3 3 2
3 3 2
Fix, 22 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan bercak bulat keunguan di sudut bibir kiri yang
terasa nyeri sejak 3 hari yang lalu. Pada awalnya ia mengeluhkan becak merah berair di kedua tungkai
bawah yang terasa gatal, hilang timbul sejak 1 minggu yang lalu. Untuk mengobatinya dia membeli
antibiotik amoksisilin yang dikonsumsi 3 hari ini, setelah 2 jam minum obat yang pertama muncul
bercak merah keunguan di bibirnya. Bercak keunguan sudah sering muncul ditempat yang sama
setiap minum obat amoksisilin dan meninggalkan bercak hitam. Selain di bibir juga ditemukan bercak
keunguan di kelamin.
Pada pemeriksaan didapatkan keadaan umum baik, kesadaran komposmentis kooperatif, vital sign
dalam batas normal. Status dermatologikus pada bibir dan kelamin dengan distribusi terlokalisir,
bentuk bulat dan tidak khas dan susunan tidak khas, berbatas tegas, ukuran plakat dan effloresensi
makula keunguan. Pemeriksaan pada kedua tungkai bawah ditemukan lesi berbatas tegas bentuk
bulat, susunan tidak khas, ukuran numular dengan effloresensi plak eritem, vesikel dan erosi.
Pasien takut kelainan kulitnya ini akan berkembang seperti tetangganya yang pernah menderita alergi
obat dengan lepuh di seluruh tubuh dan harus dirawat. Pasien juga memberitahukan bahwa kakak
perempuannya juga menderita kelainan kulit berupa tahi lalat dan bintik-bintik di dahinya. Kakaknya
sering memegang tahi lalat tersebut. Pasien pernah membaca bahwa sering memegang tahi lalat
dapat merubah tahi lalat menjadi kanker.
Bagaimana anda menanggapi kasus di atas?