Anda di halaman 1dari 6

1.

Aplikasi Persamaan

a. Kasus Pencampuran

Contoh : Dalam suatu proses pembuatan Susu Coklat, yang dibutuhkan dalam pembuatan adalah
susu dan coklat. Setiap secangkir susu coklat yang bervolume 250 ml membutuhkan lima bagian susu
dan lima bagian coklat. Berapakah volume coklat (dalam ml) dan susu yang harus disiapkan untuk
menghasilkan 250 ml susu coklat ?

Jawab : Setiap bagian dari susu dan coklat adalah x. Dengan demikian, susu = 5x dan coklat = 5x.
Sementara itu, bahan – bahan yang tersedia untuk menghasilkan 250 ml susu coklat terbatas. Oleh
karena itu, buatlah persamaan

5x + 5x = 500

10x = 500

x = 50

Karena bagian susu = 5x = 250 ml dan coklat = 5x = 250 ml.

b. Penetapan Harga Jual

Contoh 1 : Sebuah produsen baju dewasa merek “Suka – Suka” meproduksi baju kemeja dengan
biaya Rp 80.000 per unit. Dalam menyambut Hari Natal, produsen bermaksud untuk memberikan
potongan harga khusus sebesar 10%. Namun, setelah memberikan potongan harga tersebut, produsen
menginginkan keuntungan (profit) sebesar 20%.

Tentukanlah harga jual yang harus ditetapkanoleh produsen (yaitu harga jual sebelum diberikan
potongan harga).

Jawab 1 : Harga jual = biaya + profit

p – (0,1P) = 80.000 + [(0,2)80.000]

0,9P = 80.000 + 16.000

0,9P = 96.000

P = 96.000/0,9

P = 106.666,67

Oleh karena itu, harga jual yang tercantum di baju kemeja sebelum adanya potongan harga adalah

Rp 106.666,67
Cara lain :

1. Tentukan profit terlebih dahulu = (0,2)(80.000)

= 16.000

2. Pendapatan (sebelum diskon) = biaya produksi (cost) + profit

= 80.000 + 16.000

= 96.000 = 90 %

(tidak 100% karena masih ada diskon sebesar 10%)

3. Mencari harga jual = 90% + 10% (di

4. Menentukan besar diskon (10%) = 96.000 x 0,1

0,9

= 10.666,67

5. Harga jual menjadi = 90% + 10% (diskon)

= 96.000 + 10.666,67

= 106.666,67

Cara lain ini memberikan hasil perhitungan yang sama dengan perhitungan sebelumnya, yaitu harga jual
baju kemeja sebelum adanya potongan harga adalah sebesar Rp 106.666,67.

Contoh 2 : Apabila dengan contoh soal yang sama (menggunakan kembali kasus pada contoh 1),
tetapi tanpa diketahuinya profit sebesar 20%. Jadi, soalnya menjadi: sebuah produsen baju dewasa
merek “suka – suka” meproduksi kemeja dengan biaya Rp 80.000 per unit. Dalam menyambut Hari
Natal, produsen bermaksud memberikan potongan khusus sebesar 10%.

Tentukanlah besar keuntungan (profit) yang didapatkan oleh perusahaan.

Jawab 2 :

Rumus profit = TR – TC. Oleh karena itu, nilai TR harus lebih besar dari pada nilai TC (TR > TC). Ini
bertujuan agar profit didapatkan. Sebaiknya, apabila nilai TR lebih kecil dati pada nilai TC (TR < TC), maka
perusahaan akan merugi.

Profit = TR – TC
Profit = [(0,1)(80.000) + (80.000)] – 80.000

Profit = 8.000

Contoh 3 : Apabila dengan contoh soal yang sama (menggunakan kembali kasus pada contoh 1), tetapi
tanpa diketahuinya potongan harga sebesar 10%. Jadi, soalnya menjadi: sebuah produsen baju dewasa
merek “suka – suka” memproduksi kemeja dengan biaya 80.000 per unit. Dalam menyambut Hari Natal
produsen mengingikan keuntunga profit sebesar 20%.

Tentukanlah besar penerimaan total (total revenue – TR) agar diperoleh keuntungan (profit) sebesar
20%.

Jawab 3 :

Profit = TR – TC

20% = TR – 80.000

TR = [(0,2)(80.000)] + 80.000

TR = 96.000

2. Aplikasi Pertidaksamaan

a. Kasus Investasi

Contoh : Seorang investor memiliki dana sebesar Rp 20.000.000. Ia dihadapkan pada dua pilihan,
yaitu investasi A dan investasi B. Investasi A memiliki tingkat pengembalian sebesar 4% per tahun,
sedangkan investasi B tingkat pengembaliannya per tahun sebesar 5,5%. Namun investor menyadari
bahwa investasi B memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan investasi A.

1. Jika investor menginginkan pengembalian per tahun minimal sebesar Rp1.000.000. Berapakah yang
harus diinvestasikan pada investasi A dan B ?

2. Jika investor menginginkan keuntungan per tahun tidak kurang dari 5% per tahun, berapakah
investasi yang harus ia alokasikan untuk investasi A dan B?

Jawab : Asumsikan bahwa tingkat pengembalian terbesar sebagai x (untuk menghindari perhitungan
menggunakan hasil negative) dan investasi lainnya sebagai jumlah nilai investasi total –x. Dalam kasus
ini, investasi B memiliki tingkat pengembalian lebih besar, yaitu sebagai berikut.

Investasi A = 20.000.000 – x

Investasi B = x

1. Pengembalian investasi A + investasi B per tahun minimal 1.000.000.


[0,04(20.000.000 – x)] + 0,055x > 1.000.000

(800.000 – 0,04x) + 0,055x > 1.000.000

0,015x > 1.000.000 – 800.000

x > 200.000/0,015

x > 13.333.333

Oleh karena itu, nilai investasi A = 20.000.000 – 13.333.333 = 6.666.667 dan investasi

B = 13.333.333.

2. Pengembalian investasi A + investasi B per tahun tidak kurang dari 5% per tahun.

[0,04(20.000.000 – x)] + 0,055x > (0,05) (20.000.000)

800.000 – 0,04x + 0,055x > 1.000.000

0,015x > 1.000.000 – 800.000

x > 200.000/0,015

x > 13.333.333

Oleh karena itu, nilai investasi A = 20.000.000 – 13.333.333 = 6.666.667 dan investasi

B = 13.333.333.

b. Keuntungan

Contoh : Seorang pengerajin sepatu mengeluarkan biaya untuk membeli bahan baku per unit
sepatu Rp 25.000, sedangkan biaya tenaga kerja untuk setipa unit sepatu Rp 10.000. Sementara itu,
biaya tetap yang harus ia keluarkan per tahun untuk sewa tempat dan juga peralatan pendukung lainnya
sebesar Rp 5000.000. setiap produk sepatu yang dapat dijual dengan harga Rp 150.000 per unit.

Jika pengerajin sepatu ingin mendapatkan keuntungan Rp 50.000.000 per tahun, berapakah sepatu yang
harus terjual ?

Jawab :

Keuntungan = pendapatan – Biaya

Pendapatan = (Harga jual per unit) (Jumlah unit terjual)

= (150.000) (Q)
Biaya = Biaya tetap + Biaya variable

= 5000.000 + [(25.000 + 10.000) (Q)]

= 5000.000 + 35.000Q

Keuntungan > 50.000.000

150.000Q – (5000.000 + 35.000Q) > 50.000.000

115.000Q – 5000.000 > 50.000.000

115.000Q > 50.000.000 + 5000.000

115.000Q > 55.000.000

Q > 478

Jadi, jika pengerajin sepatu ingin mendapatkan keuntungan minimal Rp 50.000.000 per tahun, ia harus
menjual sepatunya tidak kurang dari 478 unit selama satu tahun.

c. Keputusan Membuat atau Membeli

Contoh 1 : Sebuah pabrik minuman ringan dalam botol dihadapkan pada dua pilihan, yaitu
membuat atau membeli botol untuk kemasan minumannya. Jika perusahaan membuat botol kemasan
tersebut, maka ia harus investasi dengan biaya total sebesar Rp 8000.000 per tahun dan biaya variable
per unitnya sebesar Rp50, sedangkan jika ia membeli botol kemasan tersebut dari perusahaan pemasok,
maka biaya per unit sebesar Rp300.

Tentukanlah jumlah produk minuma yang harus diproduksi agar keputusan membuat akan lebih murah
dari pada keputusan membeli.

Jawab 1 : Konsep membuat dan ,membeli sebenarnya serupa dengan konsep biaya tetap dan biaya
variable. Dalam konsep pemroduksian, perusahaan harus menanggung biaya tetap dan biaya variable,
sedangkan dalam konsep membeli, perusahaan tidak menanggung jawab baiya tetap hanya biaya
variable saja. Oleh karena itu, jika dibuat dalam persamaan matematika, bentuknya akan menjadi
seoerti berikut.

Membuat = 8000.000 + 50Q

Membeli = 300Q

8000.000 + 50Q < 300Q


8000.000 < 250Q

32.000 < Q

Q<Q

Jadi, jika perusahaan membutuhkan botol tersebut lebih dari 32.000 unit per tahun, keputusan untuk
membuat (botol) akan lebih murah dari pada membeli (botol)

Anda mungkin juga menyukai