457-Article Text-1361-1-10-20161028
457-Article Text-1361-1-10-20161028
NUSAMBA
Dedi Suselo
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
Abstrac: The research aims to investigate the influence of ROE, EPS, PER, the sensitivity
of exchange rate, the sensitivity of inflation, and the sensitivity of interest rate variables on
stock prices in the LQ45 index time period 2010 to 2013. Population of the research are 45
companies in the LQ45 index. The analysis method of the research is multiple regression
linier. The results of the research indicated that ROE, EPS, PER, the sensitivity of exchange
rate, and the sensitivity of inflation has significant positive effect on stock prices. The
sensitivity of interest rate has significant negative effect on stock prices. The research
contributed to the development of the sciene of management and investment, especially the
influence of ROE, EPS, PER, the sensitivity of exchange rate, the sensitivity of inflation,
and the sensitivity of interest rate variables on stock prices.
Keywords: ROE, EPS, PER, The Sensitivity of Exchange Rate, The Sensitivity of
Inflation, The Sensitivity of Interest Rate
beberapa faktor yang mempengaruhi harga Faktor lainnya yang sering digunakan
saham perusahaan baik yang berasal dari para investor sebagai informasi akurat terkait
fundamental perusahaan maupun makro dengan harga saham adalah laba per lembar
ekonomi perusahaan. Secara umum, faktor saham (EPS). EPS merupakan pemberian
yang banyak dikaji sebelumnya meliputi keuntungan yang diberikan kepada para
return on equity (ROE), earning price share pemegang saham dari setiap lembar saham
(EPS), price earning ratio (PER) untuk yang dimiliki (Fahmi, 2012:96). EPS dapat
mewakili faktor fundamental (controllable) digunakan oleh para investor sebagai
perusahaan. Faktor lainnya seperti kurs, informasi besarnya laba bersih perusahaan
inflasi, dan suku bunga banyak diteliti yang siap dibagikan untuk pemegang saham
ebelumnya untuk mewakili faktor eksternal perusahaan (Tandelilin, 2010:374). Penelitian
(uncontrollable) perusahaan. telah dilakukan sebelumnya untuk melihat
Faktor fundamental pertama yang banyak pengaruh variabel earning per share (EPS)
dikaji terkait dengan harga saham adalah dengan harga saham. Hasil penelitian
return on equity (ROE). ROE merupakan menunjukkan bahwa variabel EPS memiliki
rasio untuk mengukur kemampuan pengaruh terhadap harga saham (Mawardi,
manajemen bank dalam mengelola kapital 2009; Setianingrum, 2009; Kusumawardani,
yang ada untuk mendapatkan net income 2011; Patriawan, 2011; Ramadhan, 2011;
(Kasmir, 2012:328). Semakin tinggi ROE Nurdhiana, 2012; Wahyuni, 2012; Pontoh,
berarti semakin baik kinerja perusahaan 2009; Abigael dan Ika, 2008; Safitri, 2013;
dalam mengelola modalnya untuk Amanda et al., 2013; Rahmi et al., 2013;
menghasilkan keutungan bagi pemegang Itabillah, 2013; Choirani et al, 2013; Indah,
saham. Selain itu, ROE yang terus meningkat 2013; Yanti, 2013; Machfiro dan
menunjukkan bahwa manajemen Sukoharsono, 2013; Ervinta dan Zaroni
memberikan pemegang saham keuntungan ,2013; Ghozali, 2013; dan Suselo, 2014).
yang meningkat setiap tahun untuk investasi Namun terdapat juga penelitian yang
mereka (Chan et al., 2012). Penelitian menunjukkan bahwa EPS tidak memiliki
sebelumnya yang mengkaji pengaruh pengaruh terhadap harga saham Permana
variabel return on equity (ROE) terhadap (2009). Berdasarkan hasil penelitian yang
harga saham telah banyak dilakukan. Hasil telah dilakukan sebelumnya terbukti adanya
penelitian menunjukkan bahwa variabel ROE inkonsistensi hasil penelitian.
memiliki pengaruh terhadap harga saham Rasio PER secara teori juga menjadi
(Kusumawardani, 2011; Patriawan, 2011; cerminan dari harga saham suatu perusahaan.
Amanda et al., 2013; Rahmi et al., 2013; PER merupakan perbandingan antara harga
Rakasetya et al., 2013; Choirani et al., 2013; pasar atau saham (market price) dengan
Machfiro dan Sukoharsono, 2013; dan earning per share dari saham yang
Suselo, 2014). Sementara itu, penelitian bersangkutan (Ang, 2007:324). Semakin
lainnya menemukan hasil yang berbeda besar PER berarti harga pasar dari setiap
bahwa variabel ROE tidak memiliki lembar saham akan semakin baik. Tetapi
pengaruh terhadap harga saham semakin rendah PER maka semakin besar
(Setianingrum, 2009; Permana, 2009; daya tarik saham sebagai suatu investasi.
Pontoh, 2009; Wahyuni, 2012; Abigael dan Pengujian untuk melihat pengaruh variabel
Ika, 2008; Itabillah, 2013; Yanti dan Safitri, price earing rasio (PER) terhadap harga
2013). Beberapa hasil penelitian sebelumnya saham perusahaan banyak dilakukan oleh
menunjukkan adanya inkonsistensi hasil para peneliti sebelumnya. Hasil penelitian
penelitian, hal ini menjadi menarik untuk sebelumnya menunjukkan bahwa variabel
dilakukan penelitian kembali. PER memiliki pengaruh terhadap harga
saham (Mawardi, 2009; Stella, 2009;
Efektor.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen
48
Jurnal 2016 Vol.
NUSAMBA
Kusumawardani, 2011; Abigael dan Ika, Menike, 2006; Hancocks, 2010; Adaramola
2008; Safitri, 2013; Rahmi et al., 2013; dan Olugbenga, 2011; Achmad dan Liana,
Choirani et al., 2013; Indah, 2013; Ervinta 2012; Atik, 2012; Pontoh, 2009; Yogaswari
dan Zaroni, 2013; dan Suselo, 2014). Namun et al., 2012; Ilham, 2013; Talla, 2013; dan
terdapat juga penelitian yang menunjukkan Suselo, 2014). Namun terdapat juga
bahwa variabel PER tidak memiliki pengaruh penelitian yang menguji pengaruh variabel
terhadap harga saham (Permana, 2009; kurs terhadap harga saham dan hasil
Ramadhan, 2011; Wahyuni, 2012; penelitian menunjukkan bahwa variabel kurs
Nurdhiana, 2012; Rakasetya et al., 2013; tidak memiliki pengaruh terhadap harga
Amanda et al., 2013; Yanti dan Safitri, saham (Maryanne, 2009; Perdana, 2009;
2013). Berdasarkan hasil penelitian yang Alfisah, 2010; Raharjo, 2010; dan Efni
telah dilakukan sebelumnya terbukti adanya 2013). Berdasarkan hasil penelitian yang
inkonsistensi hasil penelitian. telah dilakukan sebelumnya terbukti adanya
Menganalisis faktor apa saja yang inkonsistensi hasil penelitian.
berdampak pada harga saham tidak hanya Faktor inflasi secara teori maupun praktis
pada sisi internal perusahaan saja, faktor juga memiliki dampak terhadap harga saham.
lainnya yang justru dianggap penting adalah Inflasi merupakan kenaikan harga-harga pada
faktor eksternal perusahaan. Istilah lain dari barang komoditas. Perubahan dalam inflasi
faktor eksternal adalah uncontrollable mampu mempengaruhi aktivitas perdagangan
variable yang merupakan komponen diluar internasional, yang akan berpengaruh
perusahaan yang tidak dapat dikendalikan terhadap permintaan dan penawaran suatu
oleh perusahaan secara langsung. Oleh mata uang dan karenanya mempengaruhi
karena itu, perubahan dalam faktor eksternal kurs (Madura, 2006:128). Penelitian ini
akan memiliki dampak yang beragam menggunakan sensitivitas perusahaan
terhadap harga saham. Faktor pertama adalah terhadap inflasi sebagai pengukuran inflasi.
nilai tukar atau kurs yang merupakan Penelitian sebelumnya yang mengkaji
perbandingan nilai antara dua mata uang. pengaruh variabel inflasi terhadap harga
Kurs berubah atau bergerak setiap saat, saham menunjukkan hasil yang beragam.
kondisi ini memaksa para pemegang mata Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
uang asing memperoleh kesempatan untuk variabel inflasi memiliki pengaruh terhadap
mendapatkan keuntungan maupun kerugian harga saham (Menike, 2006; Mawardi, 2009;
akibat perubahan tersebut. Perubahan nilai Maryanne, 2009; Shiblee, 2009; Permana,
tukar mempunyai pengaruh negatif terhadap 2009; Raharjo, 2010; Pontoh, 2009;
harga saham Madura (2000:86). Setiap Yogaswari et al., 2012; Hancocks, 2010;
perusahaan memiliki respon terhadap Efni, 2013; Ilham, 2013; Talla, 2013;
perubahan kurs yang terjadi, respon ini Rakasetya et al., 2013; Indah, 2013; dan
dianggap sebagai risiko kurs atau risiko nilai Suselo (2014). Namun terdapat juga
tukar. Pengujian kurs dalam penelitian ini penelitian yang menunjukkan bahwa variabel
diukur menggunakan sensitivitas perusahaan inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap
terhadap perubahan kurs dalam periode harga saham (Utami dan Rahayu, 2003;
pengamatan. Perubahan dalam variabel kurs Perdana, 2009; Alfisah, 2010; Adaramola
menimbulkan dampak terhadap harga saham dan Olugbenga, 2011; Ramadhan, 2011; dan
perusahaan. Beberapa penelitian telah Atik, 2012). Berdasarkan hasil penelitian
dilakukan sebelumnya untuk melihat yang telah dilakukan sebelumnya terbukti
pengaruh variabel kurs dengan harga saham. adanya inkonsistensi hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor suku bunga dapat didefinisikan
variabel kurs memiliki pengaruh terhadap sebagai tingkat pengembalian aset yang
harga saham (Utami dan Rahayu, 2003; mempunyai risiko mendekati nol.
Efektor.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen
49
Jurnal 2016 Vol.
NUSAMBA
Efektor.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen
50
Jurnal 2016 Vol.
NUSAMBA
H1: Return on equity (ROE) yang tinggi Price Earning Ratio (PER)
semakin meningkatkan harga saham Price earning ratio (PER) merupakan
perusahaan. rasio untuk mengukur seberapa besar jumlah
yang bersedia dibayarkan oleh investor untuk
Earning Per Share (EPS) setiap dollar laba pada periode tertentu (Ross
Rasio keuangan yang sering digunakan et al., 2009:92). Pada prinsipnya PER
oleh investor saham (atau calon investor memnberikan indikasi mengenai jangka
saham) untuk menganalisis kemampuan waktu yang diperlukan untuk
perusahaan mencetak laba berdasarkan mengembalikan dana pada tingkat harga
saham yang dipunyai adalah Earning Per saham dan keuntungan perusahaan pada
Share (EPS) atau laba perlembar saham suatu periode tertentu. Rasio ini
(Hanafi dan Halim, 2007:187). EPS adalah menggambarkan kesediaan investor
bentuk pemberian keuntungan yang membayar sejumlah untuk setiap rupiah
diberikan kepada para pemegang saham dari perolehan laba perusahaan (Siamat,
setiap lembar saham yang dimiliki (Fahmi, 2004:279). PER adalah rasio yang
2012:96). EPS dapat digunakan untuk menunjukkan seberapa banyak jumlah yang
beberapa macam analisis. EPS dapat rela dikeluarkan oleh para investor untuk
digunakan untuk menganalisis profitabilitas membayar setiap dolar laba yang dilaporkan
suatu saham oleh para analis surat berharga. (Brigham dan Houston, 2006:110).
EPS mudah dihubungkan dengan harga pasar Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat
suatu saham dan menghasilkan rasio PER disimpulkan bahwa PER merupakan ukuran
(Price Earning Ratio). PER adalah harga dari jumlah yang bersedia investor bayar
pasar atau saham dibagi dengan EPS-nya untuk setiap rupiah atau dolar laba
(Hanafi dan Halim, 2007:191). Nilai EPS perusahaan.
yang diharapkan akan mempengaruhi tingkat Nilai PER yang tinggi sering kali
kepercayaan investor terhadap investasi diartikan bahwa perusahaan memiliki
dalam perusahaan tersebut. prospek pertumbuhan di masa mendatang
Perilaku investor terhadap harga saham yang signifikan (Ross et al., 2009:92).
dipengaruhi oleh informasi laba yang dalam Meskipun perhitungan PER didasarkan pada
hal ini diwakili oleh EPS sebagai cerminan angka-angka yang diperoleh di masa lalu,
kinerja keuangan perusahaan selama periode namun nilainya ditentukan oleh investor yang
tertentu. Jika laba per saham lebih tinggi, berfokus pada masa depan (Ciaran,
maka prospek perusahaan lebih baik, 2004:158). Semakin tinggi rasio PER
sementara jika laba per saham lebih rendah menandakan bahwa investor memiliki
berarti kurang baik, dan laba per saham harapan yang baik tentang perkembangan
negatif berarti tidak baik (Samsul, 2006:167). perusahaan, sehingga investor bersedia
Dari uraian tersebut diketahui bahwa EPS membayar mahal untuk pendapatan per
memiliki hubungan positif terhadap harga saham tertentu (Sudana, 2011:23). Dari
saham. Oleh karena itu, hipotesis yang uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
dimunculkan adalah sebagai berikut. PER memiliki pengaruh positif terhadap
harga saham. Oleh karena itu, hipotesisi yang
H2: Earning per share (EPS) yang tinggi muncul adalah sebagai berikut.
semakin meningkatkan harga saham
perusahaan. H3: Price earning ratio (PER) yang tinggi
semakin meningkatkan harga saham
perusahaan.
Efektor.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen
51
Jurnal 2016 Vol.
NUSAMBA
Efektor.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen
52
Jurnal 2016 Vol.
NUSAMBA
Efektor.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen
53
Jurnal 2016 Vol.
NUSAMBA
Efektor.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen
54
Jurnal 2016 Vol.
NUSAMBA
satu pengamatan ke pengamatan yang lain beberapa atau semua variabel independen
(Priyanto, 2013:158). Dalam keiteria dari model regresi. Kriteria pengambilan
pengambilan keputusan jika titik-titik keputusan adalah jika nilai VIF kurang
membentuk pola maka terjadi dari 10 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sebaliknya jika titik- multikolinieritas, sebaliknya jika nilai VIF
titik menyebar disekitar angka 0 pada lebih besar dari 10 maka terjadi
sumbu Y maka tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2009:95). Hasil
heteroskedastisitas. maka tidak terjadi uji multikolinieritas menunjukkan nilai
masalah heteroskedastisitas. Hasil uji variance inflation factor (VIF) untuk
heteroskedastisitas pada gambar 1 variabel ROE sebesar 1,106, variabel EPS
diketahui titik-titik dalam grafik tidak sebesar 1,231, variabel PER sebesar
membentuk pola, dapat disimpulkan 1,127, variabel sensitivitas kurs sebesar
bahwa dalam model persamaan terbebas 1,117, variabel sensitivitas inflasi sebesar
dari masalah heteroskedastisitas. 5,116, dan variabel sensitivitas suku
bunga sebesar 5,622. Nilai VIF tersebut
c. Uji Multikolinieritas secara keseluruhan kurang dari 10,
uji multikolinieritas digunakan untuk sehingga memenuhi kriteria dan dikatakan
menguji ada tidaknya hubungan linier tidak terjadi multikolinieritas.
yang sempurna atau pasti di antara
2. Uji Hipotesis
sensitivitas inflasi, dan sensitivitas suku
Hasil uji regresi linier berganda untuk
bunga disajikan dalam tabel berikut.
variabel ROE, EPS, PER, sensitivitas kurs,
Efektor.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen
55
Jurnal 2016 Vol.
NUSAMBA
Tabel 1.
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -1082.221 1019.047 -1.062 .290
ROE 7916.025 3684.925 .157 2.148 .034
EPS 12.150 1.636 .571 7.426 .000
1 PER 2412.978 782.094 .227 3.085 .002
SENSITIVITAS KURS 124816.550 57970.796 .158 2.153 .033
SENSITIVITAS INFLASI 15.752 5.317 1.117 2.962 .004
SENSITIVITAS SUKU BUNGA -1.737 .581 -1.135 -2.989 .003
Efektor.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen
56
Jurnal 2016 Vol.
NUSAMBA
Efektor.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen
59
Jurnal 2016 Vol.
NUSAMBA
Efektor.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen
60
Jurnal 2016 Vol.
NUSAMBA
Efektor.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen
61