membuat kondisi lingkungan yang tidak layak huni.
Dampak buruk dari sampah sangat membuat
manusia sangat kecewa atas perbuatan mereka sendiri,
mungkin manusia menunggu dampak buruk ini menimpa
dirinya sehingga membuat mereka sadar.
Rumusan Masalah Penelitian:
 Apa saja jenis-jenis sampah?
 Bagaimana pengaruh sampah terhadap lingkungan
sekitar?
 Apa alasan masyarakat membuang sampah
sembarangan?
 Bagaimana cara pengelolaan sampah?

Tujuan Penelitian :
 Mengetahui Pengaruh Sampah terhadap
lingkungan sekitar
 Mengetahui alasan masyarakat membuang
sampah sembarangan
 Mengetahui proses pengelolaan sampah.
BAB II
Landasan Teori dan Metode penelitian

Definisi sampah
sampah merupakan material sisa yang tidak
diinginkan setelah berakhirnya suatu proses .sampah
didefinisikan manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah , yang ada
hanyalah produk yang dihasilkan setelah dan selama
proses alam tersebut berlangsung

BAB III
Pembahasan

Jenis-Jenis Sampah :
A.Berdasarkan sumbernya :
1. sampah alam
 2. Sampah Nuklir
 3. Sampah Pertambangan
 4. Sampah Nuklir
 5. Sampah Konsumsi
 6. Sampah Manusia
Manfaat Penelitian :
 Untuk mendalami ilmu tentang sampah
 Masyarakat akan sadar terhadap kebersihan
lingkungan
 Meminimalisir sampah yang dibuang
sembarangan
 Meningkatkan kreatifitas masyarakat terhadap
pengelolaan sampah

Definisi sampah menurut para ahli :


 TANJUNG, Dr.M.Sc
Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi,
dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula
 WIJAYA JATI
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya
aktivitas manusia. Setiap aktivitas manusia pasti
menghasilkan sampah.
 BASRIYANTA
Sampah merupakan barang yang dianggap sudah
tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai
sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai atau dikelola
dengan prosedur yang benar
 SETYO PURWENDRO
Sampah merupakan bahan padat buangan dari
kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah
penginapan, hotel, rumah makan, industri ataupun
aktivitas manusia lainnya sehingga dengan kata lain,
sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas
manusia yang sudah tidak terpakai.

B.Berdasarkan Sifatnya
 1. Sampah Organik (degradable)
sampah organik yaitu sampah yang mudah
membusuk seperti sisa makanan, sayuran,daun-daun
kering, dan sebagainya.Sampah ini bisa diolah
menjadi kompos. Sampah organik dibagi menjadi :
 Sampah organik basah. Maksudnya sampah
yang mempunyai kandungan air cukup tinggi.
Contohnya : Kulit buah dan sisa sayuran
 Sampah organik kering. Maksudnya bahan
organik lain yang kandungan airnya kecil. Contohnya
kayu atau ranting pohon dan dedaunan kering.

2. Sampah Anorganik (undegradable)


 Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri
dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis
sehingga penghancurannya membutuhkan waktu
yang sangat lama. Sampah anorganik berasal dari
sumber daya alam tak terbarui seperti mineral,
minyak bumi, atau dari proses industri. Sebagian zat
anorganik tidak dapat diuraikan oleh alam, sedangkan
lainnya hanya diuraikan dalam waktu lama. Contoh
sampah anorganik adalah botol plastik, kaleng
minuman, potongan-potongan/pelat logam, plastik
pembungkus makanan, bahkan kertas.

3. Sampah alam
Sampah yang diproduksi dikehidupan liar
diintergrasikan melalui proses daur ulang alami,
seperti daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah.

4. Sampah manusia
Sampah manusia adalh istilah yang digunakan
terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti
feces, dan urine. Sampah manusia dapat menjadi
berbahaya bagi kesehatan karena dapat digunakan
sebagai tempat perkembangan penyakit yang
disebabkan oleh virus dan bakteri.

5. Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang
dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan
kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke
tempat sampah

6. Sampah Nuklir (limbah radioaktif)


Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir
dan fisi nuklir yang menghasilkan uraniun dan thorium
yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan
juga manusia

 Berdasarkan Bentuknya
1. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan
selain kotoran manusia,urine,dan sampah cair. Dapat
berupa sampah rumah tangga, sampah dapur,
sampah kebun,platik, metal, gelas, dan lain-lain.
Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik,

2. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah
digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang
ke tempat pembuangan sampah.
Sampah cair di bagi menjadi dua yaitu :
o Limbah hitam : sampah cair yang dihasilkan dari
toilet. Sampah ini mengandung patogen yang
berbahaya.
o Limbah rumah tangga : sampah cair yang dihasilkan
dari dapur,kamar mandi, dan tempat cucian.

 Dampak Sampah Bagi Lingkungan dan manusia


 Dampak sampah bagi kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang
memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi
beberapa organisme berkembangbiak seperti bakteri
dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan
tikus yang dapat menimbulkan penyakit.

 Menurut Gelbert dkk(1996) potensi bahaya


kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai
berikut :

 Penyakit diare , kolera, tifus menyebar dengan


cepat karena virus yang berasaal dari sampah
dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat
bercampur dengan air minum. Penyakit demam
berdarah juga dapat meningkat dengan cepat di
daerah yang pengelolaan sampahnya kurang
memadai.

 Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya


jamur kulit)

 Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai


makanan . salah satu contohnya adalah suatu
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia).
Cacing ini sebelumnya masuk kedalam pencernaan
binatang ternak melalui makanannya yang berupa
sisa makanan/sampah.
 Sampah beracun ; telah dilaporkan bahwa di
Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal aakibat
mengkonsumsi ikan yang telaah terkontaminasi oleh
raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang
dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi
baterai dan akumulator

 Dampak Sampah terhadap Lingkungan


a. Pencemaran udara
Sampah yang menumpuk dan tidak segera
terangkut merupakan sumber bau tidak sedap yang
memberikan efek buruk bagi daerah sekitarnya
seperti pemukiman, perbelanjaan, rekreasi, dan lain-
lain. Pembakaran sampah seringkali terjadi pada
sumber dan lokasi pengumpulan terutama bila terjadi
penundaan proses pengangkutan sehingga
menyebabkan kapaasitas sampah terlampaui. Asap
yang timbul sering kali menimbulkan gangguan bagi
daeraah sekitar. Sarana pengangkutan yang tidak
tertutup dengan baik juga sangat berpotensi
menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang
dilalui, terutama akibat bercecerannya air lindi dari
bak kendaraan. Proses dekomposisi sampah di TPA
secara kontinu akan berlangsung dan dalam hal ini
akan dihasilkan berbagai gas seperti CO, CO2 ,CH4,
H2S, dan lain-lain yang secara langsung akan
mengganggu komposisi gas alamiah di udara,
mendorong terjadinya pemanasan global, disamping
efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di
sekitar.

b. Pencemaran Air
Prasarana dan sarana pengumpulan yang
terbuka sangat potensial menghasilkan lindi terutama
pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau
tanah sekitarnya akan menyebabkan terjadinya
pencemaran. Instalasi pengolahan berskala besar
menampung sampah dalam jumlah yang cukup besar
pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di Instalasi
juga cukup potensial menimbulkan pencemaran air
dan tanah sekitar.

c. Pencemaran Tanah
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan
dengan baik misalnya lahan kosong atau TPA yang
dioperasikan secara sembarangan akan
menyebabkan lahan setempat mengalami
pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik
dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan
Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan
diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah
larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan
setempat berpotensi menimbulkan pengaruh buruk
terhadap manusia dan lingkungan sekitar

 Gangguan Estetika
Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan
menimbulkan kesan pemandangan yang sangat
buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan.
Hal ini dapat terjadi baik di wilayah pemukiman atau
juga lahan pembuangan sampah. Proses
pembongkaran dan pemuatan sampah di sekitar
lokasi pengumpulan sangat mungkin menimbulkan
tumpahan sampah yang bila tidak segera diatasi akan
menyebabkan gangguan lingkungan. Demikian pula
dengan ceceran sampah dari kendaraan pengangkut
sering terjadi bila kendaraan tidak dilengkapi dengan
penutup yang memadai.

 Dampak sampah terhadap sosial ekonomi dan


budaya masyarakat :
a. Pengelolaan sampah yang kuarang baik
mencerminkan keadaan sosial budaya masyarakat
setempat.
b. Keadaan lingkungan yang kurang baik , akan
menurunkan minat dan hasrat orang lain( turis ) untuk
datang berkunjung ke daerah tersebut.
c. Angka kasus kesakitan meningkat dan produktifitas
masyarakat menurun.
d. Kegiatan perbaikan lingkungan yang rusak
memerlukan dana yang besar sehingga dana untuk
sektor lain berkurang.
e. Penurunan pemasukan daerah ( devisa ) akibat
penurunan jumlah wisatawan yang diikuti dengan
penurunan penghasilan masyarakat setempat.
f. Penurunan mutu dan sumber daya alam sehingga
mutu produksi menurun dan tidak memiliki nilai
ekonomis.

 Pengelolaan Sampah
Menurut Reksosoebroto ( 1985 ) dalam E frianof
( 2001 ) pengelolaan sampah sangat penting untuk
mencapai kualitas lingkungan yang bersih dan sehat,
dengan demikian sampah harus dikelola denga
sebaik baiknya sedemikian rupa sehingga hal-hal
yang negatif bagi kehidupan tidak sampai terjadi.
Dalam ilmu kesehatan lingkungan suatu pengelolaan
sampah dianggap baik jika sampah tersebut tidak
menjadi media perantara menyebar luasnya suatu
penyakit. Syarat lainnya yang harus terpenuhi dalam
pengelolaan sampah ialah tidak mencemari udara,
air, dan tanah, tidak menimbulkan bau ( segi estetis),
tidak menimbulkan kebakaran dan lain sebagainya

• Techobanoglous (1997) dalam Maulana (1998)


mengatakan pengelolaan sampah adalah suatu
bidang yang berhubungan dengan pengaturan
terhadap penimbunan penyimpana ( sementara ),
pengumpulan, pemindahan dan pengangkutann,
pemrosesan dan pembuangan sampah dengan suatu
cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip terbaik dari
kesehatan masyarakat, ekobnomi, teknik,
( engineering), perlindungan alam (conservation),
keindahan dan pertimbangan lingkungan lainnya dan
juga sikap mempertimbangkan sikap masyarakat.
Menurut Cunningham ( 2004) tahap pengelolaan
sampah modern terdiri dari 3R ( Reduce, Reuse,
Recycle ) sebelum akhirnya dimusnahkan atau
dihancurkan

 Alasan mengapa orang membuang sampah


sembarangan :
 Tidak diberikannya sarana tempat sampah yang
baik dan memadai di suatu wilayah.
 Menganggap pasti ada yang membersihkan,
beberapa orang berpikir bahwa pasti akan ada yang
memungut sampah tersebut, misalnya botol “aqua” ,
 Ada sebagian orang mengatakan terburu-buru,
sempatkanlah diri anda untuk menjaga lingkungan,
jika tak ada tempat sampah “ pindahkan sampah
tersebut ke kantung plastik bawa saja, dan anggap
saja anda membawa makanan jika anda malu untuk
mengakui itu sampah. Jika sudah menemukantempat
sampah, buanglah sampah pada tempatnya.
 Adanya pembuang sampah yang ikut-ikutan,
seharusnya kita khawatir jika ada lingkungan ynag
terdapat sampah yang sangat baik. Janganlah kita
ikut ikutan membuan sampah, ubahlah lingkungan
tersebut dengan kebersihan, minimal diri kita sendiri
yang tidak membuang sampah sembarangan

BAB IV
Penutup

Kesimpulan :
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan,
sampah semakin merusak keindahan alam. Hal ini
disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap kondisi lingkungan sekitar. Selain kurang
peduli banyak masyarakat yang tidak dapat
memisahkan sampah organik dan sampah anorganik.
Saran :
perlu ditingkatkan lagi kesadran masyarakat
terhadap lingkungan melalui penyuluhan yang
dilakukan pemerintah. Selain itu juga perlu disiapkan
pencegahan untuk meminimalisir produksi sampah
melalui pengelolaan sampah menjadi kompos atau
barang-barang yang berguna.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai