Anda di halaman 1dari 5

1

SOSIALISASI PENERAPAN SANKSI TINDAK PIDANA NARKOBA DALAM


UUD TERHADAP ANAK SERTA LANGKAH PERVENTIF DALAM
TINGKAT KELUARGA PADA WARGA KELURAHAN CIATER SERPONG
TANGERANG
AHMAD MUHAMMAD, DANIEL LUMBAN GAOL, ISTMA IMDADUL MUKSINI,
AZHAR AL RASYID
Falkultas hukum (Universitas Pamulang )
Draklord70@gmail.com

ABSTRAK
Permasalahan kejahatan tindak pidana narkotika telah menjadi permasalahan
bangsa dan bangsa-bangsa di dunia yang selalu dibicarakan. Di seluruh dunia
permasalahan penyalahgunaan narkotika hampir semua menjadi permasalahan
bangsa-bangsa. Penyalahgunaan narkotika tentunya dapat mengakibatkan kerusakan
secara fisik, kesehatan mental, emosi dan sikap dalam masyarakat. Permasalahan
penyalahgunaan narkotika telah mengancam masyarakat dan bangsa sehingga
menjadi suatu kejahatan yang terorganisir dalam lingkup nasional maupun bagi dunia
internasional

Dan Penjatuhan hukum pidana terhadap terdakwa oleh hakim merupakan suatu
rangkaian akhir dari proses perneriksaan perkara pidana. Tmdak pidana
penyalahgunaan narkotika sampai sekarang masih merupakan masalah yang menjadi
perhatian baik dalam tinkat lokal, nasional dan internasional. Adapun permasalahan
dalam penelitian ini adalah: 1).Bagaimanakah persepsi masyarakat terhadap
penerapen sanksi pidana narkotika berdasarkan Pasa/ 127 ayat (1),(2), (3) Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2009 tantang Narkotika 2). Apa yang menjadi faktor
penghambat penerapan sanksi pidana bagi pelaku tindak pidana natkotika
berdasarkan Pasai 127 ayat (1),(2), (3) Undang-Undang Nomor. 35 Tahun 2009
tantang Narkotika.

Kata kunci : narkotika, pemaham uud narkotika , bahaya narkotika terhadap anak

ABSTRACT

always discussed in the world. Narcotics abuse is a problem in almost every


nation. Narcotics abuse is able to certainly cause physical damage, mental health,
emotions and attitudes in society. The problem of narcotics abuse has threatened
society and as well as for the nation; it becomes an organized crime in the national
and international scope

And Criminal punishment to defendant by judge were such last combination


from investigation process of "iminal case. Criminal case ofnarcotic use until now
stiff became problem which became attention from bcai, national and international
levels. There were problem within this research were: 1) How society perception
conceming narcotic criminal sanction application based on Arricle 85 verse (1), (2),
(3) Act Yumber35, 2009 about Narcotic and the explanation completely, 2). What
became the application barrier fætor of criminal sanction to narcotic criminal action
subject based on Article 85 verse (1), (2), (3) Act Number35, 2009 about Narcotic
and the explanation completely.

Keywords: narcotics, understanding of the narcotics law, the dangers of narcotics to


children
1
Jurnal hukum universitas pamulang fakultas hukum
PENDAHULUAN

Sebagaimana kita ketahui, narkotika dapat membuat kecanduan dan merusak


tubuh serta merusak kehidupan seorang manusia. Kehidupan manusia harus bersih
dan bebas dari hal-hal yang membuat kesehatan terganggu.
Kemudian diterjemahkan ke dalam undang-undang No. 35 tahun 2009 tentang
Narkotika yang mengatur, mengawasi dan menindak peredaran dan penyalahgunaan
Narkotika. Narkotika tidak saja membuat manusia kecanduan, akan tetapi dapat
mengakibatkan meninggalnya seseorang dengan cepat dan tidak wajar. Manusia
sangat memerlukan tempat yang bersih dalam lingkungannya dan tubuhnya sehat
agar dapat melangsungkan kehidupannya. Penyalahgunaan narkotika sudah disebut
sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Narkotika tentunya menjadi musuh bangsa
kita dalam hal mencetak generasi penerus bangsa yang sehat dan bebas dari
narkotika. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri,
serta menimbulkan ketergantungan
Untuk menghidari efek dari narkoba yang bisa merugikan keluarga dan diri
pemakainya karena itu di tekankan khusus bagi remaja atau tingkat anak yang sering
jadi target bagi pelaku penyebaran narkotika agar terhindar dari bahaya narkotika.

METODE
Tipe penelitian pendekatan dengan survey ke lokasi dan melalui studi data di
BNN, pendekatan penelitian adalah pendekatan undang undang yang dilakukan
menelah serta memperlajari semua peraturan UU yang berkaitan tentang narkotika
atau narkoba disertai tanya jawab melibatkan pembicara dan peserta kegiatan PKM
dan masyarakat sekitar.

HASIL
Dari team mahasiswa progam studi fakultas hukum universitas pamulang
mengadakan kegiatan PKM tentang “ Penerapan Sanksi Tindak Pidana Narkoba
Dalam UUD Terhadap Anak Serta Langkah Perventif Dalam Tingkat Keluarga”di
kelurahan ciater, serpong. kota tangerang selatan pada hari kamis, 9 oktober
2021bertepat diaula kelurahan ciater di hadiri oleh staf kelurahan dan warga sekitar
kelurahan. Sosisalisasi dilakukan dengan scara penyuluhan dan presentasi kepada
warga sekitar tentang pemahaman hukum yang terutama hukum tindak pidana
narkotika, yaitu materi di hari pertama adalah tentang penerapan tindak pidana
narkotika terhadap anak dibwah umur dan hari kedua penyuluhan, presentasi
penerangan bahaya narkotika sampai di hari ketiga, dia akhir acara dilakukan tanya
jawab di setiap hari nya selama kegiatan PKM berlangsung.

2
Jurnal hukum universitas pamulang fakultas hukum
Selama peyuluhan berlangsung para warga dan peserta yang hadir sangat
antusias terhadap kegiatan PKM ini.3
Berdasarkan wawancara setelah beralangsungnya kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini, terdapat beberapa hal positif yang di dapat yaitu pemahaman tentang
tindak pidan narkotika terhadap anak dan cara menanganinya, kegiatan ini sangat
ditunggu karena yang kita ketahui bahwa bahaya narkotika berdampak bagi semua
elemen masyarakat.

Selain para peserta masyarakat sekitar juga mendapat pengetahuan hukum


tentang bahayanya narkotika terhadapat anak, dan langkah hukum apa yang harus di
tangani jika sudah terlanjur terperosok dalam dunia narkotika.

PEMBAHASAN

Pembicaraan dari team mahasiswa penabdian masyarakat fakultas hukum


universitas pamulang, dihadapan peserta dan warga sekitar Bahwa pemahaman ilmu
tentang hukum dan bagaimana menanganinya itu sangat penting. Penggunaan
narkotika sering dikaitkan dengan kejahatan, baik narkoba dianggap memiliki
pengaruh negatif dan menyebabkan penggunanya melakukan kejahatan. Kejahatan itu
pada dasarnya merupakan rumusan yang nisbi. Mustafa (2007 ) mengatakan bahwa
yang disebut kejahatan sebagai gejala sosial tidak semata-mata merupakan tindakan
yang dilarang hukum, tindakan yang merupakan kelaianan biologis maupun kelaianan
psikologis, tetapi tindakan-tindakan tersebut merugikan dan melanggar sentimen
masyarakat . Jika kita mengacu pada rumusan kejahatan sebagaimana yang dijelaskan
oleh Mustafa, titik tekan penentuan apakah suatu perilaku dianggap kejahatan atau
tidak bukanlah menjadikan aturan formal sebagai acuan.

pengertian anak menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang


Perlindungan Anak berbunyi: “Anak adalah seorang yang belum berusia 18 tahun
termasuk anak yang masih dalam kandungan. Perlindungan anak adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh
berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. “
Pemidanaan anak dalam tindak pidana narkotika.

3
Jurnal hukum universitas pamulang fakultas hukum
- Pasal 45 KUHP menyatakan bahwa: “Dalam menuntut orang yang belum
cukup umur (minderjarig) karena melakukan perbuatan sebelum umur 16
(enam belas) tahun,

- hakim dapat menentukan: memerintahkan supaya yang bersalah


dikembalikan kepada orang tua, walinya atau pemeliharanya, tanpa pidana
apapun, atau memerintahkan supaya yang bersalah diserahkan kepada
pemerintah, tanpa pidana apa pun, yaitu jika perbuatan merupakan
kejahatan atau salah satu pelanggaran tersebut pasal 489, 490, 492, 496,
497, 503, 505, 514, 517-519, 526, 532, 536 dan 540 serta belum lewat 2
(dua) tahun sejak dinyatakan salah karena melakukan kejahatan atau salah
satu pelanggaran tersebut diatas, dan putusannya menjadi tetap; atau
menjatuhkan pidana” (Moeljatno, 2003: 22).
Dari ketentuan tersebut berarti seseorang yang umurnya telah lebih dari enam belas
tahun, maka ia dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan pidana yang
diberlakukan bagi orang dewasa.
- Sementara dalam Pasal 47 KUHP ancaman pidana bagi anak yang belum
berumur 16 tahun dapat berupa:
- Jika hakim menjatuhkan pidana, maka maksimum pidana pokok terhadap
perbuatan pidananya dikurangi sepertiga
- jika perbuatan merupakan kejahatan yang diancam dengan pidana mati
atau pidana seumur hidup, maka dijatuhkan pidana penjara paling lama 15
(lima belas) tahun.
- Pidana tambahan yang tersebut dalam Pasal 10 sub b, nomor 1 dan 3,
tidak dapat dijatuhkan terhadap anak nakal yang berumur 12 (dua belas)
tahun dan melakukan tindak pidana sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal 1 angka 2 huruf a Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 yang
diancam dengan hukuman mati atau seumur hidup.

Jenis – Jenis sanksi anak


a. Perintah untuk memperoleh asuhan, bimbingan dan pengawasan
b. Probation
c. Perintah kerja social
d. Perintah untuk memenuhi sanksi finansial, kompensasi dan ganti rugi
e. Perintah segera untuk pembinaan, dan perintah pembinaan lain
f. Perintah untuk berperan serta untuk kelompok konseling dan kegiatan
yang serupa
g. Perintah yang berhubungan dengan hal-hal bantuan pengasuhan, hidup
bermasyarakat dan pembinaan pendidikan lain.
h. Perintah relevan lainnya.
Langkah yang perlu dilakuakan agar anak terhindar dari bahaya narkoba
a. J4alin komunikasi sejak dini soal bahaya narkoba
b. Fokus pada hal posistif.

4
Jurnal hukum universitas pamulang fakultas hukum
c. Mencontohkan kebiasaan yang baik.
d. Penerapan peraturan dirumah.5
e. Ciptakan keharmonisan keluarga.
f. Hadapi masalah dengan cepat.
g. Bangun ikatan emosional.
h. Berikan kasus yang nyata
i. Kenali pergaulan anak
j. Menjalankan nilai nilai agama sejak dini.

SIMPULAN
Simpulan yang dapat diambil dari pemaparan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat team mahasiswa fakultas hukum universitas pamulang di kelurahan ciater
serpong, kota tangerang selatan adalah :

a. Bahwa umumnya generasi muda banyak melakukan hal – hal yang kurang
baik dalam halnya pergaulan dan kurang mengerti bahaya narkotika.
b. Pergaulan yang baik itu terjadi dimulai dari tingkat keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, Lilik. Bunga Rampai Hukum Pidana: Perspektif, Teoritis, dan Praktik.,
Bandung:PT Alumni, 2008.
--------, , Politik Hukum Pidana Bahan Kuliah, Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara, Medan, 2011.

Hamdan, M. Politik Hukum Pidana, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 1997.


Lamintang, P.A.F. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung:
Citra Adiyta Bakti, 1997.
Sunarso, Siswantoro. Penegakan Hukum Dalam Kajian sosiologis.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.
A. Kadarmanta, Kejahatan narkotika: Extraordinary crime dan extraordinary punishment,
http://kejahatan-narkotika-extraordinary-crime.html, diakses tanggal 5 0ktober
2021.

Bismar Nasution, Kejahatan Korporasi dan


Pertanggungjawabannya hhtp://www.google.com, diakses
tanggal 5 oktober 2021.

BNN Portal: Kejahatan Transnasional, Masalah Narkoba, dan Diplomasi Indonesia,


http://bnn.narkotika.htm, diakses tanggal 4 oktober 2021.

Hindari keluarga kita dari narkoba, http://BNN. com, diakses tanggal 30 september 2021

5
Jurnal hukum universitas pamulang fakultas hukum

Anda mungkin juga menyukai