Anda di halaman 1dari 8

LI LBM 1 TROPIS

Nallury Rizqi Sinulingga


30101800123

STEP 7
1. Mengapa demam terjadi dari sepuluh hari yang lalu dan tidak membaik setelah diberi obat
penurun demam?

Virus  akan menstimulasi sel host inflamasi (seperti; makrofag sel PMN) yang
memproduksi indogeneus pyrogen (Eps)  Interleuikin 1 sebagai prototypical eR Eps
menyebabkan endothelium hipotalamus meningkatkan prostaglandin dan neurotransmitter
 kemudian beraksi dengan neuron preoptik di hipotalamus anterior dengan memproduksi
peningkatan “set-point”.
Kenapa belum membaik ??
pada pola demam inveksi viral itu kurang dari lima hari, jika lebih dari sepuluh
hari kemungkinan besar sudah ada infeksi sekunder, maka harus di kasih pemberian antibiotik.
Paling sering karena oleh bakteri, oleh karena populasi bakteri yang masuk ke dalam tubuhnya

2. Mengapa pasien mengalami bintil berair di badannya kemudian bertambah banyak dan
meluas ke dada, ke arah lengan lalu ke tungkai?

Karena saat virus masuk akan terjadi poliferasi, kemudian jumlahnya akan terus bertambah
lalu terjadilah viremia primer (adanya virus di pembuluh darah ) kemudian tubuh akan
mengeluarkan pertahanan berupa interferon alpha dan beta, hasil dari pertahanannya
berupa bintik bintik merah kecil, jika tubuh tidak berhasil atau gagal dalam melawan virus
akan terjadi poliferasi dari viremia primer, kemudian virus akan masuk ke kelenjar limfe dan
terjadi viremia kedua atau sekunder dan terjadi infeksius serta menyebar ke seluruh tubuh,
dan akan timbul lesi polimorf karena kecepatan virusnya yang berbeda beda.

3. Apa hubungan penyakit pasien dengan riwayat penyakit anaknya 2 minggu yang lalu?

Varisela sering menyerang anak anak dibawah 10 tahun terbanyak usia 5-9 tahun. virus ini
menular melalui sekret saluran pernafasan,percikan ludah, terjadi kontak dengan lesi cairan
vesikel, pustula, dan secara transplasental.
4. Mengapa keluhan disertai rasa tidak enak di badan?

5. Apa saja manifestasi klinis dari penyakit pada scenario?

Manifestasi klinis varisela terdiri atas 2 stadium :


1. Stadium prodromal
Pada stadium prodormal, individu akan merasakan demam yang tidak terlalu tinggi selama
1-3 hari, mengigil, nyeri kepala anoreksia, dan malaise.
2. Stadium erupsi
Stadium erupsi, timbul ruam-ruam kulit “ dew drops on rose petals” tersebar pada wajah,
leher, kulit kepala dan secara cepat akan terdapat badan dan ekstremitas. Penyebarannya
bersifat sentrifugal (dari pusat). Makula kemudian berubah menjadi papula, vesikel, pustula,
dan krusta. Erupsi ini disertai rasa gatal. Perubahan ini hanya berlangsung dalam 8-12 jam,
sehingga varisela secara khas dalam perjalanan penyakitnya didapatkan bentuk papula,
vesikel, dan krusta dalam waktu yang bersamaan, ini disebut polimorf.

6. Apa diagnosis dan DD pada scenario?


o Herpes zoster: lesi monomorf, nyeri; biasanya unilateral.
o Herpes simplek diseminata : lesi akut berupa vesikel berkelompok di atas daerah yang
eritema, dapat satu atau beberapa kelompok terutama pada atau dekat sambungan
mukokutan.
o Impetigo : infeksi bakteri, batas tidak tegas, lesinya lebih besar

7. Bagaimana patofisiologi dari scenario?


8. Apa saja etiologi dan faktor risiko dari penyakit pada scenario?

Etiologi
Varicella disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV), termasuk kelompok Herpes Virus
dengan diameter kira-kira 150-200 nm. Inti virus disebut Capsid, terdiri dari protein dan
DNA dengan rantai ganda, yaitu rantai pendek (S) dan rantai panjang (L) dan membentuk
suatu garis dengan berat molekl 100 juta yang disusun dari 162 capsomir dan sangat
infeksius.

9. Apa saja pemeriksaan fisik dan penunjang dari skenario?

Diagnosis laboratorium
o Tzanck smear
- Preparat diambil dari discraping dasar vesikel yang masih baru, kemudian diwarnai
dengan pewarnaan yaitu hematoxylin-eosin, Giemsa, Wright, toluidine blue ataupun
Papanicolaou.
- Dengan menggunakan mikroskop cahaya akan dijumpai multinucleated giant cells.
- Pemeriksaan ini sensitifitasnya sekitar 84%.
- Test ini tidak dapat membedakan antara virus varicella zoster dengan herpes simpleks
virus.
o Direct fluorescent assay (DFA)
- Preparat diambil dari scraping dasar vesikel tetapi apabila sudah berbentuk krusta
pemeriksaan dengan DFA kurang sensitif.
- Hasil pemeriksaan cepat.
- Membutuhkan mikroskop fluorescence.
- Test ini dapat menemukan antigen virus varicella zoster.
- Pemeriksaan ini dapat membedakan antara VZV dengan herpes simpleks virus.
o Polymerase chain reaction (PCR)
- Pemeriksaan dengan metode ini sangat cepat dan sangat sensitif.
- Dengan metode ini dapat digunakan berbagai jenis preparat seperti scraping dasar
vesikel dan apabila sudah berbentuk krusta dapat juga digunakan sebagai preparat, dan
CSF.
- Sensitifitasnya berkisar 97 - 100%.
- Test ini dapat menemukan nucleic acid dari virus varicella zoster.
o Biopsi kulit
- Hasil pemeriksaan histopatologis : tampak vesikel intraepidermal dengan degenerasi sel
epidermal dan acantholysis. Pada dermis bagian atas dijumpai adanya lymphocytic
infiltrate.
10. Jelaskan langkah-langkah test tzanck smear dan interpretasi yang ditemukan

o Tzanck smear
- Preparat diambil dari discraping dasar vesikel yang masih baru, kemudian diwarnai
dengan pewarnaan yaitu hematoxylin-eosin, Giemsa, Wright, toluidine blue ataupun
Papanicolaou.
- Dengan menggunakan mikroskop cahaya akan dijumpai multinucleated giant cells.
- Pemeriksaan ini sensitifitasnya sekitar 84%.
- Test ini tidak dapat membedakan antara virus varicella zoster dengan herpes simpleks
virus.

11. Apa saja tatalaksana dari scenario?


Perbedaan penggunaan bedak basah atau kering

Penatalaksanaan

Biasanya pengobatan hanya simtomatik, yaitu analgetik dan antipiretik seperti metampiron atau
asetaminofen, tetapi tidak boleh golongan salisilat (aspirin) untuk menghindari terjadinya terjadi
sindroma Reye. Lokal dapat diberikan bedak basah atau bedak kering yang mengandung salisil
2% atau mentol 2%. Kalau terdapat infeksi sekunder berikan antibiotik.

Terapi varisela

 Imunokompeten
Anak-anak : Asiklovir 20 mg/kg BB IV selama7 hari.

Dewasa : Asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7 hari


Valasiklovir 3 x 1000 mg/hari selama 7 hari.

Famsiklovir 3 x 200 mg/hari selama 7 hari.

 Immunocompromised: Asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7 hari.


 Penyakit berat/wanita hamil : Asiklovir IV 10 mg/kg BB tiap 8 jam selama 7 hari.

12. Apa saja komplikasi yang timbul?

Anda mungkin juga menyukai