Anda di halaman 1dari 5

Waspada Bencana Hidrometeorologi saat

Natal dan Tahun Baru

Cuaca Ekstrem yang memicu bencana hidrometeorologi (Dok.Sumber : Pixabay by


WKIDESIGN)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprediksi curah hujan


tinggi akan terjadi pada masa libur Natal dan Tahun Baru. BMKG mengimbau seluruh
masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana
hidrometeorologi pada Desember 2021-Januari 2022.

"Prediksi curah hujan di wilayah Indonesia pada Desember 2021 dan Januari 2022 di mana
terdapat periode Natal dan Tahun Baru, menunjukkan bahwa curah hujan pada umumnya
berada pada kategori menengah hingga tinggi," Ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Kenali Bencana Hidrometeorologi 

Bencana hidrometeorologi adalah sebuah fenomena alam yang terjadi berkaitan dengan
lapisan atmosfer, hidrologi dan oceanografi yang berpotensi membahayakan, merusak, dan
menyebabkan hilangnya nyawa penduduk.
Kepala Sub-bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG), Agie Wandala ( Dok.Sumber : Photo by wwwberitasatu.go.id)

Kepala Sub-bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG), Agie Wandala, menjelaskan bahwa, bencana hidrometeorologi merupakan bencana
yang dampaknya dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim dengan berbagai parameternya.
Beberapa paramater di antaranya adalah peningkatan curah hujan, penurunan curah hujan,
suhu ekstrem, cuaca esktrem seperti hujan lebat yang disertai angin kencang serta kilat atau
petir, dan lain sebagainya. Secara umum, bencana hidrometeorologi tidak hanya terjadi saat
musim hujan saja, melainkan juga bisa terjadi di musim kemarau.
Masyarakat perlu meningkatkan kesadarannya terhadap potensi bencana. Ancaman bencana
hidrometeorologi bisa terjadi baik di musim kemarau maupun musim hujan. Contoh ancaman
bencana hidrometeorologi antara lain :

 Kekeringan  Angin kencang


 Banjir  Pohon tumbang
 Tanah longsor  Jalan licin
 Genangan  Cuaca ekstrem
 Banjir bandang 

Menurut Agie Wandala, Kepala Sub-bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di masa periode musim hujan seperti saat ini,
masyarakat terutama di wilayah-wilayah rentan, sebaiknya mewaspadai adanya ancaman
bencana hidrometeorologi.
Kementerian pariwisata Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan BMKG
kerjasama mitigasi bencana alam (Dok.Sumber: Biro Humas Kemenparekraf RI)

3 Saran Mitigasi Menghadapi Bencana


Hidrometeorologi 
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan 3 saran mitigasi atau
suatu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dan menghapus kerugian dan korban yang
mungkin terjadi akibat bencana, diantaranya :

1. Mitigasi secara nomenklatur

Mitigasi secara nomenklatur suatu upaya untuk mengurangi risiko bencana melalui
pembangunan fisik atau infrastruktur, ini interfensi maupun penyadaran masyarakat.

2. Edukasi (penyadartahuan) kepada masyarakat

Penyadartahuan kepada masyarakat ini tentunya adalah bentuk edukasi tentang bencana
hidrometeorologi dan peningkatan kemampuan mereka dalam menghadapi ancaman bencana.
Penyadartahuan atau edukasi ini dilakukan mulai dari kelompok inti di dalam masyarakat,
yaitu keluarga. Selain itu, edukasi mitigasi bencana ini juga bisa dilakukan dan diajarkan
melalui kurikulim di sekolah-sekolah
Langkah untuk tidak merusak lingkungan ( Dok.Sumber : Freepik by @teksomolika )

3. Aktivitas yang tidak merusak lingkungan

Berkaitan dengan pengurangan risiko bencana secara fisik-infrastruktur maupun edukasi


kepada masyarakat secara umum. Penting bagi masyarakat untuk memulai langkah-langkah
untuk tidak merusak lingkungan dalam berbagai aktivitas kehidupan kita. Beberapa kegiatan
yang tidak merusak lingkungan
Siapa yang harus Meningkatkan Kewaspadaan ??
Kategori curah hujan menengah hingga tinggi berkisar 100-500 mm per bulan. Sedangkan
curah hujan rendah berkisar 0-100 mm per bulan. Dwikorita Kepala BMKG berpesan agar
mitra kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan stakeholder serta masyarakat terus
memonitor perkembangan cuaca, dan peringatan dini kondisi ekstrem seperti cuaca,
gelombang laut, iklim dan tsunami dari BMKG melalui berbagai media atau sumber
informasi yang resmi.

"Perlu dipastikan bahwa informasi terkait kondisi meteorologi, klimatologi, gempa bumi,
dan tsunami dapat diakses ataupun diterima dengan cepat dan dipahami oleh operator
transportasi, para stakeholder, sektor terkait, dan masyarakat," Ujar Dwikorita Kepala
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Jadi, kita harus tetap waspada ya Sobat KSR UNS untuk mengantisipasi adanya bencana
hidrometeorologi, semoga 3 saran mitigasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) diatas bisa membantu kita dalam mengurangi dan menghapus kerugian
yang mungkin terjadi, dan jangan lupakan protokol Kesehatan yakni dengan sering mencuci
tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer, mengenakan masker saat beraktivitas
di luar rumah, menjaga jarak dengan orang lain, menghindari keramaian, dan mendapatkan
vaksin COVID-19. Waspadai juga virus corona varian baru yaitu varian omicron. Stay safe
and stay healthy Sobat KSR UNS! [Humas KSR PMI Unit UNS/Vera Yuliati]

Sumber :
https://www.ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/bencana-hidrometeorologi
https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/04/080200123/waspada-bencana-
hidrometeorologi-bmkg-beri-3-saran-mitigasi
https://fokus.tempo.co/read/1535152/urung-mudik-akibat-wacana-pembatasan-ketat-saat-
libur-natal-dan-tahun-baru
https://ttravel.tempo.co/read/1535294/peringatan-bmkg-di-libur-natal-dan-tahun-baru-
waspada-bencana-hidrometeorologi/full&view=ok

Anda mungkin juga menyukai