Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 3 No.

1, April 2013

Pemanfaatan Sansevieria Tanaman Hias Penyerap Polutan Sebagai


Upaya Mengurangi Pencemaran Udara Di Kota Semarang

Putri Tiara Rosha*), Meuthika Noor Fitriyana*), Shofia Fadhila Ulfa*), Dharminto**)
*)
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
**)
Staff Pengajar Bagian Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Koresponden : putritiararosha@gmail.com

ABSTRAK
Pencemaran udara merupakan masalah yang selalu ada di kota-kota besar, salah satunya kota
Semarang. Sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, kota tersebut berkembang pesat, baik dalam
bidang transportasi maupun industrinya. Kota Semarang pun terus membangun berbagai macam
fasilitas perkotaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semakin bertambahnya jumlah
kendaraan bermotor dan industri meningkatkan pencemaran udara di kota Semarang.
Pencemaran udara dapat mempengaruhi lingkungan seperti meningkatnya suhu udara dan
mengakibatkan global warming. Selain itu, pencemaran udara juga mengganggu kesehatan
manusia yaitu gangguan pernapasan serta ganngguan penglihatan. Pencemaran udara juga dapat
meningkatkan kejadian ISPA. Solusi yang pernah dilakukan pemerintah yaitu membuat Ruang
Terbuka Hijau (RTH). Kesadaran dan kemauan Pemerintah sangat baik untuk mewujudkan RTH,
tetapi kemampuan untuk merawat serta mempertahankan kurang maksimal. Pemilihan jenis
tanaman perlu dipertimbangkan. Diperlukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut, yaitu dengan memanfaatkan Sansevieria. Sansevieria merupakan tanaman hias yang
memiliki bentuk unik dan memiliki manfaat dapat menyerap karbon monoksida, karbon dioksida,
asap rokok dan gas beracun lainnya. Seluruh komponen pemerintah perlu mendukung ide ini dan
mengimplementasikannya, diharapkan dapat mengurangi pencemaran udara di kota Semarang,
sehingga tercipta kota Semarang bersih, sehat, nyaman dan indah.
Kata kunci : Pencemaran Udara, Ruang Terbuka Hijau, Sansevieria

1
Pemanfaatan Sansevieria ... Putri T.R, Meuthika N. F, Shofia F.U

PENDAHULUAN untuk menilai kondisi lingkungan di Indonesia.


Menurut Menteri Negara Kependudukan Parameter yang digunakan dalam IKLH yaitu
dan Lingkungan Hidup, pencemaran udara parameter udara, air dan tutupan hutan. IKLH
adalah masuk atau dimasukkannya makhluk dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan
hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke program-program pengelolaan lingkungan.
udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, Selain sebagai sarana untuk mengevaluasi
sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat efektifitas program-program pengelolaan
tertentu yang menyebabkan udara menjadi lingkungan, IKLH juga berperan dalam
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai membantu program mendesain lingkungan.
dengan peruntukkannya. Pencemaran udara Berdasarkan laporan IKLH tahun 2010,
dapat menimbulkan dampak terhadap IKLH menurut kepulauan Indonesia, Pulau
kesehatan, harta benda, ekosistem maupun Jawa menempati urutan terakhir dari 6 pulau
iklim. Umumnya gangguan kesehatan akibat yang ada di Indonesia. IKLH Pulau Jawa yaitu
dari pecemaran udara terjadi pada saluran 59,82, meningkat dari tahun sebelumnya 54,41.
pernapasan dan organ penglihatan. Hal tersebut menunjukkan kualitas udara di
Polusi atau pencemaran udara merupakan Pulau Jawa paling buruk diantara pulau-pulau
masalah yang selalu ada di kota-kota besar tak yang lain. Hal ini disebabkan karena Pulau
terkecuali kota Semarang. Berdasarkan suatu Jawa merupakan pulau dengan jumlah
survei, polusi udara di kota Semarang semakin penduduk terpadat serta pusat pemerintahan,
parah dengan semakin bertambahnya kendaraan dimana perkembangan transportasi serta
yang masuk ke kota tersebut. Berdasarkan data industri berkembang sangat pesat.
dari Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sedangkan IKLH menurut provinsi Jawa
(Polda) Jawa Tengah, jumlah kendaraan kota Tengah berada di urutan 25 dari 29 provinsi
Semarang hingga akhir tahun 2010 lalu yang disurvei. IKLH Jawa Tengah dengan nilai
mencapai 1.086.890 unit kendaraan. Jumlah 50,48 menunjukkan bahwa kualitas udara di
tersebut terdiri dari 907.373 unit sepeda motor Jawa Tengah cukup mengkhawatirkan. Jawa
dan 179.517 unit kendaraan roda empat. Di Tengah menempati urutan ke 5 setelah DKI
kota Semarang terdapat banyak industri, limbah Jakarta, Banten, Jawa Timur dan Kalimantan
industri tersebut juga menyebabkan Tengah.
meningkatnya pencemaran udara di ibu kota Berawal dari permasalahan tersebut,
Jawa Tengah. Menurut Kementerian muncul berbagai cara untuk mengurangi
Lingkungan Hidup, kendaraan bermotor dan pencemaran yang ada di kota Semarang.
kegiatan industri merupakan sumber utama Namun solusi yang ada sering kali belum
pencemaran karbon monoksida dan NO2 di efektif dan efisien. Meskipun telah ada solusi
udara. yang telah diterapkan, tetapi permasalahan
Kota Semarang merupakan salah satu kota tersebut belum juga terselesaikan, bahkan
dengan kondisi yang telah melebihi ambang menimbulkan masalah baru terhadap
batas dan baku mutu yang telah ditetapkan. lingkungan. Misal adanya kebijakan uji emisi
Sesuai dengan kadar baku mutu di kota untuk menanggulangi pencemaran udara di
Semarang, idealnya bernilai 30.000 namun sektor transportasi, namun sejauh ini hasilnya
kenyataannya mencapai 32.240,51. Sedangkan belum memuaskan. Dengan masalah yang
nitrogen oksida (NO2) yang baku mutunya 400, belum terselesaikan tersebut, maka diperlukan
namun nilainya mencapai 1.489. Hal tersebut solusi untuk mengurangi pencemaran udara
menunjukkan bahwa kualitas udara di kota yang lebih baik. Solusi tersebut harus benar-
Semarang sudah tercemar. (Suara Merdeka, 7 benar menyelesaikan permasalahan yang ada
Juni 2009) sekarang ini.
IKLH (Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup) merupakan indikator yang digunakan

2
Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 3 No.1, April 2013

Manfaat Solusi yang Pernah Dilakukan


Memberikan bahan informasi kepada Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan
masyarakat umum cara pengendalian salah satu solusi yang telah dilakukan
pencemaran udara dengan menggunakan pemerintah kota Semarang untuk mengurangi
Sansevieria pencemaran udara. Ruang Terbuka Hijau
Kondisi Lingkungan di Kota Semarang merupakan daerah permukaan tanah yang
Kota Semarang merupakan salah satu kota banyak ditanami tumbuhan yang fungsinya
besar di Indonesia yang menjadi ibukota untuk perlindungan habitat, sarana lingkungan
Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data BPS atau kota, pengamanan jaringan prasarana dan
2010, jumlah penduduk kota Semarang budidaya pertanian. Sesuai dengan UU No. 26
1.555.984 jiwa. Kota tersebut menjadi padat tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dengan
penduduk dan tersedianya banyak fasilitas luas Ruang Terbuka Hijau minimal 30% dari
untuk penduduknya. Kota Semarang semakin wilayah kota. Disamping berperan membentuk
berkembang pesat di bidang industri serta struktur kota, RTH juga harus tercermin dalam
transportasinya salah satunya Trans Semarang. pola ruang kota.
Banyak pabrik dibangun di kawasan industri, Ruang Terbuka Hijau berupa lahan-lahan
mall bermunculan. Kondisi tersebut membuat alami yang ada di wilayah perkotaan. Bentuk
ruang terbuka hijau berkurang dan polusi RTH yang berupa fasilitas umum atau publik
meningkat. Dengan bertambahnya aneka sebagai tempat beraktivitas adalah taman kota,
ragam alat transportasi serta aktivitas taman pemakaman, lapangan olahraga, hutan
pembakaran perkotaan, mengakibatkan polusi kota, dan lain-lain yang memerlukan area lahan
udara timbul dan semakin parah apabila tidak hijau secara definitif.
ada penanganannya. Membludaknya alat Kota Semarang yang terus berkembang
transportasi di kota Semarang memicu banyak baik transportasi, industri serta fasilitas
asap kendaraan yang mengakibatkan perkotaan, menimbulkan tingginya permintaan
pencemaran udara. Aktivitas industri juga akan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau. Selain
menjadi penyebab meningkatnya pencemaran sering mengubah konfigurasi alami lahan
udara dengan ditandainya dengan adanya perkotaan, juga menyita lahan-lahan untuk
cerobong asap yang tinggi menjulang. aktivitas RTH. Hal tersebut merugikan keberadaan ruang
tersebut menyebabkan semakin panasnya udara terbuka hijau sebagai lahan cadangan dan tidak
di kota Semarang, curah hujan yang tidak ekonomis. Selain itu, kemajuan di bidang
mengikuti musim serta meningkatnya kejadian transportasi yang merupakan peningkatan dari
ISPA. kesejahteraan masyarakat kota, juga menambah
Diperkirakan pencemaran udara dan jumlah pencemar dan telah menimbulkan
kebisingan akibat kegiatan industri dan berbagai ketidaknyamanan di lingkungan
kendaraan bermotor akan meningkat 2 kali pada perkotaan.
tahun 2000 dari kondisi tahun 1990 dan 10 kali Beberapa Ruang Terbuka Hijau di kota
pada tahun 2020. Hasil studi yang dilakukan Semarang yaitu Kawasan Simpanglima, Taman
oleh Ditjen PPM & PL, tahun 1999 pada pusat Menteri Supeno atau Taman KB, Lapangan Tri
keramaian di 3 kota besar di Indonesia seperti Lomba Juang. Taman pemakaman juga
Jakarta, Yogyakarta dan Semarang termasuk RTH, taman pemakaman yang ada di
menunjukkan gambaran sebagai berikut : kadar kota Semarang yaitu Taman Makam Pahlawan
debu (SPM) 280 ug/m3, kadar SO2 sebesar 0,76 di Jalan Pemuda, Taman Makam Pahlawan di
ppm, dan kadar NOx sebesar 0,50 ppm, dimana Kalibanteng, Makam Bergota. Taman di tengah
angka tersebut telah melebihi nilai ambang kota yaitu Taman Sepanjang Jalan Pahlawan,
batas/standar kualitas udara. Lapangan Diponegoro, Bundaran Tugu Muda,
Bundaran KaliBanteng, Taman yang ada di

3
Pemanfaatan Sansevieria ... Putri T.R, Meuthika N. F, Shofia F.U

Jalan Gajah Mungkur, Lapangan Olahraga Gagasan yang Diajukan dan Kehandalannya
Jatidiri. Habitat atau sebaran tumbuh tanaman
Fungsi dari Ruang Terbuka Hijau adalah ”lidah mertua” berasal dari negara Afrika
untuk meningkatkan kualitas atmosfer, Timur, Arab, India Timur, Asia Selatan dan
menunjang kelestarian air dan tanah, RTH di Pakistan. Secara geografis umumnya tumbuh di
tengah-tengah ekosistem perkotaan juga daerah tropis kering dan cocok di budidayakan
berfungsi untuk meningkatkan kualitas di Indonesia dengan iklim yang panas, atau
lansekap kota. Ruang Terbuka Hijau, baik tepatnya dapat tumbuh mulai dari dataran
publik maupun privat, memiliki fungsi utama rendah sampai ±300 m di atas permukaan laut.
(intrinsik) yaitu fungsi ekologis, dan fungsi Sansevieria ini mudah dikenali, karena
tambahan (ekstrinsik) yaitu fungsi arsitektural, merupakan tanaman hias dengan pesona
sosial, dan fungsi ekonomi. Dalam suatu keindahan daun yang bertekstur kaku dan keras,
wilayah perkotaan empat fungsi utama ini dapat tumbuh tegak berwarna kuning hijau dengan
dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan, anakan di sekitar tanaman induk, tidak
kepentingan, dan keberlanjutan kota. RTH berbatang, berbunga dan biji. Pesona tanaman
berfungsi ekologis, yang menjamin ini terletak pada kombinasi warna, model, motif
keberlanjutan suatu wilayah kota secara fisik, dan ukuran daun pada beberapa
harus merupakan satu bentuk RTH yang jenis sansevieria yang tumbuh dengan
berlokasi, berukuran, dan berbentuk pasti dalam membawa karakter dan keunikan yang
suatu wilayah kota, seperti RTH untuk beragam.
perlindungan sumberdaya penyangga Keunikan Sansevieria
kehidupan manusia dan untuk membangun Sansevieria atau yang lebih dikenal
jejaring habitat kehidupan liar. RTH untuk dengan lidah mertua adalah marga tanaman hias
fungsi-fungsi lainnya (sosial, ekonomi, yang cukup populer sebagai penghias bagian
arsitektural) merupakan RTH pendukung dan dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh
penambah nilai kualitas lingkungan dan budaya dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya
kota tersebut, sehingga dapat berlokasi dan matahari. Keunikan sansevieria terletak pada
berbentuk sesuai dengan kebutuhan dan keindahan bentuk fisiologis tanaman yang
kepentingannya, seperti untuk keindahan, sensual dan khas menyebabkan para pencinta
rekreasi, dan pendukung arsitektur kota. tanaman hias menyukai kehadirannya, bahkan
Tetapi di kota Semarang ini Ruang sekarang menjadi tren tanaman favorit di
Terbuka Hijau lebih berfungsi sebagai tempat kalangan pencintanya.
rekreasi daripada ke fungsi asalnya seperti di Ciri keunikan sansevieria pada warna-
Taman KB. Ruang Terbuka Hijau tidak hanya warni tampilan daun, mulai dari hijau tua, hijau
sebuah taman tetapi lebih pada muda, hijau abu-abu, perak, kombinasi putih-
keberlangsungan hidup untuk perkembangan kuning dan hijau-kuning, disertai model
kota tersebut, dimana kepedulian lingkungan tampilan daun yang cantik dengan model
sangat ditekankan. Kesadaran dan kemauan dari panjang dan pendek seperti bentuk tongkat,
pemerintah sangat baik untuk mewujudkan pedang, bulat runcing, dan lain-lain. Keunikan
RTH, tetapi kemampuan untuk merawat seta lain dari tanaman ini juga terletak pada
mempertahankan kurang maksimal. Pemilihan ketahanan tumbuh pada media tanam yang
jenis tanaman menjadi pilihan dalam penataan tidak membutuhkan perlakuan khusus,
RTH, pemilihan tanaman juga harus misalnya dapat tumbuh dengan media yang
dipertimbangkan, pilihlah tanaman yang cukup tingkat kesuburannya kurang, serta tahan
mudah merawatnya dan memiliki manfaat yang dengan media kering, dan hidup di banyak
banyak. kondisi suhu udara (di dalam maupun luar
ruangan), baik dengan pencahayaan maupun
tanpa pencahayaan. Tanaman ini dijuluki

4
Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 3 No.1, April 2013

tanaman sukulen, karena memiliki daun yang Di Jepang tanaman ini dimanfaatkan
banyak mengandung air untuk bertahan hidup. masyarakat untuk menghilangkan bau dari
Manfaat Sansevieria perabotan rumah tangga. Korea juga
Selain keunikannya, sansevieria memanfaatkan tanaman ini sebagai penghalau
mempunyai manfaat lain di samping polusi hingga radiasi. Sedangkan di Thailand,
keindahannya yaitu mempunyai kemampuan ekstrak sansevieria dikembangkan untuk
menyerap gas polutan (gas udara yang menjadi obat kanker. Bahkan sansevieria juga
berbahaya). Dua manfaat tersebut saling terkait menjadi obyek penelitian Badan Antariksa
baik dalam bentuk keindahan (estetika), dan Amerika Serikat (NASA) untuk penyaring dan
kesehatan yang diwujudkan dengan cara pembersih udara di stasiun angkasa luar. NASA
menanam tanaman sansevieria di dalam merekomendasikan untuk menempatkan sekitar
ruangan (indoor). Jika tanaman diletakkan di 15-18 tanaman dalam wadah berdiameter 6–8
dalam rumah atau ruang kantor, akan berfungsi inch di setiap 1.800 kaki persegi ruangan atau
sebagai penyaring kotoran, bau atau gas polutan rumah.
yang ada dalam ruangan dan menjadikan udara Pertumbuhan Sansevieria
bersih, sehingga sangat baik untuk kesehatan. Tanaman sansevieria sangat menarik dan
Tanaman juga berfungsi sebagai keindahan cocok ditanam baik di lahan bebas maupun pot,
ruangan yang menjadikan suasana ruangan karena mudah perawatannya tanpa harus
terasa segar dan nyaman. membutuhkan metode dan waktu khusus.
Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan Umumnya tanaman hias indoor, lebih
oleh NASA (National Aeronautics and Space memanfaatkan media pot dengan jenis pot dari
Administration) Amerika Serikat dan dirilis tanah maupun keramik. Pilihan jenis pot dari
tahun 1999, menunjukkan tanah yang melalui proses pembakaran, akan
bahwa sansevieria mampu menyerap lebih dari mempertahankan kestabilan temperatur media
107 unsur polutan berbahaya yang ada di udara. tanam yang merupakan faktor pemicu
Menurut NASA polusi udara menyebabkan pertumbuhan tunas baru. Sedangkan
penyakit yang dikenal dengan nama sick menggunakan pot keramik dengan hiasan
building syndrome, yaitu suatu keadaan akut gambar naga umumnya digunakan oleh
dari polusi udara yang terdapat dalam ruangan masyarakat China, dipercaya tanaman ini kan
(indoor) yang terjadi dalam lingkungan rumah memberi pengaruh yang baik menurut fengshui.
atau perkantoran dalam kondisi tertutup atau Sansevieria merupakan salah satu tanaman
minim ventilasi. Kondisi tersebut menyebabkan yang memiliki karakter bentuk kuat karena
mata dan hidung panas seperti terbakar, proses alam, dengan demikian tidak
tenggorokan panas dan kering, kelelahan memerlukan perlakuan dan penanganan khusus
kronis, menurunkan kemampuan konsentrasi, cukup dibiarkan, sehingga karakter akan
gemetar, mual, otot kram, kulit kasar dan muncul dengan sendirinya sesuai kondisi
kering, sakit kepala, hati berdebar, batuk, pilek, lingkungan. Sansevieria ini merupakan jenis
dan napas tersengal. tanaman liar yang mudah tumbuh dimana saja,
Penyerapan gas polutan oleh cukup diletakkan ditempat teduh, hanya
tanaman sansevieria mempunyai kemampuan sesekali tanaman diarahkan ke sinar matahari
memberikan kesegaran udara pada ruangan serta penyiraman dengan air tidak terlalu
yang terkena polusi gas beracun seperti karbon sering. Seluruh bagian tanaman sansevieria ini
monoksida (CO), yang dikeluarkan oleh asap mampu menyimpan air dalam jumlah yang
rokok. Keistimewaan lain sansevieria adalah cukup banyak. Keadaan ini memungkinkannya
mampu menyerap bahan-bahan beracun, seperti dapat bertahan di lingkungan yang ekstrem
karbon dioksida (CO2), benzene, formaldehyde, kering selama beberapa bulan. Karena sifatnya
dan trichloroethylene. tersebut tanaman ini dikategorikan tanaman
daerah kering.

5
Pemanfaatan Sansevieria ... Putri T.R, Meuthika N. F, Shofia F.U

Kondisi yang Dapat Diperbaiki dengan tercipta kota Semarang yang bersih, sehat,
Gagasan indah dan nyaman.
Dengan memanfaatkan Ruang Terbuka
Hijau yang ada di kota Semarang, tanaman DAFTAR PUSTAKA
sansevieria dapat ditanam di lahan tersebut. 1. Gilang Rupaka. Dalam Polusi Udara dan
Keadaan ini akan jauh lebih baik dibanding Penanggulangannya. Dalam
hanya menanam tanaman hias. Sansevieria http://gilangrupaka.wordpress diakses pada
merupakan tanaman hias yang memiliki banyak tanggal 23 Februari 2013.
manfaat salah satunya mengurangi pencemaran 2. Melta, Audia Candra. Hubungan Paparan
udara. Sansevieria dapat menyerap 107 polutan Debu terhadap Kapasitas Vital Paru pada
yang ada di udara seperti karbon monoksida, Pekerja Penyapu Pasar Johar Kota
bahan-bahan beracun, seperti karbon dioksida Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat
(CO2), benzene, formaldehyde, Volume 1 Nomer 2 Tahun 2012, halaman
dan trichloroethylene. 654-662.
Sansevieria juga dapat di tanam 3. Mulyaji. Segudang Manfaat Dari Tanaman
disepanjang jalan dengan lalu lintas yang padat. Lidah Mertua (Sansevieria). Dalam
Sebagai contoh di Jalan Pahlawan serta http://mulyaji.wordpress.com diunduh
kawasan Simpanglima, kedua tempat tersebut tanggal pada 22 Februari 2013.
merupakan kawasan lalu lintas yang padat. Di 4. Mulia, Ricki. 2005. Kesehatan
Jalan Pahalwan terdapat taman di sepanjang Lingkungan. Jakarta: Graha Ilmu.
jalan tersebut, tanaman sansevieria dapat 5. Reffiane, Fine. Dampak Kandungan
ditanam di lajur taman tersebut. Disamping Timbal (Pb) dalam Udara Terhadap
memperindah kota, juga dapat menyerap Kecerdasan Anak Sekolah Dasar. Volume
polutan seperti asap kendaraan bermotor. 1 Nomer 2 Desember 2011.
Kawasan industri juga merupakan salah 6. Mardi, Tri. Keunikan Dan Manfaat
satu tempat dengan pencemaran udara tertinggi. Sansevieria. Dalam
Sebab itu, sansevieria sangat tepat di tanam di http://www.kemdiknas.belajar.go.id
sepanjang kawasan industri. Tanaman tersebut diakses pada tanggal 23 Februari 2013.
dapat menyerap limbah asap pabrik yang 7. Yoga, Nirwono. 2011. RTH 30%!
dibuang melalui cerobong asap yang menjulang Revolusi (Kota) Hijau. Jakarta: Gramedia
tinggi. Gas-gas berbahaya serta limbah asap 8. Buku Informasi Perubahan Iklim dan
buangan pabrik dapat diserap tanaman tersebut, Kualitas Udara di Indonesia. BMKG.
sehingga diharapkan pencemaran udara di 9. Indeks Kualitas lingkungan Hidup
kawasan tersebut dapat menurun. Indonesia 2010. Kementerian Lingkungan
Hidup, Juni 2011.
KESIMPULAN 10. Laporan Pemantauan Kualitas Udara
Sansevieria atau lidah mertua yang Ambien Kontinyu. Pemantauan Kualitas
merupakan tanaman hias, memiliki manfaat lain Udara Ambien. Kementrian Lingkungan
yaitu dapat menyerap polutan berbahaya yang Hidup. 2011.
ada di udara. Tanaman tersebut dapat menyerap 11. Subaris, Heru. 2007. Higiene lingkungan
karbon monoksida, karbon dioksida, asap rokok Kerja. Jogyakarta: Mitra Cendikia.
serta gas beracun lainnya. Dengan menanam
sansevieria di Ruang Terbuka Hijau, di
sepanjang jalan dengan lalu lintas yang padat
serta kawasan industri, pencemaran udara di
kota Semarang dapat menurun. Sehingga dapat

Anda mungkin juga menyukai