Anda di halaman 1dari 4

Yth. Bpk. …………………………………………….

Kepala Kelurahan Limbangan Kulon


Kec. Brebes Kab. Brebes

Assalamualaikum wr.wb
Yang bertanda tangan di bawah ini saya dengan identitas :
Nama : Aminah
Tempat dan tanggal lahir : Brebes, 28 Juli 1982
Alamat KTP : Desa Kedunguter RT 05 RW 01 Kec. Brebes,
Profesi : Penjual Ayam Potong di Keluranan Limbangan RT 06 RW 02
Priode dagang ayam : Tahun 2017- Sekarang
Tempat Dadang/Sewa : Di Depan Rumah Ibu Tainah (2 Tahun) Pindah Geser Ibu Mila
(1 Tahun) Sekarang kemudian diusir oleh oknum warga
penjual ayam potong RT 6 /2 sehigga pindah ke depan
rumah Ibu Wasni
Alasan Limbangan Kulon : Saya adalah menantu dari Bapak Paijo yang beralamat di Jl
Kota Baru X Kelurahan Brebes sehingga Limbangan kulon
Masih Dalam Zonasi tidak jauh dari Domisili Suami/mertua

Dengan ini izin melaporkan dan memohon solusi atau mediasi terhadap kasus tindak
pelanggaran HAM1 di wilayah lingkungan kelurahan Limbangan Kulon RT 06 RW 02
terhadap saya pribadi. Pelanggaran tersebut yang dilakukan oleh,

Nama : TONISAH
Alamat : Kelurahan Limbangan Kulon RT 06 RW 02
Tempat Tanggal Lahir : Brebes, 06 Mei 1977
Profesi : Baru memulai menjual Ayam Potong di bulan Juli ini di RT 06 RW
02 , (Dulu sudah lama) pernah Julan ayam potong tapi tahun
20…….. hanya sekitar satu tahun tidak lebih dan berpindah ke
jualan warteg ke Jakarta

Adapun pelanggaran yang dilakukan oleh oknum warga penjual ayam potong kelurahan
Limbangan Kulon adalah adalah

1. Tindakan mengancam dan tindakan mengusik keamanan dan kenyamanan

Tidankan mengancam dilakukan dengan beberapa tahapan berupa dugaan memobilisasi


lingkungan dengan mendatangi pelanggan. Selain itu dugaan mempengaruhi tempat
dagang yang saya sewa untuk melarang saya berjualan/menyewa tempat jualan. Mila
(pemilik tempat yang buat jualan) diduga disuruh untuk menelpon agar
menyerah/menuruti ancaman tersebut karena oknum yang bersangkutan diduga suka
bermain ghaib/dukun.

2. Pengusiran secara verbalitas lapak dagang .

Ketika tindakanya tidak saya tanggapi, aksinya bertambah radikal. Setelah libur Idul
Adha saya melanjutkan berjualan Ayam seperti biasa. Kronologi terjadi pagi sekitar
pukul 05.00 hari Jumat, 23 Juli 2021. Oknum yang bersangkutan mendatangi lapak
dagang saya di rumah Ibu Milah dan melakukan pengusikan dengan nada tinggi dan kaar
serta merendahkan harkat dan martabat saya selaku wanita.

3. Perampasan Compreng Timbangan dan Bandul Timbangan Agar Berhenti Dagang.

1
Kebebasan Memilih Tempat Tinggal Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia (“UU HAM”) menegaskan: Setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara bebas bergerak,
berpindah, dan bertempat tinggal dalam wilayah negara Republik Indonesia.
Masih di pagi hari Jumat, 23 Juli 2021.Ketika tindakanya saya tanggapi dan saya tidak
mau tidak jualan, selanjutnya oknum warga/ penjual tersebut merebut dan merampas
compreng dan bandul sejumlah 5 bandul. Namun ada tetangga yang mau meminjamkan
timbangannya sehingga saya bisa melanjutkan jualan. Atas aksinya tersebut yang
radikal saya mencoba mengalah untuk pindah berjualan di Rumah Ibu Wasni yang
sejalur dengan rumah mertua saya bapak Paijo Jl. kota baru X Kelurahan Brebes.

Aksi tindakan Saudari Tonisah Merupakan bentuk Fitnah dan Persekusi terhadap saya
yang bertentangan dengan undang undang dan melawan hukum.

1. Di sisi lain, Saudara Tonisah yang diduga memfitnah saya dapat dijerat dengan pasal
penistaan dalam Pasal 311 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”),
yang berbunyi:

Jika yang melakukan kejahatan pencemaran atau pencemaran tertulis dibolehkan


untuk membuktikan apa yang dituduhkan itu benar, tidak membuktikannya, dan
tuduhan dilakukan bertentangan dengan apa yang diketahui, maka dia diancam
melakukan fitnah dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

2. Saudari tonisah telah melakukan “perbuatan tidak menyenangkan” dalam Pasal 335 KUHP
melalui Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 1/PUU-XI/2013 Tahun 2013 (“Putusan
MK 1/2013”) telah dihapus, sehingga menjadi:

(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak
empat ribu lima ratus rupiah:

1. Barang siapa secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak
melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, atau dengan memakai
ancaman kekerasan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain;
2. barang siapa memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan
sesuatu dengan ancaman pencemaran atau pencemaran tertulis.

3. Tindakanya Saudara Tonisah diduga termasuk hal yang memenuhi unsur diskriminasi
dan persekusi 2

Mungkin Saudari Tonisah perlu dibina pendalaman tentang Pancasila serta


mungkin belum pernah mendengar UUD 1945 Pasal 28 A-28 J apalagi UU tentnag HAM
serta KUHP. Mungkinpula Yang bersangkutan tidak sadar bahwa manusia adalah
mahluk social sehingga yang dilakukan olehnya hanya mempermalukan dirinya sendiri
di wilayah kelurahan limbangan kulon. Semoga yang bersangkutan masih memiliki
budaya malu.

Sebagai Seorang dengan Budaya Jawa saya dan suami memang pernah menanyakan tempat
ke rumah……………… (rumah yang pernah buat jualan ayam) dalam rangka mencari
tempat /pangkalan jualan. Ketika di konfirmasi tempat tersebut tidak akan buat jualan
ayam potong, sehingga dibolehkan oleh yang bersangkutan untuk berjualan. Motif saya
dan suami menanyakan adalah untuk mencari tempat artinya kalau yang bersangkutan
mau berjualan ayam potong lagi saya/suami akan mencari tempat lain (karena tidak bagus
memuali jualan di tempat yang ada saingan. Juga perlu ditekankan bahwa saya dan
suami tidak pernah berjanji apapun kepada yang bersangkutan sesuatu hal.

Ibu Tonisah dengan motifnya setalah di bulan Juli ini berjualan ayam potong ingin
mengusir saya dengan alibinya diduga menyebarkan info ke lingkungan bahwa saya
pernah berjanji akan pergi dari limbangan Kulon. Padahal saya tidak pernah berjanji
apapun dan saya berjualan/menyewa di depan rumah Saudari Mila yang statusnya

2
(1) ancaman asimetris dan sistemik; (2) bahaya dan berkelanjutan; dan, (3) sasaran diskriminatif yang tidak
adil (Koesmanen 2014)
adalah orang lain. Sampai saat ini saya berjualan di tempat Ibu Wasni tapi ancaman
tersebut diduga masih dilakukan.

Saya pernah diwakili oleh Adik Saya, Nur Hasan menghadap Ketua RT 06 RW 02 bertemu
dengan suaminya. Sampai saat ini belum ada kejelasan kecuali saya bersabar dalam
ancaman oknum warga penjual ayam potong tersebut. Dalam waktu dekat ini ada aduan
yang mengancam keamanan dan kenyamaan saya selaku warga Negara Indonesia yang
dilindungi undang-undang maka saya memohon dengan sangat solusi dan mediasi dari
pihak kelurahanterhadap oknum yang mengancam keamaan saya.

Demikian laporan ini saya buat besar harapan Bapak Lurah mampu memberikan mediasi
atau bimbingan pemahaman terhadap saya yang memperjuangkan HAM. Atas Bantuan dan
kepedulian Bapak saya ucapkan banyak terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb

Limbangan Kulon, 26 Juli 2021


Hormat, Saya
Pelapor

Aminah
UUD 1945
Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Pasal 28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
Pasal 28E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai
dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda
yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan derajat martabat
manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan
hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan
manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih
secara sewenang-wenang oleh siapa pun.
Pasal 28I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apa pun.
(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan
peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab
negara, terutama pemerintah.
(5) Untuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang
demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan
perundangan-undangan.
Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.

Anda mungkin juga menyukai