Geo Eliptik
Geo Eliptik
1. SEJARAH RIEMANN
l m
n
A B
Langkah Alasan
1. PA diperpanjang dengan AP’ = PA 1. Suatu segmen boleh
diperpanjang
2. ditulis P’B 2. dua titik menentukan
satu garis
3. Δ ABP ∞ Δ ABP' 3. S, Sd, S
4. ∠ ABP = ∠ ABP' 4. Unsur yang
berkorespondensi
5. ∠ ABP' = 90 ° = ∠ ABP 5. melalui satu titik
pada
Sdshg BP dan BP’ berimpit suatu garis hanya ada 1
garis yang tegak lurus
garis itu
6. l dan m berimpit 6. dua titik menentukan 1
garis.
Model ini dinamakan Geometri double eliptic. Misalkan l garis pada bola
dan titik A diluar garis itu. Jumlah besar sudut ABC lebih besar dari 180 0. Pada
geometri ini, titik adalah titik pada bola, garis adalah lingkaran besar bola,
bidang adalah bola, segmen adalah busur dari suatu lingkaran besar. Jarak
antara dua titik adalah panjang busur terpendek dari lingkaran besar yang
melalui kedua titik itu, dan sudut antara dua garis adalah sudut bola antara 2
lingkaran besar. Dua garis berpotongan pada satu tiitk. Setiap garis
memisahkan bidang menjadi 2 setengah bidang. Dua titik yang diametral
dianggap sebagai 1 titik, jadi tiitk A sama dengan A’.
Kata Elliptik didasarkan atas klasifikasi Geometri Proyektif. Geometri
Lobachevsky disebut geometri hiperbolik, mengingat bahwa melalui 1 tiitk
diluar suatu garis dapat dibuat 2 garis yang sejajar garis teresbut. Geometri
Eulides disebut geometri parabolik, mengingat bahwa hanya ada 1 garis yang
sejajar garis teresbut dan Geometri Riemann disebut geometri elliptik karena
tidak ada garis yang dapat dibuat sejajar garis tersebut.
3. PENYAJIAN GEOMETRI “DOUBLE ELLIPTIC” PADA BOLA EUCLIDES
Geometri Elliptik Ganda Representasi Eulides
Titik Titik pada bola
Garis Lingkaran besar bola
Bidang Bola
Segmen Busur dari suatu lingkaran
besar
Jarak antara 2 tiitk Panjang busur terpendek
dari lingkaran besar yang
melalui kedua titik itu
Sudut antara 2 garis besar Sudut pada bola antara 2
lingkaran
Dapat disimpulkan bahwa urutan tidak berlaku pada Geometri ”double
elliptic”, artinya [ ABC] dapat sama dengan [ BCA ].
Dalam Geometri Elliptik tetap berlaku, bahwa melalui satu tiitk pada
suatu garis hanya dapat dibuat 1 garis yang tegak lurus garis teresbut. Tetapi
hal ini tidak berlaku, jika tiitknya diluar garis tersebut.
Untuk setiap garis l ada kutub K sedemikian sehingga semua garis melalui
K tegak lurus pada l (gambarannya seperti semua meridian melalui kutub
tegak lurus pada ekuator atau khatulistiwa).
SIFAT KUTUB
Misalkan l suatu garis, maka ada suatu titik K, yang disebut kutub dari l
sedemikian sehingga:
Setiap segmen yang menghubungkan K dengan suatu titik pada l tegak
lurus pada l;
K berjarak sama dari setiap titik pada l;
Jarak K sampai sebarang titik pada l disebut jarak polar. Jarak polar suatu
kutub sampai garisnya adalah konstan, demikian pula panjang suatu garis.
4. DALIL-DALIL DASAR YANG BERLAKU UNTUK GEOMETRI ELLIPTIC
Dalil 1
Dua garis yang tegak lurus pada suatu garis bertemu pada suatu titik.
Dalil 2
Semua garis tegak lurus pada suatu garis berpotongan pada titik yang disebut
kutub dari garis itu dan sebaliknya setiap garis melalui kutub suatu garis tegak
lurus pada garis itu.
Dalil 3
Dalam sebarang segitiga ABC dengan ∠ C = 90° , sudut A kurang dari, sama
dengan atau lebih besar dari 90° , tergantung dari segmen BC kurang dari,
sama dengan atau lebih besar dari jarak polar q.
Gambaran untuk dalil 3 adalah sebagai berikut:
1) Jika segmen BC < jarak polar q, maka ∠ A < 90° ; Lukisan gambarnya
adalah:
2) Jika segmen BC = jarak polar q, maka ∠ A = 90° ; Lukisan gambarnya
adalah:
3) Jika segmen BC > jarak polar q, maka ∠ A > 90° ; Lukisan gambarnya
adalah:
Dalil 4
adalah 180° .
Dalam geometri hiperbolik jumlah besar sudut-sudut dalam suatu segitiga
Dalil 5
Dalil 7
Dalil 9
Dua segitiga yang sebangun adalah kongruen.
Dalam geometri hiperbolik luas suatu segitiga adalah kelipatan konstan dari
defeknya, sedangkan dalam geometri elliptic luas suatu segitiga adalah
kelipatan konstan dari akses (”excess”) nya yaitu:
L Δ = μ ( A + B + C − 180) atau
L M
m
l
n B
A
A B C’
(a)
Pertama, pertimbangkan (b) menguji
geometri eliptik tunggal. Dengan
situasi yang ditunjukkan oleh gambar (b) dalam pembuktian teorema bahwa
dua garis tegak lurus pada garis yang sama akan sejajar, terlihat bahwa jika
teori geometri eliptik tunggal mungkin digunakan,
Titik c’ haruslah berimpit dengan titik C.
Jadi, dalam perpanjangan CA hingga c’, artinya kembali ke titik C lagi.
Akibatnya, suatu garis disusun sebagai suatu bangun tertutup.
Jadi berlaku bahwa suatu titik tidak memisahkan suatu garis menjadi
dua bagian.
Tetapi dua titik dari suatu garis akan memisahkan titik tersebut menjadi
2 segmen,
Sehingga penentuan pada garis tersebut tidak pada segmen saja tetapi
pada dua segmen yang merupakan titik-titik ujung yang sama.
Konsep garis ini, mungkin saja termotivasi dalam geometri eliptik ganda
dengan cara berikut ini.
Misalkan L diketahui dan misalkan A merupakan titik dari L.
Misalkan M tegak lurus L di A, maka L dan M akan bertemu pada titik
kedua B.
A dan B sebagai titik ujung dari satu segmen, termuat dalam L. misalkan
segmen tersebut S.
Karena M memisahkan bidang tersebut dan M bertemu dengan L tepat
pada dua titik maka S seluruhnya berada pada saru sisi M.
S
L
A B M
Selanjutnya akan dibuktikan setiap setiap titik dari L pada sisi M yang
diketahui, berada pada S.
Konsep garis yang diperlukan sebagai syarat:
Sebarabg titik dari L yang tidak pada segmen S haruslah merupakn
perluasan dari S di luar titik ujungnua A atau B.
Tetapi dalam proses perluasan S di luar A atau B, garis L melewati M,
dan berhadapan dengan S.
Jadi sebarang titik dari L pada sisi yang sama di M haruslah pada S, dan
disimpulkan bahwa S menyatakan bagian dari L pada sisi M yang
diketahui.
Akan diargumentasikan pernyataan bahwa ada segmen S’, yang
termuat dalam garis L, yang menghubumgkan A dan B pada sisi lain dari
M dan menyatakan bahwa bagian dari L pada sisi M tersebut.
Untuk tujuan ini, ingat kembali bahwa ide cardinal geometri bidang
Euclid yang menyatakan bahwa sebarang bangun F dapat dicerminkan
(secara tegak lurus) pada garis yang diketahui untuk menghasilkan
bangun simetrik F’.
Teri simetrik ini diperlukan dalam geometri eliptik ganda.
Jadi, akan ada bangun S’ yang simetrik dengan segmen S yabg
menghubungkan A dan B pada sisi lain dari M dan titik S.
Karena S merupakan segmen, S’ juga merupakan segmen.
Karena S tegak lurus dengan M di A, maka segmen simetrik S’ juga
tegak lurus pada garis yang sama dan di titik yang sama.
Maka S dan S’ harus bertemu dalam satu garis, yakni S’ termuat dalam
L.
Dengan menggunakan argument pada baris terakhir, sebarang titik dari
L pada sisi yang sama dari M, haruslah pada S’, disimpulkan bahwa:
L dinyatakan oleh segmen S dan S’
Jadi, diyakinkan bahwa garis sebagai bangun tertutup, seperti dalam
geometri eliptik tunggal.
Projective model
Stereographic model
di mana u dan v adalah setiap dua vektor di Rn dan ||*||adalah Norma Euclides
yang umum. Kita juga menggambarkan
Hasil suatu ruang metrik di En, yang menunjukkan jarak sepanjang suatu
tali dari poin-poin yang sesuai di model hyperspherical, itu petakan secara
bijektif kepada oleh projeksi stereografik. Untuk memperoleh suatu model
dari geometri eliptik, kita menggambarkan yang lain metrik
8. RANGKUMAN
Geometri Non- Euclides memuat Geometri Hiperbolik dan Geometri
Elliptic. Dengan digunakan atau tidak digunakannya “prinsip pemisahan”
( separation principle) maka dapat dibedakan antara Geometri “double
elliptic” dan Geometri “single elliptic”. Jika disajikan dalam bagan maka akan
diperoleh sebagai berikut:
G. Non - Euclides
G. Hiperbolik G. Elliptic
۩ selesai ۩