A. Latar Belakang
Untuk memperoleh SDM yang berkualitas dan memiliki daya saiDg, perlu didukurg oleh
suatu sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dikembangkan berdasar pada
kebutuhan pasar keria dan dinamika percepatan perubahan yang terjadi pada dunia
usaha dan dunia industri Dalam konteks perkembangan dan perubahan yang terjadi
dalam masyarakat lndonesia dewasa ini, daya saing bangsa tergantung pada
pengetahuan dan keterampilan tenaga ke4anya dan untuk membuat tenaga kerja
berpengetahuan dan berketerampilan tergantung pada kualitas pendidikan dan
pelatihan, terutama pendidikan kejuruan. ?enaga kerja yang terlatih dan terampil tentu
akan dapat meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan melalui ciri-ciri
peningkatan produktivitas, pengumngan biaya produksi, hasil yang diperoleh
berkualitas tinggi, dan investasi dapat kembali dalam waktu yang relatif lebih cepat
(rate of retum). Disamping itu lembaga pendidikal keiuruan dituntut untuk
menunjukkan peran dan kemampuannya sebagai institusi yang mampu .,memasok.,
sumber daya manusia unfuk kebutuhan masyarakat
Sejalan dengan kondisi tersebuq maka dalam hal ini SMK harus semakin siap membekali
tamatannJ.a dengan kompetensi Jlang dibuhrhkan oleh duria ke4a sehingga tamatannya
benar-benar mampu bersaing dan siap memenangkannya. paradigma peran pendidikan
kejuruan yang dimainkan lembaga pendidikan SMI( ini diamanatkan oleh Undang"
Undang Sistem Pendidikan Nasional yang menekankan bahwa lulusan SMK diarahkan
pada tiga pilar utama yaitu: (1) beke4a di dunia usaha dad dunia
industi [DU/DI), (2)
bekerja secara mandiri atau berwiHusaha dan (3) melanrutkan studi ke jenjang
perguruan tinggi terutama perguruan tinggi profesi/vokasi.
Hadirnya unit produksi pada SMK dapat memberikan pengalaman kerja nyata (real to
work) bagr siswanya agar menguasai kompetensi produktif secara profesional. Di
samping itu, siswa juga dipersiapkan untuk menjadi pribadi-pribadi wirausahawan agar
tamatannya tidak hanya menjadi pencad kerja (iob seekerJ tetapi iuga dapat menjadi
pencipta lapangan ke4a Aob creator). Kompetensi kewirausahaan tersebut salah
satunya dapatdiperoleh melalui pembelajaran di unit produksi/jasa sekolah. Hal ini pun
seialan dengan pernyataan Priseiden Ri, bahwa jiwa wirausaha haius dipupuk sejak
kecil sehingga pendidikan nasional tidak hanya melahirkan para pencari kerja tetapi
pencipta lapangan kerja. [Kominfo Newsroom,2009: 1]
7 Pada dasarnya unit produksi merupakan suafu program upaya peningkatan mutu
sekolah yang dirancang sebagai wadah menciptakan lulusan yang beiiwa wirausaha
dan peningkatan kemampuan serta ketemmpilan sumberdaya manusia, siswa dan guru,
disamping sebagai suatu usaha untuk mengoptimalkan penggunaan fasilitas sekolah
yang dapat memberikan nilai tambah bagi sekolah.
C, Tuiuan Pelatihan
a) Memberikan ruang dan kesempatan yang seluasnya bagi pelajar SMK khususnya
yang memiliki hobi seni.
bl Mengedukasi melalui sebuah pelatihan kepada pelaiar teknik pengecatan Aerosol
dari Samurai Paint yang terkini dan mudah dikerlakan oleh pelajar SMK khususnya.
c) Memberikan apresiasi dan challenge kepada pelajar SMK yang berprestasi dalam
menekuni bidangteknik seni pengecatan aerosol Samurai Paint
d) Mencari iawara terpilih tingkat regional dan nasional untuk menuiu kompetisi
tingkat dunia di ajang Samurai World Party yang diselengqarakan setiap tahun.
D. Sasaran Pelatihan
1) Guru SMKN 2 Jiwan yang berminat mengikuti pelatihan pengecatan aerosol.
2l Peserta didik yang memiliki jiwa seni pengecatan khususnya Bidang Keahlian
Teknik OtomoufSMKN 2 Jiwan.
E. Materi Pelatihan
Materi yang diberikan pada program pelatihan meliputi:
1) Tek ik penSecatan aerosol
2) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
3) Meningkatl@n produk iasa pelayanan UPI t,GR Motor
F. Walctr Pelaksatraan
Dilaksanakan pada hari Selasa - Rabq 21- 22 Desember 2022 pukul 09.00 wib - selesai
G. TempatPelatihan
Tempat pelatihan ini akan dilaksaBakan di Ruang Bengkel Otomotif TKR SMKN 2 Jiwan
yang beralamat-l€n di Jalan Raya Solo No.07 Jiwan KabDpaten Madiun Jawa Timur
63161.
a H. RetrcaEa Kebutnlen B2hrn
Penuuxp
Dalam membentuk siswa menjadi seomng wirausaha yang mampu menciptal,an
Iapangan kerja baru di bidangnya tidaklah cukup hanya berbekal bakat yang dimiliki
oleh siswa, namun iuga siswa harus memiliki pengetahuan mengenai segala aspek usaha
Q'an*u-
Hernowo Subiantoro. S,Pd
. 19670405 200701t o37 NtP.1970
503181996011001