Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MEMAHAMI PERAN DAN TANGGUNG JAWAB


PERSONIL SEKOLAH DALAM PELAYANAN BK
(LANJUTAN)

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

BIMBINGAN KONSELING

Disusun oleh :

Asriani Rambe
Risma Kumala Sari
Riski Rahmadan
Sri Astuti Septyowati
Supiani

SEMESTER / PRODI : II (DUA) / PAI-A FAKULTAS


TARBIYAH

Dosen Pembimbing : SITI WULANDARI, M. Pd

INSTITUT AGAMA ISLAM DAAR AL ULUUM


ASAHAN – KISARAN
T.A. 2020 -2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmahtullah wabarakatuh


Puji syukur penulis ucapkan kepada allah SWT yang telah memberikan Rahmat
dan karunia Nya kepada penulis sehingga berhasil menyelesaikan makalah
Bimbingan dan Konseling tentang “Memahami Peran dan Tanggung Jawab
Personil Sekolah dalam Pelayanan BK” ini tepat pada waktunya. Selesainya
makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat. Dosen pembimbing mata
kuliah yang telah memberikan tugas, petunjuk kepada penulis sehingga
termotivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam pengupas
pendidikan dan perubahan sosial di dalam makalah ini masih banyak kekurangan,
baik dalam hal sistematika maupun teknik penulisannya. kiranya tiada lain karena
keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis yang belum luas dan
mendalam.Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun tentunya
penulis harapkan, sebagai masukan yang berharga demi kemajuan penulis di masa
mendatang. Demikianlah makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya, bagi pembaca umumnya.

Kisaran, 22 Juni 2020

Kelompok 7

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................iii
A. Latar Belakang..........................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................iii
C. Tujuan.......................................................................................................................iv

BAB II PEMBAHASAN
A. Peran Wali Kelas………………………………………………………...1

B.PengawasBK…………………………………………………………………….3
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam keseluruhan pendidikan, guru merupakan faktor utama. Dalam tugasnya
sebagai pendidik, guru banyak sekali mau tidak mau harus dilaksanakan sebagai
seorang guru. Yang dimaksud sebagai peranan adalah suatu pola tingkah laku
tertentu yang merupakan ciri khas semua petuas dari suatu pekerjaan atau jabatan
tertentu. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan menuntut pola tingkah laku
tertentu pula dan tingkah laku mana yang akan merupakan ciri khas dari tugas
atau jabatan tadi.
Pada era globalisasi yang penuh dengan transparansi, kita melihat dan mendengar
bahwa masih ada guru yang belum atau tidak mengetahui bagaimana peranannya
didalam pekerjaannya, terutama dalam dunia pendidikan. Kita melihat begitu
banyak guru-guru saat ini terkadang tidak menjalankan tugas dan peranannya
yang telah diberikan kepadanya secara optimal dan profesional. Ada bagi
sebagian guru saat ini, untuk mengathui peranan dan fungsinya didalam dunia
pendidikan dan disekolah merupakan suatu hal yang tabuh, hal ini dikarenakan
oleh kurangnya pemahaman guru terhadap profesi yang dijalaninya tersebut dan
kurangnya keinginan dalam diri untuk menadi sosok guru yang profesional dalam
bidangnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis angkat dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimanakah peranan wali kelas dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling?
2. Bagaimana peranan guru BK dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling?
3. Bagaimanakah peranan pengawas bimbingan dan konseling dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peranan wali kelas dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling.
2. Untuk mengetahui peranan guru BK dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling.
3. Untuk mengetahui peranan pengawas bimbingan dan konseling dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling.

BAB II
PEMBAHASAN 1. Personil Sekolah A. Peran Wali Kelas
Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan
konseling, Wali Kelas berperan:
1. Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya,
khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Membantu guru mata pelajaran melaksanaakan peranannya dalam
pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya.
3. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa,
khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk
mengikuti/menjalani layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling.
4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling,
seperti konferensi kasus.
5. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan
konseling kepada guru pembimbing.1

B. Peran Guru BK
Sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli, guru pembimbing bertugas sebagai
berikut:
1. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling.
2. Merencanakan program bimbingan dan ko nseling (terutama
programprogram satuan layanan dan satuan kegiatan pendukung). Dan
untuk satuan-satuan waktu tertentu, program-program tersebut dikemas
dalam program mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan.
3. Melaksanakan segenap program satuan layanan dan kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling.

4. Melaksanakan segenap program satuan kegiatam pendukung


bimbingan dan konseling.
1 Prayitno, dkk, Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling,( Jakarta : Depdiknas,2004). H.140
5. Menilai proses dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling.
6. Menganalisis hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung
bimbingan dan konseling.
7. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
8. Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan pendukung
bimbingan yang dilaksanakannya.
9. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan
bimbingan dan konseling secara menyeluruh kepada koordinator
bimbingan dan konseling serta kepala sekolah.2
Ahmad dan Uhbiyanti (1991) mengemukakan peran guru sebagai
pembimbing dalam melaksanakan proses belajar-mengajar, sebagai berikut:
1. Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan setiap peserta didik
merasa aman, dan berkeyakinan bahwa kecakapan dan pretasi yang
dicapainya mendapat penghargaan dan perhatian. Suasana yang demikian
dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan dapat
menumbuhkan rasa percaya dirinya.
2. Mengusahakan agar peserta didik dapat memahami diri,
kecakapankecakapan, sikap, minat, dan pembawaannya.
3. Mengembangkan sikap-sikap dasar bagi tingkah laku sosial yang baik.
Tingkah laku peserta didik yang tidak matang dalam perkembangan
sosialnya dapat merugikan dirinya sendiri maupun teman-temannya.
4. Menyediakan kondisi dan kesempatan bagi setiap peserta didik untuk
memperoleh hasil yang lebih baik. Guru dapat memberikan fasilitas waktu,
alat atau tempat bagi peserta didik untuk mengembangkan
kemampuannya.

5. Membantu memilih jabatan yang cocok, sesuai dengan bakat, kemampuan,


dan minatnya. Berhubung guru relatif lama bergaul dengan peserta didik,
maka kesempatan tersebut dapat dimanfaatkannya untuk memahami
2 2 Ibid, h. 141.
potensi peserta didik. Guru dapat menunjukkan arah minat yang cocok
dengan bakat dan kemampuannya. Melalui penyajian materi pelajaran,
usaha bimbingan tersebut dapat dilaksanakan.3
B. Pengawas BK 1. Pengawasan
Sebagai salah satu fungsi manajemen, pengawasan merupakan tindakan terakhir
yang dilakukan untuk menejer pada suatu organisasi. Siagian (1985) berpendapat
bahwa pengawasan dalam (controlling) merupakan proses pengamatan atau
pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan organisasi untuk menjamin agar
supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan sebelumnya. Jhonson (1978:74) menyimpulkan kontrol
sebagai fungsi dari sistem yang memberikan penyesuaian dalam mengarahkan
kepada rencana, pemeliharaan dari variasi-variasi dari sasaran-sasaran sistem
didalam batas-batas yang diperbolehkan
Siagian (1985) berpendapat bahwa sasaran pengawasan adalah untuk menjamin
hal-hal berikut:
1. Kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan terselenggara sesuai jiwa dan
semangat kebijaksanaan dan strategi yang dimaksud.
2. Anggaran yang tersedia untuk menghidupi berbagai kegiatan organisasi
benar-benar dipergunakan untuk melakukan kegiatan tersebut secara
efisien dan efektif.
3. Penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana kerja sedemikian rupa
sehingga organisasi memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari
sarana dan prasarana tersebut.
4. Standar mutu hasil pekerjaan terpenuhi semaksimal mungkin dan
5. Prosedur kerja ditaati semua pihak.4

A. Peran pengawasan bimbingan dan konseling


Supervisi dan monitoring merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling disekolah. Hal ini dipahami karena
perencanaan dan pelaksanaan yang baik belum tentu dapat diwujud pada setiap

3 Ibid,h.142.
4 Surya, Muhammad. Bimbingan dan Penyusunan. (Bandung : Penerbit CV. Ilmu,1975),h.32
sekolah. Melaui kedua macam pengawasan ini diharapkan dapat mendorong dan
mengangkat guru-guru pembimbing tersebut selalu meningkatkan wawasan dan
kemampuan fungsional profesi keahliannya, khususnya dalam bidang bimbingan
dan konseling.
Ekuivalensi kegiatan kerja pengawas bimbingan dan konseling terhadap 24 jam
tatap muka menggunakan pendekatan jumlah guru yang dibina disatu atau
beberapa sekolah pada jenjang pendidikan yang sama atau jenjang pendidikan
yang berbeda. Jumlah guru yang harus dibina untuk pengawas bimbingan dan
konseling paling sedikit 40 dan paling banyak 60 guru bk.5
Berikut akan dijelaskan peranan pengawas bimbingan dan konseling antara
lain :
1. Penyusunan program pengawasan bimbingan konseling
2. Melaksanakan pembinaan, pemantauan dan penilaian.
3. Menyusun laporan pelaksanaan program pengawasan
4. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan dan profesionalitas guru
bk.6

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan


Dalam keseluruhan pendidikan, guru merupakan faktor utama. Dalam tugasnya
sebagai pendidik, guru banyak sekali mau tidak mau harus dilaksanakan sebagai

5 Ibid,h.33.
6 Ibid,h.34.
seorang guru. Yang dimaksud sebagai peranan adalah suatu pola tingkah laku
tertentu yang merupakan ciri khas semua petuas dari suatu pekerjaan atau jabatan
tertentu. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan menuntut pola tingkah laku
tertentu pula dan tingkah laku mana yang akan merupakan ciri khas dari tugas
atau jabatan tadi.
Pada era globalisasi yang penuh dengan transparansi, kita melihat dan mendengar
bahwa masih ada guru yang belum atau tidak mengetahui bagaimana peranannya
didalam pekerjaannya, terutama dalam dunia pendidikan. Kita melihat begitu
banyak guru-guru saat ini terkadang tidak menjalankan tugas dan peranannya
yang telah diberikan kepadanya secara optimal dan profesional.

DAFTAR PUSTAKA
Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta :
Depdiknas.
Surya, Muh. 1975. Bimbingan dan Penyusunan. Bandung : Penerbit CV. Ilmu.
Yel-yel

Pernahkah kau bertanya


Pada mata kuliah bimbingan konseling
Pernahkah kau mengira seperti apa bentuk makalah nya
Peran dan tanggung jawab personil sekolah
Peran guru BK dan wali kelas
Ada juga pengawasan
Dan yang terakhir itu supervisi
Membuat kami yakin itu mata kuliah Bk

Anda mungkin juga menyukai