Anda di halaman 1dari 2

LINGKUNGAN HIDUP KITA

LINGKUNGAN, HIDUP KITA

Selamat pagi hadirin sekalian. Yang saya hormati Ibu Guru Bahasa Indonesia,
serta rekan-rekan sekalian yang saya banggakan. Pertama-tama marilah kita
mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat
dan karunia-Nya pada hari ini kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat
walafiat.

Pada pagi hari ini saya ingin menyampaikan sedikit pesan sosial kepada saya
pribadi khususnya, dan kepada Bapak / Ibu serta rekan-rekan semuanya secara umum
berkaitan dengan pentingnya kepedulian lingkungan sebagai komponen utama dalam
hidup kita.

Saudara-saudara, kita sebagai manusia tidak akan pernah bisa terlepas dari
lingkungan hidup. Sadar atau tidak, hidup kita di dunia ini sangat bergantung pada
lingkungan. Kita menghirup udara yang bersumber dari lingkungan, minum air yang
bersumber dari lingkungan, serta memakan makanan yang bersumber dari sumber
makanan yang hidup dan ditanam dari lingkungan. Lingkungan kita mempunyai
pengaruh yang besar untuk kelangsungan hidup kita. Oleh karena itu baik atau buruk
lingkungan secara langsung akan berpengaruh terhadap baik-buruknya kehidupan kita.

Namun nyatanya adalah kerusakan lingkungan terjadi dimana-mana. Kerusakan


tersebut tak lain dan tak bukan adalah ulah kita sendiri, manusia. Hutan-hutan dibabat,
sampah membuat sungai-sungai tersumbat dan suhu udara terus meningkat. Apakah
lingkungan yang rusak ini juga menunjukkan kualitas diri kita yang ikut rusak ?

Salah satu contoh nyatanya adalah di kota Mataram tempat kita tinggal, Badan
Lingkungan Hidup dan Penelitian (BLHP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
menyatakan kualitas udara di Kota Mataram semakin lama semakin mengalami
penurunan seiring dengan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya.
Sementara di satu sisi, ruang terbuka hijau di Kota Mataram, yang diharapkan bisa
menyerap karbon dioksida (CO2) semakin berkurang karena berubah fungsi akibat
pembangunan infrastruktur jalan dan bangunan yang cukup pesat. Sungai-sungai yang
mengalir di kota Mataram pun tidak kalah memprihatinkan. Dari 6 titik yang diteliti,
diantaranya hulu dan hilir Sungai Jangkuk, Kali Ancar, dan Sungai Unus, semuanya
telah tercemar bakteri E.coli melebihi standar keamanan. Hal tersebut tidak lepas dari
pola hidup masyarakat yang masih memanfaatkan sungai sebagai tempat membuang
sampah.

Tentu saja kita tidak bisa tinggal diam mendengar kenyataan tersebut. Banyak
hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah lingkungan hidup tidak bertambah buruk
lagi. Kita bisa memulainya dengan melakukan hal-hal kecil, seperti mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor, selalu membuang sampah pada tempatnya,
menghermat penggunaan listrik, serta menghemat penggunaan kertas dan plastik. Hal
sekecil apapun, jika dilakukan oleh semua pihak dan sesering mungkin pasti akan
menimbulkan dampak yang luar biasa.

Hadirin sekalian, kita harus ingat, melestarikan lingkungan hidup bukan hanya
menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab kita bersama.
Lingkungan hidup bukan sesuatu yang kita wariskan kepada anak cucu, melainkan
sesuatu yang kita pinjam dari mereka, yang pada saatnya nanti harus dikembalikan
dalam keadaan utuh . Marilah kita lestarikan lingkungan demi masa depan yang lebih
baik dan sebagai wujud syukur kepada Sang Maha Pencipta.

Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, semoga pertemuan kita pada hari
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Akhir kata saya ucapkan terima kasih
dan mohon maaf apabila ada kesalahan kata. Selamat pagi.

Anda mungkin juga menyukai