Anda di halaman 1dari 3

Nama : Agata Sekar Rumaras

NIM : I1F020004/ Alih Jenjang

EFEKTIFITAS VAKSIN COVID-19 DALAM UPAYA MEMUTUS RANTAI


PENYEBARAN COVID-19

Pada akhir tahun 2019 dunia dihebohkan dengan wabah yang meresahkan bagi semua
orang atau yang dikenal dengan Covid-19. Mewabahnya SARS-CoV-2 di antara manusia
menjadikannya sebagai virus zoonosis yang tergolong sebagai penyakit baru dan belum pernah
diidentifikasi pada manusia (Putri, 2020). Virus ini menunjukkan tingkat penularan yang sangat
tinggi diperkirakan ada 202,608,306 terinfeksi COVID-19 dan 4.293.591 kematian (WHO, 2021)
dalam (Nugroho & Hidayat, 2021). Menurut WHO (2020) Virus covid dapat menular melalui
partikel yang keluar dari pernafasan ketika seseorang berada pada jarak kurang dari 1 meter,
WHO juga telah merekomendasikan penggunaan APD, selain itu Centers for Disease Control
and Prevention (CDC) dalam mengendalikan COVID-19 merekomendasikan menjaga jarak antar
social (Social Distancing) untuk meminimalkan kemungkinan terkena virus (CDC, 2021) Dalam
upaya mengembalikan keadaan sebagaimana sebelum pandemi, pemerintah di seluruh dunia
telah melaksanakan program vaksinasi, walaupun sampai sekarang pun masih ada pro dan kontra
mengenai keamanan vaksin. Para peneliti di berbagai bidang menemukan solusi untuk mengatasi
mewabahnya COVID-19.

Dari data yang dii dapatkan, saat PPKM diberlakukan dan vaksinasi mulai di suarakan
kepada masyarakat, terjadi kenaikan kasus yang mulanya hanya ribuan menjadi belasan ribu
hingga 50 ribu selama beberapa pekan selama bulan Juli 2021, angka kematian pun juga
mengalami kenaikan hingga ribuan perhari. Namun, ada perkembangan baik pada bulan Agustus
dimana angka kesembuhan terjadi kenaikan seiring dengan penerimaan vaksin dosis pertama dan
kedua (Junaedi et al., 2021). World Health Organisation (WHO) dalam (Nugroho & Hidayat,
2021) merekomendasikan beberapa jenis-jenis vaksin yang telah di evaluasi dan aman untuk di
gunakan diantaranya Pfizer, vaksin Moderna, vaksin AstraZeneca, Jessen, Sinophram dan
terakhir vaksin Sinovac. Program vaksinasi dianggap sebagai kunci dalam mengakhiri pandemi
karena dapat digunakan dalam rangka membentuk kekebalan kelompok terhadap virus COVID-
19. Sampai saat ini efikasi vaksin tertinggi oleh vaksin Pfizer dengan efikasi primer 95%,
moderna 94,5%, astrazeneca sementara masih menunjukkan 62-90%, sinovac 65,3% di indonesia
(Marwan, 2021). Cara kerja vaksin sendiri diantaranya adalah yang pertama saat vaksin
memasuki tubuh manusia maka tubuh manusia pun mendeteksinya sebagai infeksi, kemudian
tubuh membentuk antibodi untuk melawan infeksi tersebut dan tubuh akan mengingat apa yang
harus diwaspadai. Sehingga apabila ada virus yang masuk, tubuh akan mengenal dan dapat
melawan (CNN Indonesia, 2021).

Vaksin COVID-19 dalam uji menunjukkan tingkat efektivitas perlindungan dan


keamanan yang baik. Vaksin dosis kedua memberikan respon imun yang lebih kuat. Vaksinasi
dosis ganda lebih meningkatkan respons kekebalan pada orang dewasa
DAFTAR PUSTAKA

CNN Indonesia. (2021, Januari 18) Memahami Lagi Cara Kerja Vaksin Covid-19 dalam Tubuh.
Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210118113344-255-
595045/memahami-lagi-cara-kerja-vaksin-covid-19-dalam-tubuh.

Junaedi, D., Arsyad, M. R., Salistia, F., & Moh.Romli. (2021). Menguji Efektivitas Vaksinasi
Covid-19 di Indonesia. Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal, 3, 227–235.
https://doi.org/10.47476/reslaj.v4i2.558

Marwan. (2021). Peran vaksin penanganan pandemi COVID19. Fakultas Kedokteran


Universitas Mulawarman - RSU A. W. Sjahranie Samarinda, 1(covid).
http://lp2m.unmul.ac.id/webadmin/public/upload/files/9584b64517cfe308eb6b115847cbe8e
7.pdf

Nugroho, S. A., & Hidayat, I. N. (2021). Efektivitas Dan Keamanan Vaksin Covid-19. Jurnal
Keperawatan, 9, 47.

Putri, R. N. (2020). Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 20(2), 705. https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i2.1010

Anda mungkin juga menyukai