Kegawatdaruratan Psikiatri Gangguan dalam pikiran, perasaan, atau perilaku yang memerlukan
intervensi segera. Kalo ditunda cidera fisik/memperburuk kondisi
o Gaduh-gelisah
o Percoobaan Bunuh diri
o Sindroma lepas obat
o Penelataran diri
BUNUH DIRI
Anamnesis
ASCQ
SINDROM GADUH GELISAH
Gejala
Agresi marah-marah tanpa sebab (aktivitas verbal/motoric yang tidak bertujuan); delirium
Agitasi Agresi verbal atau fisik terhadap benda atau seseorang (lempar-lempar barang ke
orang lain)
Kekerasan agresi fisik bertujuan melukai orang lain (keluarga mulai bingung dan merasakan
gelisah)
Penyebab
Sindroma psikotik
Depresi
Cemas
Algoritma
o Anamnesis
1. Identitas
- Nama
- Umur
- pekerjaan
2. keluhan utama
3. riwayat penyakit sekarang
OLD CART
4. anamnesis sistem
5. riwayat penyakit dahulu
6. gaya hidup
- lingkungan tempat tinggal
- pola makan istirahat
- oalhraga
- merokok
- konsumsi obat2an
- perasaan gagal, bersalah
7. stressor psikososial
8. konseling (nasihat)
SIMTOMATOLOGI
1. keadaan umum
penampilan, cara berjalan, perilaku, sikapnya terhadap pemeriksa (kooperatif/acuh,menantang) kesadarannya bagaimana
2. Bicara
Cepat, lambat, ragu-ragu, keras, berbisik-bisik
3. Sensorium & fungsi kognitif
- Orientasi tempat, waktu, orang
- Konsentrasi dan perhitungan : ada kesulitan menghitung/tidak, ada kecemasan atau tidak
- Daya Ingat jangka panjang, jangka pendek, segera
4. Mood & Afek
- Mood suatu emosi yang bertahan dan memengaruhi persepsi seseorang (marah, depresi, hampa, kagum, merendahkan
diri, meluap-luap)
- Afek ekpresi keluar , afek datar, tumpul, dangkal, luas
- Keserasian afek serasi (respon emosiaonal dengan pembahasan) : pasien paranoid dengan waham kejar, menjelaskan
kejadiannya dengan marah/takut.
- Jika tidak serasi : pasien skizo bercerita tentang waham akan dibunuh orang lain dengan afek datar
5. Bentuk Pikir
- Derealistik : Tidak sesuai kenyataan, masih mungkin terjadi (hoax)
- Dereistik : tidak sesuai dengan kenyataan, dan didasarkan pada khayalan (nggak rasional)
- Autistik : Pikiran timbul dari fantasi, ide
- Konkrit : Pikiran terbatas pada satu dimensi arti, mengartikan kalimat apa adanya
6. Gangguan Isi pikiran
- Waham : keyakinan yang salah, tidak dapat dikoreksi, dihayato oleh penderita sesuatu yang nyata
- Obsesi : gagasan atau ide atau impuls yang timbul berulang-ulang dan konsisten
- Kompulsi : Perilaku/perbuatan berulang, yang disertai dengan obsesi tertentu
- Fobia : Ketakutan irasional yang menetap dan tidak rasional terhadap sesuatu yang menimbulkan keinginan untuk
menghindar
- Anosognosis : Pasien menolak kenyataan bahwa ia mengalami gangguan fisik, pada pasien luka atau kerusakan otak
7. Gangguan Proses Pikir
- Neologisme : Pembentukan kata baru yang memeiliki arti khusus bagi penderita sering terjadi pasien skizofrenia
- Sirkumstansial : Gangguan asosiasi karena telalu banyak ide yang disampaikan, namun bisa mencapai tujuan akhir
pembicaraan
- Tangensial : Pembicaraan pasien terlepas dari pokok pembicaraan dan tidak ada intinya ngomongnya muter, gaada
jawaban pasti
-Asosiasi longgar Pasien berbicara dengan kalimat-kalimat yang tidak berhubungan tapi masih dimengerti.
-Word salad : Asosiasi longgar dari kata ke kata
-Flight of ideas : melompat-lompat
8. Gangguan persepsi
- Gangguan depersonalisasi merasa dirinya tidak nyata
- Derealisasi merasa lingkungannya tidak nyata/asing
- Halusinasi stimulus eksternal, diinterpretasikan berbeda
Kurang dari 1 bulan terdapat gejala delusi, halusinasi, dan disorganisasi speech seperti
skizofrenia
Minimal 1 dari 3 gejala diatas ditambah dengan perilaku katatonik
Etiologi stressfull life events
Skizoafektif
Apabila seseorang memiliki gejala mood disorder (bipolar, depresi, cemas) dan skizofrenia
(halusinasi, delusi) dalam waktu yang bersamaan dan gejala terus-menerus
Etiologi idiopatik, genetic (family history) pada gen DISC1 kromoson 1q42, sering terjadi usia
remaja, imbalance in dopane and NE
Epidemiologi kurang dai 1%, sekitar 0,5 samapi 0,8%. Diagnosis skizoafektif bisanya
digunakan klinisi jika menemui diagnosis yang tidak pasti. Tipe campuran 1:1 untuk perempuan :
laki-laki; subtype depresif 2:1
Treatment
o Carbamazepine mood stabilizer (lithium/ Na divalproat)
o Paliperidone (antipsikotik)
o Sertraline mood (antidepresan/antimania)
o Psikososial family therapy, social skills training, cognitive rehabilitation
Diagnosis
o Gejala psikosis tanpa major mood disorder for more than 2 weeks
o Major mood episode with skizofrenia uninterrupted
Skizofrenia
Definisi sindrom yang memiliki gejala positif, negative, dan kognitif.
Gejala positif waham, halusinasi, perilaku aneh dan tidak terorganisir, bicara tidak teratur,
ilusi (penerimaan audio salah), katatonik
Gejala negative alogia (kehilangan kemampuan berpikir/berbicara; diem); afek datar
(perasaan/emosi tumpul), avolition (kehilangan motivasi); anhedonia (asocial,suka menyendiri);
apatis (ngebuang muka, acuh) tidak mampu berkonsentrasi
Gejala kognitif berkurangnya fungsi memori, belajar, dan pemahamanjjuuuuu
Etiologi
Idiopatik
Blockage of reseptor dopamine D2 ujung saraf shgg kadar dopamine menurun dalam saraf
Gene riwayat skizofrenia sebelumnya
Stres sosio-ekonomi dan psikososial status ekonomi rendah, gagal mencapai cita-cita, konflik
yang berlarut, keluarga yang tidak mendukung
Lingkungan infeksi, autoimmune (SLE)
Laki-laki usia mid-20 > perempuan late twenty
Fase
Delusi waham
o Definisi keyakinan palsu, didasarkan kepada kesimpulan yg salah tentang eksternal,
tidak sejalan dengan intelegensia pasien, dan latar belakang kultural yang tidak dapat
dikoreksi
o Onset Menetap > 3 bulan (harus waham bizzare dan non-bizzare)
Halusinasi auditorik
Gangguan bicara
Ganggaun tingkah laku
Gejala negative
o Anhedonia
o Apatis
o Afek datar
o Alogia
Klasifikasi Skizofrenia
Psikofarmaka
o Inj. Haloperidol HCL 5 mg/im kondisi akut (antipsikotik generasi I)
o Inj. Chlorpomazine 25 mg/im Antipsikotik generasi I (menangani gejala positif)
o Inj. Diazepam 5-10 m/im/iv antiansietas lebih kepasa pasien gangguan psikotik
akut
o Inj. Olanzapin 2,5-10 mg/im (antipsikotik generasi II) mengatasi gejala positif
maupun negatif
o Obat oral sesuai kondisi pasien
o Efek samping antipsikotik generasi I
Klorpromazine IM hipotensi ortostatik langsung berikan Injeksi NE
Haloperidol gejala ekstrapiramidal (dystonia akut leher/bahu terpuntir,
akatisia/badan tidak bisa diam; dyskinesia-mengeluarkan lidah, gg. Di orofasial),
diberi dengan Tablet Trihexyphenidyl 3-4 x 2 mg/har, sulfas atropine 0,5-0,75
mg
Wawancara dan Tindakan
o Bersikap suportif dan tegas, bila perlu fiksasi berbicara yang soft dan memberitahukan
pasien untuk tidak bertindak agresif
o Berikan pilihan bukan provokasi kondisi bapak tidak baik, bapak mau minum obat
atau disuntik, jika tidak bisa tenang-kita fiksasi sementara. Jangan lupa jaga jarak namun
tidak boleh menghindar
o Tenangkan, tawarkan obat
Edukasi
o Tenangkan, suruh Tarik nafas, duduk sebentar, cari tempat yang nyaman
o Terima semua keadaan yang ada- ibunya meninggal sudah takdir
o Masih ada ayah bapak yang bisa mendengarkan cerita bapak
o Pasrah kepada allah atas semua kejadian – lebih banyak istighfar
o Ingin sembuhkan pak? Nanti diminum obatnya, lebiih banyak bersabar
o Sholat
o Hobi
Lindungi Diri
o Wawancara pasien dengan didampingi
o Jangan membelakangi dan menentang pasien
o Bila perlu fikasasi minta bantuan staf
MOOD DISORDER
Faktor Risiko
Sex : perempuan 2x lebih besar drpd laki-laki. Faktornya hormonal, melahirkan (depresi); manic
common in men, bipolar 1 perbandingan 1:1
Usia : bipolar sktr 30an, depresi 40an. Namun semuanya bisa di rentang anak-anak hingga usia 50
tahun
Marital status : depresi banyak pada manusia single, sedangkan bipolar 1 banyak pada manusia
bercerai/sedang dalam pernikahan
Socioeconomic :depresi banyak di rural area, bipolar I upper socioeconomic
Etiologi
Overaktivitas HPA
o Stres berlebihan overaktivitas CRH penuruan respons thdp ACTH dan
hiperkortisolemia
o Overaktivitas CRH penuran kadar danfungsi hormone pertumbuhan
Penurunan Sensitivitas Reseptor
o Depresi penurunan sensitivitas reseptor tidak terjadi inhibisi reuptake serotonin
peningkatan sensitivitas NE menurunkan produksi NE
Faktor Biologis :
o NE : NE sedikit yang tereksitasi penurunan sensitivitas beta adrenergic reseptor
o Serotonin : penurunan kadar serotonin
o Dopamin : penurunan kadar dopamine
DEPRESI MAYOR
Gejala Utama (Durasi minim. > 2 minggu)
Konsentrasi menurun
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Rasa bersalah dan tidak berguna
Masa depan suram & pesimis
Gagasan/perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
Tidur terganggu insomnia
Perubahan nafsu makan (naik/turun)
Klasifikasi (PPDGJ)
Terapi
MANIA
Definisi abnormal period dimana mood meningkat secara persistant selama min. 1 minggu atau rawat
rumah sakit. Hipomanic minimal 4 hari
Gejala hypersomnia, aktivitas fisik berlebih, percaya diri meningkat
Hipomania
o Afek meninggi
o Menetap dalam 4 hari berturut-turut
o Tidak disertai halusinasi/waham
o Kekacauan sehari-hari tidak lebih parah dari mania berat
Tata Laksana
Nilai semua perilaku agresif dan kekerasan. Fase akut pertimbangan fiksasi dan isolasi
Antimania (Lithium, Na divaproat)
Antipsikotik (Risperidon, Olanzapin)
Intervensi psikososial CBT, psikoedukasi, family focused therapy
GANGGUAN BIPOLAR
Definisi setidaknya 2 episode yang menunjukkan pada 1 waktu tertentu terjadi peninggian mood
(mania/hipomania) dan pada 1 waktu lain berupa penurunan mood (depresi)
Manik : 2 minggu s.d 5 bulan; hipomanik : kurang dari 4 hari dan fungsi sehari-hari tidak
terganggu
Depresi 6 bulan s.d 1 tahun
Klasifikasi DSM
Fase akut :