Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

Mata Kuliah: Etika Bisnis dan Profesi


Pengampu: Hendrawan Santosa Putra, S.E., M.Si., Ak.

ANALISIS ETIKA PERUSAHAAN PLTU PAITON SERTA DAMPAK SOSIAL


DAN LINGKUNGAN

disusun oleh Kelas B Kelompok 2:

Moh. Ubaidillah (190810301217)


Rizaldi Noor Himawan (180810301146)
Zaclyn Natanhael Munthe (180810301150)

UNIVERSITAS JEMBER
NOVEMBER 2021

1
ABSTRAK
Dalam penelitian ini kami akan meneliti mengenai kegiatan yang dilakukan oleh
PLTU Paiton dan dampaknya terhadap lingkungan alam maupun sosial
perusahaan. Hal tersebut akan kami kaji terkait dengan etika bisnis dari
perusahaan dengan menggunakan teori atau ilmu terkait etika bisnis yang ada. Hal
tersebut akan menjelaskan apakha PLTU tersebut sudah menerapkan prinsip etika
dalam berbisnis. Melalui kasus tersebut dan juga bagaimana kita mengkaji dengan
menggunakan tori-teori yang berlaku serta penerapan ilmu yang telah kami
pelajari maka akan terlihat bagaimana sebenarnya etika yang diterpakan oleh
perusahaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah
menggunakan metode deskriptif kualitatif dan studi literatur dan dengan data
primer dan sekunder Salah satu misi Perusahaan PLTU Paiton adalah
“Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan”. Sejalan dengan misi
tersebut, PLTU Paiton selalu berusaha memperhatikan aspek lingkungan dalam
menjalankan setiap kegiatannya. Kesimpulan Berdasarkan kasus yang didapati
oleh PLTU Paiton terkait dampak operasi usahanya terhdap lingkungan. PLTU
juga kerapkali menjalankan kewajibannya untuk melakukan CSR terhadap
masyarakat sekitar perusahaan tersebut dan dalam pengolahan limbah pabrik.
Kata Kunci : PLTU , CSR, Lingkungan, Limbah Pabrik
Abstrac
In this study, we will examine the activities carried out by PLTU Paiton and their impact
on the natural and social environment of the company. We will examine this in relation to
the business ethics of the company by using theories or knowledge related to existing
business ethics. This will explain whether the power plant has implemented ethical
principles in business. Through this case and also how we study using the applicable
theories and the application of the knowledge we have learned, it will be seen how the
actual ethics applied by the company. The research method used by the author is using
qualitative descriptive methods and literature studies and with primary and secondary
data. One of the missions of the Paiton PLTU Company is "Running an environmentally
sound business activity". In line with this mission, PLTU Paiton always tries to pay
attention to environmental aspects in carrying out its activities. Conclusion Based on the
case found by PLTU Paiton regarding the impact of its business operations on the
environment. PLTU also often carries out its obligations to carry out CSR to the
community around the company and in processing factory waste.
Keywords: PLTU, CSR, Environment, Factory Waste

ii
DAFTAR ISI

Daftar Isi
ABSTRAK .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
1.4. Batasan Penelitian.................................................................................. 3
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 4
2.1. Teori Utilitarianisme .............................................................................. 4
2.2. Teori Hak .............................................................................................. 4
2.3. Corporate Sosial Resonsibility (CSR ) ................................................... 4
BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................ 6
3.1. Metodologi ............................................................................................ 6
3.2. Data ....................................................................................................... 6
3.3. Analisis Data ......................................................................................... 6
BAB 4 PEMBAHASAN ...................................................................................... 8
4.1. PROFIL PEMBANGKIT LISTRI TENAGA UAP PAITON ................. 8
4.2. PERAN DAN TUJUAN PERUSAHAAN.............................................. 9
4.3. ETIKA PERUSAHAAN DALAM KEBIJAKAN LINGKUNGAN ....... 9
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 12
5.1. Kesimpulan.......................................................................................... 12
5.2. Saran ................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ................................................................................................... 14

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) merupakan salah satu penyuplai tenaga
listrik terbesar di Indonesia. Dalam Tirti.di menyebutkan bahwa suplai terbesar di
Indonesia, tercatat bahwa 85% suplai tenaga lsitrik di Indonesia berasal dari bahan bakar
fosil atau dengan menggunakan batubara, materi tersebut merupakan bahan bakar yang
digunakan untuk menyalakan generator pembangkit tenaga listrik dari PLTU.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa energi fosil
merupakan penyumbang utama pembangkit listrik di Indonesia.
Posisi pertama diduduki oleh batu bara yang merupakan sumber listrik utama di
Indonesia. Jumlah kapasitas pembangkit listrik terpasang dari PLTU dapat mencapai
35.216 MW setara dengan 49,67% dari total kapasitas nasional yang mencapai 70.900
MW. Berdasarkan hal tersebut maka benar bahwa Indonesia selama ini masih bergantung
pada tenaga fosil dalam menyuplai listrik di seluruh Indonesia.
Di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur tepatnya di Kecamatan Paiton terdapat
PLTU yang digunakan dalam rangka menyuplai listrik di daerah pulau Jawa dan Bali.
PLTU tersebut dapat digolongkan sebagai perusahaan skala besar dan juga sudah lama
berdiri di Indonesia. Perusahaan tersebut memiliki banyak tenaga kerja mulai dari tingkat
manajer sampai dengan tingkat bawahan.
Keberadaan PLTU tersebut merupakan hal yang sangat baik bagi Indonesia karena
kebutuhan listrik di Indonesia juga merupakan hal pokok yang harus dipenuhi. Namun
keberadaan masyarakat sekitar yang memiliki tempat tinggal di dekat perusahaan tersebut
terkena dampak dari aktivitas yang dilakukan oleh pihak PLTU. Masyarakat sekitar kerap
kali merasa resah terkait dengan pengolahan limbah yang terkadang meresahkan warga.
Limbah dari kegiatan PLTU merupakan hal pokok yang menjadi masalah terkait
kenyamanan warga sekitar akibat dampak yang ditumbulkan oleh perusahaan selama
kegiatan berlangsung. Dalam kutipan yang saya temukan di detik.com menyatakan bahwa
kelompok yang bernama koalisi laut biru melakukan demo terkait tumpahan batu bara
yang berada di laut probolinggo, hal tersebut menyebabkan perusakan ekosistem laut dan
akan menjadi dampak jangka panjang terhadap lingkungan. Ketika suatu lingkukan di
daerah tersebut sudah dikatakan tidak sehat lagi, maka hal tersebut akan menyebabkan
kehidupan warga di daerah tersebut juga ikut tidak sehat. Bagi masyarakat pesisir laut
1
merupakan sumber penghidupan mereka, mata pencaharian mereka sebagian besar akan
bergantung di lautan.
PLTU Paiton sudah melakukan tanggapan tentang aksi demo yang dilakukan oleh
kelompok koalisi laut biru. Dalam keterangannya PLTU Paiton memberi tanggapan
bahwa pihak PLTU paiton sudah membuat regulasi terkait AMDAL yang dilakukan
sudah sesuai dengan regulasi secara internasional. PLTU Paiton juga sudah menerapkan
teknologi yang ramah lingkungan, mereka sudah menggunakan pengolah limbah yang
berteknologi tinggi sehingga kadar CO2 yang ada dalam limbah tersebut akan berkurang
banyak sehingga aman bagi lingkungan. Pihak dari PLTU menanggapi hal tersebut juga
akan meningkatkan manajemen keselamatan lingkungannya dengan berdasar ISO yang
berlaku seperti ISO 450001 dan ISO 140001
Dalam penelitian yang dilakukan kami akan meneliti mengenai kegiatan yang
dilakukan oleh PLTU Paiton dan dampaknya terhadap lingkungan alam maupun sosial
perusahaan. Hal tersebut akan kami kaji terkait dengan etika bisnis dari perusahaan
dengan menggunakan teori atau ilmu terkait etika bisnis yang ada. Hal tersebut akan
menjelaskan apakha PLTU tersebut sudah menerapkan prinsip etika dalam berbisnis.
Melalui kasus tersebut dan juga bagaimana kita mengkaji dengan menggunakan tori-teori
yang berlaku serta penerapan ilmu yang telah kami pelajari maka akan terlihat bagaimana
sebenarnya etika yang diterpakan oleh perusahaan tersebut.
Penelitian ini kami lakukan dengan tujuan mengetahui bagaimana etika yang akan
diterapkan oleh perusahaan tersebut. Dengan mengetahui etika yang diterapkan
perusahaan tersebut maka kita dapat menilai apakha prinsip etika yang telah dilakukan
oleh perusahaan sudah dapat dikatakan baik dan memenuhi etika yang berlaku di negara
kita. Hal yang akan sangat disayangkan apabila suatu perusahaan tidak diketahui
bagaimana etika yang diterapkan oleh perusahaan tersebut dan hanya berjalan apa adanya
saja. Hal tersebut akan menjadi pengaruh terhadap penurunan kualitas etika pada suatu
perusahaan, ditambah perusahaan ini juga merupakan perusahaan nasional, maka dari itu
etika dari perusahaan tersebut haruslah diperhatikan.
Ketika kita mengetahui bagaimana suatu perusahaan menerapkan etika nya maka
penelitian ini juga dapat digunakan oleh masyarakat ataupun seorang akademisi untuk
digunakan sebagai bahan kajian dan sebagai dasar untuk menilai suatu perusahaan
tersebut. Penelitian ini juga dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan
pertimbangan untuk menerapkan etika yang lebih baik dan disesuaikan dengan kondisi
pada suatu daerah tempat perusahaan tersebut beroperasi.
2
Mengetahui hal ini akan menjadi titik penting tentang bagaimana sebenarnya suatu
etika yang dilakukan tersebut seharusnya berjalan. Etika dalam suatu perusahaan
merupakan hal yang sangat penting dilaksanakan karena suatu perusahaan yang berjalan
tidak hanya sekedar mencari keuntungan, mereka juga membutuhkan lingkungan sekitar
untuk menjalankan kegiatannya. Berdasarkan hal tersebut maka perusahaan haruslah
dapat memiliki dampak yang saling menguntungkan terhadap lingkungan baik alam
maupun sosial. Cara penerapannya adalah dengan melaksanakan etika dalam perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah


 Bagaimana kegiatan dari PLTU paiton dan dampaknya bagi lingkungan sekitar?

1.3. Tujuan Penelitian


 Mengetahui bagaimana etika berbisnis dalam kegiatan dari PLTU paiton dan
dampaknya bagi lingkungan sekitar

1.4. Batasan Penelitian


 Penelitian hanya dilakukan di PLTU Paiton dan penelitian dilaksanakan secara
daring (dalam jaringan), sehingga menyebabkan banyak pengambilan data yang
berasal dari jurnal maupun berita yang terkait

3
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Teori Utilitarianisme


Bertens menjelaskan bahwa menurut teori ini suatu tindakan dapat dianggap baik
atau benar jika memberikan manfaat bagi mayoritas masyarakat, atau sering dikenal
sebagai istilah “ The greatest happiness of the greatest numbers “ . Teori ini pada
awalnya dipelopori oleh David Hume (1711-1776), dan selanjutnya di kembangkan oleh
pengikutnya yaitu Jeremy Benthan (1748-1832) dan John Stuart Mill (1806-1873).
Menurut Bentham berpendapat bahwa prinsip ini menuntut kita ketika dihadapkan
dengan pilihan kebijakan, sosial, sebaiknya kita memillih sutu pilihan yang memiliki
konsekuensi yang pang paling baik bagi setiap orang yang terlibat (Agus & Ardana,
2014). Teori utilitarian klasik yang dikemukakan oleh Bentham dan Mill dapat diartikan
kedalam tiga pernyataan berikut:

1. Tindakan harus dinilai benar atau salah dari sisi akibat-akibat


2. Ukuran- ukuran akibat tersebut adalah jumlah kebahagian atau ketidak
bahagian yang disebabkan oleh keputusan
3. Kesejahteraan setiap orang dianggap sama pentingnya.

2.2. Teori Hak


Menurut Immanuel Kant menjelaskan bahwa teori hak adalah suatu tindakan atau
perbuatan dapat dianggap baik ketika tindakan tersebut sesuai dengan atau tidak
melanggar hak asasi manusia (HAM) sedangakan menurut Bertens teori hak adalah suatu
aspek dari teori deontology dimana suatu hak tak dapat terlepas dari kewajiban, teori ini
didasari asumsi bahwa manusi mempunyai martabat dan semua manusia mempunyai
martabat yang sama (Agoes & Ardana, 2014). Hak asasi manusia di Indonesia di atur
dalam Undang undang nomor 39 tahun 1999, dimana salah dua hak yang diatur dalam
UU tersebut adalah Hak memperoleh keadilan dan hak atas kesejahteraan.

2.3. Corporate Sosial Resonsibility (CSR )


Sebuah bentuk Tanggung jawab perusahaan kepada para pemamangku
kepentingan dalam berlaku etis, menekan dampak negatif dan memaksimalkan dampak
positif yang mencangkup aspek ekonomi sosial dan lingkungan (triple bottom line).
4
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Wibisono, 2007). CSR
adalah tindakan alami sebuah perusahaan untuk ‘membersikan’ keuntungan-keuntungan
besar yang diperoleh. Ketika sebuah perusahan memperoleh keuntungan kadang kala
sebuah perusahaan merugikan orang lain baik hal tersbut terjadi dengan sengaja maupun
karena ketidaksengajan. Dikatakan sebagai mekanisme alamiah karena CSR adalah
konsekuensi dan efek dari dampak keputusan keputusan ataupun kegiatan-kegiatan
dalam mencapai keuntunagnnya, maka perusahaan tersebut berkewajiban untuk
membalikkan keadaan masyarakat yang mengalami dampak tersebut kepada keadaan
yang lebih baik (Agus & Ardana, 2014). Hal tersebut sejalan dengan Undang-undang
perseroan terbatas No.40 tahun 2007 pasal 1 ayat 3 yang menjelaskan bahwa sebuah
perseroan terbatas harus berkomitmen serta harus berperan aktif dalam pembangunan
ekonomi berkelanjutan dengan tujuan menjaga dan meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang sejahtera dan bermanfaat baik itu bagi perseroan sendiri, komunitas
setempat, terlebih masyarakat setempat dan umum.

5
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Metodologi
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan metode
deskriptif kualitatif dan studi literatur. Metode penelitian deskriptif kualitatif dapat
diartikan sebagai sebuah metode penelitian yang berpusat pada status sekelompok
manusia, objek, kondisi, atau suatu sistem pemikiran, maupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang dengan tujuan untuk mendeskripsikan, menggambarkan, serta melukiskan
sesuatu secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan antar
fenomena yang diselidiki (Nazir, 2009).

Sedangkan metode penelitian studi literatur diartikan sebagai penelitian yang


dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari berbagai literatur seperti buku,
majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan
dengan bertujuan untuk mengungkapkan relevansi antara berbagai teori yang ditemukan,
dan dikaitkan dengan dengan permasalahan yang sedang dite`liti sebagai bahan rujukan
dalam pembahasan hasil penelitian, (Danial dan Warsiah, 2007)

3.2. Data
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan
oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian. Data primer dapat berupa opini
subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda
(fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian (Indriantoro dan Supomo, 2009).

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara


tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Datasekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah
tersusundalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan (Indriantoro dan Supomo, 2009).

3.3. Analisis Data


Analisis zdata zyang zdilakukan zadalah z:
1. Survei zPendahuluan

6
Dilakukan zkunjungan zpendahuluan zke zobyek zpenelitian, zhal zini zdilakukan
bertujuan zuntuk zmelakukan zpendekatan zkepada zmasyarakat sekitar zdan zmelakukan
zobservasi zawal.
2. Studi zKepustakaan
Studi zkepustakaan zdilakukan zdengan zcara zmendapatkan zliteratur zyang
relevan zdengan zpenelitian. zHal zini zbertujuan zuntuk zmendapatkan zlandasan zteoritis
sebagai zpedoman.

7
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1. PROFIL PEMBANGKIT LISTRI TENAGA UAP PAITON
Unit Pembangkitan Paiton adalah sebuah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
yang dijalankan oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali milik PT PLN (Persero). PLTU ini
terletak beradan di kompleks pembangkit listrik di Kecamatan Paiton, Kabupaten
Probolinggo. Lebih tepatnya berada di posisi paling timur kompleks yang berada di tepi
jalur pantura Surabaya-Banyuwangi. Terdapat 2 PLTU yang beroperasi yakni dengan
total kapasitas 800 MW. Dan terdapat pembangkit listrik swasta dengan menymbangkan
kapasitas sebesar 2500MW.

 Pembangkit Listrik Swasta I yang dimiliki oleh PT. Paiton Energy Company dan
dioperasikan oleh PT. International Power Mitsui Operation & Maintenance
Indonesia. Total kapasitas 1230 MW.

 Pembangkit Listrik Swasta II yang dimiliki oleh PT. Jawa Power dan
dioperasikan oleh PT YTL Jawa Timur. Total kapasitas 1300MW.

PLTU paiton adalah salah satu pembangkit listri terbesar se asia tenggara yang
diukur dari besarnya kapasitas yang diperoleh hingga sampai 21 gigawatt. PLTU paiton
adalah salah satu pembangkit listrik yang masih menggunakan baha bakar batu bara,
Seperti dikutip pada idntimes.com bahwa pembakaran batu bara dapat menimbulkan
pelepasan karbon dioksida(CO2) dan Nitrogen dioksida (N2O) ke udara dan lingkungan,
dimana kedua kandungan tersebut tergolong gas rumah kaca. Jika dibandingkan dengan
pembangkit listrik yang berbahan bakar lainnya, penggunaan bahan bakar batu bara
melepaskan lebih banyak gas rumah kaca yang menjadi salah satu peyebab pemanasan
global. Berdasarkan data pada laporan keberlanjutan tahun 2020 yang dipublikasikan
oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali terlihat bahawa adanya peningkatan jumlah emisi yang
dieluarkan oleh PLTU Paiton dimana sejak 2018 hingga 2020 sebesar 769.713,48 ton
CO2.

8
Selain limbah gas Co2 PLTU Paiton juga pernah di demo oleh Koalisi Laut Biru
yang mendunga adanya tumpahan batu bara dari PLTU Piton ke laut yang dapat merusak
ekosistem laut yang dilansir dari regional.kompas.com.

4.2. PERAN DAN TUJUAN PERUSAHAAN


Seperti halnya perusahaan pada umumnya tentu memiliki tujuan, demikian pula
PLTU PAITON memiliki peran dan tujuan sebagai berikut :

1. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus akumulasi


profit berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

2. Mengusahakan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai
dengan tujuan:

a Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata


serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

b Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan.

3. Melaksanakan kegiatan usaha menyediakan tenaga listrik.

4. Menyelengarakan usaha usaha lain yang menunjang penyediaan tenaga listrik


sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

4.3. ETIKA PERUSAHAAN DALAM KEBIJAKAN LINGKUNGAN


Salah satu misi Perusahaan PLTU Paiton adalah “Menjalankan kegiatan usaha
yang berwawasan lingkungan”. Sejalan dengan misi tersebut, PLTU Paiton selalu

9
berusaha memperhatikan aspek lingkungan dalam menjalankan setiap kegiatannya. Pihak
PLTU Paiton berkomitmen untuk menjalankan aktivitas usaha yang berwawasan
lingkungan dan sadar sepenuhnya bahwa bisnis pembangkitan tenaga listrik memiliki
dampak langsung terhadap lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, untuk melindungi
ekosistem bumi beserta seluruh isinya bagi kepentingan kehidupan generasi mendatang,
PLTU Paiton melakukan upaya-upaya yang terukur untuk mengendalikan pencemaran
tanah, air dan udara oleh zat-zat polutan termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca
secara menyeluruh dalam semua kegiatan penyediaan listrik. Untuk mendukung upaya
tersebut, PLTU Paiton telah menetapkan aspek lingkungan sebagai salah satu unsur
penilaian dalam kinerja unit bisnis PLTU. Melalui penilaian kinerja ini, Perusahaan dapat
terus-menerus mengevaluasi pemenuhan komitmennya di bidang lingkungan. Dampak
dan Risiko Lingkungan Penting yang Terkait Secara Langsung atau Tidak Langsung
Dengan Perusahaan Proses pembangkitan listrik pada instalasi pembangkit dan jaringan
transmisi menghasilkan beberapa limbah spesifik, yakni:

1. Emisi gas rumah kaca (GRK),

2. Limbah cair, berupa air dari pembangkit PLTU,

3. Limbah cair berupa pelumas bekas yang termasuk bahan berbahaya dan beracun (B3),

4. Limbah padat seperti abu batu bara, insulator keramik, kabel bekas, aki bekas
kendaraan operasional dan tiang-tiang listrik.

Program-program lingkungan di PLTU Paiton berfokus untuk mewujudkan zero


waste material dan menumbuhkan citra positif Perusahaan di persepsi seluruh pemangku
kepentingan. Untuk mendukung upaya Pemerintah mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs), khususnya di bidang reduksi
emisi, Perseroan telah menyusun 8 program utama di bidang lingkungan, yaitu:

a Pengawasan penyelesaian Dokumen Lingkungan

b Pemenuhan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam


Pengelolaan Lingkungan Hidup)

c Pengawasan kesesuaian kelengkapan Dokumen Lingkungan, Izin Lingkungan, dan


Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH);

d Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan (SML)


10
e Program penghijauan;

f Capacity building (HSSE Academy);

g Sistem visual manajemen lingkungan;

h Implementasi Project Management Office (PMO).

Program CSR dilakukan PLTU Paiton berlandaskan misi perusahaan yang


berkomitmen menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat, mendorong kegiatan ekonomi dan menjala nkan kegiatan usaha yang
berwawasan lingkungan. Hal ini mencerminkan diterapkannya prinsip triple bottom line
yang menyelaraskan pengembangan ketiga aspek, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.
PLTU Paiton bisa dikatakan melakukan investasi sosial melalui hubungannya dengan
masyarakat sekitar serta bekerja sama dengan berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga
swadaya masyarakat, organisasi massa dan lain-lain.

Dalam Sustainability Report 2019 PT. PLN (Persero) disebutkan tujuan


kegiatan CSR yang dilakukan PT. PLN antara lain:

1. Mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat

2. Mendorong timbulnya profesionalisme pengelolaan usaha kecil dan koperasi agar


semakin mandiri, tangguh dan berdaya saing

3. Membina usaha kecil dan koperasi berdasarkan pendekatan aspek pemerataan,


kemandirian, profesional dan etika

4. Memelihara kelestarian lingkungan hidup, serta membantu meningkatkan


kualitas hidup masyarakat melalui pengembangan sarana dan prasarana di bidang
pendidikan, kesehatan dan fasilitas umum serta pemberian bantuan sosial.

11
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan kasus yang didapati oleh PLTU Paiton terkait dampak operasi usahanya
terhdap lingkungan. Telah diketahui bahwa dengan adanya hal tersebut PLTU juga
kerapkali menjalankan kewajibannya untuk melakukan CSR terhadap masyarakat sekitar
perusahaan tersebut. Salah satu hal yang dilakukan oleh PLTU Paiton adalah dengan
meningkatkan efisiensi pengolahan limbah pabrik sehingga dapat meminimalisir dampak
buruk yang dihasilkan dari aktifitas operasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Berdasakan teori yang kami gunakan sebagai dasar untuk menilai etika berbisnis
dalam suatu perusahaan. PLTU paiton merupakan perusahaan yang memiliki etika dalam
menjalankan bisnisnya. Hal tersebut dapat didukung dengan CSR yang telah dilakukan
oleh perusahaan tersebut. Menurut teori utilitiarisme persuhaan ini memiliki etikan dalam
melakukan aktifitas operasinya. Hal tersebut dikarenakan perusahaan ini merupakan
perusahaan yang menyuplai tenaga listrik yang digunakan di Pulau Jawa dan Bali. Hal
tersebut menandakan bahwa banyak pihak yang diuntungkan dalam kegiatan yang
dilakukan perusahaan tersebut. Adanya persediaan tenaga listrik yang baik merupakan hal
yang sangat vital bagi suatu negara di zaman modern yang hapir keseluruhan aktifitas
pasti membutuhkan daya listrik.

5.2. Saran
Dalam kurun waktu kewaktu masalah kesehatan lingkungan juga perlu diperhatikan
dan lebih meningkatkan bagaimana untuk mengurangi dampak buruk dari aktifitas
operasi perusahaan. Apabila semakin hari produktifitas pabrik semakin meningkat mak
dibutuhkan penanganan limbah yang baik pula. Hal tersebut dilakukan untuk
meminimalisir pihak yang terkena dampak negatif dari operasi perusahaan tersebut.
Adanya hal tersebut akan menjadikan perusahaan semakin baik kedepannya.

12
13
Daftar Pustaka

Jurnal & Buku

Agus, S., & Ardana, I. C. (2014). Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat.

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Wibisono, Y. (2007). Membedah Konsep & Aplikasi CSR (Corporate Social


Responsibility). Jakarta: PT. Gramedia.

Website

https://tirto.id/energi-fosil-sumbang-85-listrik-ri-per-mei-2020-terbanyak-pltu-fU1K

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5277655/pltu-paiton-tanggapi-demo-koalisi-
laut-biru-soal-tumpahan-batu-bara?_ga=2.133902217.686769009.1634171238-
40775233.1600779412

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5276081/koalisi-laut-biru-demo-di-
probolinggo-protes-soal-tumpahan-batu-
bara?_ga=2.133902217.686769009.1634171238-40775233.1600779412

14

Anda mungkin juga menyukai