Menyetujui,
Kepala Program Keahlian
TBSM Pembimbing Sekolah
Mengetahui,
Kepala SMK Bhakti Praja Adiwerna,
i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
bimbang.
teguh.
hidup.
PERSEMBAHAN :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
nikmat dan karunianya sehingga Praktek Kerja Industri ini dapat terlaksana
dengan lancar serta penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan yang
berjudul “PERAWATAN CVT MOTOR HONDA BEAT”.
Laporan praktek kerja industri ini disusun untuk melengkapi kerja
Praja Adiwerna.
industri.
5. Kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materil.
6. Dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang
iii
Penulis berharap laporan ini bermanfaat sebagai acuan pembuatan
industri ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu saran dan kritik yang
Adit Yuliyanto
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG................................................................................1
B. TUJUAN.....................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
A. Sejarah Bengkel..........................................................................................3
B. Landasan Teori..........................................................................................3
C. Gangguan-gangguan................................................................................11
BAB III..................................................................................................................12
PELAKSANAAN PRAKTIK................................................................................12
A. ALAT DAN BAHAN................................................................................12
B. PEMERIKSAAN......................................................................................12
C. PENGUKURAN.......................................................................................13
D. KESIMPULAN GANGGUAN................................................................13
E. Memasang dan menyetel.........................................................................13
BAB IV..................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................15
A. SIMPULAN..............................................................................................15
B. SARAN – SARAN....................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
LAMPIRAN..........................................................................................................18
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Secara Umum
Kegiatan praktek kerja merupakan kurikulum pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan yang mendukung kegiatan belajar
mengajar siswa melalui kegiatan praktek kerja secara langsung di
dunia kerja sesuai dengan program studi tertentu untuk mencapai
keahlian kerja sebagai bekal untuk bekerja secara profesional.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka diterapakan
suatu sistem pendidikan yang dikenal dengan istilah “Praktek Kerja
Instansi (PRAKERIN)”.
Sistem ini merupakan suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematis
program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan
keahlian melalui kegiatan bekerja secara langsung dan terarah untuk
mencapai tingkat keahlian profesional tertentu.
Keahlian profesional hanya dapat dikuasai melalui cara
mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi yang ada
dalam dunia kerja.Sehubungan dengan itu, maka siswa SMK pada
jenjang tertentu diwajibkan mengikuti kegiatan praktek kerja secara
langsung.
2. Secara Khusus
Praktik kerja industri adalah pembelajaran yang dilaksanakan
di industri (perusahaan) atau instansi pemerintah / swasta yang
merupakan program sekolah yang harus dilaksanakan oleh seluruh
siswa dengan tujuan mengenalkan siswa dengan dunia usaha dan
industri, memberi gambaran tentang dunia kerja serta kondisi
industri yang sesungguhnya serta meningkatkan kemampuan secara
mandiri maupun kelompok dengan harapan dapat mengisi peluang
1
kerja dimasa yang akan datang setelah selesai menempuh masa
pendidikan.
B. TUJUAN
1. Secara Umum
a. Mengenalkan siswa dengan dunia usaha dan industri.
b. Memberi gambaran tentang dunia kerja serta kondisi industri
yang sesungguhnya.
c. Melatih siswa bekerja sesuai dengan kompetensi keterampilan
yang diperoleh sebagai realisasi pelaksanaan program
pembelajaran di sekolah.
2. Secara Khusus
a. Melatih siswa bekerja sesuai dengan standar kerja yang
ditetapkan oleh industri.
b. Meningkatkan kemampuan secara mandiri maupun kelompok
dengan harapan dapat mengisi peluang kerja dimasa yang akan
datang setelah selesai menempuh masa pendidikan.
2
BAB II
A. Sejarah Bengkel
3
kerja sebuah mesin, baik otomotif maupun industri. Salah memilih
pelumas bisa berakibat fatal. Bila mutu pelumas jelek dan tercemar,
mesin bisa rontok dalam waktu dekat. Pemilihan dan penggunaan
pelumas yang tepat akan sangat membantu kelancaran kerja dan
keawetan sebuah mesin.
Mengapa mesin sangat membutuhkan pelumasan? Jawaban
yang paling sederhana adalah untuk mengatasi gesekan. Dua
permukaan logam yang bergerak satu sama lain mempunyai
gesekan. Fungsi pelumas adalah “memisahkan” dua permukaan
logam yang saling bergesekan itu agar keausan dapat dikurangi. Jika
tidak ada lapisan pelumas, bisa dibayangkan apa jadinya. Mesin bisa
rontok.
Pelumas juga berfungsi untuk mendinginkan mesin yaitu
dengan cara menyalurkan panas akibat gesekan dan pembakaran.
Selain itu juga berfungsi untuk membersihkan mesin dengan cara
mengangkut kotoran dan elemen logam yang nantinya akan
“dititipkan” di filter oli setiap sirkulasi. Fungsi lain dari pelumas
yang tidak kalah penting adalah untuk memaksimumkan kompresi
dan mempertahankan tekanan. Jika tekanan yang hilang terlalu besar
pembentukan seal (lapisan pelumas) yang tidak baik, mesin akan
kehilangan tenaga sehingga konsumsi bahan bakar meningkat – yang
berarti pemborosan biaya. Begitu vitalnya pelumas bagi kendaraan
bermotor atau mesin-mesin industri sehingga memacu para ahli
untuk tak hentinya berusaha menciptakan formula yang dapat
menghasilkan suatu pelumas berkualitas tinggi.
Dulu, selama berabad-abad, orang menggunakan lemak binatang
untuk mengurangi gesekan pada bantalan roda gerobak atau kereta
pengangkut. Namun seratus tahun belakangan ini – sejak
ditemukannya minyak bumi, perkembangan pelumas memasuki era
baru. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi mesin otomotif
dan industri saat ini yang menuntut kecepatan mesin yang lebih
tinggi. Mesin-mesin modern saat ini menghasilkan tenaga lebih
4
besar, kapasitas tampung minyak pelumas di dalam mesin lebih
kecil, temperatur operasi lebih tinggi dan juga menuntut interval
pergantian pelumas yang lebih lama.
b. Fungsi pelumas
Mengendalikan gesekan
Mencegah keausan
Mendinginkan mesin
Mencegah korosi
Memelihara mesin tetap bersih
Memaksimumkan kompresi, mempertahankan tekanan
c. Gesekan dan Keausan
Gesekan : Hambatan yang menahan gerakan pada dua
permukaan
yang saling berkontak dan bergerak relative.
Akibat dari gesekan : timbul keausan, kehilangan energi,
timbul getara (bunyi)
Keausan : proses hilangnya sebagian material dari salah satu
atau kedua permukaan yang saling berkontak dan bergerak
relative.
Akibat dari keausan : mengurangi umur pakai mesin,
mengurangi kinerja mesin
d. Bahan dasar dan aditif
Bahan dasar pelumas adalah base oil, yang didapat dari
crude oil (minyak mentah). Tapi tidak semua crude oil bisa
diolah menjadi base oil. Hanya minyak mentah dari jenis
parafinik saja yang menghasilkan base oil untuk bahan dasar
pelumas. Sayangnya, minyak mentah jenis ini sangat terbatas
kandungannya di perut bumi.
Untuk mendapatkan pelumas yang sesuai dengan spesifikasi
yang dibutuhkan mesin, ke dalam base oil ditambahkan aditif.
Aditif merupakan senyawa-senyawa kimia (chemical compound)
dalam formulasi tertentu yang ditambahkan ke dalam base oil
5
untuk mendapatkan pelumas sesuai spesifikasi yang ditentukan.
Komposisi base oil dalam pelumas berkisar 80% dan komposisi
aditif sekitar 30%.
Fungsi aditif bermacam-macam, antara lain untuk
membersihkan mesin, mengurangi gesekan, meminimalkan
keausan, mencegah karat, meningkatkan indeks kekentalan
pelumas sehingga pelumas tetap mudah mengalir pada suhu
rendah dan tidak encer pada suhu tinggi. Pelumas yang baik
sudah mengandung aditif, karenanya pelumas yang baik tidak
memerlukan tambahan aditif.
e. Memilih Pelumas (Oli)
Perhatikan tingkat mutu dan kekentalannya saat ini banyak
sekali jenis dan merek pelumas yang beredar di pasar, masing-
masing menawarkan kelebihan. Karenanya tak jarang banyak
pengguna pelumas yang bingung memilih pelumas yang sesuai
untuk kebutuhan mesinnya. Sayangnya, tak semua pemakai
pelumas memahami dasar penggunaan pelumas. Biasanya
pemilik kendaraan pasrah saja dan mempercayakan urusan yang
satu ini kepada para mekanik di bengkel. Apapun kata mekanik
mereka terima begitu saja. Karena tak heran jika satu mobil
sering berganti-ganti merek dan jenis pelumas, sesuai saran dan
“kepentingan” mekanik. Lalu bagaimana sebenarnya cara
memilih pelumas yang baik untuk mesin kendaraan?
Minyak pelumas terdiri dari berbagai jenis. Dalam
penggunaannya harus disesuaikan dengan persyaratan mesin
yang telah ditentukan oleh pembuat mesin. Karena itu kenalilah
mesin anda dan ketahuilah pelumas dengan spesifikasi apa yang
direkomendasikan untuk digunakan. Mesin-mesin diesel
berbahan bakar solar seperti truk atau angkutan umum berbeda
kebutuhan pelumasnya dengan mobil yang berbahan bakar
bensin. Karena itu ada pelumas yang dirancang khusus untuk
mesin bensin, ada pula yang dirancang khusus untuk mesin
6
diesel. Tapi ada juga pelumas yang dapat digunakan untuk
keduanya, untuk mesin bensin bensin sekaligus mesin diesel.
Pelumas yang pada spesifikasinya tercantum kode ganda
misalnya SG/CD, berarti pelumas tersebut dapat digunakan
untuk mesin bensin (dengan spesifikasi SG) dan mesin diesel
(dengan spesifikasi CD). Penyebutan kode SG terlebih dahulu
menyatakan bahwa pelumas tersebut lebih diutamakan untuk
mesin bensin.
Pelumas sangat menentukan kemampuan kerja sebuah
mesin, baik otomotif maupun industri. Pemilihan dan
penggunaan pelumas yang tepat akan sangat membantu
kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin. Salah memilih
pelumas bisa berakibat fatal. Dalam memilih pelumas ada dua
hal yang harus diperhatikan dengan seksama yaitu : klasifikasi
mutu pelumas (API Service) dan tingkat kekentalan pelumas
(SAE).
Klasifikasi Mutu Pelumas (API Service)
Untuk mengukur standar mutu pelumas dipakai standar
American Petroleum Institute (API) Service. American
Petroleum Institute adalah sebuah lembaga resmi di Amerika
Serikat yang diakui di seluruh dunia, yang membuat kategori
pelumas sesuai dengan kerja mesin.
Klasifikasi pelumas mesin berbahan bakar bensin ditandai
dengan huruf S sedangkan untuk mesin diesel (berbahan bakar
solar) ditandai dengan huruf C. Klasifikasi sesuai dengan tingkat
kemampuan pelumas dimulai dari yang terendah adalah SA, SB,
SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ dan SL (untuk mesin bensin) dan
CA, CB, CC, CD, CE, CF-4, CH-4 dan CI-4 (untuk mesin
diesel). Pelumas yang memenuhi standar mutu ditandai dengan
pencantuman kata “API Service”, diikuti dengan klasifikasinya.
Contoh : Pennzoil GT Performance Plus, API Service SJ.
7
Pelumas dengan API Service SL lebih baik kemampuan
kerjanya dari SJ. Pelumas dengan API Service SJ lebih baik dari
API Service SH, demikian seterusnya, yang berlaku juga untuk
mesin diesel. Pelumas dengan API Service CH-4 lebih baik
kemampuan kerjanya dari pelumas API Service CF-4. Oleh
pembuat mesin, setiap kendaraan sudah ditentukan spesifikasi
apa yang harus digunakan, yang tercantum dalam buku manual.
Menggunakan pelumas yang spesifikasinya lebih tinggi dari
yang ditentukan oleh pembuat mesin, tidak jadi masalah. Tetapi
sangat tidak disarankan menggunakan pelumas dengan
klasifikasi lebih rendah dari yang ditentukan karena akan
berakibat kurang baik pada mesin.
Tingkat Kekentalan (SAE)
Untuk mengurangi gesekan dan keausan, dibutuhkan
“lapisan” di antara dua permukaan yang bergerak untuk
mencegah kontak langsung logam dengan logam. Lapisan
pelumas ini diperlukan dengan ketebalan yang minimum.
Ketebalan lapisan pelumas tergantung pada kekentalan.
Kekentalan adalah karakteristik yang sangat penting dari
pelumas. Kalau kekentalan pelumas tinggi, maka lapisan
pelumas yang terbentuk akan tebal. Kalau kekentalan rendah,
maka lapisan pelumas yang terbentuk akan tipis.
Kalau standar API dipakai untuk mengukur standar mutu
pelumas, maka untuk mengukur tingkat kekentalan pelumas
dipakai standar SAE – Society of American Engineers.
Dalam pelumas dikenal dua tingkat kekentalan yaitu :
1. Pelumas dengan kekentalan tunggal (mono grade)
Monograde ditandai dengan satu angka SAE misalnya SAE
10, SAE 30, SAE 40, SAE 90, dll
2. Pelumas dengan kekentalan ganda (multi grade)
Multi grade ditandai dengan dua angka SAE misalnya SAE
10W-40, SAE 20W-50, dll
8
Pelumas mono grade hanya memiliki satu tingkat kekentalan. Pelumas
kategori ini memiliki rentang yang relative sempit atau kecil terhadap
perubahan temperatur. Kini yang banyak digunakan adalah pelumas multi
grade. Pelumas multi grade memiliki rentang kekentalan yang relatif luas
atau lebar, sehingga lebih fleksibel beradaptasi terhadap perubahan
temperatur. Contohnya pelumas SAE 20W-50. Huruf W pada SAE 20W-50
menunjukkan bahwa bila pelumas dipakai pada suhu rendah
(W=winter/dingin), pelumas akan bersifat seperti pelumas SAE 20.
Sementara angka 50 menunjukkan bahwa pada suhu tinggi (panas) pelumas
bersifat seperti SAE 50.
Dibanding dengan pelumas mono grade, maka pelumas multi grade bisa
disebut “dingin tidak beku, panas tidak cair”. Karena sifatnya yang fleksibel
mempertahankan kinerja pada berbagai tingkatan suhu, maka pelumas ini
relatif cocok dipakai untuk semua mesin. beberapa jenis pelumas yang
beredar di Indonesia.
Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi
semua mesin otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh mobil
tergantung pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada
motor bakar,pelumasan bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin
lainnya, karena di sini terdapat panas terutama di sekitar torak dan silinder,
sebagai akibat leadakan dalam ruang pembakaran.
Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk
melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya. Tujuan lain dari
pelumasan pada motor bakar adalah:
1. Menyerap dan memindahkan panas.
2. Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan
tidak bocor dari ruang pembakaran.
3. Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian
yang bergerak.
Pada sistem pelumasan terdapat beberapa macam sistem yang saling
melengkapi agar terjadinya pelumasan yang baik di dalam suatu kendaraan.
f. Fungsi pelumasan
9
1. Mengurangi gesekan
Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen,
terdapat komponen yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan
komponen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan,
dan gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan keausan,
menghasilkan kotoran dan panas. Guna mengurangi gesekan
maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil
film).
2. Sebagai peredam
Piston, batang piston dan poros engkol merupakan
bagian mesin menerima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat
menerima gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan
benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas
berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam
benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.
10
Fungsi dari oli pelumas :
Mengurangi keausan engine agar minimum.
Mengurangi gesekan dan kehilangan tenaga yang
diakibatkannya.
Memindahkan panas.
Mengurangi suara engine
Sebagai perapat.
Membersihkan kompone-komponen engine.
C. Gangguan-gangguan
a) PERUBAHAN WARNA MINYAK MESIN
Warna merah berarti minyak tercampur bensin
Warna kelabu berarti bercampur serbuk bantalan
Warna susu berarti bercampur dengan air
Warna coklat berarti bercampur dengan karbon
11
Apabila saringan oli bocor dapat mengakibatkan
mengurangnya oli di dalam mesin
Bila pompa oli tidak berfungsi dapat mengakibatkan hal yang
fatal yaitu turun mesin karena gesekan yang terjadi sangat
keras pada komponen yang bergesekan
Tercampur dengan bahan material
Tercampur dengan air
12
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK
1. Waktu praktik kerja industri
Praktik kerja industri ini dilaksanakan selama tiga bulan dari
JIKA bengkel Resmi : 4 Januari 2021 sampai 4 April 2021
JIKA bengkel Umum : 7 Januari 2021 sampai 7 April 2021.
2. Pelaksanaan praktik kerja industri
Praktik kerja industri ini dilaksanakan di Bengkel SETIA
BUDI MOTOR yang berlamat di Jalan Balamoa-Banjaran, Desa
Langon, Kudaile, Slawi.
13
5. Tarik kembali batang pengukur kemudian perhatikan
6. Periksa volume minyak ,harus pada level F dan L pada batang
pengukur
7. Periksa Viskositas (kekentalan minyak) dengan jari tangan
8. Periksa perubahan warna minyak mesin
C. PENGUKURAN
Cara pengukuran minyak pelumas atau oli dapat di lakukan
dengan cara menuangkan oli yang bekas dan baru ke dalam wadah
berbeda,lalu lakukan percobaan dengan menumpah kan oli tersebut
ke tempat yang datar.apabila oli menggumpal berarti oli tersebut
masih bagus tingkat kekentalan nya,namun apabila oli berceceran oli
tersebut sudah tidak layak pakai,karena apabila di pakai dapat
mengakibatkan kerusakan pada komponen yang bergesekan dalam
mesin.
D. KESIMPULAN GANGGUAN
Jadi gangguan pada pelumasan sangat lah berbahaya,karena
pelumasan sangat penting dalam kinerja mesin.apabila sistem
pelumasan tidak ada maka gesekan pada komponen akan sangat
keras dan komponen akan cepat aus.
E. Memasang dan menyetel
a) Mengganti oli
Pertama-tama sebelum membuka baud pembuangan sediakan
terlebih dahulu wadah untuk menampung oli yang akan
dikeluarkan
Buka terlebih dahulu baud pembuangan oli pada panci oli dengan
menggunakan kunci shock 17
Setelah oli keluar tunggu beberapa menit agar semua oli keluar
yang ada di dalam mesin
Setelah oli keluar semua tutup kembali baut pembungan oli
Lalu buka temler/tutup pengisian oli yang ada di kepala silinder
Masukkan oli dengan menggunakan corong agar oli masuk dengan
rapih
14
Setelah semua tertuang,tutup kembali temler/penutup pengisian oli
b) Pompa Oli
Membongkar:
Turunkan terlebih dahulu oli seperti langkah penggantian oli
Buka baut yang ada pada panci oli menggunakan kunci letter T 10
Setelah terbuka,lepaskan pompa oli yang ada di dalam panci oli
dengan menggunakan kunci letter T 12
Memasang:
Pasangkan kembali pompa oli pada blok mesin menggunakan kunci
letter T 12
sebelum memasangkan panci oli,lapisi terlebih dahulu lapisan panci
oli yang akan menempel pada blok mesin menggunakan threebonds
agar tidak terjadi kebocoran
lalu pasangkan panci oli menggunakan kunci letter T 10
c) Saringan oli
Membongkar
Lepaskan saringan oli yang menempel pada blok mesin dengan
menggunakan kunci Timing Chain
Memasang
Sebelum di pasangkan kembali lihat terlebih dahulu saringan oli bila
ada bahan material yang terdapat di dalam saringan oli
Setelah di cek,pasangkan kembali menggunakan kunci Timing
Chain
15
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Pelumasan merupakan sistem yang sangat penting dalam kinerja
mesin,karena system pelumasan berfungsi untuk meredam gesekan atau
melemaskan mesin pada saat mesin menyala,karena apabila tidak
adanya system pelumasan akan terjadinya getaran yang kencang bila
mesin di hidupkan
Namun gejala yang sering terjadi adalah kerusakan yang sangat
fatal bahkan mesin bisa sampai over houl akibat oli yang tidak mengalir
ke atas yang di sebab kan oli rusaknya pompa oli atau berkurang nya oli
karena terjadi kebocoran.
Setelah melakukan peaktek kerja industri yang dilakukan di
bengkel SETIA BUDI MOTOR penulis mendapat kesimpulan sebagai
berikut :
1. Kegiatan prakerin sangat diperlukan siswa-siswi sekolah menengah
kejuruan ( SMK ). Karena siswa-siswi dapat mempraktekan teori
dari ilmu yang di peroleh dari sekolah sebagai pandangan dan
petunjuk pada dunia kerja
2. Mendapatkan pemblajran yang belum diperoleh di sekolah .
3. Kegiatan prakerin lebih mengutamakan praktek di bandingkan teori
karena biasanya teori dan praktek agak berbeda
4. Kegiatan prakerin menjadikan siswa-siswi menjadi pribadi yang
produktif ,adaptif, keatif dan inofatif
5. Mengenalkan siswa-siswi pada aspek-aspek tentang
profesionalisme dalam lapangan kerja
6. Kedisiplinan, sopan santun, dan bertanggungjawab, kerja keras,
dan berani menjadi modal utama dalam pelaksanaan prakerin.
B. SARAN – SARAN
1. Sekolah
16
a. Saat pembekalaan seharusnya di lakukan jauh- jauh hari benar-
benar siap masuk PKL bersikaplah sopan kepada orang tua.
b. Untuk monitoring seharunya dilakukan berkali-kali agar siswa
bisa konsultasi
c. Saat monitoring sebaiknya jangan sekedar menengok siswa saja
2. Siswa
a. Belajarlah sungguh-sungguh karena menuntut ilmu itu sangat
penting untuk masa depan
b. Bersikaplah sopan keoada/ibu guru di sekolah
c. Berbuat baik sesama manusia
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wattpad.com/519657,2010
http://www.google.com
http://sinergionline.blogspot.com/2009/10/servis-sepeda a-motor.html
http://inclovedia.blogspot.com
18
LAMPIRAN
19
20
FORMULIR BIMBINGAN LAPORAN PRAKERIN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Adiwerna, 2021
Perserta Ujian Prakerin Pembimbing
Prakerin
....................................... .........................................
21