Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TUMOR MAMMAE
A. Definisi
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang
terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk
benjolan dipayudara. Jika benjolan kanker tidak terkontrol sel-sel kanker bisa
menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi
pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun diatas tulang belikat. Selain
itu sel-sel kanker bias bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah
kulit (Erik T, 2005).
B. Klasifikasi
1. Tumor jinak
1. Jenis kelamin
2. Riwayat keluarga
3. Faktor usia
4. Riwayat reproduksi
- Tidak menyusui
6. Riwayat meastrual
D. Patofisiologi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit
yangdisebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi:
1. Fase Inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang
memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini
disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen yang bisa berupa
bahan kimia, virus, radiasi tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang
sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau
bahan lainnya yang disebut promoter, menyebabkan sel lebih rentan
terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahun pun bisa
membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
2. Fase Promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan
berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh promosi karena itu diperlukan beberapa faktor untuk
terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
E. Manifestasi Klinis
Pada masa-masa awal pertumbuhan tumor, gejala sulit dideteksi,
sehingga kasus ini biasanya baru diketahui setelah muncul benjolan yang
sudahmenjolok dan bisa diraba. Tanda-tanda fisik yang biasa ditemui adalah:
1. Terbentuknya massa utuh atau jaringan yang tidak biasa sifatnya kenyal
muncul di payudara atau sekitarnya (misalnya dibawah lengan).
2. Penderita merasakan nyeri di tempat masa tersebut
3. Lekukan pada permukaan payudara dan kulit yang berada di atas tumor
menjadi seperti kulit jeruk
4. Puting susu mengeluarkan cairan yang tidak normal, bahkan bisa
mengeluarkan darah.
5. Lepasnya papilla mammae
6. Kelainan bentuk payudara
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Ultrasonografi
Dapat membedakan antara masa padat dan kista pada jaringan payudara
keras.
2. Mammografi
4. Pemeriksaan Biopsi
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Bedah :
a) Mastektomi Parsial (mengeksisi tumor lokal), diawali dengan
lumpektomi untuk mengangkat jaringan yang terjangkit tumor atau
kankerm kemudian dilanjutkan dengan kuadranektomi yaitu
pengangkatan seperempat payudara.
b) Mastektomi Total: mengangkat seluruh payudara beserta kelenjar
limfe dilateral otot pektoralis minor.
c) Mastektomi Radikal: mengangkat payudara, otot pektoralis mayor
danminor dan seluruh isi aksilanya.
2. Penatalaksanaan Non-bedah :
a) Penyinaran pada payudara dan kelenjar linfe regional atau
pada jaringan lain yang sudah terserang kanker.
b) Kemoterapi: merupakan terapi adjuvan sistemik khususnya setelah
dilakukan pembedahan. Contoh: kombinasi penggunaan
cyclophospamide, methotrexate, flouracil, dan adriamycin.
c) Terapi Hormon: antiestrogen, androgen, prostaglandin, tamoksifen,
dsb.
H. Komplikasi
Komplikasi utama dari kanker payudara adalah metastase jaringan
sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan pembuluh darah ke organ-
organ lain. Tempat yang sering untuk metastase jauh adalah paru-
paru, pleura, tulang dan hati. Metastase ke tulang kemungkinan
mengakibatkan fraktur patologis, nyeri kronik dan hipercalsemia. Metastase
ke paru-paru akan mengalami gangguan ventilasi pada paru-paru dan
metastase ke otak mengalami gangguan persepsi sensori.
I. Phatway (NANDA , 2016)
Tumor payudara
Nektrosis jaringan
Ulkus
Pembedahan
MK. Gg Integritas
Kulit/Jaringan
a. Pengkajian
a. Identitas diri
11.Sindrom
hipoventilasi
12.Kerusakan inervasi
diafragma
(gangguan saraf C5
keatas)
13.Cedera pada
medulla spinalis
14.Efek agen
farmakologis
15.Kecemasan
Subjektif
1. Dispnea
Objektif
1. Penggunaan otot
bantu
2. Fase ekspirasi
memanjang
3. Pola napas
abnormal (mis.
Takipnea,
bradipnea,
hiperventilasi,
kussmaul, cheyne-
stokes)
Subjektif
1. Ortopnea
Objektif
1. Pernapasan pused-
lip
2. Pernapasan cuping
hidung
3. Diameter thorax
anterior-osterior
meningkat
4. Ventilasi semenit
menurun
5. Kapasitas vital
menurun
6. Tekanan ekspirasi
menurun
7. Tekanan insirasi
menurun
8. Ekskursi dada
berubah
Luaran Utama Intervensi utama
D.0129 Gangguan integritas
Integritas kulit Perawatan integritas kulit
kuit/jaringan
/jaringan Definisi
Definisi Mengidentifikasi dan
Definisi merawat kulit untuk
Kerusakan kulit menjaga keutuhan,
Kerusakan kulit kelembapan dan mencegah
(dermis dan /atau
(dermis dan /atau perkembangan
epidermis) atau
mikroorganisme
epidermis) atau
jaringan (membrane Tindakan
jaringan Observasi
mukosa, kornea, fasia,
(membrane 1. Identifikasi penyebab
otot, tendon,tulang,
mukosa, kornea, gangguan integritas kulit
kartilago,kapsul (mis. Perubahan
fasia, otot, sirkulasi, perubahan
sendi/atau ligament)
tendon,tulang, status nutrisi, perubahan
Penyebab kelembaban, suhu
kartilago,kapsul
ingkungan ekstrem,
1. Perubahan sirkulasi sendi/atau
perurunan mobilitas)
ligament) Terapeutik
2. Perubahan ststus
Ekspetasi : 1. Ubah posisi tiap 2 jam
nutrisi (keebihan jika tira baring
Meningkat
atau kekurangan) 2. Lakukan pemijatan pada
Kriteria hasil area penonjolan tulang
3. Kekurangan atau 1. Elastisitas jika peru
kelebihan volume 3. Bersihkan parineal
meningkat (5)
2. Hidrasi meningkat dengan air hangat,
cairan
(5) terutama selama periode
4. Penurunan mobiitas diare
3. perfusi jaringan
4. Gunakan produk
5. Bahan kimia iritatif meningkat (5) berbahan petroleum atau
4. kerusakan jaringan minyak pada kulit kering
6. Suhu lingkungan 5. Gunakan
menurun (5)
yang ekstrem produkberbahan
5. Kerusakan lapisan ringan/alami dan
7. Faktor mekanis kulit menurun (5) hipoalergik pada kulit
(mis. sensitive
6. Nyeri menurun (5)
6. Hindari produk berbahan
Penekananpadatonj 7. Perdarahan dasar alkohol pada kulit
olan tulang, menurun (5) kering
gesekan) atau 8. Kemerahan Edukasi
faktorelektris 1. Anjurkan menggunakan
menurun (5) pelembab (mis.lotion,
(eektrodiagtermi, 9. Hematoma serum)
energiistrik menurun (5) 2. Anjurkan minum air
bertegangan tinggi yang cukup
10. Pigmnentasi
3. Anjurkan meningkatkan
8. Efek samping abnormal asupan nutrisi
terapi radiasi menurun (5) 4. Anjurkan meningkatkan
asupan buah dan sayur
11. Jaringan perut
9. Kelembaban 5. Anjurkan menghindari
menurun (5) terpapar suhu ekstrim
10. Proses penuaan 12. Nekrosis 6. Anjurkan menggunakan
tabir surya SPF 30 saat
11. Neuropati perifer menurun (5)
berada diluar rumah
13. Abrasi kornea 7. Anjurkan mandi dan
12. Perubahan pigentasi
menurun (5) menggunakan sabun
13. Perubahan 14. Suhu kulit secukupnya
hormonal membaik (5)
(tidak tersedia)
Objektif
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Nyeri
2. Perdarahan
3. Kemerahan
4. Hematoma
Kondisi terkait
1. Imobilisasi
2. Gagal jantung
kongestif
3. Gagal ginjal
4. Diabetes militus
Luaran Utama Pencegahan infeksi
D. 0142 Risiko Infeksi
Tingkat Infeksi Definisi
Definisi Mengidentifikasi dan
Definisi
menurunkan resiko terserang
Berisiko mengalami Derajat infeksi organism patogenik
peningkatan terserang berdasarkan observasi Tindakan
atau sumber informasi Observasi
organisme patogen
Eksetapesi meningkat 1. Monitor tanda dan gejala
Faktor beresiko infeksi
Kriteria Hasil
Terapeutik
1. Penyakit kronis 1. Kebersihan tangan 1. Batasi jumlah
(mis.diabetes meningkat (5) pengunjung
2. Berikan rawatan kulit
militus) 2. Kebersihan badan
ada area edema
meningkat (5) 3. Cuci tangan sbelum dan
2. Efek prosedur
3. Nafsu makan sesudah kontak dengan
invasif asien dan lingkungan
meningkat (5)
pasien
3. Malnutrisi 4. Demam menurun 4. Pertahankan teknik
4. Eningkatan paparan (5) asetik pada pasien
5. Kemerahan bersiko tinggi
organism patogen
Edukasi
lingkungan menurun (5) 1. Jelaskan tanda dan
6. Nyeri menurun (5) gejala infeksi
5. Ketidak adekuatan
7. Bengkak menurun 2. Ajarkan cara mencuci
pertahanan tubuh tangan yang benar
(5)
primer 3. Ajarkan etika batuk
8. Vesikel menurun 4. Ajarkan cara memeriksa
1) Gangguan (5) kondisi luka atau luka
peristaltic oprasi
9. Cairan berbau
5. Anjurkan meningkatkan
2) Kerusakan busuk menurun asupan cairan
integritas kulit (5) Kolaborasi
Pemberian imunisasi , jika
10.Sputum berwarna
3) Perubahan perlu
hijau menurun (5)
sensori PH
11.Drainase purulen
4) Penurunan kerja menurun (5)
siliaris 12.Piuna menurun (5)
3. Penyakit paru
obstruktif kronis
4. Diabetes militus
5. Tindakan invasif
6. Kondisi penggunaan
terapi steroid
7. Penyanggunaan obat
8. Ketuban pecah
sebelum waktunya
(KPSW)
9. Kanker
10. Gagal ginjal
11.Imunosupresi
12.Lymphedema
13.Leukositopenia
1. Mastektomi
2. Amputasi
3. Jerawat
4. Paru atau luka bakar
yang terlihat
5. Obesitas
6. Hiperigmentasi pada
kehamilan
7. Gangguan psikiatrik
8. Rogram terapi
neoplasma
9. Alopecia chemically
induced
K. Implementasi
Implementasi adalah pengolahan dan perrwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap
perencanaan, tindakan keperawatan erawat berfokus ada
keseimbangan fisiologis dengan membantu pasien dalam
keadaan sehat maupun sakit sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup pasien. Jenis tindakan yang telah disusun pada
tahap perencanaan, pada implementasi ini terdiri dari tindakan
mandiri, saling ketergantungan atau kolaborasi dan tindakan
rujukkan ketergantungan. Uimplementasi tindakan
keperawatandisesuaikan dengan rencana tindakan
keperawatan. Sebelum melaksanakan tindakan yang sudah
dirncanakan, perawat perluh menvalidasi dengan singkat
apakah rencana tindakan masih sesuai dan dibutuhkan pasien
sesuai dengan kondisi saat ini (Desmawati, 2019)
L. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk menilai hasil akhir dari seluruh tindakkan
keperawatan yang teah diakukan (Bararah & Jauhar, 2013)
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo Sulistyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media